Pagi ini matahati tampak bersinar dengan terangnya, cuaca yang sangat cerah menambah keindahan dipapagi hari ini.
Tapi tidak dengan gadis cantik yang bernama Azela, setelah kemarin mengalami hari yang begitu sial menurutnya, Dia juga harus memikirkan perjodohan yang direncanakan oleh kedua orang tuanya.
Dengan langkah gontai dia memasuki kelasnya, seperti biasa kedua sahabatnya sudah menungunya.
" Nih anak kenapa lagi sih.. Pagi pagi mukanya udah ditekuk gitu..?? " Tanya Seli melihat kedatangan Zela.
" Bener tuh Sel.. Loe kenapa?? " Tanya Vani menimpali.
" Gue nggak papa kok, kurang tidur aja.." Jawab Zela berbohong.
" aoh... My god... Baby... Kenapa Loe nggak telp Gue sih... Kan gue bisa kerumah Lo.." Cletuk Vani.
" Yeee mulai deh.. Yanh ada tuh ya kalau Loe kerumah Zela.. Dia tambah nggak bisa tidur.." Jelas Seli membuat Vani membrengut kesal.
" Kok.. Loe ngomong gitu sih Sel..?? Tega Loe ya.." Jawab Vani tak trima.
" Ya kan Loe kalau tidur ngorok kayak b**i hehehe... Brisik.." Jawab Seli cekikikan.
" Sialan Loe... jahatt tau nggak..?? " Sewot Vani.
" Sorry.. Becanda Vani sayang.." Jawab Seli agar Vani tak kesal lagi.
" Udah.. Kalian tuh sama aja tau tidurnya brisik.. hahaha.." Sambung Zela akhirnya sambil cekikikan.
Membuat Seli dam Vani saling pandang, lalu tertawa.
Mereka mengobrol dengan penuh tawa, setiap mereka sudah berkumpul pasti ada saja kekonyolan yang dilakukan tiga gadis SMA itu, sejenak membuat Zela melupakan masalah yang sedang dia hadapi.
Sedangkan dikampus depan, seperti biasa jika seorang Brayen sudah memasuki kampus, semua mahasiswi akan mencari perhatian lebih, bagi mereka saat ini Brayen adalah idola baru untuk mereka, juga membuat semangat untuk belajar dikampus.
Tapi itu semua membuat Brayen merasa risih, Dia tidak menanggapi atau bisa dibilang sangat cuek, Brayen datang bersama dimas hari ini, ke betulan mereka satu mobil tadi.
" Dim... Ray.." Teriak Xelo dqri arah depan.
" Hei Xel..." Sapa Brayen dan Dimas barengan.
" Ray.. Loe bener bener saingan gue.." Ucap Xelo tiba tiba, membuat Brayen mengernyitkan keningnya bingung.
" Apaan si Loe..?? " Tanya Brayen kepada Xelo.
" Bayangin aja.. Baru juga dari kemrin Loe masuk... Fans Gue udah berkurang aja.." Jelas Xelo dengan songongnya.
" Loe tenang aja Xel.. Brayen nggak suka sama cewek.." Bisik Dimas yang masih terdengar Brayen, dan bodohnya Xelo mempercayai ucapan Dimas barusan.
" Serius Loe Dim..? " Tanya Xelo penasaran.
" Jadi Loe nggak suka ce....?? " Tanya Xelo menggantung.
" Gue normal kali Xel.. Jangan dengerin dia.." Jawab Brayen dengan entengnya.
" Kirain..akhh... Sialan Loe Dim.." Kesal Xelo.
Dimas terus tertawa melihat Xelo yang kesal karna ulahnya, sementara Brayen, Dia hanya tersenyum dengan menggelengkan kepalanya karna ulah kedua sahabatnya.
Tak lama seorang cewek menghampiri mereka, Siapa lagi kalau bukan Kakak dari zela, dengan PDnya dia berhenti tepat disebelah Brayen.
" Hai.. Gaes boleh ikut gabung nggak..?? " Tanya Zifa.
" Gabung aja Zif.." ajawab Xelo.
" aemmmmm boleh ngomong berdua aja nggak sama Brayen..?? Tanya Zifa lagi dengan PDnya.
" Owhhh oke... Kita masuk dulu Ray.." Jawab Dimas yang sebenarnya malas dengan kedatangan Zifa.
" Ayoo Bro..." Ajak Dimas kepada Xelo.
Merekapun masuk meninggalakan Brayen dan Zifa disana.
akhhh sial pasti tuh cewek niat banget buat deketin brayen,,dasaar ******... batin dimas *kesa*l.
Dimas memang tidak begitu menyukai Zifa, biarpun Zifa cantik dan lembut tapi dia tau bagaimana kelakuan Zifa yang sebenarnya, tentu saja karena Dimas yang sudah memberitahukannya.
" Ow ya Ray... Loe tadinya sekolah di New York kan..?? Tanya Zifa basa basi.
" Iya.." singkat Brayen.
" Gue boleh nggak minta no telp Loe..?? " Tanya Zifa dengan senyum semanis mungkin.
" Nihhh... Catet aja.." Jawab Brayen memberikan ponselnya ke Zifa.
