Mereka berdua sama sama heran kenapa harus bertemu untuk yang kedua kalinya dengan cara yang tidak mereka sukai, terlebih Zela, dia menganggap sial jika bertemu dengan cowok didepannya.
" Lo...lagii.. ukhh.." Tunjuk Zela kesal ke arah Brayen.
" Napa si Lo selalu muncul dan buat kesialan Gue bertambah.. Nggak cukup tadi pagi udah bikin baju gue kotor..??? " Ucap Zela sambil terus memaki lelaki yang berada di depannya.
" Lo yang nabrak gue barusan.." Ketus brayen berlalu pergi.
" Dasarr ya tuh cowok nggak minta maaf malah pergi pegitu aja.. Ngeselin banget..arghhh.." Kesal Zela sambil menatap kepergian Brayen.
Tidak lama Brayen menghamipir Dimas, Dia ingin segera pulang karena dia menganggap hari ini hari yang panjang dan sial, setelah bertemu dengan cewek aneh sampe dua kali, sama halnya dengan yang Zela rasakan.
Mereka berdua sama sama merasa sial setelah bertemu untuk yang kedua kalinya.
" Dim... Cabut yuk " Ajak Brayen.
" llLo kenapa Ray mukanya ditekuk gitu..?? " Tanya Dimas melihat muka kesal Brayen.
" Gue ketemu cewek aneh dari tadi pagi.. Huch..." Jelas Brayen kepada Dimas.
" Cewek aneh..?? Jangan bilang dia salah satu cewek yang ngejar ngejar Lo Ray.." Ucap Dimas yang mulai penasaran.
" Apaan si Lo.. Tuh cewek berani maki Gue.." Jawab Brayen masih dengan nada kesalnya.
" Ha... Serius Lo Ray...?? Kok bisa..?? Dia nggak ada respont gimana gitu melihat wajah tampan Lo...." Jelas Dimas kepada Brayen.
" Udah.. Males Gue bahas itu.. Cabut yuk.." Ajak Brayen lagi.
" Oke...Oke...." Jawab Dimas singkat.
Mereka berlalu menuju pintu depan, Seketika mereka terkejut dan berhenti karena begitu banyak siswi SMA di taman, padahal tadi ketika mereka ke sana belum ada siapapun di taman.
Dimas sadar para kaum hawa itu sedang menunggu kedatangan Brayen, Siswi siswi SMA itu tidak tau kalau sebenarnya yang mereka tunggu berada di dalam perpus taman, jadi mereka memilih untuk menunggu ditaman berharap bisa meliat Idola mereka ketika akan pulang nanti.
Saat Brayen dan Dimas keluar dari pintu, seketika mereka para kaum hawa histeris, ada yang memanggil nama brayen, ada yang bilang I LOVE YOU , juga yang berinisiatif untuk berkenalan tapi tentu saja mereka tidak cukup percaya diri dengan hanya melihat Brayen yanb bagi mereka begitu sempurna.
" Ehh.. Liat asel tuh cowok cakep parah.. Kok Gue nggak pernah liat ya?? " Ucap vani dengan antusias.
" Lo telmi deh.." Jawab Seli singkat.
" wlawhat?? Maksud Lo...?? akan emang bener tuh cowok cakep parah Seli..ikhh.." Kesal Vani tak terima.
" Iya cakep... Puas?? " Tanya Seli gemas.
" apuas dong..hehe.. abtw mana sih kak Brayennya?? Kok dari tadi belum kliatan ya.. Mana panas gini lagi.." Sambung Vani sambil mengarahkan kipas mininya.
" Ya ampunnn Vani sayang... Itu tadi cowok yang Lo lihat ya Brayen yang dari tadi Lo tungguin... Ampunn deh ni kampret telminya.." Jelas Seli seketika membuat Vani melotot.
" Whattt..?? Tadi itu kak Brayen..?? Lo kok nggak ngomong dari tadi sih..?? Gue belum sempet kenalan ni.." Jawab Vani kesal.
