Bab 3 : Malaikat

Sesampainya di ruang kerja Higa, Higa berdiri membelakangi Ara dan Deisy, Ara dan ibunya berdiri beberapa lama.

“Ara, kau sudah tumbuh menjadi gadis cantik yang berani"

Seru Higa membalikan badannya, menatap Ara dengan senyuman. Ara sejenak terdiam, perasaan berkecamuk di hatinya. Untuk pertama kalinya ia berbicara dengan ayahnya.

“Ya dan kau melewatkan 15 tahun, menelantarkan kami"

Mendengar perkataan Ara, ibunya menggenggam erat lengan anaknya dengan wajah cemas. Deasy tahu ini akan menyinggung Higa. Wajah Higa tak ada perubahan, masih menatap Ara dan Deasy bergantian.

“Menelantarkan lebih baik daripada mengkhianati, Ara"

Tubuh Deasy sontak bergetar, Higa sedang membicarakan masa lalu. Ara tak pernah tahu permasalahan ini, deasy selalu menutupinya. Deasy menatap wajah Higa dengan muram. Ara mendengar ucapan ayahnya seketika memalingkan wajah menatap ibunya, seperti ada tanda tanya besar di dalam hatinya.

“Siapa yang berkhianat? apa maksudnya?"

Buru-buru Deasy menepis pandangan curiga itu dari wajah Ara dengan menggelengkan kepalanya.

“Cukup Higa, tak usah membuka luka lama, kau meminta kami datang tidak mungkin tanpa alasan"

“Kau benar! besok kau harus mendapatkan pekerjaan sebagai sekertaris Kevan di perusahaan Wingsley”Seru Higa sambil menyodorkan sebuah berkas lamaran untuk Ara. Ara menyambut berkas di tangan Higa dengan tatapan aneh, ia memicingkan matanya sambil tangannya membuka amplop yang di berikan Higa. Beberapa lembar resume dirinya tercetak disana, berikut dengan fotonya.

“Kau susah payah meminta ku datang hanya untuk memintaku bekerja?"

“Pekerjaanmu hanya kedok untuk mencari tahu dimana cincin keluarga di sembunyikan"

Deasy mendengar kata cincin keluarga seketika menarik urat-urat di keningnya. Rasanya seperti dunianya runtuh, tahu datang ke keluarga Wingsley seperti menyerahkan seekor ayam masuk ke kandang buaya. Deasy bergetar dan menggenggam lengan anaknya untuk mundur, Ara seperti kodok dalam wajan, ia bahkan tak tahu apa yang sedang di rencanakan dan ayahnya katakan. “Cincin apa??".

“Keterlaluan!! kau meminta kami datang untuk menyerahkan nyawa pada Wingsley? kau gila!!"

“Kau harus menebus dosamu Deasy"

“Dosa apa? aku tak pernah mengkhianatimu, kaulah yang tak percaya padaku!! kau melewatkan banyak hal dan sekarang ingin memperlebar dosa mu? sulit di percaya Higa, kau berubah hingga seperti ini"

“Diam!!!!! kau tak berhak menolak!!"

“Kau tak berhak memaksa Higa, kami pergi"

Deasy menarik lengan anaknya dan melangkah setengah berlari hendak membuka pintu seperti seorang buronan, pikirannya berkecamuk. Tak mungkin merelakan anak semata wayangnya yang cantik pergi melawan bencana sendiri. Deasy menarik gagang pintu baru hendak membuka pintu, suara tembakan terdengar begitu keras mengenai permukaan pintu dan menggores lengan Deasy, darah segar mengalir dari lengannya, deasy terhentak terjatuh menahan perih di lengan dan hatinya. Begitu pula Ara yang seketika panik dan menarik matanya menatap Higa.