" Oke.. Thanks ya Ray.. Nanti kalau ada apa apa Gue bisa tanya sama Loe.." Jawab Zifa.
" Sorry ya Zif Gue nyamperin mereka dulu.." Sambung Brayen berlalu meninggalkan Zifa.
" Oke ..." Singkat Zifa dengan senyum.
Mereka yang dimaksud Brayen, adalah Dimas dan juga Xelo, Brrayen tadak terlalu suka berdua dengan Zifa saja.
Setelah bel istrahat berbunyi para siswa dan siswi dikumpulkan dilapangan basket, mereka tidak meneruskan jam pelajaran setelah istrahat,
Karena akan ada rapat untuk para guru, sebagai gantinya mereka ditugaskan untuk membantu persiapan acara yang akan diselenggarakan besok dikampus depan.
" Napa nggak disruh pulang aja sih.. " Cletuk Vani.
" Bukannya Loe seneng ya..?? " Tanya Seli kepada Vani.
" Nggak lah Gue.. Males panas tau.." Jawab Vani.
" Dasarr telmi.. Ini kesempatan buat Loe bisa tau tentang tuh cowok... Yaa... Kalau beruntung Loe bisa lah kenalan he..hee.. " Jelas Seli dengan ejekan.
" awhat..?? Kok Gue nggak kepikiran dari tadi ya..?? Ucap Vani.
" Ukhh.. Cowok aja Loe cepet.." Ledek Zela sambil menyubit pipi cubby Vani.
" Ya udah ngapain masih disini.. Ayo..." Ajak Vani tak sabaran.
Mereka bertiga masuk kedalam gerbang kampus, terlihat murid murid yang lain sudah berada disana untuk membantu panitia juga Kakak kakak kampus, ada yang bantuin membuat panggung para cowok tentunya, sedang cewek mereka asik mendekor dan menata beberapa meja agar terlihat rapih.
" Duhh... Panas..kita bantuin apa ya..?? " Tanya Vani.
" Duduk.. Situ bentar yuk.." Tunjuk Zela kearah poho besar depan kampus yang terdapat bangku kosong.
" Gila..kalian masa kita malah santai disitu.. Nanti ketahun sama yang lain gmna?? " Tanya Seli.
" Udah.. Bentar aja kok.." Ajak Zela sambil menarik tangan kedua sahabatnya.
Mereka duduk sambil mengamati yang lain, terlihat begitu sibuk sebenarnya mereka juga ingin bantuin.. Tapi mereka memilih untuk istrahat sebentar.
Tak lama ada tiga cowok tampan yang menghampiri mereka, dari kejauhan sepertinya mereka kenal dengan dua cowok tapi siapa cowok yang satunya?? seketika mata Vani melotot sempurna.
oh my god... diaaaa diaaaa.. kak brayen, nyamperin gue gitu?? tanya vani dalam hatinya.
" Hallo bidadari bidadari cantik.." Sapa Xelo.
" Hai.. Kak.." Jawab Zela dan Seli.
Sementara Vani dia masih tidak vokus karna terus memandangi Brayen.
" Ehmmmm..." Deheman Dimas seketika membuat Vani tersadar.
" Kalian ngapain duduk disini..?? " Tanya Dimas.
" Kita lagi istirahat sebentar Kak.. Bentar lagi juga bantuin yang lain.." Jawab Zela.
" Kaliannn mau gue bilanging sama kepsek biar dihukum..?? Tanya Dimas lagi.
" Eittt... Bro jangan gitu dong sama Bebeb Gue.. Kasian Bebeb Zela sama teman temannya.." Jawab Xelo tak trima.
Brayen yang sedari tadi cuek dengan kedua sahabatnya yang lagi ngobrol dengan 3 cewek didepannya seketika dia berbalik, dan betapa terkejutnya ketika tatapannya mengarah ke arah Zela.
Begitu juga dengan Zela yang sama terkejut dengan Brayen, dia tidak mengira kalau 3 cowok didepannya salah satunya si cowok pembawa sial..
" Loeee... lagi...!!!! " Teriak mereka bersamaan.
" Kalian udah saling kenal..?? " Tanya Xelo.
" Nggak.." Jawab kompak mereka lagi.
" Cieee barengan..." Ledek Dimas.
" Apaan sih kak..? " Kesal Zela.
" Denger ya Bro... Zela punya Gue..." Jelas Xelo kepada Brayen dengan songongnya.
jadi mereka yg dibicarakan dimas dan xelo.. dan sicewek aneh itu owhh itu yg disukai xelo.... cantik sihh tapi aneh batin brayen.
Brayem terus memandangi Zela secara diam, begitu juga sebaliknya, meskipun diantara mereka sama sama mengibarkan bendera peperangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 220 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Idiiih kegenitan,bikin infil aja Ray liatnya,,Ray itu jenis gak suka cewek yg agresif kayak loe..
2023-03-03
1
Elly Watty
itu jodoh elu
2023-01-30
0
Queen Mother
Brayem?? Kenapa ga Bayem ajah sekalian khan sehat Thor makan sayur ntar jadi kuat kek popaye 😂😂
2022-08-04
4