Carlos meninggalkan anak buahnya dan pergi ke kamar, di kamar dia berteriak dan menangis. Dia masih tidak percaya dengan apa yang terjadi saat ini, dia menangis tersedu sedu.
“Dario mengapa kamu tidak mendengarkan aku, kalau saja kamu mendengar kata kataku semalam, ini semua tidak akan menimpa kamu.” Kata Carlos sambil menangis. Carlos melangkah pergi ke kamar Dario. Dia membuka pintu dan melihat foto foto dirinya dengan Dario, Carlos memegang fotonya dengan Dario dan dia menangis sambil mengusap foto Dario.
“Lihat Dario, lihat sekarang Dario.” Carlos bersandar di dinding dan perlahan lahan dia duduk di lantai.
“Siapa yang berani membunuh adikku, aku akan mencari kalian aku tak akan memberi ampun akan kuhabisi siapa pun dia.”
Carlos keluar dan menuju mini bar , dia mengambil sebotol minuman dan gelas lalu kembali ke kamar. Dia tuangkan wine di gelas dan langsung meminumnya, dia tuang lagi dan minum. Hatinya terasa panas sesak, dia merasa geram marah. Dia ingin sekali membunuh dan tiba tiba handphonenya berdering, dia melihat Mike yang menelepon dan Carlos langsung menjawabnya
“Hallo bagaimana Mike?” Tanya Carlos
“Carlos aku sudah memberitahukan orang tua mu, mereka dalam perjalanan pulang.” Kata Mike dari seberang telepon.
“Terima kasih Mike.” Ucap Carlos
“Iya Carlos, aku akan mengurus Dario. Secepatnya jasadnya akan di bawah pulang.” Kata Mike lagi di telepon
“Baik Mike.” Carlos menutup telpon dan berbaring, teringat di ingatannya saat saat dia dan Dario bersama. Dario selalu bercanda bahkan meledeknya.
Setiap kali Carlos kenalkan teman wanitanya, Dario selalu bercanda. “ Carlos wanitamu cantik tapi sayang dia tidak cocok denganmu, dia lebih cocok denganku.” Kata Dario sambil bercanda dan dia tertawa
" Ohh…Kamu menginginkan wanitaku.”
“ Ya tentu dan pasti dia akan memilihku bukan kamu, karena wajahku lebih tampan.
“Oh ya kamu lebih tampan? Ayo kita tanya sama mommy siapa lebih tampan aku atau kamu. “ Mom siapa lebih tampan aku atau Dario? Kalian berdua sama sama tampan.
Mom pilih salah satu mom,”
“Sayang kalian itu anak mommy dua duanya tampan.
Tapi sekarang kita tidak akan seperti itu lagi Dario, Carlos menangis lagi. Dia berteriak di kamar dan melemparkan gelas ke dinding.
Beberapa jam kemudian orang tua Carlos sampai, dan Carlos masih di kamar. Carlos tidak ingin keluar dari kamar dan pintu kamar Carlos di buka. Dia melihat Federico di depan pintu, Carlos berdiri dan memeluk Federico dan menangis. “ Dad maafkan aku, aku tidak bisa menjaga Dario, maafkan aku dad.” Kata Carlos pada Federico sambil menangis dan Federico memeluk erat Carlos. “ Ini salahku dad” Carlos masih menangis di pelukan Federico. Federico berusaha tegar di depan carlos, tapi Carlos bisa merasakan kesedihannya.
“Sudahlah nak, semua sudah terjadi kita harus menerimanya.” Kata Federico kepada Carlos sambil menepuk nepuk punggung Carlos
“Dad aku akan mencari orang yang membunuh adiku, aku akan membunuhnya.”
“Nak jangan bicara seperti itu, jangan melakukan tindakan yang bodoh. Cukup sudah kita kehilangan Dario, jangan kamu lagi daddy tidak akan sanggup. Biarkan polisi yang menanganinya nak.”
Carlos memeluk Federico dengan erat dan Liliana datang. Carlos langsung memeluk Liliana dan menangis.
“Mom maafkan aku, ini salahku mom. Aku bukan kakak yang baik, aku tidak bisa menjaga Dario. Maafkan aku mom.” Kata Carlos sambil memeluk Liliana erat, Carlos terus menangis.
“Sayang jangan menyalahkan dirimu, ini bukan salahmu berhenti menyalahkan dirimu ya.” Kata Liliana menenangkan Carlos sambil memegang pipi Carlos dan menyeka air matanya.
Mike datang dan langsung memeluk Federico dia menangis di pelukan Federico, Carlos juga ikut menangis. Federico menepuk nepuk pundak Mike dan menenangkan Mike. Mike juga memeluk Liliana, Mike sudah menjadi bagian keluarga mereka dari dia kecil.
