Pendekar Murah Hati

Pendekar Murah Hati

Pertempuran di Bukit Hantu

Mentari pagi mulai memunculkan wajahnya, terlihat banyak orang yang berjalan, maupun berlari mendaki sebuah bukit.

Bukit itu sendiri terletak di depan sebuah gunung yang bernama Gunung Maut, dijuluki Gunung Maut karena dari puncak gunung tersebut selalu memunculkan asap, dan semburan api setiap waktu.

Sedangkan nama bukit yang berada di depannya adalah Bukit Hantu jarak bukit hantu dari kota terdekat sekitar 50 km.

Dijuluki Bukit Hantu karena ketika penduduk yang kesana pasti akan mendengar suara orang menangis, ataupun tertawa, serta tak sedikit pula melihat sesosok yang sangat menakutkan.

Tetapi untuk hari ini begitu banyak orang yang berjalan, maupun berlari menuju bukit tersebut.

"Paman guru berapa lama lagi kita sampai di puncak bukit itu?" tanya seorang pemuda.

Umur pemuda itu sekitar 25 tahun, kulitnya putih berperawakan sedang, rambutnya hitam lurus panjang di ikat dengan rapi, wajahnya tampan dari bajunya yang terbuat dari sutera mahal, memperlihatkan bahwa dia bukan pemuda sembarangan.

Sedangkan yang disebut paman guru itu berumur 70 tahun, meskipun telah lanjut usia akan tetapi masih terlihat lincah, dan gesit berjalan.

"Sedikit lagi kita pasti sampai, biar lebih cepat sebaiknya kita menggunakan ilmu meringankan tubuh."

"Baik... Paman guru" sahut Ryu.

Tidak lama kemudian keduanya mulai melesat dengan cepatnya.

Semua orang pasti terkejut ketika melihat mereka berdua berjalan tidak menginjak tanah, padahal jalannya mendaki, dan terjal.

Tidak lama mereka telah sampai di puncak bukit tersebut. Terlihat di puncak bukit itu ternyata tanahnya datar, dan lapang, Sekitar 40 orang sudah berada di puncak bukit.

Ketika Ryu dan kakek itu menginjakan kaki mereka di puncak tersebut, terdengar suara ketawa yang sangat menyeramkan, suara itu keluar dari seorang nenek yang berumur kira kira 65 tahun memakai baju hijau, dan terlihat ada pedang di punggungnya.

Bagi mereka yang tingkat ilmu tenaga dalamnya 1 sampai 5 ketika mendengar suara tersebut akan kesakitan.

Sedangkan yang tingkatnya diatas 5 bisa mengatasi suara tersebut dengan baik.

Ada 8 tingkatan ilmu silat, dan tenaga dalam pada umumnya yaitu:

1.Tingkat pemula, atau dasar

2.Tingkat menengah

3.Tingkat atas

4.Tingkat pendekar

5.Tingkat ahli

6.Tingkat super ahli

7.Tingkat super sakti

8.Tingkat  Maha sakti

Dalam dunia persilatan masih ada lagi ilmu lebih dari maha sakti yaitu Pendekar dengan julukan Dewa.

Sehabis tertawa nenek itupun berkata  dengan angkuh, dan sinis kepada paman guru dan Ryu yang baru tiba di puncak bukit tersebut.

"Rupanya datang juga kau Kakek Tua, he...he...he..., sudah lama kita tidak bertemu."

Pemuda itu pun berbisik "paman guru siapa nenek itu?"

"Nama nenek itu Sian, dia di juluki si Pedang Sakti dari Utara."

"Kenapa dia berkata dengan sinis kepada Paman guru, apakah paman pernah bertikai, atau bermusuhan dengannya?"

"Nanti baru paman jelaskan, sebaiknya kita berhati hati kepada nenek itu, sebab ilmunya sudah tingkat 7 bisa juga 8."

"Hai..., Kakek Tua" ujar nenek itu.

"Apakah engkau masih ingat urusan kita belum selesai?"

Kakek itupun menjawab sambil tersenyum "iya, aku masih ingat, tetapi aku harap urusan kita akan di lanjutkan lain waktu, sebab hari ini aku mempunyai urusan yang lebih penting."

