Pagi harinya seperti biasa sebelum berangkat sekolah Zela mengahampiri Orang Tua dan Kakaknya yg sudah menunggu dimeja makan, dengan seragam lengkap sambil menenteng tasnya dia duduk disebela Mamahnya dan berhadapan dengan Kakaknya.
" Sayang... Kamu itu bentar lagi sudah mau 17th lho, Jangan dibiasakan bangun kesiangan rubahlah kebiasaan itu.." Ucap Mmah Hana sambil mengambil nasi untuk suaminya.
" Biarin aja Mah... Susah tuh anak,, pantes aja dia nggak pernah punya pacar.. Nggak laku.." Jawab Zifa mencela adiknya, siapa lagi kalau bukan Zela.
" Enak aja lo bilang ,, Gue bukannya nggak laku ya.. Tapi Gue pemilih.. Liat aja nanti cowok gue lebih segalanya dari loe.." Jawab Zela tak terima.
" Udahh.... Ayoo makan dulu.. Nanti telat kalian,,," Sambung Pak Adam menyuruh kedua putrinya.
Mereka menikamati sarapan bersama, Setelah selesai, kedua Kakak beradik itu pergi seperti biasa tak lupa pamit kepada orang tua mereka, Kini tinggalah kedua Orang Tua paruh baya itu yg masih duduk dimeja makannya.
" Mah.... Kemarin Papah bertemu dengan Riko, Dia menceritakan tentang anaknya yang sudah pulang dari New York.." Jelas Pak Adam kepada istrinya.
" Jadi anaknya awina sudah pulang Pah..?? " Tanya Mamah Hana antusias.
" Iya Mah... Kemarin ariko juga sempat mengatakan tentang perjodohan anak kita dulu.." Jawab Pak Adam.
" Kalo Mamah sih terserah Papah aja, gimana baiknya... Nanti kita biacarakan ini baik baik dengan Zifa.." Jelas Mamah Hana.
" Itu dia masalahnya Mah... Riko ingin yang menentukan anaknya sendiri,,, Karena dia tau kita punya dua orang putri..," Jelas Pak Adam kepada istrinya.
" Tapi kan Zifa anak tertua Pah..., Dan kita tidak mungkin menikahkan Zela... Dia masih sekolah usianya juga baru mau 17th,, Papah tau itu kan??" Sambung Mamah Hana mulai cemas.
" Sudah tidak apa apa, Siapa yg dipilih untuk keluarga Riiko dia yang terbaik,, Papah berangkat dulu.." Ucap Pak Adam meyakinkan istrinya sambil berlalu berangkat kekantornya.
Mamah Hanapun tidak bisa berbuat apa apa, dia hanya menanggapi dengan senyuman, walaupun dihati kecilnya, ada rasa khawatir jika yang dipilih calon besannya itu anak bungsunya, Karna cemas Zela yang masih begitu manja dan susah diatur, Bebeda dengan Zifa yang memang sudah dewasa, dengan umur yang lebih matang dari pada adiknya Azela.
" Pagi Buundaaaa... Yah..." Sapa Brayen duduk dimeja makan.
" Pagi sayang... Sarapan dulu.." Jawab Bunda Wina.
" Pagi Ray.." Jawab Pak Riko.
" Ehh.... Loe nggak nyapa Gue bro..?? " Tanya Dimas kepada Brayen.
" Gue nggak liat loe tadi.." Jawab Brayen tersenyum meledek.
" Sialan Loe.. Terus Loe anggap apa Gue selama ini..?? " Tanya Dimas tak trima.
" Apaan si Loe nggak lucu.." Jawab malas Brayen.
" Udahh.. Sarapan dulu kalian nanti telat, ini awal kamu masuk kampus kita kan Ray..?? " Tanya Pak Riko yang dijawab Brayen dengan menganggukab kepalanya.
" Tenang... Brayen telat juga nggak ada yg berani menghukum Yah.. Iya nggak Ray..?? " Tanya Dimas.
