Hi nama ku Jessica dan teman temanku selalu memanggilku Jessi. Oh ya umurku sekarang 15 tahun dan aku baru saja lulus dari sekolah menengah pertama. Aku anak ke empat dari enam bersaudara. Papaku pensiunan polisi. Oh ya aku senang bermain voli dan aku sering ikut pertandingan, setiap kali bertanding tim kami selalu memang. Dan tinggi badanku sekarang 168cm, di sekolahku aku siswi paling tinggi. Guru guru di sekolah sangat menyayagiku karena setiap kali ikut lomba pidato Bahasa inggris aku selalu mendapat juara. Dan setelah lulus dari sekolah menengah pertama aku ingin masuk di sekolah kejuruan
Pagi pagi Jessica sudah bangun, hari ini sekolah masih libur kegiatannya hanya di rumah saja sambil merapikan rumah dan membantu mamanya masak dan cuci piring. Ya begitu begitu saja kegiatan Jessica di rumah selama libur.
“Ahh… Sungguh membosankan, mau liburan uang tidak punya maklum belum kerja." Jessica menarik nafas Panjang. “Hmm… Gimana mo kerja akunya masih sekolah dan Baru masuk kelas 1 SMA lagi.” Kata Jessica dalam hati.
“Keluarga juga bukan orang kaya, hmmmm.” Sekali lagi dia menarik nafas Panjang.
“Susah ya, ahh…. Sudahlah.” Kata Jessica lagi.
Jessica ke dapur dan mencuci piring juga merapikan dapur, kedua adiknya masih sekolah dasar jadi tidak bisa membantu. Ketiga kakak Jessica semua sudah menika. Jadi hanya Jessica yang selalu membantu mamanya di rumah.
Selesai merapikan dapur Jessica masuk lagi kekamar dan melihat dompetnya kalau masih ada uang atau tidak. Jessica membuka dompetnya.
“Ahh… Masih ada 30 ribu lumayanlah buat beli buku.” Kata Jessica dalam hati.
Jessica melihat jam didinding sudah menunjukan pukul sembilan.
Jessica bergegas mengambil handuk lalu masuk kamar mandi kemudian dia mandi, selesai mandi Jessica kembali kekamar dan membuka lemari mencari pakaian. Dia mengambil kaos dan celana jeans lalu memakainya.
Jessica keluar dari kamarnya dan melihat papanya lagi nonton Tv. Kemudian dia menyapa papanya, dan menanyakan mamanya.
“Pa mama mana?” Tanya Jessica pada papanya
Papa Jessica menoleh. “ Mama lagi di depan Jessi.”
“Terima kasih pa.” Ucap Jessica kemudian dia bergegas ke depan. dia melihat mamanya lagi berbincang dengan tetangga.
Jessica menghampiri mamanya
“Mama.” Panggil Jessica pada mamanya dan mamanya menoleh.
“Ada apa Jessi?”
“Aku mau ke toko ada yang mau aku beli.” Jawab Jessica pada mamanya
“Iya, jangan pulang malam ya!”
“Iya ma, aku cuma ke toko tidak kemana mana.” Kata Jessica lagi
Mama Jessica memang galak , Jessica sering di pukul mamanya. Kalau dia pulang terlambat dari sekolah, mamanya selalu memukul Jessica padahal Jessica terlambat pulang karena belajar kelompok bersama teman temannya. Terkadang Jessica di pukul hanya karena kedua adiknya.
Jessica keluar rumah dan memanggil ojek.
“ Bang antar aku ke toko Central ya.” Pinta Jessica pada tukang ojek
“ Iya Non.” Balas tukang ojek
Lalu Jessica naik ke atas motor dan si tukang ojek memberikan helm untuk Jessica pakai, tukang ojek mengantar Jessica ke toko, dan merekapun tiba. Jessicapun turun dari motor lalu membayar tukang ojeknya, Jessica bergegas masuk ke dalam toko, tapi langkahnya terhenti karena melihat seorang asing dengan orang lokal lagi kebingungan.
Jessica memperhatikan mereka dan dalam hatinya berkata.
“Umm… Mereka mungkin membutuhkan bantuan.” Kata Jessica sambil berjalan menghampiri mereka dan bertanya pada orang lokal itu.
“ Ada apa pak, kelihatannya Bapak sama orang ini kelihatan bingung, mungkin bisa aku bantu?”
“ Iya Non, aku tidak mengerti Mr ini ngomong apa, aku bingung.” Jawab pria itu
Ternyata Pria itu tidak bisa berbahasa Inggris Jessica berpikir dia ini guidenya, Jessica bertanya lagi sama si pria itu.