Tiba tiba terdengar suara tawa, dan tangisan  menyayat hati yang sangat menyeramkan, disertai hawa panas, dan dingin yang menyerang setiap orang yang berada di puncak bukit itu.

Bagi para Pendekar yang masih dibawah tingkat 6 akan sangat menyakitkan.

Sedangkan untuk mereka yang dibawah tingkat 6 hawa panas, dan dingin itu membuat mereka kesulitan untuk bernafas serta banyak yang mengeluarkan darah dari hidungnya.

Dengan mengemanya suara itu, tiba tiba muncul seorang kakek berperawakan sedang, rambutnya yang sudah memutih semua, memakai baju berwarna hitam, di samping kakek itu berdiri seorang wanita yang usianya tidak jauh darinya, perawakannya masih terlihat cantik walaupun sudah tua.

Setelah kemunculan kedua sosok itu semua orang yang berada di puncak, mulai berbisik seorang kepada yang lainnya.

Kedua sosok itu adalah Dewa hantu, dan Dewi Iblis. Mereka berdua meskipun bukan suami, istri, mereka adalah hantu bagi dunia persilatan.

Karena 20 tahun silam pernah menggetarkan dunia persilatan, dengan menantang seluruh tokoh dunia persilatan dari semua kalangan baik hitam maupun putih untuk bertarung, dan tidak ada seorangpun bisa mengalahkan mereka.

Mereka berdua selama lebih dari 10 tahun membuat keributan di dunia persilatan, mengakibatkan banyak korban berjatuhan baik dari aliran putih maupun hitam.

Setelah itu mereka berdua menghilang dari dunia persilatan sampai hari ini. Yang mana mereka pernah berjanji ke semua aliran dunia persilatan bahwa selama 10 tahun kemudian, bagi yang ingin menuntut balas kepada mereka berdua menyuruh datang ke bukit hantu pada bulan 11 hari ke 11.

Tidak lama setelah kemunculan Dewa Hantu dan Dewi Iblis, berkelebat 5 sosok yang telah berusia lanjut juga, mereka dari kelima partai aliran putih yang terkenal.

Yanci dari Partai Pengemis, Doci dari Partai Bangau, Silam dari Partai Pedang Suci, Icina dari Partai Teratai, Guilam dari Partai Tapak Langit.

Tidak lama muncul lagi 10 sosok, akan tetapi kedatangan mereka membuat semua orang merinding, karena hawa jahat yang mengikuti mereka. Mereka mewakili Partai aliran hitam.

Setelah kedatangan mereka terdengar suara dari Dewa Hantu, sambil tertawa dia berkata kepada Dewi Iblis "akhirnya tidak sia sia kita selama ini membuat keonaran di dunia persilatan."

Disambut dengan suara sinis Dewi Iblis sambil melirik ke arah paman guru dan pemuda yang bernama Ryu "akhirnya telah sekian lama muncul juga, apakah engkau juga datang ingin menuntut balas atas apa yang kami perbuat di masa silam."

Sang paman guru yang dijuluki dengan Kipas Bumipun berkata "cepatlah bertobat!"

"Hai...Dewa Hantu dan Dewi Iblis, apa kalian tidak sadar bahwa hari ini adalah hari terakhir untuk kalian berdua?" kata Kipas Bumi dengan tersenyum sinis.

"Kami tidak akan menyerah kepada kalian semua he...he...he, kalian hanya mengantar nyawa" sambil berkata Dewa Hantu, tanpa berbasa basi mencabut pedang dari punggungnya.

Akan tetapi pedang itu hanya kelihatan gagangnya, semua yang ada disitu berteriak sambil bergidik ketakutan, pedang hantu merupakan pedang yang telah berumur ribuan tahun, konon pedang tersebut merupakan pusaka yang tiada tandingannya, dan barang siapa yang memegang pedang tersebut dapat menjadi pendekar nomer 1 di dunia persilatan.

Dewi Iblispun mengeluarkan seruling dari balik bajunya, semua yang ada di tempat tersebutpun menjadi  tambah bergidik, karena seruling tersebut adalah pusaka yang nilainya sama dengan pedang hantu, seruling itu adalah Seruling Iblis. Tanpa berbasa basi lagi 300 orang yang ada di tempat itu mulai bergerak maju, dan menyerang Dewa Hantu dan Dewi Iblis, terdengar deru senjata beradu disertai teriakan kesakitan.

