Take Me Back Please!
“Ara, aku mencintaimu"
Kata-kata yang membuat jantung Ara berdesir dan tubuhnya tiba-tiba bergidik ngeri. Seperti mendengar suara hantu tertawa dari jarak yang dekat. Kata-kata cinta yang seharusnya tak pernah dia ucapkan, tiba-tiba terdengar.
Ara membelalakan matanya, memandang sepasang manik mata indah di hadapannya, tangannya di remas kuat oleh Kevan.
Ia masih menunggu kata-kata balasan dari mulut Ara. Ara hanya diam.
Lebih tepatnya ia sedang dalam perasaan bingung luar biasa. Ia tahu apa yang akan menantinya ketika hati bermain dalam misi ini, misi yang bahkan tak pernah ia inginkan tapi harus di lakukan.
Cinta mengalir dari mata pria tampan di hadapannya.
“Apa yang harus aku lakukan sekarang?”Batinnya menjerit sekeras mungkin. Kevan masih memandangnya penuh harap.
“Pak Kevan, Anda mungkin salah paham.”Susah payah Ara mengeluarkan kata-kata itu dari mulutnya. Kevan menarik urat-urat di keningnya, menaikan alisnya yang lebat dan hitam itu, ia terlihat bingung.
“Pak? Ara, aku pikir sudah lama sekali kau tak memanggilku dengan hormat seperti itu, lagipula salah paham apa? mencintaimu?"
Jantung Ara berdetak sangat cepat, ingin sekali ia memisahkan kepala dan badannya, pusing tak terkira.
Benar, sudah satu tahun ini Ara tak pernah memanggil Kevan dengan sebutan Pak, apalagi menganggapnya sebagai Bos. Hubungan mereka lebih layak di sebut hubungan tanpa status di banding sebagai atasan dan bawahan.
Sudah menjadi rahasia umum, pegawai lain di kantor itu seperti menutup mata dan telinga mereka dengan hubungan bos dan sekertarisnya. Yang mereka tidak tahu, Ara menghabiskan waktu 1 tahunnya hanya untuk mengetahui keberadaan Cincin tua itu dan berusaha melepas diri dari Kevan.
Cerita ini di mulai 1 tahun lalu
Nama asli Ara adalah Ayana Diandra Romanof. Ia di lahirkan oleh istri ketiga dan paling di benci di keluarga Romanof. Dulu ibu Ara, deisy adalah istri kesayangan Higa Romanof, ayah Ara. Ia sekaligus menjadi istri tercantik dan terakhir di keluarganya.Tak heran, Ara terlahir dengan pesona luar biasa yang di turunkan dari ibunya.
Status istri kesayangan Higa hanya bertahan hingga usia Ara 5tahun, deisy di tuduh berselingkuh dengan ajudan Higa, danni oleh 2 istri tua Higa, wulan dan Dayu.
Setengah mati Deisy dan Danni meyakinkan Higa bahawa ia di fitnah, namun apa daya hati yang membenci akan menutup mata,telinga dan hati yang membenci. Meskipun dua lawan dua terlihat berimbang, tapi melawan dua nyonya di dalam rumah ini bukan musuh yang mudah. Dengan bukti yang di manipulasi dua penyihir itu akhirnya Deisy di asingkan pergi ke villa terjauh yang di miliki keluarga Romanof.
Villa itu berada jauh di pinggiran kota kecil, sangat terasing. Bahkan hidup mereka bisa di bilang pas-pasan untuk ukuran seorang nyonya dari keluarga besar Romanof, tak ada yang mengantar. Higa bahkan tak melirik sesentipun saat kepergian Deisy.
Deisy di usir pergi dari kastil mewah milik Higa. Nasib Danni entah bagaimana setelah insiden pengusiran itu, deisy tak melihat Danni lagi. Deisy sore itu membawa Ara kecil bersamanya, ia di paksa bersembunyi di daerah terpencil, saat ini Ara berusia 21 tahun, hingga Ara tak benar-benar ingat wajah Higa.
Kehidupan mereka sangat sederhana, di dalam villa tua besar, tanpa pelayan tanpa ajudan tanpa semua fasilitas mewah mereka menjalani hidup 15 tahun ini. Tapi bagusnya, Higa masih mementingkan pendidikan anak bungsunya itu, Ara di biarkan bersekolah hingga tamat SMA, namun Ara menolak untuk melanjutkan kuliah.
Tak satupun orang di sekeliling dan teman-teman Ara mengerahui siapa Ara sesungguhnya. Ibunya melarang Ara memberi tahu identitas mereka. Selama bersekolah, Ara seperti gula yang di kerubungi semut. Kecantikannya membuat lokernya penuh dengan surat-surat cinta berwarna merah muda.
***
Pertikaian keluarga Romanof dan Wingsley sudah berjalan berpuluh-puluh tahun dan turun temurun. Keluarga Romanof meyakini, keluarga Wingsley mencuri cincin bermata Jambrud yang di miliki Romanof dan Wingsley selalu mengatakan Romanof menfitnah mereka.
Cincin itu begitu berharga.
Bagi keluarga Romanof, cincin itu adalah kunci rahasia untuk masuk ke gudang peninggalan keluarga. Seluruh aset keluarga berada di gudang tersebut. Jika di salah gunakan dan jatuh pada tangan yang tak tepat, itu berarti kehancuran keluarga besar.
Sebagai anak terasing, Ara tak banyak di ketahui publik. Higa menyembunyikan Deisy dan Ara terlalu jauh untuk menutupi aib.