“Jenasah Dario suda tiba.” Kata Mike pada Federico
“Terima kasih Mike, ayo kita turun.” Mereka turun dan masuk ke ruangan yang akan mereka gunakan untuk semayamkan jenasah Dario. Petih jenasah sudah ada disana, Carlos menghampiri dan membuka peti itu dan dia menangis melihat adiknya. Tangannya gemetar, amarah menyelimutinya. Carlos mengepalkan tangannya dan Mike mendekati Carlos dan memeluk Carlos. Carlos berbisik pada Mike.
“Mike aku tidak sanggup, aku ingin sekali membunuh. Aku ingin membunuh mereka.” Bisik Carlos pada Mike.
“Carlos tenangkan dirimu, selesai pemakaman kita berdua akan mencari mereka ok.. Kita habisi mereka.” Kata Mike pada Carlos.
“Iya Mike, kita habisi mereka.” Kata Carlos berbisik.
Carlos melihat Liliana menangis di pelukan Federico, dia sangat terpukul. Carlos duduk dan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.
Pemakaman dario di mulai, Carlos duduk disamping Liliana dan memegang tangan Liliana.
Tiba tiba Rick menepuk bahu Carlos dan memberikan isyarat pada Carlos. Carlos melepaskan genggaman tangan Liliana dan pergi menemui Rick.
“Ada apa Rick?” Tanya Carlos sambil matanya memperhatikan Mike dia tidak ingin Mike mengetahuinya
“Salah satu anak buah sudah mendapat informasi, mereka sedang menuju kesini.” Kata Rick pada Carlos.
“Bagus, tapi jangan bawa kesini. Bawah kerumah, jauh dari halaman belakang ada pondok, tunggu aku disana. Jangan sampai Mike tahu, apa lagi orang tuaku.”
“Baik tuan.” Jawab Rick
Mike melihat Carlos dan Rick bercakap cakap dan dia berjalan menghampiri mereka, Carlos langsung suru Rick untuk pergi dan Rick meninggalkan Carlos.
“Bagaimana Carlos sudah ada informasi dari anak buahmu?” Tanya Mike.
“Belum Mike.” Kata Carlos pada Mike. Carlos berbohong pada Mike. “ Bagaimana dengan anak buahmu Mike?”
“Belum juga, ayo kita kembali ke pemakaman.” Ajak Mike pada Carlos lalu mereka berjalan bersama. Carlos dan Mike kembali ke pemakaman dan Carlos langsung duduk di samping Liliana dan Mike duduk di samping Carlos.
Peti di masukkan ke liang lahat dan di timbun. Carlos melihat banyak rekan bisnis Federico datang untuk mengucapkan belasungkawa.
Carlos mengamati mereka satu persatu, dalam pikirannya mungkin salah satu dari mereka yang membunuh adiknya. Kemudian Rick datang mendekat dan berbisik pada Carlos.
“Tuan orangnya sudah ada di sana.” Bisik Rick pada Carlos.
“Baik Rick, kita kesana sekarang kamu tunggu di mobil, jangan sampai terlihat oleh Mike dan orang tuaku.” Kata Carlos pada Rick.
“ Baik tuan.”
Carlos berjalan pelan pelan dan langsung menuju ke mobil, “ayo jalan Rick.” Perintah carlos dan Rick langsung menjalankan mobilnya dan menuju ke rumah. Sampai di rumah Carlos langsung ke halaman paling belakang dan menemui informan itu.
“Bagaimana, apakah kamu tahu adikku bersama siapa malam itu?”
“Malam itu kami melihat dia berjalan bersama dengan beberapa orang di daerah x Tuan.”
“Kamu mengenal mereka?” Tanya Carlos lagi
“Iya salah satunya aku kenal Tuan, aku akan membantu tuan bertemu dengan orang tersebut.”
“Bagus, terima kasih.” Ucap Carlos. “ Rick ajak beberapa anak buah dan ikut dengan dia, jemput orang itu dan bawa di villa. Kita harus bergerak cepat jangan sampai Mike mendahului kita.” Kata carlos pada Rick
“Baik Tuan.” Jawab Rick dan dia meninggalkan Carlos.
Carlos berlari kecil masuk kedalam rumah, di dalam ada Mike dan orang tuanya. Mike menatap Carlos curiga, dia menghampiri Carlos.
“Kamu dari mana Carlos? kenapa kamu menghilang di pemakaman?” Tanya Mike.
“Aku pulang lebih dulu dan pergi ke halaman belakang, aku ingin menenangkan pikiranku.” Bohong Carlos pada Mike.
Sambil mendekat Mike berbisik. “ Carlos jangan bermain sendiri ok, kalau kamu menemukan orang itu kabari aku. Begitu juga aku, kalau aku menemukan orang itu aku pasti kabari kamu, ok.” Kata Mike sambil menepuk bahu Carlos.
“Baik mike.” Jawab Carlos.
Tunggu kisah selanjutnya...
Selamat membaca
Jangan lupa likenya..
Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Ajril Bm
ujung2@ mapia lg,
2021-04-28
0