“ Memangnya dia bertanya apa Pak?”
“ Tidak tahu Non, coba kamu saja yang tanya dia mau apa.” Jawab pria itu pada pada Jessica
“ Ohh ya sudah. biar aku saja yang bertanya.”
“ Memang kamu bisa berbahasa Inggris?” Tanya pria itu pada Jessica dan Jessica menganggukan kepala
“ Iya Pak sedikit sedikit sich bisa.” Jawab Jessica sambil tersenyum, lalu dia menghampiri orang asing itu dan bertanya ( tapi tanyanya dalam Bahasa Inggris)
“ Hi Mr bisa aku bantu.” Tanya Jessica sambil tersenyum pada orang asing itu
Dan si Mr menarik nafas lega karena ada yang bisa berbahasa Inggris.
“Ahhh... Finally ada yg bisa berbahasa inggris.” Ucap si Mr “ Iya aku bingung mau ke pasar tradisional aku bertanya pada mereka tapi mereka tidak mengerti. Aku baru saja sampai di tempat ini jadi aku tidak mengerti daerah ini.”
Jessica memperhatikan si Mr. “ Hmmm si Mr tampan sekali.” Sambil mendengar dia bicara Jessica memperhatikan wajah dan tubuhn si Mr yang atltetis.
“Duchhh masih kecil sudah mulai ganjen.” Kata Jessica dalam hati.
Dan si Mr bertanya lagi
“ Apakah kamu bisa membantuku?” Tanya si Mr dan berharap Jessica bisa membantunya
Jessica belum menjawab karena masih terpana dan si Mr menyadarkan Jessica
“ Hello, can you help me?” Tanya si Mr sambil melambaikan tangan ke arah wajah Jessica.
Jessica tersadar dan menjadi malu dia menjawab dengan gugup
“ Ohh yes Mr, i can help you.” Jawab Jessica sambil menahan malu. “ Ok Mr mau kemana?”
Jessica bertanya lagi untuk menghilangkan rasa malunya.
“ Aku mau ke pasar tradisional, pasar extrim yang sedang viral itu.” Jawab si Mr.
“ Ohh… Pasar extrim, dan si Mr menganggukan kepala. “ Pasar extrim tidak jauh dari sini,
Mr bisa berjalan kaki atau naik angkutan umum kalau Mr mau cepat. Umm…. Kalau Mr mau aku bisa mengantar Mr kesana.”
Jessica menawarkan bantuan kepada si Mr, ya hitung hitung memperlancar bahasa Inggrisnya.
“ Oh boleh boleh.” Jawab si Mr dengan senang. “ Aku senang ada yang bisa mengantarku, nanti aku akan berikan kamu tip. Oh ya siapa nama kamu?” Tanya si Mr.
Jessica mengulurkan tangannya untuk bersalaman.
“ Namaku Jessica tapi panggil saja Jessi.”
Si Mr menyambut tangan Jessica dan mereka bersalaman dia juga memperkenalkan namanya
“ Oh ya aku Carlos.” Balas Carlos sambil tersenyum. Jessica tersenyum kepada Carlos sambil berkata,
“ Ok Mr Carlos aku akan mengantarmu ke pasar.”
“ Ehmm… Jangan panggil aku Mr lagi, tapi panggil saja Carlos.”
“ Ok.. Baiklah Carlos kalau begitu ayo kita jalan.”
Jessica mengajak Carlos untuk pergi ke pasar tradisional, mereka berjalan ke arah pasar, sepanjang jalan orang orang menatap mereka berdua. Jessica bercerita tentang daerahnya dan kebudayaan mereka kepada Carlos, dan Carlos sangat tertarik dengan daerahnya.
“ Oh ya Jess, umur kamu berapa?”
“ umm…. Umurku lima belas tahun Carlos. Kalau kamu?”
“ Hemm… Aku tiga pulu tahun, kita berbeda lima belas tahun ya.” Kata Carlos kepada Jessica dan Jessica tersenyum.
“ Iya Carlos kita berbeda lima belas tahun.”
Tidak terasa mereka sudah sampai di pasar extrim.
Pasar extrim ini sudah terkenal di manca negara banyak turis turis berkunjung ke daerah ini hanya untuk melihat pasar ini.
Pasar ini di sebut pasar extrim karena menjual berbagai bagai daging hewan seperti
Ular pyton, wild boar, dog , tikus, kelelawar, kucing, sapi , ayam. Dan terkadang ada juga monkey. Tapi sudah di larang oleh Pemerintah karena sudah termasuk hewan lindung.
