Leo segera membawa Sisil kekamar Sisil dan berbicara 4 mata dengannya sambil mengunci pintunya
" Kamu kenapa mengunci pintunya " ucap Sisil
" Aku ingin berbicara denganmu " ucapnya sinis
" Ada apa " tanyanya
" Heh gendut, harusnya kamu melawan tadi, kenapa diam saja " gemasnya
" Bagaimanapun dia seorang ibu yang sudah melahirkan ku " ucapnya dengan wajah tertunduk
" Tapi ini tidak adil, jika Kau sudah jadi istriku tak ada yang boleh menghinamu camkan itu " ucapnya kesal membuka pintu kamar
Leo segera pergi dari rumah itu dengan wajah kesalnya dan bergegas pulang menuju Mansion, sesampainya disana Leo mengajak Renal ke tempat kerjanya
" Kenapa sih Dia selemah itu " ucapnya dengan penuh emosi
" Maf Tuan yang anda maksud Dia siapa " Tanya Renal
" Si gendut, masa begitu saja Kau tak tau..., lemah banget tadi Kau lihat kan perlakuan ibunya padanya " ucap kesalnya
" Ia Tuan, Nona Sisil orangnya baik " jawabnya
" Bukan itu Renal, maksudku kenapa dia ga lawan tuh Nene sihir... itu " bentaknya
" Oh ia Tuan Maf saya kurang mengerti " ucapnya dengan wajah menunduk
" Besok-besok Kau harus makan vitamin penambah daya ingat agar Kau pintar " cibirnya
" Maafkan saya Tuan " ucap Renal
" Lebih baik disebut kurang pintar lah dari pada dia marah-marah " Batin Renal
" Renal Saya punya tugas untukmu " dengan senyum jahatnya
" Siap Tuan " mengangguk sopan
" Besok kamu Rubah nama pemegang saham di Anwar Grup, jadikan namanya atas nama Sisil dan dokumennya harus selesai besok aku tak mau tahu, akan ku jadikan sebagai mas kawinku agar nene sihir itu ga banyak tingkah HAHAHAHAH..... " Tertawa jahat
" Baik Tuan" ucapnya sambil menghela nafas panjang
🍁🍁🍁🍁🍁🍁
Sementara dirumah Sisil, sang Mamah masih kesal dengan Sisil dan memutuskan untuk tidak keluar kamarnya dan pura-pura sakit didepan sang suami.
Ketika dimeja makan Sisil heran saat kursi yang biasanya diduduki sang Mamah masih terlihat kosong.
" Pah, ko Mamah tidak makan bersama kita " ucap Sisil
" Mamah sedang tidak enak badan sayang, sekarang lebih baik Kau makan yang banyak, agar Kau tidak sakit " ucap Sang Papah
" Ia Pah " serunya
Setelah selesai makan malamnya, Sisil berinisiatif untuk membawakan sang Mamah bubur ke kamarnya.
Tok... Tok... Tok...
" Mah, ini Sisil bawakan Bubur, kata Papah Mamah sakit ya, Mamah sakit apa " tanyanya
" Mau apa Kau kesini anak durhaka, aku tak sudi memakan makananmu " sambil mendorong Sisil yang sedang membawa nampan berisi bubur tersebut.
Bruk...
Prang...
Sisil tersungkur jatuh dan mangkuk bubur yang ia bawa juga pecah dan mengenai tangan kanan Sisi, Perih hati dan perih ditangan itu yang dirasakan sisil sekarang.
Tak lama kemudian Sang Papah dengan langkah terburu-buru menghampiri kamarnya, karena mendengar keributan disana.
" Ada apa ini " ucapnya membangunkan tubuh Sisil
" Mah apa yang mamah lakukan, kasian Sisil lihat Tangannya begitu merah terkena bubur panas itu " ketusnya
" Suruh siapa dia bawakan bubur, mamah ga suruh " ucap sinis nya
" Mah, Sisil baik membawakan bubur, karena ia khawatir dengan keadaan mamah yang sedang sakit " belanya
" Ish... Dia anak durhaka hanya pura-pura peduli sama Mamah karena ada Papah " cibirnya
" Cukup Mah, jaga ucapan mu Papah kecewa dengan sikap Mamah " ucapnya dengan wajah kecewa
" Papah lebih belain pelakor ini, Pah dengerin mamah, papah... " ucapnya kesal yang ternyata sang suami pergi dari kamar tersebut
" Lihat saja, akan ku membatalkan bahkan menghancurkan pernikahanmu Sisil HAHAHAHA " dengan tertawa jahat
Pa Anwar membawa Sisil untuk mengobati luka tangan Sisil, memberikan salep pada bagian tangan yang memerah lalu meniupnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 183 Episodes
Comments
Hikmah Araffah
gw orngnya emosian aplgi klo d bentak2 ga suka psti gw lawan
2022-07-12
1
Tia Ananda
adakah ibu seperti itu
2022-04-03
0
Aska
ibu edan 😂😂😂😂😂
2021-12-08
0