Hari semakin malam, Acara lamran yang di adakan dengan cara tertutup dan sederhanapun telah usai, Kini keluarga Zafano pamit untuk pulang.
" Han... Kami pulang dulu ya.."" Ucap Bunda Wina kepada Mamah Hana.
" Baik Win.. Terimakasih sekali lagi kamu begitu repot membawa banyak sekali barang.." Jawab Mamah Hana.
" Nggak repot Han Aku malah senang.." Jawab Bunda Wina dengan senyum.
" Nggak nginep aja Rik..?? " Tanya Pak Adam.
" Terimakasih Dam.. Lain kali saja.. Pekerjaan menumpuk dikantor.." Jawab Pak Riko dengan kekehan.
" Baiklah kalau begitu.."" Jawab Pak Adam singkat.
" Sayang... Bunda pulang dulu ya.." Ucap Bunda Wina kepda Zela dan juga Zifa sambil memeluk kedua gadis cantik itu secara bergantian.
" Iya..Bunda.." Jawab kompak mereka dengan senyum manisnya.
Yaa meskipun Zela masih kaku dengan panggilan Bunda kepada calon martuanya itu,
" Nak.. Salim tuh sama calon suami kamu.. " Ucap Mamah Hana tiba tiba yg membuat Zela melotot dan terkejut,
" Bukannya Mamah dan Papah ngajarin untuk bersikap sopan ya.." Jelas Mamah Hana lagi.
Dengan berat Zelapun menuruti apa kata Mamahnya, Dia menyalami tangan Brayen lalu mencium punggung tangan calon suaminya itu.
Sedangkan Zifa muka dia begitu merah padam menahan amarah, Bagaimana tidak setelah tadi Dia sudah memutuskan hubungan dengan Jova pacarnya untuk mendekati Brayen, Tapi ketika peluang besar didepannya kini Brayen sendiri yg memilih adiknya, Dia benar-benar bertekad akan membuat brayen jatuh cinta padanya, Entah bagaimana caranya yg terpenting Brayen menjadi miliknya.
Setelah semua tamu sudah pergi, Kini tinggalah keluarga Adafsi,
" Nak..Kamu tidak apa-apa kan jika yg dipilih nak Brayen adikmu Zela?? Tanya Pak Adam kepada Zifa.
" gk papa kok pah... zifa menerima keputusan brayen.." ucapnya berbohong.
" Makasih ya Nak... Kamu memang Kakak yg baik.." Sambung Mamah Hana.
" Selamat ya Zel... Bentar lagi Loe nikah.." Ucap Zifa kepada Zela dengan senyum dibuat buat.
" Thanks Kak.." Jawab singkat Zela.
" Ya sudah kalian bersih bersih dulu setelah itu istrahat ya.." Sambung Mamah Hana.
" Oke... Mah...Pah.. Ke atas dulu ya.." Jawab Zela.
" Zifa juga ke atas dulu ya Mah..Pah.." Sambung Zifa.
" Iya sayang.." Jawab Mamah Hana, Sedang Pak Riko sedang menyuruh asistennya utk segera beristirahat biar semua barang-barang dibenahi besok pagi saja.
Setelah sampai kamar Zela terus uring uringan, Bagaimana bisa si cowok pembawa sial itu akan jadi suaminya bisa-bisa Zela mengalmi kesialan terus menerus pikirnya,
Zifa yang berada dikamarpun dia juga merasa tak tenang,,Kenapa bisa Brayen memilih Zela anak bar-bar itu.
Akhh sial kalau begini terus gue gk bisa tidur mending gue samperin Zela.gumam Zifa.
tak lama pintu kamar Zela diketuk.
Tokkk...tok...tok...
" Masuk.." Teriak Zela. Zifapun segera masuk kekamar Zela.
" Kak..Tumben Loe kekamar Gue..?? Tanya Zela.
" Gue cuma mau tanya.. Loe cinta nggak sama Brayen..?? Tanya Zifa penasaran.
" Kenapa Kak Zifa tanya gitu.. Ya jelas enggak lah.. kenal aja nggak gimana bisa cinta.." Jawab zela polos.
" Owh... Ya udah kalau gitu.. Gue cuma pengen tau.." Ucap Zifa berlalu pergi.
Kenapa si tuh orang aneh deh..gumam Zela.
Tanpa Zela sadari, Dari tadi Zifa merekam percakapan mereka berdua diHPnya, Dia akan menunjukan kepada brayen. menurutnya ini akan membuat Brayen berpikir ulang dan memilihnya utk menjadi istrinya.
Pagi hari seperti biasa setelah selesai berpakain rapih dan sarapam bersama Zela segera pergi menuju sekolahnya.Sesampainya disekolah Dia menuju kelas terlihat sudah banyk sekali anak-anak yang datang.
" Gue telat ya...?? Tanya Zela kepada dua sahabatnya.
" Iya.. Loe telat.. Untung hri ini free,,," Jawab Vani.
" Haa..Maksut Loe apaan Van?? Tanya Zela lagi.
" Iih... Low kok telmie Zel.. Udah ketularan depan loe.. he..he.." Ucap Seli cekikikan.
