End Of Love
Hi nama ku Jessica dan teman temanku selalu memanggilku Jessi. Oh ya umurku sekarang 15 tahun dan aku baru saja lulus dari sekolah menengah pertama. Aku anak ke empat dari enam bersaudara. Papaku pensiunan polisi. Oh ya aku senang bermain voli dan aku sering ikut pertandingan, setiap kali bertanding tim kami selalu memang. Dan tinggi badanku sekarang 168cm, di sekolahku aku siswi paling tinggi. Guru guru di sekolah sangat menyayagiku karena setiap kali ikut lomba pidato Bahasa inggris aku selalu mendapat juara. Dan setelah lulus dari sekolah menengah pertama aku ingin masuk di sekolah kejuruan
Pagi pagi Jessica sudah bangun, hari ini sekolah masih libur kegiatannya hanya di rumah saja sambil merapikan rumah dan membantu mamanya masak dan cuci piring. Ya begitu begitu saja kegiatan Jessica di rumah selama libur.
“Ahh… Sungguh membosankan, mau liburan uang tidak punya maklum belum kerja." Jessica menarik nafas Panjang. “Hmm… Gimana mo kerja akunya masih sekolah dan Baru masuk kelas 1 SMA lagi.” Kata Jessica dalam hati.
“Keluarga juga bukan orang kaya, hmmmm.” Sekali lagi dia menarik nafas Panjang.
“Susah ya, ahh…. Sudahlah.” Kata Jessica lagi.
Jessica ke dapur dan mencuci piring juga merapikan dapur, kedua adiknya masih sekolah dasar jadi tidak bisa membantu. Ketiga kakak Jessica semua sudah menika. Jadi hanya Jessica yang selalu membantu mamanya di rumah.
Selesai merapikan dapur Jessica masuk lagi kekamar dan melihat dompetnya kalau masih ada uang atau tidak. Jessica membuka dompetnya.
“Ahh… Masih ada 30 ribu lumayanlah buat beli buku.” Kata Jessica dalam hati.
Jessica melihat jam didinding sudah menunjukan pukul sembilan.
Jessica bergegas mengambil handuk lalu masuk kamar mandi kemudian dia mandi, selesai mandi Jessica kembali kekamar dan membuka lemari mencari pakaian. Dia mengambil kaos dan celana jeans lalu memakainya.
Jessica keluar dari kamarnya dan melihat papanya lagi nonton Tv. Kemudian dia menyapa papanya, dan menanyakan mamanya.
“Pa mama mana?” Tanya Jessica pada papanya
Papa Jessica menoleh. “ Mama lagi di depan Jessi.”
“Terima kasih pa.” Ucap Jessica kemudian dia bergegas ke depan. dia melihat mamanya lagi berbincang dengan tetangga.
Jessica menghampiri mamanya
“Mama.” Panggil Jessica pada mamanya dan mamanya menoleh.
“Ada apa Jessi?”
“Aku mau ke toko ada yang mau aku beli.” Jawab Jessica pada mamanya
“Iya, jangan pulang malam ya!”
“Iya ma, aku cuma ke toko tidak kemana mana.” Kata Jessica lagi
Mama Jessica memang galak , Jessica sering di pukul mamanya. Kalau dia pulang terlambat dari sekolah, mamanya selalu memukul Jessica padahal Jessica terlambat pulang karena belajar kelompok bersama teman temannya. Terkadang Jessica di pukul hanya karena kedua adiknya.
Jessica keluar rumah dan memanggil ojek.
“ Bang antar aku ke toko Central ya.” Pinta Jessica pada tukang ojek
“ Iya Non.” Balas tukang ojek
Lalu Jessica naik ke atas motor dan si tukang ojek memberikan helm untuk Jessica pakai, tukang ojek mengantar Jessica ke toko, dan merekapun tiba. Jessicapun turun dari motor lalu membayar tukang ojeknya, Jessica bergegas masuk ke dalam toko, tapi langkahnya terhenti karena melihat seorang asing dengan orang lokal lagi kebingungan.
Jessica memperhatikan mereka dan dalam hatinya berkata.
“Umm… Mereka mungkin membutuhkan bantuan.” Kata Jessica sambil berjalan menghampiri mereka dan bertanya pada orang lokal itu.
“ Ada apa pak, kelihatannya Bapak sama orang ini kelihatan bingung, mungkin bisa aku bantu?”
“ Iya Non, aku tidak mengerti Mr ini ngomong apa, aku bingung.” Jawab pria itu
Ternyata Pria itu tidak bisa berbahasa Inggris Jessica berpikir dia ini guidenya, Jessica bertanya lagi sama si pria itu.
“ Memangnya dia bertanya apa Pak?”
“ Tidak tahu Non, coba kamu saja yang tanya dia mau apa.” Jawab pria itu pada pada Jessica
“ Ohh ya sudah. biar aku saja yang bertanya.”