Saat Higa memutuskan bertindak merebut kembali kunci rahasia itu, satu-satunya orang yang bisa ia manfaatkan adalah Ara. Terlebih Higa tahu, penerus perusahaan Wingsley adalah Kevan.
Satu-satunya kelemahan seorang pria yang bisa menjadi racun di hidupnya adalah wanita. Kevan adalah pria tampan berumur 27 tahun, pebisnis gila berdarah dingin. Semua proyek di tangannya selalu berpredikat sempurna. Dia adalah anak sulung dan anak kesayangan para tetua keluarga Wingsley. Higa pikir, tidak mungkin Kevan tak tahu dimana keberadaan cincin itu.
Ara satu-satunya yang pantas mengemban misi ini, ke empat anak gadisnya dari istri pertama dan keduanya sudah banyak di kenal publik. Terlebih kedua istri Higa tidak akan tinggal diam anak-anaknya mengemban resiko sebegitu besarnya, mereka akan tetap menunjuk Ara untuk pergi. Lagi pula, keempat anaknya tak secantik Ara, akan sulit bagi mereka merebut perhatian Kevan.
Malam itu Higa bertitah, Ara harus kembali ke kastil, pesan itu segera di dengar oleh Deisy. Ia sebagai ibu memiliki firasat buruk. Higa masih sebegitu benci melihatnya, tak mungkin serta merta meminta mereka datang ke kastil tanpa alasan, apalagi Higa di kelilingi penyihir bermulut busuk. 2 ajudan tiba malam-malam menyampaikan maksudnya. Deisy berusaha menolak, namun apa daya, suaminya memiliki kekuasaan yang cukup jika hanya untuk menyeretnya dan Ara ke depan pintu kastil.
“Ada apa ini, bu? kenapa ramai sekali?"
Ara mendekati ibunya yang sedang berdebat dengan para ajudan itu. Mata Deisy seketika memandang Ara dan ketika ajudan itu menoleh ke Arah Ara, mereka seperti tak berkedip melihat kecantikan Ara. Ara menyadari dua orang di hadapannya menatapnya seolah sedang menelanjanginya
Ia pun berdiri di hadapan 2 orang bertubuh kekar dan rapih itu.
“Aku masih sebagai nona muda di keluarga Romanof, jika aku mau, aku bisa saja mencungkil mata kalian seketika ini, apa kalian mau coba?"
Mendengar perkataan Ara, pandangan mata ajudan itu seketika menunduk, tubuh mereka tiba-tiba bergidik. Tak terbayangkan seorang nona cantik di hadapan mereka bisa-bisanya mengancam seperti itu, apalagi berbicara dengan tatapan membunuh, persis seperti Higa saat marah. Tak panjang lebar, mereka meminta maaf pada Ara.
Deisy menatap Ara dan mengatakan bahwa ia harus pulang ke kastil untuk bertemu Higa, Ara mengerutkan dahinya. Wajahnya lebih merah dari sebelumnya. Kali ini sepeti pentol korek yang di nyalakaan dan mengeluarkan api. Ara kemudian memandangi ajudan itu lagi.
“Apa alasan kami harus pergi?"
“Tidak ada alasan yang di berikan pada kami, kami tidak tahu"
“Mustahil kalian tak tahu!!"
“Sebaiknya nona dan nyonya tak mempersulit tugas kami, sebaiknya kalian berkemas karena Tuan Higa sudah menunggu."
Seperti tak memiliki alasan untuk menolak, deisy menarik tangan Ara masuk ke dalam kamar. Ia mengatakan mau tidak mau mereka harus mengikuti perintah. Deisy lebih tahu Higa tipikal orang seperti apa. Akhirnya Ara mengangguk dan mulai mengemas bArang-bArang mereka.
Hawa dingin di luar ruangan begitu menusuk, ini sudah terlalu larut. Ara melirik sekilas jam di pergelangan tangannya. Jam menunjukan pukul 23:07.
Lama berselang, sebuah helikopter mendarat sempurna di halaman rumah. Halaman rumah Deisy memang sangat besar. Deisy seketika tahu bahwa alsan Higa memintanya kembali bersama Ara tak main-main. Higa sampai mengirim sebuah Hellikopter untuk menjemput Ara dan Deisy. Deisy tak memperlihatkan wajah kagetnya. Ini wajar menurutnya selain tingkat keseriusan masalah yang di sembunyikan ini, jarak kastil dan villa dimana mereka tinggal terlalu jauh, jika harus melalui perjalanan darat akan sangat memakan waktu, Higa tak sesabar itu.
Sedangkan Ara, wajah Ara begitu kaget hingga seperti aliran darahnya berhenti seketika, memutihkan wajahnya yang putih. Ia baru menyadari, kekayaan keluarganya mungkin tak terhingga. Namun perasaan menusuk tiba-tiba membanjiri Ara.
“Kalau memang kaya, kenapa kami di asingkan seperti ini? seperti orang kampung. Untuk bisa makan daging sebulan sekalipun sulit rasanya”Batin Ara sambil melirik balutan baju yang ia kenakan, benar-benar menyedihkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Erni Fitriana
yuk kit telusuri🙏
2022-01-24
0
sweet berry
Dear my Lovely readers.. please feel free to like and komen yaaa.. jangan lupa kasih bintang ⭐⭐⭐⭐⭐ kalau suka, kalau gak suka novel ini abaikan aja rating votenya.. biar g turun bintangnya, butuh berpikir keras untuk aku bikin novel ini, so plis hargain ya 😘😘 ,, love author ❤❤❤
2020-06-19
2
Siti Chadijah
lanjut
2020-05-31
0