“Kau keterlaluan!!”Higa tersenyum dingin

“Ara aku bisa melakukan apapun, jika kau ingin dia hidup nyaman, sebaiknya kau menjadi anak baik dan menuruti perkataan ayahmu"

“Cih!! beberapa jam lalu, aku bangun dengan perasaan bahagia karena aku kembali ke asalku, tapi aku salah, kami lebih baik hidup miskin dan lebih baik kalian menelantarkan kami lebih lama, kau tak pantas di sebut ayah. "

Satu tembakan lagi mengenai pintu, hampir mengenai tubuh Deasy yang lain. Ara tentu saja seketika menutup matanya, air matanya terjatuh berkali-kali, figur ayah yang ia impikan ternyata hanya seekor hewan buas tak berperasaan. Pantas ibunya harus berdebat sengit untuk datang ke mari, tenyata di dalam kastil ini adalah kandang monster. Hanya merekalah manusia normal.

Ara terdiam melihat sekilas ibunya, mata mereka berbicara, Ara menggeleng lembut. Ia tahu berada di sini tak ada pilihan lain, menerima perintah Higa meskipun terpaksa ia tetap harus menjalaninya, dari awal ia memang seperti pion, umpan empuk.

“Baiklah, aku akan pergi menurutimu. Tapi jika aku berhasil, aku tak ingin berhubungan lagi dengan keluarga ini, terutama denganmu!!"

“Pergi pun boleh, pastikan kau berhasil atau nyawa ibumu taruhannya"

Ara kemudian merangkul tubuh ibunya yang terjatuh di lantai itu, membuka pintu dan keluar melangkah menuju kamar. Setiap langkah meninggalkan ruangan itu, Ara merasakan perih tak terkira, meskipun ia tak mengetahui apa pentingnya cincin tua itu, melihat perlakuan ayahnya pada ibunya membuatnya tahu, cincin itu amat berarti untuk keluarga ini dan nyawa ibunya amat tak berarti, tak ada cinta di hati ayahnya untuk ibunya. Ialah psikopat sesungguhnya.

Anton melihat Deasy berlumuran, ia segera mendekati ibu dan anak itu. Ia menanyakan apa yang sudah terjadi, tapi tak sepatah katapun keluar dari mulut mereka. Pandangan mereka kosong, Anton tak memaksa mereka bercerita.

Sesampainya di kamar, pandangan wajah Deasy begitu sendu menatap anaknya. Seperti menyiratkan jutaan penyesalan di wajahnya, tangannya bergerak menyentuh pipi anaknya.

“Sebenarnya apa yang terjadi,Bu? hanya mencari tahu sebuah cincin tapi kenapa ini sepertinya sangat serius?"

Mau tak mau Deasy menceritakan yang sebenarnya, wajah Ara memucat. Ternyata memang sangat penting, cincin itu sangat penting, pikir Ara dalam hati.

“Ara, yang perlu kau ingat, fokuslah pada tujuanmu, jangan biarkan cinta masuk ke dalam permasalah ini"

Mendengar perkataan ibunya, Ara tersentak dan tersenyum dingin, ”Bagaimana bisa ibunya di saat seperti ini membicarakan percintaan, terlintas di pikirannya saja tidak. Yang ia pikirkan hanya bagaimana menghadapi keluarga Wingsley, bagaimana menyembunyikan identitasnya agar tidak terbongkar.”Pandangan mata mereka tercabang ketika Anton mengetuk dan masuk ke dalam kamar Ara membawa sekotak obat.

“Aku melihat kau terluka, jadi aku bawakan obat ini"

Bahasa yang Anton gunakan berbicara dengan ibunya begitu informal, seperti seorang teman lama yang sudah bertahun-tahun tak bertemu. Dengan tangan lembutnya ia mengulurkan kotak obat ke Arah Ara, Ara tersenyum dan meraih kotak itu. Wajah Anton menyiratkan kekhawatiran pada ibunya.