Pasar ini tidak seperti pasar yang lain, kalian bisa memilih dog yang masih hidup. Selesai memilih, di depan mata kalian mereka membunuh dog tersebut dan membakarnya. Begitu juga dengan kucing.
Jadi kalau ke pasar ini harus kuat imannya, banyak turis turis yang menangis melihat hewan hewan dibunuh dan di konsumsi oleh warga disini. Jangan marah ini sudah tradisi di daerah ini.
Jessica melihat Carlos sedang mengambil foto dengan kameranya, dia mengambil foto dogs yang ada dalam kurungan besi menunggu di pilih untuk di konsumsi. Kasihan juga melihatnya.
“Hmm.. Untung aku tidak pemakan daging.” Gumam Jessica
Terlihat Carlos sibuk mengambil foto ular yang begitu besar yang di gantungkan di besi. Dan
Carlos ingin berbincang dengan para penjual tapi Jessica menarik tangan Carlos dan dia menatap Jessica dengan heran.
“ Kenapa?” Tanya Carlos dengann heran
“ Aku tidak ingin kesana, kamu saja yang kesana aku tunggu disini saja.”
“ Kenapa kamu tidak mau ikut ke dalam?” Tanya Carlos lagi
“ Aku takut ular.” Jawab Jessica dengan suara memelas
“ Ohh…. kalau begitu kamu tunggu disini saja.” Kata carlos dan Jessica menganggukan kepala kemudian Carlos masuk ke dalam. Terlihat dia jepret sana jepret sini, sesekali dia menggeleng geleng kepala.
Kameranya di kalungkan di leher dan kedua tangannya di pinggang sambil melihat lihat.
Tempat itu penuh dengan dara. Jessica melihat Carlos berjalan ke arahnya, wajahnya kelihatan sedih. Dia berhenti depan kandang besi yang penuh dengan dogs yang masih hidup.
Dia memberi isyarat dengan tangannya agar Jessica mendekat, Jessica berjalan ke arah Carlos.
“ Ada apa Carlos?”
“ Jessi, apakah dogs yang hidup ini akan mereka bunuh juga?” Tanya Carlos dengan wajah yang sedih
“ Iya, kalau ada pembeli mereka akan membunuh dog ini dan membakar di situ.” sambil menujuk tempat membakar dog dan kucing.
“ Kucing kucing ini juga?” Tanya Carlos dengan heran sambil menunjuk kucing kucing yang ada di kandang besi dekatnya.
“ Iya…” Jawab Jessica sambil menganggukan kepala.
“ So crazy.” Kata Carlos sambil menaruh kedua tangannya di pinggang. “ Apakah tidak ada makanan lain sampai harus memakan dog dan kucing.” Tanya Carlos dengan kesal.
Jessica maklumim orang bule mereka pecinta hewan, Jessica perhatikan wajahnya yang begitu kesel melihat keadaan pasar. Dan dia menjelaskan pada Carlos kalau hal ini sudah menjadi tradisi daerahnya. Jessica menjelaskannya supaya Carlos mengerti tradisi mereka itu sudah turun temurun dan dia bisa menghormati apa yg sudah menjadi tradisi disini.
Dan akhirnya mereka meninggalkan pasar, mereka berjalan kaki ke pusat Kota. Kebetulan pusat kota tidak jauh hanya sekitar satu kilometer saja, sambil berjalan mereka berbincang bincang.
“ Oh ya Jessi, aku lapar bagaimana kalau kita cari makan dulu.”
“ Umm.. Baiklah Carlos, kamu ingin makan apa?”
Carlos menarik nafas panjang karena dia bingung. " Hemmm… Jessi apakah disini ada restoran fast food, aku tidak tahu harus makan apa. Aku belum terbiasa dengan makanan local.
“ Ada Carlos.. Restorannya tidak jauh dari sini, ayo kita kesana.”
Jessica mengajak Carlos untuk pergi ke restoran fast food, mereka sampai dan Carlos memesan burger begitu juga Jessica, dia memesan burger juga. Carlos dan Jessica duduk dan makan burger sambil berbincang bincang.
“ Oh ya carlos, kamu berasal dari negara mana?” Tanya Jessica membuka pembicaraan sambil menggigit burger yang ada di genggamannya.
Carlos menelan burger yang ada di dalam mulutnya dan menatap Jessica “ Ehm.. Aku berasal dari America tapi kedua orang tuaku berasal dari Spain.” Kata Carlos sambil meminum minuman yang ada di genggamannya.
