Kematian Gakyi

Belum sempat Sinla bangun tiba tiba orang itu menyerangnya lagi.

"Hiattt!, rasakan jurus Sakti Tangan Pemusnah" teriak orang itu.

Sinla pasrah cedera yang dideritanya cukup parah, dalam hitungan detik pasti nyawanya akan melayang.

Dia menutup mata dan berserah pada yang Kuasa, jarak antara Sinla dengan tangan orang itu hanya dua jengkal, tiba tiba berkelebat sesosok bayangan dari belakang Sinlan, tangan orang yang menyerangnya beradu dengan sesosok bayangan itu.

Brakkk...!!!

Tubuh orang yang menyerang Sinla terlempar mundur dua langkah.

"Kamu tidak apa apa?" sesosok yang menolong Sinla bertanya sambil tersenyum.

Sinlapun membuka matanya, ternyata di depannya berdiri seorang kakek, yang berumur tidak jauh dari ayahnya Kipas Bumi.

"Tidak apa apa Paman Oncu" Sinla berkata sambil menarik nafas lega.

Paman Oncu adalah Dewan Penasehat kedua dari Partai Tangan Sakti.

"Hei kakek tua, hari ini juga merupakan hari terakhir kamu!" tiba-tiba muncul dihadapan mereka berdua seorang bertopeng, yang memakai tanda garis merah dilengan bajunya.

Ketika orang itu muncul beberapa penyerang bertopeng lainnya langsung mundur ke belakang, kemudian memberi hormat.

"Ketua Bumi!" seru beberapa penyerang bertopeng yang lain.

"Terimalah Jurus Membelah Bumi!" seru Ketua Bumi sambil menyerang Paman Oncu.

"Tangan Sakti Pembuka Malam!" Teriak Paman Oncu menyambut serangan dari Ketua Bumi.

Boommm...

Suara yang ditimbulkan akibat benturan kedua jurus itu, Paman Oncu terpental 5 langkah kebelakang sementara Ketua Bumi hanya mundur selangkah.

"Kau rupanya Setan Bumi!" teriak Paman Oncu.

"Ternyata ilmu kamu hanya segini kakek tua, ha...ha...ha..."

"Jurus Topan Bumi!" seru Ketua Bumi.

"Tangan Sakti Membendung Air!" seru Paman Oncu.

Keduanyapun kembali bertarung, akan tetapi kali ini Paman Oncu kesulitan membendung serangan dari Ketua Bumi.

Karena tenaga dalamnya berada 2 tingkat di bawah Ketua Bumi, walaupun ia telah mengerahkan segala kemampuan, tapi tidak didukung oleh tenaga dalam yang setingkat membuat ia kewalahan.

Dan prakkk...

Suara tangan Paman Oncu patah akibat terkena tendangan Ketua Bumi.

"Agh...!" seru Paman Oncu kesakitan.

"Rupanya ilmu iblis ini, sudah jauh melampaui ku" gumam paman Oncu bercampur heran.

"Jurus Inti Bumi!" teriak Ketua Bumi menggunakan seluruh tenaganya.

Sinla melihat keadaan Paman Oncu sudah sangat genting, tanpa berpikir panjang, ia melempar kipasnya ke arah Ketua Bumi.

Tapi apa daya karena kondisinya saat itu terluka, maka kekuatan kipas terbang itu dengan mudahnya dipatahkan oleh Ketua Bumi.

Brakkk...

Tubuh Paman Oncu terlempar 5 langkah kebelakang, tewas seketika itu juga.

Sinla yang melihat kejadian itu hanya bisa menggigit bibirnya, serta air mata menetes keluar dari matanya.

Karena rasa marahnya yang tidak dapat ia lampiaskan, sekaligus kesedihan yang sangat mendalam, ia menyadari bahwa umurnya juga tidak akan lama lagi dan iapun teringat akan bayinya.

"Sukame..., bibi bawa Sukame pergi dari tempat ini...!" teriak Sinla.

Tidak tunggu lama Sinla membuka ikat pinggangnya, ternyata ikat pinggang yang ia kenakan adalah pedang pusaka yang sangatlah lentur.

Sringgg...

Suara pedang pusaka yang lentur itu.

"Pedang Pemusnah Iblis!" seru Ketua Bumi melihat pedang itu.