“Terimakasih Anton, senang bisa melihatmu lagi di rumah ini, mungkin satu-satunya orang yang peduli pada kami, hanya kamu"

“Kau seharusnya tak perlu menolak permintaan Higa hingga membuatmu terluka seperti ini kau tahu wataknya sejak dulu"

“Tidak, dulu dia tak seperti itu"

Ara mendengarkan percakapan Pak Anton dan ibunya, ia bukan gadis bodoh, dengan sedikit mendengar percakapan di antara mereka, ia menangkap ayahnya mungkin dulu seorang yang hangat, tapi mendadak berubah.

Ara terus membalut luka ibunya, pikirannya melayang-layang tak karuan. Percakapan mereka terhenti, Anton memandang wajah Ara.

“Dia benar-benar gadis yang cantik, sangat mirip denganmu. Aku harap dia akan baik-baik saja di sekitar keluarga Wingsley"

Ara menghentikan gerakannya membalut luka ibunya ketika mendengar perkataan Anton, semuanya belum di mulai tapi ia mulai muak mendengar hal yang sama, ia harus baik-baik saja. Untuk apa mengkhawatirkan sebuah pion, seolah-olah ia berharga.

“Meskipun jika aku bodoh, aku takan terbunuh disana, berhentilah mengkhawatirkan aku, aku baik-baik saja, lagipula jangan belagak mengkhawatirkan aku, kau dan mereka ada di barisan yang sama"

Ara memandang Anton dengan wajah sedingin es, kata-katanya membuat Deasy tersentak kaget, wajahnya menghitam. Ara tahu ibunya pasti tak akan suka mendengar ucapannya. Setelah selesai mengobati ibunya, Ara bangun dari duduknya hendak pergi, namun Deasy menghentikan langkahnya.

“Kau mau kemana?"

“Jangan khawatir aku takan lari, aku hanya ingin menghirup udara segar"

Ara berjalan menyusuri taman, taman yang luar biasa indahnya, luar biasa luasnya.

Sejauh mata memandang, bunga-bunga indah bermekaran, tatapan mata Ara kosong. Ia merindukan rumahnya, merindukan villa dimana ia di besarkan jauh dari drama. Ini memang nasibnya, selamanya ia akan terpaut ikatan darah dengan keluarga Romanof, ingin di sesali tak bisa.

Langkahnya terhenti, ketika ia melihat seorang pria berbadan tegap. Terlihat aura bangsawan di tubuhnya, rambutnya yang hitam berkilau terkena cahaya matahari samar-samar, kulitnya seputih susu. Tangannya memegang sebuah biola. Mata Ara terpukau.

Siapa pria di hadapannya ini? yang Ara ingat, Higa tak memiliki anak laki-laki. Ara mendekati pria itu dengan ragu, ia berjalan semakin lama semakin dekat. Mengetahui seseorang mendekat Rudy menoleh.

Seketika Ara melihat wajahnya yang rupawan.

“Dia malaikat, benar-benar malaikat"

Batinnya dalam hati, tak henti ia memuji keindahan di hadapannya itu. Beberapa saat terpaku, langkahnya terhenti. Wajah itu sukses membuat isi kepalanya berantakan.

Rudy tersenyum. Ara hilang kendali dan membalikan tubuhnya. Langkahnya terus menjauh.