“ Oh.. Begitu ya.”
“ Iya jessi, oh ya kamu berasal dari kota ini?”
“ Iya Carlos kedua orang tuaku asli dari kota ini.”
Carlos mengamati wajah Jessica. “ Tapi Jessi kamu tidak seperti berasal dari sini, tinggi badan kamu serta wajah dan kulitmu, kamu seperti orang Eropa. Apakah orang tuamu turunan dari Eropa?”
Mendengar Carlos berkata begitu Jessica langsung tertawa. “ Carlos orang tuaku tidak ada yang turunan Eropa atau Amerika, orang tuaku asli dari kota ini.
Carlos tersenyum. “ Tapi menuruku dia warga keturunan antara Spain dan Portugal.” Kata Carlos dalam hati sambil memperhatikan Jessica. “ Dia sangat cantik, matanya sangat indah dan senyumannya itu huff… Sayang saja dia terlalu mudah bagiku. Lima belas tahun aku tiga pulu tahun. Hmmm…” Carlos menarik nafas Panjang dan tersenyum kepada Jessica
“ Carlos, berapa hari kamu disini?”
“ Umm… Mungkin empat belas hari Jess.” Jawab Carlos sambil berdiri. Ayo Jessi kita jalan lagi.
“ Baiklah Carlos.” Kata Jessica kemudian dia berdiri dan berjalan di samping Carlos.
Mereka berjalan kaki berkeliling pusat Kota.
Selamat Membaca
Hari menjelang sore akhirnya Carlos memutuskan untuk kembali ke Resort tempat dia menginap.
“ Jessi aku lelah aku ingin kembali ke Resort.” Kata Carlos pada Jessica
“ Baiklah Carlos aku juga harus pulang soalnya sudah soreh.”
“ Tapi Jess…” Carlos terhenti bicara sambil melihat kiri kanan seperti orang kebingungan
Jessica mengangkat keningnya dan melihat carlos dan menunggu apa yang mau di katakan.
“ Tapi kenapa Carlos?” Tanya Jessica
“ Aku tidak tahu jalan menuju Resort tempat aku menginap.”
“ Apa nama resortnya?” Tanya Jessica pada Carlos.
“ Resort MV sambil menujukan secarik kertas pada Jessica. Jessica melihat disitu ada alamatnya
“ Ohhh… Tenang Carlos aku tahu Resort ini, aku akan mengantarmu ke sana.”
“ Terima kasih Jessi, aku tidak merepotkanmu” Tanya Carlos.
“ Ahhh… Sama sekali tidak Carlos aku senang menjadi guide mu hari ini.” Jawab Jessica pada Carlos sambil tersenyum dan Carlos terlihat senang
Ke Resort mereka harus memakai ojek karena tidak ada angkutan umum yang mengarah kesana,
Jessica memanggil ojek yang berada di seberang jalan
“ Bang sini.” Kedua tukang ojek melihat ke arah Jessica dan mendekat, “ tolong antarkan kami ke Resort MV.” Pinta Jessica pada kedua tukang ojek
“ Baik Non.” Jawab mereka berdua serempak
“ Terima kasih Jessi kamu sudah membantuku.” Ucap Carlos pada Jessica
“ You are welcome.” Balas Jessica sambil tersenyum pada Carlos
Jessica dan Carlos naik ojek menuju ke Resort tempat dia menginap. Dan akhirnya mereka sampai depan Resort, mereka turun dan Carlos membayar ke dua tukang ojek itu dan mereka meniggalkan Jessica dan Carlos.
Carlos mengajak Jessica masuk ke dalam, dan Jessica berjalan bersama Carlos masuk ke dalam menuju ke kamarnya.
Resortnya sangat bagus,seperti cotage, setiap kamar ada terasnya. Resort berbentuk rumah panggung, kamar Carlos menghadap ke gunung dan perkebunan. Carlos mempersilahkan Jessica duduk dan dia masuk ke dalam ruangan.
Jessica duduk di teras sambil menikmati indahnya gunung dan perkebunan.
Carlos keluar lagi sambil membawa dua kaleng minuman dan mereka berbincang bincang di teras
“ Bagaimana tempatnya jessi, apakah bagus?” Tanya Carlos sambil meletakan minuman di meja di samping Jessica dan dia duduk di seberang Jessica.