Brayen hanya mengangkat bahunya sambil menyuapkan makanan kedalam mulutnya, membuat Dimas sedikit kesal.
Dimas memang tadi malam tidur dirumah Zafano, karna permintaan dari Bunda Wina juga Pak Riko, Mereka ingin berkumpul bersama, Setelah beberapa tahun terakhir berjarak jauh dan sibuk dengan urusan masing masing.
Setelah Brayen dan Dimas berangkat, Kini tinggal Pak Riko dan Bunda Wina di meja makan, Pak Riko memulai pembicaraan dengn istrinya, dia ingin anaknya segera dinikahkan dengan anak dari keluarga Adam Adafsi, Masalah yang menjadi calon mantunya itu biarkan Brayen yang memilih, karna setau mereka anak dari sahabtnya itu sama sama baik dan juga cantik.
" Bun.... Kemarin Ayah sudah bertemu dengan Adam.." Jelas Pak Riko memulai percakapan.
" Benarkah Yah..?? Terus bagaimana rencana kita untuk menjodohkan anak mereka?? " Tanya Bunda Wina tak sabar.
" Adam setuju, dan dia terserah dengan Kita.." Jawab Pak Riko tersenyum.
" Syukurlah Yah.. Bunda sudah tak sabar ingin mempunyai menantu yang cantik dan juga baik.." Jelas Bunda Wina semangat.
Semoga Brayen milih putri bungsu dari Hanna. batin Bunda Wina berharap.
Memang Bunda Wina sudah beberapa kali bertemu dengan Zela, Pertemuan mereka dengan tidak kesengajaan, karna Zela pernah membantu Bunda wWna pada saat berada dimall untuk membawa belanjaan yang begitu banyak kedalam mobil, Saat itu Bunda Wina belanja sendirian, Hanya ditemani sopir yang ketika itu sedang berada di wc umum mall.
Disitulah Bunda Wina tau kalau Zela anak bungsu dari sahabatnya Hana.., Mamah Hana tidak pernah menceritakan tentang Zela maupun Zifa kepada teman temannya, begitu juga kepada Bunda Wina.
Maka dari itu Bunda Wina begitu merasa senang, mengetahui jika gadis baik yang menolongnya adalah Zela, anak dari sahabatnya Hanna.
" Kenapa Bunda kok senyum senyum sendiri..?? Sudah nggak sabar ya...?? " Tanya Pak Riko kepada istrinya.
" Iya dong Yah..h.. " Jawab Bunda Wina masih dengan senyumnya.
Diperjalanan menuju kampus, Tampak mobil ferari hitam melaju dengan kecepatan sedang, Tanpa sipengemudi tau, Dia melewati jalanan sedikit berlubang yang berisi air kotor, dan Tanpa sengaja mengenai gadis cantik berseragam SMA yang berada disamping mobilnya.
" Woyy.. Hati hati dong kena baju Gue ni.." Teriak gadis itu tak terima.
Mobilpun berhenti sebentar.. Kemudian dia memundurkan mobilnya dan berhenti didepan gadis tersebut, Ketika pintu mobil dibuka, tampaklah cowok tampan tinggi mengahampirinya.
" Sorry gue nggak sengaja.." Kata cowok tadi.
" Enak aja Loe bilang,, Loe nggak lihat baju Gue basah kotor gini..?? Kena sepatu juga aiishhh " Jawab gadis itu dengan kesalnya.
Tapi tak ada jawaban dari cowok itu, dengan kesal dia menatap cowok yang sudah berada di depannya.
Seketika pandangan mereka bertemu, dalam hati mereka, saling memuji satu sama lain.
Astaga..ini cowok ganteng parah.. batin Zela melihat Brayen di depannya.
Nie cewek lumayan juga kalau nggak galak batin Brayen yang juga sama halnya dengan Zela, saling memuji tanpa kata.
Hanya batin mereka yang sama sama berbicara.
Tapi seketika Brayen teringat jika dia harus segera sampe kampus.