"Cepat serahkan pedang itu, maka aku akan mengampunimu sekaligus akan kunikahi kamu, ha..ha...ha...!" seru Ketua Bumi sambil tertawa.

"******* dasar iblis!" teriak Sinla sambil menyerang Ketua Bumi.

Karena ia sudah terluka walaupun menggunakan pedang pusaka, tetap saja ia di anggap angin oleh Ketua Bumi.

"Jurus Angin Bumi!" teriak Ketua Bumi.

Bukkk...

Sinla terlempar 4 langkah dan pedang di tangannya terpental lepas dari tangannya,

"Agh!" Sinla tewas saat itu juga.

Pedang Sinla terlempar jauh masuk ke dalam kamarnya, baru saja Ketua Bumi hendak mengambil pedang itu terdengar angin di sertai bunyi senjata menderu kearahnya.

Ketua Bumipun langsung menghindar sekaligus melakukan serangan balik ke penyerang itu.

"Jurus Bumi Bergoyang!" seru Ketua Bumi.

Brakkk...

Tubuh Ketua Bumi terpental, dan mengeluarkan teriakan kesakitan "agh...!"

Ketiga jari tangannya putus terkena pedang musuhnya, iapun bersiul keras sambil memperbaiki posisinya.

Belum sempat ia memperbaiki posisi tubuhnya, pedang penyerang itu sudah menusuk kejantungnya.

huff...

Saat itu juga Ketua Bumi menghembuskan nafas terakhir.

Tidak lama setelah meninggalnya Ketua Bumi, berkelebat 3 sosok mendekati orang yang telah menyerang dan membunuh Ketua Bumi yang tak lain adalah Gakyi Ketua Umum Partai Tangan Sakti.

"******* kau Gakyi!" teriak salah satu dari 3 sosok itu.

Trankkk...!

Bunyi senjata beradu, ketiga orang itu langsung mengeroyok Gakyi.

Pertarunganpun berjalan jurus demi jurus ketiga orang itu ilmunya masih di bawah 1 tingkat dari Gakyi, namun karena mereka bertiga, menjadikan pertarungan itu seimbang.

Gakyi terus menerus mengeluarkan jurus mautnya, disertai bunyi gemuruh Pedang Tangan Sakti.

"Kalau seperti ini, sampai kapan pertarungan ini akan habis" gumam salah seorang mereka.

Tiba-tiba Gakyi melihat sebuah senjata dilemparkan kearahnya, Gakyi melompat tinggi kesamping untuk menghindari senjata itu.

Crinkkk...

Suara Pedang Tangan Sakti milik Gakyi beradu dengan senjata itu, tangan Gakyi bergetar hebat.

"Sepertinya orang yang melemparkan senjata ini, kekuatannya sama seperti ku." gumam Gakyi.

Lalu muncullah seorang bertopeng lainny, tapi kepala topeng itu berwarna putih,

"Ketua Awan!" Seru ketiga pengeroyok Gakyi.

Tanpa bicara Ketua Awan melambaikan tangannya kepada ketiga pengeroyok Gakyi, sebagai tanda ayo kita serang.

"Ciattt...!" seru Ketua Awan.

Menghadapi ketiga orang ini saja sudah kesulitan, apalagi ditambah 1 orang yang ilmunya setingkat dengan Gakyi.

Perubahanpun terjadi yang sebelumnya seimbang menjadi terbalik, Gakyi kewalahan menghadapi 4 orang itu.

Tiba tiba orang bertopeng putih mengeluarkan siulan dari mulutnya lalu gerakan jurusnya berubah.

"Jurus Tangan Pencabut Nyawa!" seru Ketua Awan.

"Ach kamu...!" seru Gakyi belum sempat dia menyelesaikan perkataannya, ketiga pengeroyok yang lain menyerang dari segala arah.

Gakyi berusaha menghindar dari semua serangan namun serangan dari orang bertopeng putih langsung mengenai kepala Gakyi.

"Achhh...!" seru Gakyi kesakitan.

"Ka-mu...!" sebelum selesai berbicara Gakyipun tewas seketika.

Orang yang mengenakan topeng putih itu tersenyum menghina.

"Habiskan semuanya!" seru Ketua Awan.

"Baik ketua" jawab mereka.