Jessica menganggukan kepala. “ Iya bagus aku suka tempat ini, pasti pagi hari disini sangat dingin ya?” Tanya Jessica pada Carlos
“ Iya sangat dingin sekali jangankan pagi, siang hari saja terasa dingin. Jadi tidak perlu pakai AC.” Jawab carlos sambil tersenyum menatap Jessica
Jessica tertawa. “ Ya iyalah tidak pakai AC saja sudah dingin bagimana kalau pake AC. Grrrrr.
Jessica dan Carlos tertawa bersamaan, mereka berdua asik bercanda dan berbincang diteras. Tidak terasa sudah jam tujuh malam dan Jessica terkejut juga khawatir.
“ Adduuhhhh gawat Carlos.” Kata Jessica pada Carlos
“ Kenapa jessi?” Tanya Carlos sambil menatap Jessica heran.
“ Aku harus pulang orang tuaku pasti mencari ku.” Jawab Jessica pada Carlos. “ habis aku pulang rumah, pasti di omelin habis habisan sama mama. Bukan di omelin lagi aku pasti di pukul lagi.” Kata Jessica dalam hati
“ Oh ya maaf sudah merepotkan mu.”
“ Ahh tidak apa apa Carlos aku senang membantu kamu.”
Jessica berjalan turun dari teras dan Carlos memanggilnya. “ Jessi tunggu sebentar.”
Jessica menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Carlos sambil mengangkat keningnya dan bertanya
“ Ada apa Carlos?”
“ Uumm… Besok kamu bisa jadi guideku lagi?” Tanya Carlos pada Jessica
“ Dengan senang hati carlos.”
“ Thank you Jessi, oh ya ini tip untuk mu hari ini.” Carlos memberikan uang 250 ribu dan Jessica mengambilnya
“ Thanks ya Carlos.” Ucap Jessica sambil tersenyum
“ You are welcome.” Balas Carlos pada Jessica
Jessica Bejalan keluar dan terdengar suara Carlos memanggilnya lagi,
“ Jessi.”
Jessica berhenti dan menoleh ke arah Carlos
“ Kenapa lagi Carlos?” Tanya Jessica.
“ Jangan lupa besok ya.” Carlos mengingatkan Jessica
“ siaappppp bosss..” Jawab Jessica sambil tersenyum dan melambaikan tangan. “ Sampai jumpa besok tuan Carlos.” Canda Jessica pada Carlos
Dan Carlos tertawa. “ Hahahaha… Baik cantik.” Balas Carlos pada Jessica.
Jessica tertawa dan menjulurkan lidah pada Carlos dan Carlos pun tertawa.
Sementara di teras Carlos membayangkan Jessica
“ Jess kamu cantik juga ya, matamu indah bibirmu sexi kulit mu wow.” Kata Carlos sambil masuk kedalam kamar. “ Hmmm… Aku beruntung bertemu denganmu Jessi. Kalau tidak aku tidak tahuu harus kemana hmmm.” Gumam Carlos dalam hati sambil merebahkan dirinya di kasur.
Sedangkan di atas motor Jessica membayangkan carlos. “ Hmmm… Carlos sangat tampan ya.” kata Jessica dalam hati.
Akhirnya Jessica sampai di depan rumah, dia berjalan pelan pelan. Jantungnya berdebar kencang, perasaannya takut sekali di benaknya antara mau masuk atau tidak.
Dan tiba tiba pintu terbuka, Jessica terkejut melihat mamanya ada di hadapannya dengan sepotong kayu agak tipis. Kayu itu selalu dia gunakan untuk memukul Jessica kalau Jessica terlambat pulang, mamanya menatap Jessica dengan wajah marah.
“ Dari mana saja kamu?” Teriak mamanya pada Jessica , dan Jessica terkejut dia merasa takut. Kayu di tangannya di arahkan ke betis Jessica plak..plak..plak.. Jessica mencoba menghindar tapi tetap saja kena di kakinya dan dia merasakan sakit , dia menangis dan mamanya mencubit lengan jessica berkali kali. Jessica meringis kesakitan. “ Ma ampun ma, sakiit.. ma.” Rintih Jessica sambil menangis
Mamanya tidak berhenti, kayu dipukul lagi ke badan Jessica dan Jessica mencoba menangkis dengan tangannya setiap kali mamanya memukulkan kayu ke badannya. Dia benar benar merasakan sakit.
Jessica tidak tahan lagi, dia berlari keluar rumah sambil menangis. Kebetulan dia bertemu dengan tukang ojek dan Jessica memanggil tukang ojek itu
“ Bang tolong antar aku.” Pinta Jessica pada tukang ojek
“ Kemana non?” Tanya tukang ojek
“ Nanti aku beri tahu.” Jawab Jessica sambil naik ke motor, dia melihat dari jauh mamanya berjalan ke arahnya. Jessica menepuk pundak tukang ojek. “ Ayo cepat jalan.”