Terpopuler

Comments

Ay_die

Ay_die

nyimak

2020-04-21

1

Margarita Elisabet Tamedia

Margarita Elisabet Tamedia

keren... lanjut thor

2020-02-15

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Awal
2 Bab 2: Kastil Mewah
3 Bab 3 : Malaikat
4 Bab 4: Harga diri
5 Bab 5: Berhasil
6 Bab 6 : 3x lipat
7 Bab 7: Dewi Penyelamat
8 Bab 8: Gagal Ginjal
9 Bab 9: Good night
10 Bab 10: Teman Lama
11 Bab 11: Akal Sehat
12 Bab 12: Jangan sampai ketahuan
13 kotaBab 13: Jalan buntu
14 Bab 14: apakah dia cemburu?
15 Bab 15: ayo tuan putri kembali ke istana!
16 Bab 16: Chateau Margaux 1787
17 Bab 17: Satu-satunya teman
18 Bab 18: Jika mudah, sudah ku lakukan sejak dulu
19 Bab 19: tidak ada pilihan lain
20 Bab 20: apakah kau benar-benar ayah kandungku?
21 Bab 21: matilah tanpa penyesalan, oke?
22 Bab 22: takdir macam apa ini?
23 Bab 23: kau benar-benar lucu tuan
24 bab 24: menikahlah denganku
25 Bab 25: kau sedang memuji mantan mu?
26 Bab 26: Nyonya Daniel!
27 Bab 27: wajahmu merah persis kepiting rebus
28 Bab 28: aku ingin kita tidur bersama
29 Bab 29: baiklah, itu mudah
30 Bab 30: aku sudah terbiasa memanjakan sekretarisku
31 Bab 31: karena aku suamimu
32 Bab 32: maksud anda Direktur Qin?
33 Bab 33: ini tidak gratis
34 Bab 34: Pria sejati berani menikahi, bukan hanya berjanji
35 Bab 35: kau merendah untuk meroketkah?
36 Bab 35: kau ingin anak? baiklah!!
37 Bab 36 : kau ingin menemuinya? aku bisa mengantarmu
38 bab 37: aku tak mau kau hilang!
39 Bab 38: tetaplah di sini, temani aku
40 bab 39: Ara? kita berjumpa lagi
41 Bab 40: Nyonya Qin jangan terlalu galak
42 Bab 41: Ara, kau pembohong yang buruk!
43 bab 42:Aku tahu kau akan datang
44 Bab 43: berpura-puralah sebagai nyonya Wingsley!
45 Bab 44:Paw? hahahah Daniel kau bercanda?
46 Bab 46: panggil suamiku kesini, aku butuh dia bukan kamu
47 Bab 47: sayangnya, aku masih lapar nyonya Qin
48 Bab 48: Danieell... hentikan mengejekku!!
49 Bab 49: Denis Han
50 Bab 50: bukankah begitu tuan Shu?
51 Bab 51: Benar, anda sedang mengandung nyonya
52 Bab 52: penjaga anjing katanya? sial!
53 Bab 53: Dimana Alan?
54 Bab 54: kau mau menjual ku???!!
55 Bab 55:kenapa aku harus berbohong kak?
56 Bab 56: suamimu marah?
57 Bab 57: bagaimana jika aku tak rela?
58 Bab 59: maafkan aku Ara
59 Bab 59: lagi keadaan Higa saat ini terus memburuk
60 Bab 60 :aku kenal dengan CEO Down Grup
61 Bab 61 :Apakah keputusanku salah kali ini?
62 Bab 62: Daniel sempurna untuk menjadi seorang ayah
63 BONUS
64 Bab 64: Ara kau sedang cari mati?
65 Bab 65: Ara kau keterlaluan!
66 Bab 66 : Daniel jangan kekanak-kanakan
67 Bab 67 :Selama kau pintar, dia tak akan tahu
68 Bab 68: Aku sendirian
69 Bab 69: Tentu saja aku akan datang, aku pamannya
70 Bab 70: Chalie's Devils
71 Bab 71: Keluarga Qin dan Li
72 Bab 72: Deasy, Aldric, Higa part 1
73 Bab 73: Daniel dan Ara
