" Sayang Maafkan Mamah mu ya, nanti Papah akan membicarakan tentang perbuatanya semua dengannya " ucap sang Papah menenangkan Sisil
" Ia Pah, Aku ga mau disebut pelakor... Aku sayang sama Mamah dan Ka Salsa " ucapnya sambil menangis
" Kamu ga salah Nak, Mamah hanya salah paham dan tak terima jika Kau menikah dengan Leo menantu idamannya " ucapnya memeluk sang Anak
" Ia Pah, semoga Mamah cepat sadar dengan semua sikapnya sama Aku " lirihnya
" Kamu tenang aja, nanti Papah ngomong sama Mamah mu " ucapnya mencium kening sang Anak
" Sekarang sudah malam, Kamu tidur ya Nak biar lukamu cepat sembuh " ucapnya menyelimuti Sisil
" Ia Pah, selamat malam " ucapnya
Lalu Pa Anwar mematikan lampu kamar Sisil dan segera pergi kekamarnya untuk berbicara serius dengan sang istri
Hiks.... hiks.... Suara tangis sang istri
" Mah, Papah mau bicara dengan Mamah " ucapnya
" Apa lagi Pah, Papah mau belain Anak durhaka itu " ucap marahnya
" Mah, jaga omongan Mamah, Papah ga mau Mamah kaya gini lagi, Sisil juga anak Kita darah daging Kita " lirihnya
" Tapi Pah, Dia sudah merebut Leo dari Salsa " ucapnya dengan menangis
" Mah, ga ada yang merebut Leo dari Salsa, ini semua terjadi karena kelakuan Salsa sendiri " belanya
" Terus aja bela Si pelakor itu " ucapnya menangis tersedu-sedu
" Mah coba Mamah pikir kenapa Salsa harus kabur menjelang pernikahannya, karena Dia mau mengikuti even desainer itu, yang bahkan jika dia Mau Leo akan memberikannya beberapa Butik kalo dia bicara baik-baik dengan Leo " ucapnya
" Tapi Pah, Leo juga ga harus menikah dengan Sisil kenapa Dia tak menunggu Salsa " lirihnya
" Papah tidak tau jelas alasannya apa, hingga Dia bilang mau menikahi Sisil dan mengancam Papah, sebenarnya Papah juga ga rela jika Sisil mengorbankan hidupnya demi perusahaan Kita "
" Papah mau tanya sekarang sama Mamah, Mamah sangup jika kita hidup miskin karena bangkrut " lirihnya
" Ga mau dong Pah " ucapnya
" Makanya, jaga sikap Mamah jangan kaya gitu lagi, kalo Leo menuntut itu perusahaan bagaimana " ucapnya menenangkan sang Istri sambil memeluknya
" Ia Pah, maafin Mamah ya " ucapnya menghapus air matanya
" Papah maafin Mamah, asal Mamah jangan bersikap jahat lagi sama Sisil dan minta maaf juga sama Sisil " ucapnya memeluk sang Istri
" Ia Pah, Mamah janji " ucapnya tersenyum sinis
" Sekarang Kita tidur ya " ucapnya menyelimuti sang istri sambil merebahkan tubuhnya disampingnya.
Merekapun tertidur semua, karena malam sangat mencekam, sunyi dan sepi yang mereka rasakan.
Keesokan harinya ia mereka berkumpul bersama seperti biasa sarapan bersama, Sang Mamah masih dengan sikap juteknya pada Sisil
" Nak, hari ini Kamu jangan kemana-mana ya sayang " ucap sang Papah
" Ia Pah, Aku akan beristirahat dikamar saja tanganku masih sakit Pah " ucapnya
" Dasar anak Durhaka, mau ngadu kan sama Papah, lihat saja nanti tapi sekarang Aku harus pura-pura baik didepan Papah, agar Papah percaya dan tidak marah lagi padaku " Batin sang Mamah
" Sayang, maafkan Mamah ya nak, gara-gara Mamah Kamu jadi seperti ini " ucapnya dengan memasang wajah pura-pura bersalah
" Tidak apa-apa ko Mah, nanti juga sembuh " ucap senangnya melihat perubahan sang Mamah kembali baik padanya
" Sudah kan makannya, sekarang Kamu istirahat lah di kamar " ucap sang Papah
" Yasudah Pah, Mah Aku pamit kedalam kamar dulu " Pamitnya
Pa anwar segera pamitan kepada sang istri karena ada meeting dengan klien yang penting dan tidak bisa ditunda, Pa anwar segera melajukan mobilnya menuju kantor
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Mega Biru
ibu maca apa Kya gtu,ngebanding"in ank nya di jahatin pula
2022-03-29
1
Waode Mira
papax ktx syg ma Sisil tpi diam aja saat mamax nyiksa sisil
2022-02-23
0
Iba Shayra
coba tampilkan visual sisil thor.. segendut apa sih dy..
masa sm anak kndungx sndiri sprti ank tiri ??"". dsar mak lampir
2021-11-08
0