*****

Sementara itu ketika pedang Sinla terlempar masuk kedalam kamarnya, bibi yang saat itu menggendong Sukame terkejut,

Mendengar teriakan Sinla iapun mengintip keluar dan melihat tubuh Sinla yang sudah tidak bergerak, Ia menangis mengeluarkan air mata, mendekap Sukame di dalam pelukannya. Bibi Nam takut apabila Sukame terbangun lalu menangis, sehingga bisa mengundang para penyerang itu masuk ke dalam kamar.

"Aku harus pergi dari tempat ini" gumam bibi Nam.

Iapun cepat cepat mengambil pedang yang terjatuh itu dan sebuah kotak yang berada diatas kemudian keluar lewat pintu belakang rumah, menuju hutan belantara.

Sambil berlari kecil dan terus menembus pekatnya malam, Bibi Nam bersyukur karena Sukame tertidur pulas.

Meskipun keributan diluar begitu gaduh, ia terus berlari tidak tahu kemana arah kakinya melangkah, yang dia inginkan bayi dalam gendongannya dan dirinya selamat, meskipun jalan yang ia lalui hutan belantara.

*****

Sedangkan di Partai Tangan Sakti 8 tetua dan para murid lainnya tidak dapat membendung serangan dari penyerbuan para pendekar bertopeng, dan pendekar dari Gelang Merah.

Akhirnya mereka bertahan tidak lama, satu persatu dari mereka tewas, hari itu merupakan hari penuh kehancuran bagi Partai Tangan Sakti, yang telah sekian lama berdiri, akan tetapi hanya dalam satu malam berhasil dihancurkan semuanya.

Hanya sedikit tersisa dari murid Partai Tangan Sakti yang berhasil kabur dari bencana itu, sungguh tak disangka Perguruan Partai Tangan Sakti yang telah berumur 300 tahun dalam semalam, telah mengalami bencana yang sangat keji, tidak ada satupun bangunan dari Partai Tangan Sakti yang tersisa begitu juga penghuninya, Ketua pimpinan penyerangan itu mengeluarkan suara tertawa yang mengiris hati.

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

lari dulu

2022-03-15

0

Onky Prazt

Onky Prazt

Nama jagoan kebalik nih... Lebih keren jagoan nya ryu... Ayahnya sukame..