74 Bab 74: Jika kau tak percaya, lihat ini!
75 Bab 75: Daniel, aku merindukanmu
76 Bab 76: apakah mungkin ia di racun
77 Bab 77: Aku benar-benar tak tahu
78 Bab 78: 2 minggu, akan ku tunggu dengan sabar
79 Bab 79: Aku Daniel bukan Aldric
80 Bab 80: Ara, kau enyahlah saja..
81 Bab 81: Kalian ingin menolong kriminal?
82 Bab 82: Terlalu lelah untuk tak menyerah
83 Bab 83: Maaf Tuan! aku memang pantas mati!
84 Bab 84 : Keajaiban
85 bab 85: Flashback End
86 Bab 86: Hanya kau yang masih ingat ulang tahun ku
87 Bab 87: Itu Ara, benarkan?!
88 Bab 88: Jangan-jangan dia jodohku?!
89 Bab 89: Perasaanku atau Brandon?"
90 Bab 90: Brandon's day
91 Bab 91: Brandon's day part 2
92 Bab 92: Bekerja samalah denganku Ara
93 Bab 93: Mengantarmu ke rumahku?
94 Bab 94:Sejak kapan kau di belakangku?
95 Bab 95: Aku merindukanmu Elly!
96 Bab 96: Benarkah?
97 Bab 97: Dr. Denis, lama tidak bertemu!
98 Bab 98: Dalam darahnya mengalir darah Qin!
99 BAB 99: Dia, berhutang penjelasan padaku
100 Bab 100: Cinta macam apa itu?
101 Bab 101: Bermain dengan hati
102 Bab 102 : 3 buah tiket pesawat dan 1 buah voucher menginap
103 Bab 103: Ara, Awas!
104 Bab 104: Daniel, apa kau pernah merobohkan apartemen ku?
105 Bab 105: Yang kalah bayar 2M, berani?
106 Bab 106: Dimana mereka sekarang?!
107 Bab 107: Ikannya.. Bagaimana??
108 Bab 108: Ayah
109 Bab 109: Daniel,sepertinya aku rela kalah sekarang
110 Bab 110: Apa kau ingat?
111 Bab 111: Jadi Ara, apa boleh aku.....
112 Bab 112:Jadi begini caramu mengancamku, Kek?
113 Bab 113: Teruslah berusaha sampai kau bosan
114 Bab 114: Buat mereka jadi gelandangan selamanya
115 Bab 115: Seseorang yang lebih baik kau lupakan
116 Bab 116: Daniel itu anak kandung mu atau bukan?
117 Bab 117: Pondok Mertua Indah
118 Bab 118: Dari kapan kodok menggigit?
119 Bab 119: Sepatuku lebih mahal dari nyawamu
120 Bab 120: Biarkan dia yang menanggung sisanya
121 Bab 121:Jika kau mati, air mataku tidak akan menetes untukmu.
122 Bab 122: Hanya memasak, ini gampang
123 Bab 123: Aku peduli, ini memalukan
124 Bab 124: Tuan muda pasti sangat mencintaimu
125 Bab 125: Niat menyalakan api tapi justru terbakar sendiri.
126 Bab 126: Siapa yang kau sebut priamu itu?
127 Bab 127: Aku tak mau di penjara
128 Bab 128: Dengan otak bukan mulut
129 Bab 129: Pulang
130 Bab 130: Memaksa mereka memanjat dari bawah
131 Bab 131: Jangan ceraikan aku
132 Bab 132: Sini, biar aku bantu
133 Bab 133: Jadi kau mengerti tidak nyonya Qin?
134 Bab 134: Aku mau kamu dan anak ini!
135 Bab 135: Kau tidak normal, Daniel!
136 Bab 136: I love you too
137 Bab 137:Day bleeds...
138 Bab 138: Jika tak ingin pergi maka tak perlu pergi
139 Bab 139: Ara, kami datang untukmu
140 140: Cuci otak!
141 Bab 141: Membuatku semakin jijik!
142 Bab 142: Clara! kau iblis! kau sikopat!
143 Bab 143: Selamat tanggal 28, Daniel!
144 Bab 144: Ibu, kau terlambat!