Tukang ojek langsung menjalankan motornya. Dan Jessica masih menangis menahan sakit.
kedua lengannya memar di cubit mamanya, ada juga merah kena kayu. Di sepanjang jalan Jessica menangis sampai dia melihat ada toko yang biasa dia kunjungi. Jessica meminta tukang ojek untuk berhenti.
“ Bang berhenti disini aja.”
“ Baik non.” Jawab si tukang ojek dan dia berhenti.
Jessica turun dari motor dan memberikan uang kepada tukang ojek dan tukang ojekpun pergi.
Di samping toko ada tempat duduk dan lampunya tidak terlalu terang. Jessica duduk disitu dan memikirkan apa yang baru saja dia alami. “ Kenapa mama begitu jahat padaku, tanpa dengar penjelasanku langsung memukulku seperti orang kesetanan.” Kata Jessica dalam hati.
“ Kemana aku harus pergi sekarang, mau ketempat sudara ahhh… Aku takut mama menemukanku, mau ke tempat kaka tidak mungkin juga.” Jessica menunduk dan memegang kepalanya dan berpikir. “ Mana badanku sakit, dari kaki tangan sampai belakangku sakit semua.” Kata Jessica lagi
“ Aku tidak akan pernah pulang, aku tidak akan pernah menginjakkan kakiku lagi dirumah itu.” Kata Jessica, rasa dendan mulai timbul di hatinya.
“ Ahh… Aku harus kemana? Masa aku tidur dijalan.” Dia melihat jam di dinding toko. “ Aduch sudah mau jam sembilan. toko sebentar lagi akan tutup.” Kata Jessica lagi
“ Aku harus kemana?” Tanya Jessica dalam hati, dan dia teringat Carlos. “ Apakah aku ke tempat Carlos saja? ah…. Tapi dia baru aku kenal tadi. Ichh… Kedua kaki sakit lagi.” Rintih Jessica. Dan dia melihat kakinya merah ada tanda pukulan kayu. “ Padahal aku memakai celana jeans tapi karena mama memukulku dengan kuat tetap tembus.” Kata Jessica dalam hati
Jessica menunduk dan menangis. “ Mungkin aku ketempat Carlos saja, siapa tau dia terima aku di sana.” Jessica berdiri dan memanggil tukang ojek.
“ Bang kesini.” Tukang ojek mendekat dengan motornya dan bertanya
“ Mau kemana Non?”
“ Bang tolong antarkan aku ke resort MV.” Jawab Jessica pada tukang ojek
“ Baik baik Non.” Balas tukang ojek.
Jessica naik ke motor dan tukang ojek mengantarnya ke resort.
Selamat Membaca
Jangan lupa like dan komen ya
Terima kasih.
Selesai mandi Carlos merebahkan diri di kasur sambil memikirkan perjalanan esok hari, tiba tiba pintu kamarnya di ketok.
Tok.. Tok… Tok…
Carlos bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan ke arah pintu, sebelum membuka pintu dia mengintip dari kaca jendela dan dia terkejut.
“ Bukankah itu Jessica?” Carlos membuka pintu dan bertanya. “ Ada apa Jess kenapa kamu menangis?” Tanya Carlos sambil mendudukan Jessica di kursi yang ada di sampingnya
“ Apa yang terjadi Jess?” Tanya Carlos lagi sambil menatap heran pada Jessica dan melihat tangannya merah dan memar seperti habis di pukul. “ Kamu kenapa Jess?” carlos bertanya lagi pada Jessica.
Jessica masih menangis tersedu sedu menahan sakit
“ Aku di pukul mama ku Carlos.” Jawab Jessica pada Carlos
“ kenapa mama kamu memukulmu?” Tanya Carlos lagi
“ Aku terlambat pulang Carlos, dan mamaku marah padaku.”
“ Kamu tidak menjelaskan pada mama kamu kalau kamu jadi guide aku?”
“ Aku baru mau menjelaskan tapi mamaku sudah memukulku seperti orang kesetanan dan tidak memberikanku kesempatan untuk bicara.” Jawab Jessica pada Carlos
Sambil menangis Jessica menjelaskan semua yang terjadi padanya
“ Hmmm …. Mama kamu kenapa kejam seperti, terus sekarang kamu mau tidur di mana?” Tanya Carlos pada Jessica
“ Aku tidak tahu Carlos, aku tidak tahu harus kemana lagi.” Jawab Jessica sambil menangis.