2020-08-27

2

my dick is big

my dick is big

harus nya jurus jagung bergoyang gitu baru keren thor🤣

2020-08-02

0

lihat semua
Episodes
1 Pertempuran di Bukit Hantu
2 Kematian Ryu
3 Kakek Misterius
4 Kekacauan di Partai Tangan Sakti
5 Kematian Gakyi
6 Pelarian Bibi dan Sukame
7 Hutan Terlarang
8 Kembali ke kampung halaman bibi
9 Anak Siluman
10 Keberuntungan Sukame
11 Kisruh di Kerajaan Selatan
12 Perompak jalan maut
13 Meninggalnya si nenek
14 Perkenalan dengan Riek
15 Menjadi anggota Partai Pengemis
16 Ujian di Partai Pengemis
17 Ke kota Raja
18 Sampai di kota Raja
19 Pertemuan dengan anak kaya
20 Perjumpaan dengan Dewi Tangan Seribu
21 Diusir dari Partai Pengemis
22 Belajar ilmu meringankan tubuh
23 Belajar jurus dan tenaga dalam
24 Berpisah dengan Dewi Tangan Seribu
25 Pencurian hewan ternak
26 Terlibat dalam perjodohan
27 Siasat Sukame
28 Hal yang tak terduga
29 Mendapatkan jurus baru
30 Partai Rantai Maut
31 Pertemuan Minshi dan Loin
32 Kekuatiran kakek Mingli
33 Pendekar Muka Hitam
34 Mendapatkan pekerjaan
35 Manusia Iblis
36 Ratu Es
37 Pemilihan Ketua Pengemis Kerajaan Selatan
38 Enam Crystal
39 Anggota Dewan Pengadilan
40 Mendapat titipan
41 Si pisau terbang
42 Jurus Pengejar Sukma
43 Kekesalan Minshi
44 Si Pinlu
45 Perkelahian dengan anggota Gelang Merah
46 Si Sapi Gila
47 Masuk dalam Perangkap
48 Si belalai gajah
49 Bertemu dengan Pendekar dewa
50 Partai Bunga Es
51 Keberuntungan Cemia
52 Si harimau darah
53 Kekuatiran Sukame
54 Ke lima penjahat
55 Kebingungan
56 Pertarungan di pesta perkawinan
57 Lanjutan Pertarungan di pesta pernikahan
58 Yanci dan Lufe
59 Misi pertama Yanci dan Lufe
60 Perkelahian dengan pemuda sombong'
61 Perjumpaan dengan Welu
62 Tersadar dari tidurnya
63 Kitab penakluk iblis
64 Kembali nya Si manusia raksasa
65 Hikmah di balik kesakitan
66 Belajar mengalahkan pikiran negatif
67 Meninggalkan kampung sesat
68 Perkelahian dengan seorang penyamar
69 Pertarungan yang tak disangka
70 Si bayangan maut
71 Kembali nya Kipas Bumi
72 Pertarungan semakin seru
73 Keuntungan Siasat Sukame
74 Sampai ke kota Neoko
75 Kematian para tahanan
76 Keanehan kota Neoko
77 Keanehan yang berlanjut
78 Mendapatkan informasi
79 Kecurigaan Sukame
80 Hampir ketahuan
81 Ilmu tanpa bayangan
82 Roda Api Iblis
83 Kematian si roda api iblis
84 Meninggalkan kota Neoko
85 Mengetahui siapa Sebenarnya dirinya
86 Perjalanan.menuju ibukota
87 Gerombolan Pencuri
88 Terbongkarnya kedok
89 Pura-pura mabuk
90 Mencari informasi tentang Riek
91 Tingkah angkuh pemilik penginapan
92 Diancam
93 Mendapatkan julukan
94 keadaan tidak menyenangkan
95 Sampai di ibukota kerajaan timur
96 Di undang Pangeran ke-lima
97 Bertemu kembali dengan kakek Yonce
98 Bertemu dengan Riek
