Aku cemburu?

Hari-hari berikutnya ....

Semenjak kejadian Kaisar di pantai malam itu, Dila mulai sedikit dingin pada Kaisar. Dila merasa, jika ia terlalu dekat dengan Bosnya itu, Dila takut Kaisar akan berbicara aneh lagi. Hal yang tak ingin Hila dengar selama hidupnya. Yaitu, kata cinta.

Pagi ini, Kaisar akan bertemu dengan cliennya. Kaisar akan sibuk seharian, ia tak akan mengajak Dila, ia akan bersama Hengky, General Manager di perusahaannya. Hari ini, kerjaan Dila sedikit santai, karena ia tak perlu mengikuti kemana Kaisar pergi. Selama pekerjaannya santai, Dila mencoba membantu pekerjaan para staff Kaisar yang tengah sibuk.

"Enak kamu Dil, hari ini gak ada Pak Kaisar," ujar Gina.

"Iya, makanya aku bisa bantuin kerjaan kalian," jawab Dila.

"Pulang kerja, kita jalan-jalan dulu yuk? Lo kan lagi santai, Dil." Timpal Elva.

"Eh, eh ... Lo pada mau jelong-jelong yes? Ajak-ajak gue dong. Gue juga mau ikutan rumpita sama yey yey pada!" Seru Bimbim, si cowok berwajah seram tapi berhati hello kitty.

"Yaelah, gak asyik ada elu mah, Bim. Rumpita sama lu mah ribet banget!" Balas Elva.

"Eh, udah gak apa-apa kali, Va. Kita barengan aja jalan-jalannya. Lagian, mumpung aku hari ini lagi bebas nih, gak ada Pak Kaisar. Kalian semua ikut aja deh, biar aku traktir kalian hari ini. Kita makan ramen di korean food. Gimana, gimana?" Seru Dila.

Bagus yang terdiam seketika melirik Dila, yang seakan turut mengajaknya juga. Di ruang staff Kaisar itu, ada lima orang. yakni, Elva dan Gina, Bimbim, Bagus serta Pak Rudi, kepala Staff di ruangan Kaisar.

"Pak Rudi, Pak Rudi juga apa mau ikut sama kita-kita?" goda Gina.

"Saya gak ikut deh, makasih. Memalukan jika bersama kalian para muda-mudi. Saya kan sudah tua," Pak Rudi terkekeh.

"Bapak kan gaul, Pak. Masa kalah sama yang muda, sih." Elva tertawa,

"Ah, enggak deh enggak. Saya nanti dimarahi istri saya, karena ikut-ikutan kayak kalian!" Tolak Pak Rudi.

"Ah, gak asyik nih Babe Rud! Yaudah sih cyin, kenapose rempong sama urusan Babe Rud, kita-kita aja yang capcus. Bagus, you ikut kan?" tanya Bimbim pada Bagus.

"Gak tahu, aku diajakin gak nih sama yang mau traktir?" Bagus menggoda Dila.

Dila tersenyum, "Diajak, dong. Kita pergi rame-rame. Biar seru,"

"Alah, Bagus! Elu mah emang sengaja caper sama si Dila. Iya kan? Jangan suka sama si Dila, nanti lu diobrak-abrik sama Pak Kaisar. Secara, Pak Kaisar kan gak mau si Dila punya pacar. Kasihan banget deh lu, Dil." Elva menepuk punggung Dila.

"Ish, Elva. Gak gitu, kok. Udah, pokoknya nanti Bagus Bimbim, Elva, Gina, kita pergi bareng-bareng ya." Dila menengahi.

"Oke, Dil ..." seru Gina dan yang lainnya.

Kesempatan bagi Dila, karena kali ini, Kaisar akan sibuk dengan Hengky, jadi Dila bisa berjalan-jalan bersama rekan kerjanya. Hal yang sangat jarang sekali Dila dapatkan, ia bersyukur karena bisa mentraktir teman-temannya kali ini. Karena kalau ada Kaisar, semua ini tak akan bisa Dila lakukan.

...❤❤❤❤❤❤...

Sore ini, suasana ruang kantor Kaisar nampak sepi. Ia berjalan disekitar ruangan staf nya pun, tak ada siapa-siapa. Kaisar melihat jam di tangannya, waktu sudah menunjukkan pukul lima sore. Mungkin, karyawannya tak ada yang lembur, makanya ruangan kerja tampak sepi. Kaisar hanya melihat di pantry ada seorang office boy yang sedang bersih-bersih.

Yang Kaisar heran, meja kerja Dila pun tampak kosong. Kaisar kira, Dila akan menunggunya. Tapi ternyata, Dila pun sepertinya pulang. Kaisar berjalan menuju pantry, dan bertanya pada sang OB.

"Selamat sore, Pak. Apa Bapak membutuhkan kopi atau teh?" tanya sang OB.