Carlos menarik tangan Jessica masuk ke dalam kamar.
“ Jess ini sudah malam sebaiknya kamu tidur disini saja dulu, nanti besok kita pikirkan kelanjutannya. Aku akan memesan kamar satu lagi untuk kamu, kamu tunggu disini ya aku ke receptionis dulu.” Kata Carlos pada Jessica
Baru saja Carlos melangkahkan kaki, Jessica menahan tangan Carlos dan Carlospun berhenti dan menatap Jessica
“ Ada apa Jess?” Tanya Carlos
“ Jangan pesan kamar lagi, kamar ini saja.” Jawab Jessica pada Carlos
“ Kenapa?” Tanya Carlos lagi
“ Aku takut sendiri.”
“Lalu bagaimana kita tidur?” Tanya Carlos pada Jessica
“ Kita berdua tidur di kamar ini.” Jawab Jessica
Carlos menatap heran pada Jessica dalam hatinya. “ Tidur berdua? kamu tidak takut tidur denganku, bagaimana kalau terjadi apa apa? aku laki laki normal dan dia perempuan yang cantik, perempuan yang bisa membuat laki laki ahhh….
“ Kita tidak bisa tidur berdua disini, aku laki laki dan kamu perempuan dan kita tidur seranjang. Kalau terjadi apa apa bagaimana?” Tanya Carlos pada Jessica
Jessica tidak mengerti apa yang di maksud oleh Carlos
“ Kalau terjadi apa apa? maksudnya?” Tanya Jessica sambil menatap heran pada Carlos. “Aku tidak mengerti Carlos.”
“ Hmmmm…” Gumam carlos dalam hati. “ Kamu terlalu polos Jess.” Carlos menjadi bingung bagaimana cara menjelaskannya pada jessica. “ Sepertinya dia belum mengerti dengan hal hal yang seperti itu, ah.. Sudalah biarkan saja dia tidur di kamar ini.”
“ Baiklah Jess kamu tidur disini saja aku tidak akan memesan kamar lagi kita tidur seranjang.” Kata Carlos pada Jessica.
Jessica menatap Carlos dengan gembira
“ Carlos terima kasih kamu mau menerimaku tidur disini.”
“ Iya... Iya...” Dalam hatinya. “ Semoga aku bisa menahan diri, hmmm.”
Jessica ingin mandi tapi dia tidak punya handuk dia menghampiri Carlos dan bertanya
“ Carlos aku mau mandi, kamu masih punya handuk lebih?”
“ Ada Jessi, sebentar aku ambilkan.” Jawab Carlos.
Kemudian Carlos masuk ke dalam kamar dan membuka lemari kemudian dia mengambil handuk dan memberikannya pada Jessica
“ Ini handuknya, dan kamar mandinya disitu.” Kata Carlos sambil menunjuk ke arah kamar mandi
Jessica berdiri dan masuk ke kamar mandi, dan menyalakan showernya kemudian dia mengarahkan shower ke badannya. Dan dia merasa sakit di bekas pukulan mamanya tadi, untung saja Carlos mau menerima Jessica tidur di resort.
Selesai mandi Jessica memakai pakaian yang tadi dia pakai. Karena dia tidak membawa pakaian jadi dia memakai lagi pakaian yang tadi. Jessica keluar dari kamar mandi dan melihat Carlos tidak di kamar dan pintu kamar terbuka. Jessica berjalan menuju arah pintu dan melihat Carlos lagi duduk santai di teras sambil merokok, dan di atas meja ada sekaleng bir hitam. Jessica duduk di seberang Carlos. Dan carlos melihat pada Jessica sambil tersenyum
“ Sudah selesai mandi Jess?” Tanya Carlos sambil mengambil minuman bir di meja dan meminumnya.
“ Iya sudah selesai Carlos.” Jawab Jessica sambil tersenyum pada Carlos
“ Kamu tidak ganti pakainmu?” Tanya Carlos lagi
“ Aku tidak bawa pakaian. Ya namanya juga lari dari rumah jadi tidak sempat mengambil pakainku.” Jawab Jessica
“ Ohhh... Carlos berdiri dan masuk ke dalam kamar dan membuka lemari. Dia mengambil kaos untuk jessica pakai, dan kembali berjalan keteras
“ Pakai ini saja Jess, kaos ini kecil jadi pasti muat di kamu.” Kata Carlos sambil memberikan kaos pada Jessica.