" Sorry ya Gue buru buru.." Ucap Brayen sambil berlalu menuju mobilnya, membuat Zela seketika melotot kesal.
Pertemuan yang tidak sengaja antara Zela dan Brayen ini akan menjadi awal perjalanan kisah cinta dan rumah tangga mereka nantinya.
Siapa yang tau jika mereka akan berjodih nantinya.
Zela memang sedang mengalami kesialan, ban mobil Zela bocor, Tapi beruntungnya dia hampir sampai disekolah, Bukannya nolongin atau nawarin tumpangan Brayen malah pergi begitu saja.
" Woyy... Loe... Mau kemana bersihin dulu baju Gue.." Teriak Zela yang sudah sangat kesal.
" Dasar ya tuh cowok.. Awas aja nnti kalo samapi ketemu lagi, Gue gepek gepek tuh cowok biar kayak dendeng.." Kesal Zela masih dengan emosi memuncaknya.
Zela akhirnya pergi menuju sekolah dengan berjalan kaki, dia meninggalkan mobilnya, Setelah menelfon orang bengkel untuk memperbaiki ban mobilnya.
Sampai Dikelas, sudah ada kedua sahabatnya yang selalu setia menungguNya.
" Ni anak baru dateng udah ditekuk aja tuh muka.. Jelek tau.. " Ucap Seli melihat kedatangan Zela yang seperti Zombi.
" Gue lagi kesel nih.." Jawab Zela malas.
" Napa lagi Loe ?? Berantem ma Kak Zifa?? Tanya Vani penasaran.
" Lebih dari itu malah.." Jawab Zela sekenanya.
" What..???? " Ucap Seli dan Vani barengan.
" Oh my God baby baby baby.... Loe cakar cakaran sama Kak zZfa?? " Tanya Vani penasaran.
" Bukan Kak Zifa, Tapi sama cowok super nyebelin.. " Hawab Zela kembali kesal.
" Whattt.... Cowok?? " Tanya Vani lagi tak percaya.
" Udah nanti Gue critain pas istirihat " Jawab Zela.
" Tunggu Zel, baju Loe kenapa kok kotor gitu?? " tmTanya Seli penasaran.
" Udah nanti aja pas istirahat Gue ceritain.. sekarang Gue mau bersihin ni baju.." Jawab Zela berlau ke kamar mandi meninggalkan kedua sahabtnya.
" Loe hutang penjelasan ya sama kita nanti.."" Seru Vani.
Yang diacungi jempol oleh Zela.
" Sel kok bisa ya Zela sampai cakar cakaran sama cowok ?? Apa lagi bajunya sampai basah dan kotor gitu, oh my god.. zgue nggak bisa bayangin apa yang udah Zela sama tuh cowok lakuin.." Sambung Vani panjang lebar sambil membayangkan apa yg udah sahabatnya itu lakuin.
Cletukkkk.... Jitakan dikening Vani mendarat.
" Auww.. Sakitt Sel.." Kesal Vani sambil mengusap usap keningnya.
" Lagian Loe mikirnya kejauhan,, Mikir yang deket deket aja nggak usah sampai kesono sono " Jawab Seli kepada Vani.
Setelah beberapa menit Zela akhirnya memasuki kelasnya, bebarengan dengan bel masuk kelas yang berbunyi, anak anak sudah berada dikelas diikuti guru matematika yang akan mengawali pelajaran hari ini.
Pelajaran yang akan membuat mereka mengantuk selama jam pelajaran, tentu saja karena mereka tidak menyukai mata pelajaran itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 220 Episodes
Comments
Tina Japrianti
penasaran
2023-09-06
0
Putri
P
2023-03-05
0
Qaisaa Nazarudin
Nah sama tuh ntar dgn pilihan Ray semdiri,.Pasti bunda Wina tau sikapnya Zifa kek gimana,makanya bunda hak mau Zifa jadi mantu nya..😅
2023-03-03
0