" Ha...haa...haa.. Sorry Van.., Besok besok kan masih bisa.. Udah lah jangan lebay gitu." Jelas Seli kepada Vani.
Vani tak menjawabnya, dia memanyunkan bibirnya karena masih kesal dengan dirinya yang tidak langsung mengambil kesempatan ketika melihat Brayen tadi, sang Idola baru di kalangan murid murid SMA juga kampus depan tentunya.
Tidak lama Zela datang menghamipir kedua sahabatnya, Mereka memutuskan untuk pulang, tapi sebelum pulang mereka menuju caffe tempat biasa mereka nongkrong untuk makan.
Dikediaman Zafano tampak kedua orang tua paruh baya sedang menunggu anak kesayangan mereka, Pak Riko sengaja pulang lebih awal untuk memberitahukan kepada anaknya masalah perjodohan dengan anak dari sahabatnya, tak lama yang ditunggupun tiba.
" Sore bunn..." Sapa Brayen kepada Bunda Wina.
" Sore sayang.." Jawab Bunda Wina.
" Kamu nggak nyapa Ayah Ray...?? Tanya Pak Riko sambil tersenyum.
" Lho.. Ayah jam segini sudah pulang..?? " Tanya Brayen melihat Pak Riko yang tadi dari kamar mandi.
" Sudah duduk dulu sayang.." Ucap Bunda Wina.
" Gimana hari pertama kuliah disini..hmmm?? Tanya Pak Riko kepada Brayen.
" Ya biasa aja Yahh.." Jawab Brayen singkat.
" Nggak ada kejadian apa apa gitu..?? " Tanya Pak Riko menggoda.
" Apaan sih Yah.. Nggak lah.." Jawab Brayen malas.
" Ya sudah nak kamu ganti baju dulu,, setelah itu kamu kesini ya ada yang mau Ayah kamu omongin.." Jelas Bunda Wina.
" Oke Bun... Yah... Brayen keatas dulu.." Jawab Brayen berlalu menuju ke kamarnya.
Setelah Brayen selesai, dia segera turun mengahampiri kedua orang tuanya yang masih berada diruang tamu.
" Bun.. Yah..." Sapa Brayen kepada kedua orang tuanya.
" Duduk nak..." Jawab Pak Riko menyuruh Brayen.
Setelah Brayen duduk didepan kedua orang tuanya, tidak menunggu lama Pak Riko langsung memulai pembicaraan.
" Begini nak... Ayah dan Bunda ingin kamu segera menikah.." Ucap Pak Riko dengan tegas.
" Maksud Ayah...??? " Tanya Brayen terkejut.
" Iya sayang.. Kami ingin kamu menikahi salah satu putri dari sahabat kami.." Jelas Bunda Wina.
" Jadi ini alasan Bunda dan Ayah nyuruh Ray pulang dan nerusin study di sini..??? " Tanya Brayen tak trima.
" Bukan itu Ray... Tapi memang kamu sudah dijodohkan dengan salah satu anak dari sahabat Ayah... Kamu pasti tentu tau Ray ini yang terbaik untuk hidup kamu.." Tegas Pak Riko.
" Oke.. Terserah Bunda dan aayah saja.." Jelas Brayen mengalah.
" Hmmmm... aayah tau kamu tidak akan mengecewakan aayah dan Bunda.. Terimaksih Ray.." Ucap Pak Riko dengan senyumnya.
Brayen pamit menuju apartemen dimas, Dia tau hari ini Dimas tidak masuk kekantor Ayahnya, dalam perjalan dia terus memikirkan tentang rencana perjodohan Ayahnya, tapi Dia tidak bisa menolak, dia tau perjodohan ini akan tetap berlangsung sekuat apapun dia menolak.
Zela dan mobil merahnya memasuki garasi, hari ini dia pulang terlambat karena harus menemani Vani dengan tujuan untuk mengusi kekesalannya tadi.