Jessica mengambil kaos yang di berikan Carlos padanya dan berdiri masuk ke dalam kamar untuk ganti pakaiannya, selesai ganti pakaian Jessica keluar lagi dan duduk di teras bersama Carlos, mereka berbincang bincang dan bersenda gurau. Sesekali terdengar tawa mereka berdua,
Carlos meminum bir yang ada di meja dan merokok lagi, sesekali Carlos menyemburkan asap rokok ke arah Jessica dan Jessica mengibas asap rokok itu sambil melotot kepada Carlos dan Carlospun tertawa, Jessica hanya memasang wajah cemberut.
Hari semakin larut malam dan akhirnya mereka berdua mengantuk, Carlos berdiri dan mengajak Jessica untuk tidur.
“Jess sudah larut malam ayo tidur.” Kata Carlos sambil berdiri dan memadamkan rokok di asbak, besok kita bangun pagi untuk ke daerah Tondano. Aku ingin melihat danau disana.”
“ Baik Carlos, aku juga sudah mengantuk.” Kata Jessica pada Carlos
Carlos dan Jessica masuk ke dalam kamar kemudian Jessica merapikan tempat tidur dan Carlos pergi ke kamar mandi, Carlos keluar dari kamar mandi dan melihat Jessica masih memakai celana jeans.
“ Kamu nyaman tidur pakai celana jeans Jessi?” Tanya Carlos
“ Sebenarnya tidak nyaman Carlos, tapi mau bagaimana lagi. Aku tidak ada pakaian ganti.” Kata Jessica pada Carlos
“ Hmm... Coba aku lihat mungkin ada celana pendekku yang bisa kamu pakai.”
Carlos membuka lemarinya dan mencari cari celana pendek yang bisa Jessica pakai, Carlos menemukan satu celana pendek. “ Hmm… Mungkin ini bisa Jessica pakai.” Gumam Carlos dalam hati
“ Jess coba pakai yang ini, ini sepertinya bisa kamu pakai. Pinggangnya karet.” Kata Carlos
Jessica mengambil celana dari tangan Carlos dan masuk ke kamar mandi, dia melepas celana jeansnya dan memakai celana pendek yang di beri Carlos. “ Celananya sedikit besar tapi tidak apa apalah dari pada tidak ada.” Kata Jessica.
Jessica keluar dari kamar mandi dan tersenyum pada Carlos, Carlos memandang Jessica dan tersenyum
“ Celananya sedikit besar ya?” Kata Calos sambil tersenyum pada Jessica.
“ Iya, tapi tidak apa apa. Dari pada tidak ada.” Jawab Jesssica
Carlos tersenyum dan Jessicapun tersenyum malu, dalan hati Jessica. “ Ducchh Carlos senyummu itu manis. Aduuchh Jess kecil kecil kecentilan dasar .” Gumam jessica dalam hati.
“ Eeiit.. Aku kan bulan depan sudah masuk SMA berarti bukan anak kecil lagi.” Kata Jessica sambil tersenyum sendiri, tanpa dia sadar Carlos memperhatikannya.
“ Jess kenapa senyum senyum sendiri di situ, ayo tidur.”
Jessica tersadar dari lamunannya dan menjadi gugup dan malu
“ Ahhh... Iiyyaaa, aku tidur.” Kata Jessica sambil naik kekasur dan berbaring dekat Carlos.
“ Alaammaaakkk baru sekarang aku tidur dengan laki laki.” Kata Jessica dalam hati.
Ada jarak sedikit antara Jessica dan Carlos, Jessica menarik selimut dan membalikan badan membelakangi Carlos begitu juga Carlos
“ Selamat tidur Jess.” Ucap Carlos
“ Selamat tidur juga Carlos.” Balas Jessica
Jessica masih tidak bisa tidur, dia masih memikirkan hal yang terjadi padanya. Dia begitu nekat lari dari rumah, ya memang sudah lama dia tidak tahan tinggal di rumah lagi. Hanya dia tidak tahu harus kemana, di rumahnya seperti neraka setiap hari mendengar mama papanya bertengkar. Sampai sampai tetanggapun mendengar pertengkaran mereka, terkadang Jessica malu pada tetangga.
Dan hari ini dia begitu nekat meninggalkan rumah, dan entah apa yang akan terjadi selanjutnya kalau Carlos pergi, dia akan kemana. ( Hanya Author yang tahu )
Jessica memejamkan mata dan dia tertidur
Jangan lupa like dan komentnya ya
Selamat membaca
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!