“ Memang kamu bisa berbahasa Inggris?” Tanya pria itu pada Jessica dan Jessica menganggukan kepala
“ Iya Pak sedikit sedikit sich bisa.” Jawab Jessica sambil tersenyum, lalu dia menghampiri orang asing itu dan bertanya ( tapi tanyanya dalam Bahasa Inggris)
“ Hi Mr bisa aku bantu.” Tanya Jessica sambil tersenyum pada orang asing itu
Dan si Mr menarik nafas lega karena ada yang bisa berbahasa Inggris.
“Ahhh... Finally ada yg bisa berbahasa inggris.” Ucap si Mr “ Iya aku bingung mau ke pasar tradisional aku bertanya pada mereka tapi mereka tidak mengerti. Aku baru saja sampai di tempat ini jadi aku tidak mengerti daerah ini.”
Jessica memperhatikan si Mr. “ Hmmm si Mr tampan sekali.” Sambil mendengar dia bicara Jessica memperhatikan wajah dan tubuhn si Mr yang atltetis.
“Duchhh masih kecil sudah mulai ganjen.” Kata Jessica dalam hati.
Dan si Mr bertanya lagi
“ Apakah kamu bisa membantuku?” Tanya si Mr dan berharap Jessica bisa membantunya
Jessica belum menjawab karena masih terpana dan si Mr menyadarkan Jessica
“ Hello, can you help me?” Tanya si Mr sambil melambaikan tangan ke arah wajah Jessica.
Jessica tersadar dan menjadi malu dia menjawab dengan gugup
“ Ohh yes Mr, i can help you.” Jawab Jessica sambil menahan malu. “ Ok Mr mau kemana?”
Jessica bertanya lagi untuk menghilangkan rasa malunya.
“ Aku mau ke pasar tradisional, pasar extrim yang sedang viral itu.” Jawab si Mr.
“ Ohh… Pasar extrim, dan si Mr menganggukan kepala. “ Pasar extrim tidak jauh dari sini,
Mr bisa berjalan kaki atau naik angkutan umum kalau Mr mau cepat. Umm…. Kalau Mr mau aku bisa mengantar Mr kesana.”
Jessica menawarkan bantuan kepada si Mr, ya hitung hitung memperlancar bahasa Inggrisnya.
“ Oh boleh boleh.” Jawab si Mr dengan senang. “ Aku senang ada yang bisa mengantarku, nanti aku akan berikan kamu tip. Oh ya siapa nama kamu?” Tanya si Mr.
Jessica mengulurkan tangannya untuk bersalaman.
“ Namaku Jessica tapi panggil saja Jessi.”
Si Mr menyambut tangan Jessica dan mereka bersalaman dia juga memperkenalkan namanya
“ Oh ya aku Carlos.” Balas Carlos sambil tersenyum. Jessica tersenyum kepada Carlos sambil berkata,
“ Ok Mr Carlos aku akan mengantarmu ke pasar.”
“ Ehmm… Jangan panggil aku Mr lagi, tapi panggil saja Carlos.”
“ Ok.. Baiklah Carlos kalau begitu ayo kita jalan.”
Jessica mengajak Carlos untuk pergi ke pasar tradisional, mereka berjalan ke arah pasar, sepanjang jalan orang orang menatap mereka berdua. Jessica bercerita tentang daerahnya dan kebudayaan mereka kepada Carlos, dan Carlos sangat tertarik dengan daerahnya.
“ Oh ya Jess, umur kamu berapa?”
“ umm…. Umurku lima belas tahun Carlos. Kalau kamu?”
“ Hemm… Aku tiga pulu tahun, kita berbeda lima belas tahun ya.” Kata Carlos kepada Jessica dan Jessica tersenyum.
“ Iya Carlos kita berbeda lima belas tahun.”
Tidak terasa mereka sudah sampai di pasar extrim.
Pasar extrim ini sudah terkenal di manca negara banyak turis turis berkunjung ke daerah ini hanya untuk melihat pasar ini.
Pasar ini di sebut pasar extrim karena menjual berbagai bagai daging hewan seperti
Ular pyton, wild boar, dog , tikus, kelelawar, kucing, sapi , ayam. Dan terkadang ada juga monkey. Tapi sudah di larang oleh Pemerintah karena sudah termasuk hewan lindung.
Pasar ini tidak seperti pasar yang lain, kalian bisa memilih dog yang masih hidup. Selesai memilih, di depan mata kalian mereka membunuh dog tersebut dan membakarnya. Begitu juga dengan kucing.
Jadi kalau ke pasar ini harus kuat imannya, banyak turis turis yang menangis melihat hewan hewan dibunuh dan di konsumsi oleh warga disini. Jangan marah ini sudah tradisi di daerah ini.
Jessica melihat Carlos sedang mengambil foto dengan kameranya, dia mengambil foto dogs yang ada dalam kurungan besi menunggu di pilih untuk di konsumsi. Kasihan juga melihatnya.
“Hmm.. Untung aku tidak pemakan daging.” Gumam Jessica
Terlihat Carlos sibuk mengambil foto ular yang begitu besar yang di gantungkan di besi. Dan
Carlos ingin berbincang dengan para penjual tapi Jessica menarik tangan Carlos dan dia menatap Jessica dengan heran.