145 Bab 145: Ending part 1
146 Bab 146: Ending
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Bab 1: Awal
2
Bab 2: Kastil Mewah
3
Bab 3 : Malaikat
4
Bab 4: Harga diri
5
Bab 5: Berhasil
6
Bab 6 : 3x lipat
7
Bab 7: Dewi Penyelamat
8
Bab 8: Gagal Ginjal
9
Bab 9: Good night
10
Bab 10: Teman Lama
11
Bab 11: Akal Sehat
12
Bab 12: Jangan sampai ketahuan
13
kotaBab 13: Jalan buntu
14
Bab 14: apakah dia cemburu?
15
Bab 15: ayo tuan putri kembali ke istana!
16
Bab 16: Chateau Margaux 1787
17
Bab 17: Satu-satunya teman
18
Bab 18: Jika mudah, sudah ku lakukan sejak dulu
19
Bab 19: tidak ada pilihan lain
20
Bab 20: apakah kau benar-benar ayah kandungku?
21
Bab 21: matilah tanpa penyesalan, oke?
22
Bab 22: takdir macam apa ini?
23
Bab 23: kau benar-benar lucu tuan
24
bab 24: menikahlah denganku
25
Bab 25: kau sedang memuji mantan mu?
26
Bab 26: Nyonya Daniel!
27
Bab 27: wajahmu merah persis kepiting rebus
28
Bab 28: aku ingin kita tidur bersama
29
Bab 29: baiklah, itu mudah
30
Bab 30: aku sudah terbiasa memanjakan sekretarisku
31
Bab 31: karena aku suamimu
32
Bab 32: maksud anda Direktur Qin?
33
Bab 33: ini tidak gratis
34
Bab 34: Pria sejati berani menikahi, bukan hanya berjanji
35
Bab 35: kau merendah untuk meroketkah?
36
Bab 35: kau ingin anak? baiklah!!
37
Bab 36 : kau ingin menemuinya? aku bisa mengantarmu
38
bab 37: aku tak mau kau hilang!
39
Bab 38: tetaplah di sini, temani aku
40
bab 39: Ara? kita berjumpa lagi
41
Bab 40: Nyonya Qin jangan terlalu galak
42
Bab 41: Ara, kau pembohong yang buruk!
43
bab 42:Aku tahu kau akan datang
44
Bab 43: berpura-puralah sebagai nyonya Wingsley!
45
Bab 44:Paw? hahahah Daniel kau bercanda?
46
Bab 46: panggil suamiku kesini, aku butuh dia bukan kamu
47
Bab 47: sayangnya, aku masih lapar nyonya Qin
48
Bab 48: Danieell... hentikan mengejekku!!
49
Bab 49: Denis Han
50
Bab 50: bukankah begitu tuan Shu?
51
Bab 51: Benar, anda sedang mengandung nyonya
52
Bab 52: penjaga anjing katanya? sial!
53
Bab 53: Dimana Alan?
54
Bab 54: kau mau menjual ku???!!
55
Bab 55:kenapa aku harus berbohong kak?
56
Bab 56: suamimu marah?
57
Bab 57: bagaimana jika aku tak rela?
58
Bab 59: maafkan aku Ara
59
Bab 59: lagi keadaan Higa saat ini terus memburuk
60
Bab 60 :aku kenal dengan CEO Down Grup
61
Bab 61 :Apakah keputusanku salah kali ini?
62
Bab 62: Daniel sempurna untuk menjadi seorang ayah
63
BONUS
64
Bab 64: Ara kau sedang cari mati?
65
Bab 65: Ara kau keterlaluan!
66
Bab 66 : Daniel jangan kekanak-kanakan
67
Bab 67 :Selama kau pintar, dia tak akan tahu
68
Bab 68: Aku sendirian
69
Bab 69: Tentu saja aku akan datang, aku pamannya
70
Bab 70: Chalie's Devils
71
Bab 71: Keluarga Qin dan Li
72
Bab 72: Deasy, Aldric, Higa part 1
73
Bab 73: Daniel dan Ara
74
Bab 74: Jika kau tak percaya, lihat ini!
75
Bab 75: Daniel, aku merindukanmu
76
Bab 76: apakah mungkin ia di racun