" Salan loe Sel.. Ya kan hari ini mau ada acara dikampus depan, Loe lupa kemarin semua siwsa disuruh kekampus.." Jelas Vani.
" Oow.. Iya... Gue lupa..hee.." Jawab Zela cengengesan.
" Ya udah yuk kita kedepan, Anak-anak udah pada kesana tuh.." Lanjut Seli.
" Ayo.. Gue udah nggak sabar pngen ketemu kak brayen." Ucap Vani centil.
" Iikhh dasar.. Kecentilan loe.." Sambung Seli.
" Ye.. Biarin syirik.. Aja loe.. " Jawab Vani menjulurkan lidahnya ke Seli.
Dikampus seperti biasa cewek cewek akan terus memandangi Brayen yang baru datang itu.. Dimas dan Xelo yang dari tadi sudah menunggupun menghampiri Brayen.
" Ray..." Sapa Dimas.
" Dimm..Xel.." Jawab Brayen.
" Napa Loe..? Tanya Dimas.
" Nggak papa.." Singkat Brayen.
" Eehhh Ray..Dimm.. Tuh liat bidadari sekolah depan sudah pada datang.." sambung Xelo.
" Samperin mereka yuk..." Ajak Xelo.
" Kalian saja sana Gue males.." Jawab Ray.
" Loe kenapa sih Ray nggak kaya biasanya deh.." Ucap Dimas.
Belum sempat Brayen menjawab Vani sudah berlari menghampiri ketiga cowok cakep itu,Ya siapa lagi kalau bukan Brayen yan pengen Vani deketin.
" Morning Kak.." Sapa Vani.
" Morning Vani cantik... " Jawab Dimas.
Vani yang mendengar pujian Dimaspun tersenyum malu, Yaa walaupun bukan Brayen yang memujinya tapi itu ckup membuat Vani malu, Tak lama Zela dan Seli menghampiri mereka.
" Pagi Kak.." Sapa Zela dan jug Seli.
*Dihh kecentilan banget ini cewek. Batin Brayen tapi bukan untuk Seli melainkan Zela.*
" Pagi juga.." Jawab Dimas.
" Pagi juga bebeb Azela..." Jawab Xelo.
" Iikhh apaan sih Kak.." Ketus Zela.
" Kamu kan emang bebeb abang Xelo Zel.." Jawab Xelo dengan PDnya.
" Yaa tapi Zela yag nggak mau Kak.. Jadi bebeb Kakak.." Seli yg jawab dengan kekehan.
" Eeh.. Loe... Main kabur aja tadi.. Untung ketemu disini kalau ilang gimana..?? Tanya Seli ke Vani.
" Apaan sih Sel.. Gue udah gede kali.. nggak bakal ilang. " Jawab Vani sewot.
" Yaaa kali aja ilang..Kan kasian nyokap bokap Loe.. Nggak punya anak yg imoettt ini.." Jelas Seli sambil mencubit kedua pipi Vani.
" Auw.... Sakitttt Selll..." Jawab Vani.
Sementara dari tadi Zela maupun Brayen, Mereka hanya diam dan sesekali tertawa mendengar celotehan teman temannya,Sesaat pandangan mereka bertemu, Brayen yang sedari tadi terus menatap Zela membuat Zela salah tingkah, Tapi baik Zela maupun Brayen langsung mengalihkan pandangan mereka,
*Duhhhh kok Gue jadi deg degan gini sih.. nih Gue nggak lagu sakit kan..?? Batin Zela.
Aakhh siall... Kenapa juga sih Gue harus liatin Dia mulu.. Batin Brayen kesal.*
" Owhh yaa Zel..Kita ketaman yuk.." Ajak Xelo memegangi tangan Zela berlalu meninggalkan mereka.
" Eehhh kak Xelo, Zela mau dibawa kemana..?? Teriak Vani.
" Gua pinjem dulu aman.. kok.." Teriak Xelo.
Dan bodohnya Zela yang biasanya nolak ajakan Xelo kali ini Dia diam menurut saja, Jelas itu membut Brayen kesal meskipun Brayen blum mencintai Zela tapi Dia tidak mau kalau calon istrinya didekatai cowok lain.
" Kak Dim... Kak Xelo ngaa akan nakal kan sama Zela..? Tanya Vani khawatir.
" Eemm..Gimana ya Van setahu Gue si ya kalau Xelo emang nakal apa lagi sama cewek yang Dia suka.." Jelas Dimas membuat Vani bergidik ngeri.
Cletukk.. Sentilan dikening Vani.
" Loe kata nggak tahu kak Dimas aja sih Van.. Nggak mungkin lah Kak Xelo jahat sama Zela.. Loe tau sendiri dari dulu Kak Xelo suka sama Zela..." Jelas Seli.
" Oowh...Iya ya.. Gue lupa Sel.." Jawab Vani cengengesan.
*Jadi Xelo udah suka sama tuh cewek dari dulu, Apa mereka udah pernah pacaran ya..?? Batin Brayen penasaran. Aakhh siall... Kenapa rumit begini sih...*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 220 Episodes
Comments
Ara Dhani
tak semudah itu ferguso
2023-09-28
1
Queen Mother
Licik juga lo
2022-08-04
0
Chubby
mon maap nih ya mbak ga ngaruh
2022-07-16
1