Belum lagi suara seruling Dewi Iblis membuat banyak pendekar kesakitan, karena suaranya yang melengking.

Ryu, dan pamannya Kipas Bumi masih belum beranjak dari tempat mereka berdiri.

"Paman guru, kenapa kita belum maju menyerang?" tanya Ryu.

"Sabar, paman ingin melihat sampai dimana kekuatan kedua iblis itu" ucap Kipas Bumi.

Dengan ilmu yang dimiliki oleh Dewa Hantu dan Dewi Iblis, tidak sulit bagi mereka untuk mengatasi serangan dari segala arah.

Tapi yang menyerang mereka bukan saja pendekar dengan tingkatan 1 sampai 5, malahan yang lebih banyak dari tokoh tokoh terkenal, dan pemimpin partai besar di dunia persilatan, baik itu dari golongan hitam, maupun putih, yang mempunyai tingkatan 6 sampai 7 bahkan ada diantara mereka yang sudah mencapai tingkat 8.

Membuat pertarungan itu lama kelamaan mulai terlihat melambat dimana banyak mayat yang bertumpukan, tak lama kemudian

Kipas Bumi berkata "ayo Ryu kita maju!"

Keduanya pun melesat menyerang Dewa Hantu, dan Dewi Iblis.

Terpopuler

Comments

Andalas 476

Andalas 476

perasaan sma aja dgn Tingkat yg ada di paragraf sbelum nya ,sma² di bawah Tingkat 6 - kog EFECT nya beda tuh.!? 😵

2024-01-15

0

Harman LokeST

Harman LokeST

lanjuuuuuuuuuuuutttttttttttttttttttttttttttttt ttttteeeeeeeeeeeeeerrrrrruuuuuuuusssssss

2022-03-15

0

bochien

bochien

pembukaan cerita yamg seru,jangan sj makin lama makin melalut.