99 Bertemu dengan Pangeran ke-lima
100 Meninggalkan Istana
101 Mendapatkan masalah lagi
102 Sengaja mengalah
103 Bertemu dengan Tapakti
104 Gedung Piramida
105 Mencari jalan keluar
106 Sampai di ruangan ke-empat
107 Melawan formasi tapak besi
108 Raja Tapak Besi
109 Di kerjain
110 Sampai ke kota Sunok
111 Mendatangi Markas Partai Bintang
112 Pergi ke kota Bastimbar
113 Pertarungan di sungai Mista
114 Senjata rahasia berupa obat penidur
115 Di Tuduh
116 Pertarungan dengan Si Tikus Tanah
117 Kematian si Berut
118 Bermimpi Buruk
119 Berusaha menjadi pulih
120 Ujian Dari Kakek Syatannam
121 Di beri tugas oleh Kakek Syatannam
122 Hadiah dari Kakek Syatannam
123 Belajar ilmu Bening
124 Undangan Partai Pedang Barat
125 Saling Berkompetisi
126 Pertandingan semakin Seru
127 Kekalahan Cemia
128 Mengerjai anggota organisasi keamanan
129 Di Tangkap oleh Prajurit kerajaan
130 Pertemuan dengan Pengdu
131 Perkelahian di Markas Janggaka
132 Ketenangan Sukame
133 Melawan Manusia Jaring
134 Akhir yang Mengharukan
135 Menuju ke wilayah kerajaan barat
136 Sampai di wilayah kerajaan barat
137 Si Mata Merah
138 Pertengkaran si mata merah dan si pemain suling
139 Berusaha menenangkan pertengkaran
140 Perkelahian dengan Sulican
141 Mencari Tabib
142 Bermalam di rumah Tabib
143 Tidak menyangka
144 Dua Iblis jurang Hantu
145 Mengerjai Sulican
146 Daging ayam panggang
147 Perkelahian dengan wanita bertusuk Konde emas
148 Keadaan berbalik di saat-saat Genting
149 Membuat Terharu
150 Kampung Singa Putih
151 Kejadian di waktu tengah malam
152 Perkelahian dengan Singa ke-lima
153 Bertarung melawan Singa pertama
154 Menjadi Sadar Akan Siapa Dirinya
155 Mendapatkan informasi tentang dalang dari masalah Sulican
156 Mencari informasi lagi
157 Tiba di Ibukota kerajaan barat
158 Di mata-matai
159 Di Sandera
160 Si Malaikat Maut
161 Membuntuti Anggota Gelang Merah
162 Suara Tawon
163 Perkelahian dengan Si Tawon Beracun
164 Menuju ke gunung Himpu
165 Kembali nya Pendamping Malaikat Maut
166 Melawan Si Algojo
167 Mencari informasi tentang si tuan besar
168 Kebaikan Sukame
169 Pertanyaan si pria misterius
170 Berkelahi dengan kawanan Serigala
171 Sampai di kaki gunung Himpu
172 Jebakan berujung maut
173 Perkelahian dengan Manseta
174 Kemunculan Si Malaikat Maut
175 Pedang Pemusnah Iblis
176 Keluar Dari Lubang Hukuman
177 Menyamar
178 Berpura-pura Mabuk Untuk Mencari Informasi
179 Hampir gagal
180 Melarikan diri
181 Pertarungan Antara Sukame Dengan Manseta
182 Kengerian
183 Kematian Manseta
184 Terbangun dari Tidur
185 Kemunculan Kitab Tanpa Tanding
186 Keributan di Depan Warung
187 Tamu yang tidak di undang
188 Tamu tidak Di Undang
189 Menuju ke Utara
190 Pertengkaran di sebuah warung
Episodes