Setelah sampai dirumah, Zela melihat Mamah Hana sedang sibuk membantu asisten rumah tangganya memasak untuk menyiapakan makan malam mereka nanti.
" Sore Mah.." Sapa Zela kepadanBundan Wina.
" Sore sayang... Kok baru pulang..?? " Tanya Mamah Hana.
" Iya tadi nemenin Vani dulu.." Jawab Zela singkat.
" Ya sudah sana mandi terus ganti baju.." Suruh Mamah Hana.
" Siapp..boss.." Jawab Zela memberi hormat.
Setelah selesai mandi dan berganti baju, Zela merebahkan badannya ditempat tidur, tiba tiba dia teringat dengan kesialan yang menimpanya hari ini, tak lama suara pintu kamarpun terbuka.
" Sayangg... Ayo turun makan malam dulu.." ajak Mamah Hana.
" Mamah.. Nhagetin deh.." Jawab Zela yang juga bangun dari tempat tidurnya.
" Ha habisnya kamu dari tadi Mamah panggil nggak denger denger.." Jelas Mamah Hana.
" Ya udah Mamah turun dulu ya.. Kamu cepetan turun, Papah kamu udah nungguin.." Sambung Mamah Hana lagi.
" Oke...mah.." Jawab singkat Zela.
Dimeja makan Pak Adam sudah menunggu kedua putrinya, Zela yang lebih dulu turun, di ikuti Zifa setelahnya, karena memang tadi ketika Mamah Hana bangunin Zifa masih tertidur.
Setelah semua kumpul mereka makan bersama seperti biasa, Saling bercanda satu sama lain, tiba tiba suasana menjadi serius, Pak Adam memulai percakapan dengan serius.
" Zifa.. Zela... Papah mau bicara penting dengan kalian,," Tegas Pak Adam.
" Bicara aja Pah kita dengerin kok.." Jawab Zifa.
" Begini... Sebenarnya Papah, Mamah dan sahabat Papah sudah sepakat untuk menjodohkan anaknya dengan kalian.. Maksud Papah salah satundiantara kalian.." Jelas Pak Adam kepada kedua putrinya.
" Apaaa?? " Ucap Zifa dan Zela barengan.
" Maksud Papah nikah?? " sambung Zela.
" Iya.. Dan kalian tidak bisa menolak perjodohan ini.. Nanti kalian akan tau sendiri siapa yang akan menjadi istri dari anak sahabat Papah setalah pertemuan keluarga,, " Jelas Pak Adam.
" Tapi Pah.. Zifa kan sudah ada Jova.. Zifa minta maaf.. Mungkin Zela yang lebih pantas untuk perjodohan ini.." Ucap Zifa membela dirinya.
" Enak aja.. Gue juga masih sekolah kali.. Lo aja Kak yang lebih tua dari Ge.." Jawab Zela tak kalah terima.
" Sudah... Sudah kalian jangan meributkan masalah ini,, untuk sekarang kami hanya memberitahukan tentang perjodohan ini.. '" Jelas Mamah Hana.
Setelah pembicaraan perjodohan selesai mereka sama sama menuju kamar masing masing, mereka sama memikirkan tentang perjodohan orang tuanya dan sahabatnya itu.
Mereka tidak tau kalau yang dijodohkan dengan mereka adalah Idola kampus dan sekolah mereka, cowok yang memang menjadi target Zifa untuk mengambil hatinya dan cowok pembawa sial untuk Zela.
Jangan Lupa buat Like, Comment dan Vote ya Gaes..
Big Thanks..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 220 Episodes
Comments
Nuri
Kamu pasti tentu tau, rancu gak si ni kalimatnya??
2023-09-10
1
Qaisaa Nazarudin
Noh kan belum ketemu udah nolak duluan,,Ntar dia yg jadi PELAKOR adeknya sendiri🙄🙄😡😡
2023-03-03
0
Lia Rochmatuz
Sekrang ajh Zifa nokal, awas ajh kalo ntar jdi pelakor
2022-09-22
0