2022-01-18

0

lihat semua
Episodes
1 Pertempuran di Bukit Hantu
2 Kematian Ryu
3 Kakek Misterius
4 Kekacauan di Partai Tangan Sakti
5 Kematian Gakyi
6 Pelarian Bibi dan Sukame
7 Hutan Terlarang
8 Kembali ke kampung halaman bibi
9 Anak Siluman
10 Keberuntungan Sukame
11 Kisruh di Kerajaan Selatan
12 Perompak jalan maut
13 Meninggalnya si nenek
14 Perkenalan dengan Riek
15 Menjadi anggota Partai Pengemis
16 Ujian di Partai Pengemis
17 Ke kota Raja
18 Sampai di kota Raja
19 Pertemuan dengan anak kaya
20 Perjumpaan dengan Dewi Tangan Seribu
21 Diusir dari Partai Pengemis
22 Belajar ilmu meringankan tubuh
23 Belajar jurus dan tenaga dalam
24 Berpisah dengan Dewi Tangan Seribu
25 Pencurian hewan ternak
26 Terlibat dalam perjodohan
27 Siasat Sukame
28 Hal yang tak terduga
29 Mendapatkan jurus baru
30 Partai Rantai Maut
31 Pertemuan Minshi dan Loin
32 Kekuatiran kakek Mingli
33 Pendekar Muka Hitam
34 Mendapatkan pekerjaan
35 Manusia Iblis
36 Ratu Es
37 Pemilihan Ketua Pengemis Kerajaan Selatan
38 Enam Crystal
39 Anggota Dewan Pengadilan
40 Mendapat titipan
41 Si pisau terbang
42 Jurus Pengejar Sukma
43 Kekesalan Minshi
44 Si Pinlu
45 Perkelahian dengan anggota Gelang Merah
46 Si Sapi Gila
47 Masuk dalam Perangkap
48 Si belalai gajah
49 Bertemu dengan Pendekar dewa
50 Partai Bunga Es
51 Keberuntungan Cemia
52 Si harimau darah
53 Kekuatiran Sukame
54 Ke lima penjahat
55 Kebingungan
56 Pertarungan di pesta perkawinan
57 Lanjutan Pertarungan di pesta pernikahan
58 Yanci dan Lufe
59 Misi pertama Yanci dan Lufe
60 Perkelahian dengan pemuda sombong'
61 Perjumpaan dengan Welu
62 Tersadar dari tidurnya
63 Kitab penakluk iblis
64 Kembali nya Si manusia raksasa
65 Hikmah di balik kesakitan
66 Belajar mengalahkan pikiran negatif
67 Meninggalkan kampung sesat
68 Perkelahian dengan seorang penyamar
69 Pertarungan yang tak disangka
70 Si bayangan maut
71 Kembali nya Kipas Bumi
72 Pertarungan semakin seru
73 Keuntungan Siasat Sukame
74 Sampai ke kota Neoko
75 Kematian para tahanan
76 Keanehan kota Neoko
77 Keanehan yang berlanjut
78 Mendapatkan informasi
79 Kecurigaan Sukame
80 Hampir ketahuan
81 Ilmu tanpa bayangan
82 Roda Api Iblis
83 Kematian si roda api iblis
84 Meninggalkan kota Neoko
85 Mengetahui siapa Sebenarnya dirinya
86 Perjalanan.menuju ibukota
87 Gerombolan Pencuri
88 Terbongkarnya kedok
89 Pura-pura mabuk
90 Mencari informasi tentang Riek
91 Tingkah angkuh pemilik penginapan
92 Diancam
93 Mendapatkan julukan
94 keadaan tidak menyenangkan
95 Sampai di ibukota kerajaan timur
96 Di undang Pangeran ke-lima
97 Bertemu kembali dengan kakek Yonce
98 Bertemu dengan Riek
99 Bertemu dengan Pangeran ke-lima
100 Meninggalkan Istana