Updated 190 Episodes

1
Pertempuran di Bukit Hantu
2
Kematian Ryu
3
Kakek Misterius
4
Kekacauan di Partai Tangan Sakti
5
Kematian Gakyi
6
Pelarian Bibi dan Sukame
7
Hutan Terlarang
8
Kembali ke kampung halaman bibi
9
Anak Siluman
10
Keberuntungan Sukame
11
Kisruh di Kerajaan Selatan
12
Perompak jalan maut
13
Meninggalnya si nenek
14
Perkenalan dengan Riek
15
Menjadi anggota Partai Pengemis
16
Ujian di Partai Pengemis
17
Ke kota Raja
18
Sampai di kota Raja
19
Pertemuan dengan anak kaya
20
Perjumpaan dengan Dewi Tangan Seribu
21
Diusir dari Partai Pengemis
22
Belajar ilmu meringankan tubuh
23
Belajar jurus dan tenaga dalam
24
Berpisah dengan Dewi Tangan Seribu
25
Pencurian hewan ternak
26
Terlibat dalam perjodohan
27
Siasat Sukame
28
Hal yang tak terduga
29
Mendapatkan jurus baru
30
Partai Rantai Maut
31
Pertemuan Minshi dan Loin
32
Kekuatiran kakek Mingli
33
Pendekar Muka Hitam
34
Mendapatkan pekerjaan
35
Manusia Iblis
36
Ratu Es
37
Pemilihan Ketua Pengemis Kerajaan Selatan
38
Enam Crystal
39
Anggota Dewan Pengadilan
40
Mendapat titipan
41
Si pisau terbang
42
Jurus Pengejar Sukma
43
Kekesalan Minshi
44
Si Pinlu
45
Perkelahian dengan anggota Gelang Merah
46
Si Sapi Gila
47
Masuk dalam Perangkap
48
Si belalai gajah
49
Bertemu dengan Pendekar dewa
50
Partai Bunga Es
51
Keberuntungan Cemia
52
Si harimau darah
53
Kekuatiran Sukame
54
Ke lima penjahat
55
Kebingungan
56
Pertarungan di pesta perkawinan
57
Lanjutan Pertarungan di pesta pernikahan
58
Yanci dan Lufe
59
Misi pertama Yanci dan Lufe
60
Perkelahian dengan pemuda sombong'
61
Perjumpaan dengan Welu
62
Tersadar dari tidurnya
63
Kitab penakluk iblis
64
Kembali nya Si manusia raksasa
65
Hikmah di balik kesakitan
66
Belajar mengalahkan pikiran negatif
67
Meninggalkan kampung sesat
68
Perkelahian dengan seorang penyamar
69
Pertarungan yang tak disangka
70
Si bayangan maut
71
Kembali nya Kipas Bumi
72
Pertarungan semakin seru
73
Keuntungan Siasat Sukame
74
Sampai ke kota Neoko
75
Kematian para tahanan
76
Keanehan kota Neoko
77
Keanehan yang berlanjut
78
Mendapatkan informasi
79
Kecurigaan Sukame
80
Hampir ketahuan
81
Ilmu tanpa bayangan
82
Roda Api Iblis
83
Kematian si roda api iblis
84
Meninggalkan kota Neoko
85
Mengetahui siapa Sebenarnya dirinya
86
Perjalanan.menuju ibukota
87
Gerombolan Pencuri
88
Terbongkarnya kedok
89
Pura-pura mabuk
90
Mencari informasi tentang Riek
91
Tingkah angkuh pemilik penginapan
92
Diancam
93
Mendapatkan julukan
94
keadaan tidak menyenangkan
95
Sampai di ibukota kerajaan timur
96
Di undang Pangeran ke-lima
97
Bertemu kembali dengan kakek Yonce
98
Bertemu dengan Riek
99
Bertemu dengan Pangeran ke-lima
100
Meninggalkan Istana
101
Mendapatkan masalah lagi
102
Sengaja mengalah
103
Bertemu dengan Tapakti
104
Gedung Piramida
105
Mencari jalan keluar
106
Sampai di ruangan ke-empat
107
Melawan formasi tapak besi
108
Raja Tapak Besi
109
Di kerjain
110
Sampai ke kota Sunok
111
Mendatangi Markas Partai Bintang
112
Pergi ke kota Bastimbar
113
Pertarungan di sungai Mista
114
Senjata rahasia berupa obat penidur
115
Di Tuduh
116
Pertarungan dengan Si Tikus Tanah
117
Kematian si Berut
118
Bermimpi Buruk
119
Berusaha menjadi pulih
120
Ujian Dari Kakek Syatannam
121
Di beri tugas oleh Kakek Syatannam
122
Hadiah dari Kakek Syatannam
123
Belajar ilmu Bening
124
Undangan Partai Pedang Barat
125
Saling Berkompetisi
126
Pertandingan semakin Seru
127
Kekalahan Cemia
128
Mengerjai anggota organisasi keamanan
129
Di Tangkap oleh Prajurit kerajaan
130
Pertemuan dengan Pengdu
131
Perkelahian di Markas Janggaka
132
Ketenangan Sukame
133
Melawan Manusia Jaring
134
Akhir yang Mengharukan
135
Menuju ke wilayah kerajaan barat
136
Sampai di wilayah kerajaan barat
137
Si Mata Merah
138
Pertengkaran si mata merah dan si pemain suling
139
Berusaha menenangkan pertengkaran
140
Perkelahian dengan Sulican
141
Mencari Tabib
142
Bermalam di rumah Tabib
143
Tidak menyangka
144
Dua Iblis jurang Hantu
145
Mengerjai Sulican
146
Daging ayam panggang
147
Perkelahian dengan wanita bertusuk Konde emas
148
Keadaan berbalik di saat-saat Genting
149
Membuat Terharu
150
Kampung Singa Putih
151
Kejadian di waktu tengah malam
152
Perkelahian dengan Singa ke-lima
153
Bertarung melawan Singa pertama
154
Menjadi Sadar Akan Siapa Dirinya
155
Mendapatkan informasi tentang dalang dari masalah Sulican
156
Mencari informasi lagi
157
Tiba di Ibukota kerajaan barat
158
Di mata-matai
159
Di Sandera
160
Si Malaikat Maut
161
Membuntuti Anggota Gelang Merah
162
Suara Tawon
163
Perkelahian dengan Si Tawon Beracun
164
Menuju ke gunung Himpu
165
Kembali nya Pendamping Malaikat Maut
166
Melawan Si Algojo
167
Mencari informasi tentang si tuan besar
168
Kebaikan Sukame
169
Pertanyaan si pria misterius
170
Berkelahi dengan kawanan Serigala
171
Sampai di kaki gunung Himpu
172
Jebakan berujung maut
173
Perkelahian dengan Manseta
174
Kemunculan Si Malaikat Maut
175
Pedang Pemusnah Iblis
176
Keluar Dari Lubang Hukuman
177
Menyamar
178
Berpura-pura Mabuk Untuk Mencari Informasi
179
Hampir gagal
180
Melarikan diri
181
Pertarungan Antara Sukame Dengan Manseta
182
Kengerian
183
Kematian Manseta
184
Terbangun dari Tidur
185
Kemunculan Kitab Tanpa Tanding
186
Keributan di Depan Warung
187
Tamu yang tidak di undang
188
Tamu tidak Di Undang
189
Menuju ke Utara
190
Pertengkaran di sebuah warung

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!