“ Kenapa?” Tanya Carlos dengann heran
“ Aku tidak ingin kesana, kamu saja yang kesana aku tunggu disini saja.”
“ Kenapa kamu tidak mau ikut ke dalam?” Tanya Carlos lagi
“ Aku takut ular.” Jawab Jessica dengan suara memelas
“ Ohh…. kalau begitu kamu tunggu disini saja.” Kata carlos dan Jessica menganggukan kepala kemudian Carlos masuk ke dalam. Terlihat dia jepret sana jepret sini, sesekali dia menggeleng geleng kepala.
Kameranya di kalungkan di leher dan kedua tangannya di pinggang sambil melihat lihat.
Tempat itu penuh dengan dara. Jessica melihat Carlos berjalan ke arahnya, wajahnya kelihatan sedih. Dia berhenti depan kandang besi yang penuh dengan dogs yang masih hidup.
Dia memberi isyarat dengan tangannya agar Jessica mendekat, Jessica berjalan ke arah Carlos.
“ Ada apa Carlos?”
“ Jessi, apakah dogs yang hidup ini akan mereka bunuh juga?” Tanya Carlos dengan wajah yang sedih
“ Iya, kalau ada pembeli mereka akan membunuh dog ini dan membakar di situ.” sambil menujuk tempat membakar dog dan kucing.
“ Kucing kucing ini juga?” Tanya Carlos dengan heran sambil menunjuk kucing kucing yang ada di kandang besi dekatnya.
“ Iya…” Jawab Jessica sambil menganggukan kepala.
“ So crazy.” Kata Carlos sambil menaruh kedua tangannya di pinggang. “ Apakah tidak ada makanan lain sampai harus memakan dog dan kucing.” Tanya Carlos dengan kesal.
Jessica maklumim orang bule mereka pecinta hewan, Jessica perhatikan wajahnya yang begitu kesel melihat keadaan pasar. Dan dia menjelaskan pada Carlos kalau hal ini sudah menjadi tradisi daerahnya. Jessica menjelaskannya supaya Carlos mengerti tradisi mereka itu sudah turun temurun dan dia bisa menghormati apa yg sudah menjadi tradisi disini.
Dan akhirnya mereka meninggalkan pasar, mereka berjalan kaki ke pusat Kota. Kebetulan pusat kota tidak jauh hanya sekitar satu kilometer saja, sambil berjalan mereka berbincang bincang.
“ Oh ya Jessi, aku lapar bagaimana kalau kita cari makan dulu.”
“ Umm.. Baiklah Carlos, kamu ingin makan apa?”
Carlos menarik nafas panjang karena dia bingung. " Hemmm… Jessi apakah disini ada restoran fast food, aku tidak tahu harus makan apa. Aku belum terbiasa dengan makanan local.
“ Ada Carlos.. Restorannya tidak jauh dari sini, ayo kita kesana.”
Jessica mengajak Carlos untuk pergi ke restoran fast food, mereka sampai dan Carlos memesan burger begitu juga Jessica, dia memesan burger juga. Carlos dan Jessica duduk dan makan burger sambil berbincang bincang.
“ Oh ya carlos, kamu berasal dari negara mana?” Tanya Jessica membuka pembicaraan sambil menggigit burger yang ada di genggamannya.
Carlos menelan burger yang ada di dalam mulutnya dan menatap Jessica “ Ehm.. Aku berasal dari America tapi kedua orang tuaku berasal dari Spain.” Kata Carlos sambil meminum minuman yang ada di genggamannya.
“ Oh.. Begitu ya.”
“ Iya jessi, oh ya kamu berasal dari kota ini?”
“ Iya Carlos kedua orang tuaku asli dari kota ini.”
Carlos mengamati wajah Jessica. “ Tapi Jessi kamu tidak seperti berasal dari sini, tinggi badan kamu serta wajah dan kulitmu, kamu seperti orang Eropa. Apakah orang tuamu turunan dari Eropa?”
Mendengar Carlos berkata begitu Jessica langsung tertawa. “ Carlos orang tuaku tidak ada yang turunan Eropa atau Amerika, orang tuaku asli dari kota ini.
Carlos tersenyum. “ Tapi menuruku dia warga keturunan antara Spain dan Portugal.” Kata Carlos dalam hati sambil memperhatikan Jessica. “ Dia sangat cantik, matanya sangat indah dan senyumannya itu huff… Sayang saja dia terlalu mudah bagiku. Lima belas tahun aku tiga pulu tahun. Hmmm…” Carlos menarik nafas Panjang dan tersenyum kepada Jessica
“ Carlos, berapa hari kamu disini?”
“ Umm… Mungkin empat belas hari Jess.” Jawab Carlos sambil berdiri. Ayo Jessi kita jalan lagi.
“ Baiklah Carlos.” Kata Jessica kemudian dia berdiri dan berjalan di samping Carlos.
Mereka berjalan kaki berkeliling pusat Kota.
Selamat Membaca
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
hf
barusan mampir di sini
2023-05-25
0
mommy darren
Tomohon ini 🤣🤣🤣
2021-10-23
0
yoke katrin
thor org manado ya?😂😂
2021-05-11
0