101 Mendapatkan masalah lagi
102 Sengaja mengalah
103 Bertemu dengan Tapakti
104 Gedung Piramida
105 Mencari jalan keluar
106 Sampai di ruangan ke-empat
107 Melawan formasi tapak besi
108 Raja Tapak Besi
109 Di kerjain
110 Sampai ke kota Sunok
111 Mendatangi Markas Partai Bintang
112 Pergi ke kota Bastimbar
113 Pertarungan di sungai Mista
114 Senjata rahasia berupa obat penidur
115 Di Tuduh
116 Pertarungan dengan Si Tikus Tanah
117 Kematian si Berut
118 Bermimpi Buruk
119 Berusaha menjadi pulih
120 Ujian Dari Kakek Syatannam
121 Di beri tugas oleh Kakek Syatannam
122 Hadiah dari Kakek Syatannam
123 Belajar ilmu Bening
124 Undangan Partai Pedang Barat
125 Saling Berkompetisi
126 Pertandingan semakin Seru
127 Kekalahan Cemia
128 Mengerjai anggota organisasi keamanan
129 Di Tangkap oleh Prajurit kerajaan
130 Pertemuan dengan Pengdu
131 Perkelahian di Markas Janggaka
132 Ketenangan Sukame
133 Melawan Manusia Jaring
134 Akhir yang Mengharukan
135 Menuju ke wilayah kerajaan barat
136 Sampai di wilayah kerajaan barat
137 Si Mata Merah
138 Pertengkaran si mata merah dan si pemain suling
139 Berusaha menenangkan pertengkaran
140 Perkelahian dengan Sulican
141 Mencari Tabib
142 Bermalam di rumah Tabib
143 Tidak menyangka
144 Dua Iblis jurang Hantu
145 Mengerjai Sulican
146 Daging ayam panggang
147 Perkelahian dengan wanita bertusuk Konde emas
148 Keadaan berbalik di saat-saat Genting
149 Membuat Terharu
150 Kampung Singa Putih
151 Kejadian di waktu tengah malam
152 Perkelahian dengan Singa ke-lima
153 Bertarung melawan Singa pertama
154 Menjadi Sadar Akan Siapa Dirinya
155 Mendapatkan informasi tentang dalang dari masalah Sulican
156 Mencari informasi lagi
157 Tiba di Ibukota kerajaan barat
158 Di mata-matai
159 Di Sandera
160 Si Malaikat Maut
161 Membuntuti Anggota Gelang Merah
162 Suara Tawon
163 Perkelahian dengan Si Tawon Beracun
164 Menuju ke gunung Himpu
165 Kembali nya Pendamping Malaikat Maut
166 Melawan Si Algojo
167 Mencari informasi tentang si tuan besar
168 Kebaikan Sukame
169 Pertanyaan si pria misterius
170 Berkelahi dengan kawanan Serigala
171 Sampai di kaki gunung Himpu
172 Jebakan berujung maut
173 Perkelahian dengan Manseta
174 Kemunculan Si Malaikat Maut
175 Pedang Pemusnah Iblis
176 Keluar Dari Lubang Hukuman
177 Menyamar
178 Berpura-pura Mabuk Untuk Mencari Informasi
179 Hampir gagal
180 Melarikan diri
181 Pertarungan Antara Sukame Dengan Manseta
182 Kengerian
183 Kematian Manseta
184 Terbangun dari Tidur
185 Kemunculan Kitab Tanpa Tanding
186 Keributan di Depan Warung
187 Tamu yang tidak di undang
188 Tamu tidak Di Undang
189 Menuju ke Utara
190 Pertengkaran di sebuah warung
Episodes