77
Bab 77: Aku benar-benar tak tahu
78
Bab 78: 2 minggu, akan ku tunggu dengan sabar
79
Bab 79: Aku Daniel bukan Aldric
80
Bab 80: Ara, kau enyahlah saja..
81
Bab 81: Kalian ingin menolong kriminal?
82
Bab 82: Terlalu lelah untuk tak menyerah
83
Bab 83: Maaf Tuan! aku memang pantas mati!
84
Bab 84 : Keajaiban
85
bab 85: Flashback End
86
Bab 86: Hanya kau yang masih ingat ulang tahun ku
87
Bab 87: Itu Ara, benarkan?!
88
Bab 88: Jangan-jangan dia jodohku?!
89
Bab 89: Perasaanku atau Brandon?"
90
Bab 90: Brandon's day
91
Bab 91: Brandon's day part 2
92
Bab 92: Bekerja samalah denganku Ara
93
Bab 93: Mengantarmu ke rumahku?
94
Bab 94:Sejak kapan kau di belakangku?
95
Bab 95: Aku merindukanmu Elly!
96
Bab 96: Benarkah?
97
Bab 97: Dr. Denis, lama tidak bertemu!
98
Bab 98: Dalam darahnya mengalir darah Qin!
99
BAB 99: Dia, berhutang penjelasan padaku
100
Bab 100: Cinta macam apa itu?
101
Bab 101: Bermain dengan hati
102
Bab 102 : 3 buah tiket pesawat dan 1 buah voucher menginap
103
Bab 103: Ara, Awas!
104
Bab 104: Daniel, apa kau pernah merobohkan apartemen ku?
105
Bab 105: Yang kalah bayar 2M, berani?
106
Bab 106: Dimana mereka sekarang?!
107
Bab 107: Ikannya.. Bagaimana??
108
Bab 108: Ayah
109
Bab 109: Daniel,sepertinya aku rela kalah sekarang
110
Bab 110: Apa kau ingat?
111
Bab 111: Jadi Ara, apa boleh aku.....
112
Bab 112:Jadi begini caramu mengancamku, Kek?
113
Bab 113: Teruslah berusaha sampai kau bosan
114
Bab 114: Buat mereka jadi gelandangan selamanya
115
Bab 115: Seseorang yang lebih baik kau lupakan
116
Bab 116: Daniel itu anak kandung mu atau bukan?
117
Bab 117: Pondok Mertua Indah
118
Bab 118: Dari kapan kodok menggigit?
119
Bab 119: Sepatuku lebih mahal dari nyawamu
120
Bab 120: Biarkan dia yang menanggung sisanya
121
Bab 121:Jika kau mati, air mataku tidak akan menetes untukmu.
122
Bab 122: Hanya memasak, ini gampang
123
Bab 123: Aku peduli, ini memalukan
124
Bab 124: Tuan muda pasti sangat mencintaimu
125
Bab 125: Niat menyalakan api tapi justru terbakar sendiri.
126
Bab 126: Siapa yang kau sebut priamu itu?
127
Bab 127: Aku tak mau di penjara
128
Bab 128: Dengan otak bukan mulut
129
Bab 129: Pulang
130
Bab 130: Memaksa mereka memanjat dari bawah
131
Bab 131: Jangan ceraikan aku
132
Bab 132: Sini, biar aku bantu
133
Bab 133: Jadi kau mengerti tidak nyonya Qin?
134
Bab 134: Aku mau kamu dan anak ini!
135
Bab 135: Kau tidak normal, Daniel!
136
Bab 136: I love you too
137
Bab 137:Day bleeds...
138
Bab 138: Jika tak ingin pergi maka tak perlu pergi
139
Bab 139: Ara, kami datang untukmu
140
140: Cuci otak!
141
Bab 141: Membuatku semakin jijik!
142
Bab 142: Clara! kau iblis! kau sikopat!
143
Bab 143: Selamat tanggal 28, Daniel!
144
Bab 144: Ibu, kau terlambat!
145
Bab 145: Ending part 1
146
Bab 146: Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!