Updated 190 Episodes

1
Pertempuran di Bukit Hantu
2
Kematian Ryu
3
Kakek Misterius
4
Kekacauan di Partai Tangan Sakti
5
Kematian Gakyi
6
Pelarian Bibi dan Sukame
7
Hutan Terlarang
8
Kembali ke kampung halaman bibi
9
Anak Siluman
10
Keberuntungan Sukame
11
Kisruh di Kerajaan Selatan
12
Perompak jalan maut
13
Meninggalnya si nenek
14
Perkenalan dengan Riek
15
Menjadi anggota Partai Pengemis
16
Ujian di Partai Pengemis
17
Ke kota Raja
18
Sampai di kota Raja
19
Pertemuan dengan anak kaya
20
Perjumpaan dengan Dewi Tangan Seribu
21
Diusir dari Partai Pengemis
22
Belajar ilmu meringankan tubuh
23
Belajar jurus dan tenaga dalam
24
Berpisah dengan Dewi Tangan Seribu
25
Pencurian hewan ternak
26
Terlibat dalam perjodohan
27
Siasat Sukame
28
Hal yang tak terduga
29
Mendapatkan jurus baru
30
Partai Rantai Maut
31
Pertemuan Minshi dan Loin
32
Kekuatiran kakek Mingli
33
Pendekar Muka Hitam
34
Mendapatkan pekerjaan
35
Manusia Iblis
36
Ratu Es
37
Pemilihan Ketua Pengemis Kerajaan Selatan
38
Enam Crystal
39
Anggota Dewan Pengadilan
40
Mendapat titipan
41
Si pisau terbang
42
Jurus Pengejar Sukma
43
Kekesalan Minshi
44
Si Pinlu
45
Perkelahian dengan anggota Gelang Merah
46
Si Sapi Gila
47
Masuk dalam Perangkap
48
Si belalai gajah
49
Bertemu dengan Pendekar dewa
50
Partai Bunga Es
51
Keberuntungan Cemia
52
Si harimau darah
53
Kekuatiran Sukame
54
Ke lima penjahat
55
Kebingungan
56
Pertarungan di pesta perkawinan
57
Lanjutan Pertarungan di pesta pernikahan
58
Yanci dan Lufe
59
Misi pertama Yanci dan Lufe
60
Perkelahian dengan pemuda sombong'
61
Perjumpaan dengan Welu
62
Tersadar dari tidurnya
63
Kitab penakluk iblis
64
Kembali nya Si manusia raksasa
65
Hikmah di balik kesakitan
66
Belajar mengalahkan pikiran negatif
67
Meninggalkan kampung sesat
68
Perkelahian dengan seorang penyamar
69
Pertarungan yang tak disangka
70
Si bayangan maut
71
Kembali nya Kipas Bumi
72
Pertarungan semakin seru
73
Keuntungan Siasat Sukame
74
Sampai ke kota Neoko
75
Kematian para tahanan
76
Keanehan kota Neoko
77
Keanehan yang berlanjut
78
Mendapatkan informasi
79
Kecurigaan Sukame
80
Hampir ketahuan
81
Ilmu tanpa bayangan
82
Roda Api Iblis
83
Kematian si roda api iblis
84
Meninggalkan kota Neoko
85
Mengetahui siapa Sebenarnya dirinya
86
Perjalanan.menuju ibukota
87
Gerombolan Pencuri
88
Terbongkarnya kedok
89
Pura-pura mabuk
90
Mencari informasi tentang Riek
91
Tingkah angkuh pemilik penginapan
92
Diancam
93
Mendapatkan julukan
94
keadaan tidak menyenangkan
95
Sampai di ibukota kerajaan timur
96
Di undang Pangeran ke-lima
97
Bertemu kembali dengan kakek Yonce
98
Bertemu dengan Riek
99
Bertemu dengan Pangeran ke-lima
100
Meninggalkan Istana
101
Mendapatkan masalah lagi
102
Sengaja mengalah
103
Bertemu dengan Tapakti
104
Gedung Piramida
105
Mencari jalan keluar
106
Sampai di ruangan ke-empat
107
Melawan formasi tapak besi
108
Raja Tapak Besi
109
Di kerjain
110
Sampai ke kota Sunok
111
Mendatangi Markas Partai Bintang
112
Pergi ke kota Bastimbar
113
Pertarungan di sungai Mista
114
Senjata rahasia berupa obat penidur
115
Di Tuduh
116
Pertarungan dengan Si Tikus Tanah
117
Kematian si Berut
118
Bermimpi Buruk
119
Berusaha menjadi pulih
120
Ujian Dari Kakek Syatannam
121
Di beri tugas oleh Kakek Syatannam
122
Hadiah dari Kakek Syatannam
123
Belajar ilmu Bening
124
Undangan Partai Pedang Barat
125
Saling Berkompetisi
126
Pertandingan semakin Seru
127
Kekalahan Cemia
128
Mengerjai anggota organisasi keamanan
129
Di Tangkap oleh Prajurit kerajaan
130
Pertemuan dengan Pengdu
131
Perkelahian di Markas Janggaka
132
Ketenangan Sukame
133
Melawan Manusia Jaring
134
Akhir yang Mengharukan
135
Menuju ke wilayah kerajaan barat
136
Sampai di wilayah kerajaan barat
137
Si Mata Merah
138
Pertengkaran si mata merah dan si pemain suling
139
Berusaha menenangkan pertengkaran
140
Perkelahian dengan Sulican
141
Mencari Tabib
142
Bermalam di rumah Tabib
143
Tidak menyangka
144
Dua Iblis jurang Hantu
145
Mengerjai Sulican
146
Daging ayam panggang
147
Perkelahian dengan wanita bertusuk Konde emas
148
Keadaan berbalik di saat-saat Genting
149
Membuat Terharu
150
Kampung Singa Putih
151
Kejadian di waktu tengah malam
152
Perkelahian dengan Singa ke-lima
153
Bertarung melawan Singa pertama
154
Menjadi Sadar Akan Siapa Dirinya
155
Mendapatkan informasi tentang dalang dari masalah Sulican
156
Mencari informasi lagi
157
Tiba di Ibukota kerajaan barat
158
Di mata-matai
159
Di Sandera
160
Si Malaikat Maut
161
Membuntuti Anggota Gelang Merah
162
Suara Tawon
163
Perkelahian dengan Si Tawon Beracun
164
Menuju ke gunung Himpu
165
Kembali nya Pendamping Malaikat Maut
166
Melawan Si Algojo
167
Mencari informasi tentang si tuan besar
168
Kebaikan Sukame
169
Pertanyaan si pria misterius
170
Berkelahi dengan kawanan Serigala
171
Sampai di kaki gunung Himpu
172
Jebakan berujung maut
173
Perkelahian dengan Manseta
174
Kemunculan Si Malaikat Maut
175
Pedang Pemusnah Iblis
176
Keluar Dari Lubang Hukuman
177
Menyamar
178
Berpura-pura Mabuk Untuk Mencari Informasi
179
Hampir gagal
180
Melarikan diri
181
Pertarungan Antara Sukame Dengan Manseta
182
Kengerian
183
Kematian Manseta
184
Terbangun dari Tidur
185
Kemunculan Kitab Tanpa Tanding
186
Keributan di Depan Warung
187
Tamu yang tidak di undang
188
Tamu tidak Di Undang
189
Menuju ke Utara
190
Pertengkaran di sebuah warung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!