"Oh, tidak perlu. Aku hanya ingin bertanya, semua karyawanku pulang pukul berapa? Tak adakah salah satu dari mereka yang lembur?" tanya Kaisar.

"Mereka pulang tepat pada pukul empat, Pak. Tak ada yang lembur, karena sepertinya mereka semua ada acara bersama diluar jam kantor, tadi saya sempat mendengarnya." Ujar sang OB.

"Acara? Acara apa?"

"Saya kurang tahu, Pak. Saya hanya mendengar sekilas saja. Kalau tak salah, mereka menyebut restoran korea, tapi saya tak yakin, karena saya mendengar ketika sedang mengepel lantai," jelasnya.

Kaisar tak menjawab ucapan OB itu. Ia pun berlalu masuk ke ruang kantornya. Ia kesal, tega sekali Dila tak memberitahunya. Jangankan mengajaknya, memberi tahu saja tidak sama sekali.

Berani sekali Dila pergi senang-senang bersama teman-temannya? Kenapa dia tak mengajakku? Apa pekerjaannya sudah selesai? Apa dia leha-leha selama aku pergi? Aku harus segera menghubunginya dan bertanya mengenai keadaannya.

Kaisar menghubungi Dila. Telepon tersambung, namun tak jua diangkat. Mungkin, benar ... Dila sedang bersenang-senang bersama karyawannya yang lain. Kaisar pun segera keluar dari ruangannya, dan berniat menyusul Dila. Entah mengapa, Kaisar jadi salah tingkah seperti ini, ia seperti tak rela, jika Dila pergi senang-senang tanpa dirinya.

Sudah satu jam semenjak pulang kerja. Apa mungkin mereka masih di restoran? Ah, tapi rasanya terlalu lama. Apa aku ke rumah Dila saja? Siapa tahu, dia sudah pulang. Daripada aku pusing-pusing mencari Restoran korea, lebih baik aku tunggu di rumahnya saja. Batin Kaisar.

Aneh, memang aneh. Padahal, Dila dan dirinya tak ada hubungan apapun diluar pekerjaan. Tapi, ketika Kaisar tahu Dila pergi tanpanya, Kaisar amat kesal dan seperti ada getaran cemburu menggelegar di hatinya. Ia pun segera mengendarai mobilnya menuju rumah Dila. Kaisar tak menyadari, bahwa dirinya kini tengah cemburu pada Dila.

...❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤...

Acara makan di restoran pun selesai. Mereka bersenang-senang bersama. Kini, waktunya mereka semua pulang. Gina dan Elva, pulang bersama, karena mereka satu arah, dan Gina akan ikut nebeng di motor Elva. Bimbim pulang sendiri, karena ia membawa mobil orang tuanya. Tinggal tersisa Dila dan Bagus, yang masih berada di restoran itu.

Dila memang pulang terakhir, karena akan membayar tagihan makanan rekan-rekannya, tapi Bagus ... entahlah, ia merasa ingin menunggu Dila dan pulang bersama gadis itu. Setelah Dila membayar, Dila masih melihat Bagus yang seperti sedang menunggunya, Dila pun heran dan kembali mendekati Bagus.

"Bagus, kamu kok belum pulang, sih?" tanya Dila heran.

"Ehm, i-itu, aku baru mau pulang kok, Dil. Apa kamu mau pulang bareng aku? Aku bawa helm dua, kok." Ucapnya.

"Mm, gak usah, Gus. Aku bisa pulang sendiri, kok. Lagian, hanya satu kali naik angkutan umum aja, aku sudah sampai di rumah." Ucap Dila.

"Eh, gak apa-apa. Aku anterin kamu ke rumah. Aku pastikan, kamu akan selamat sampai rumah. Ya? ya?" Bagus merayu Dila.

Dila merasa tak enak jika menolak Bagus, karena Bagus dengan tulus menawarinya, "Ah, baiklah kalau begitu. Tapi, apa tak merepotkan kamu, Gus?"

"Tidak, Dil ... aku malah seneng, karena bisa pulang sama bidadari kayak kamu," Bagus tersenyum riang.

"Haish, kamu aneh-aneh aja."

Dila dan Bagus pun pulang bersama. Bagus senang sekali, bisa mulai dekat dengan Dila. Karena, untuk mendekati Dila sangat sulit sekali. Mengingat, Dila selalu menempel pada Presdir perusahaan yang terkenal galaknya. Bagus takut, tapi ia bersyukur, kali ini ia bisa dekat dengan Dila, ketika Bos mereka sedang sibuk.

Setengah jam berlalu, Dila telah sampai diantar oleh Bagus. Dila masih tak menyadari, ada sebuah mobil range rover di depan gerbang rumahnya. Ketika mereka terhenti, Bagus langsung menunduk ketakutan, ia tak menyangka, sang Bos sudah ada didepan rumah Dila.

"Dil, ada Pak Kaisar," bisik Bagus pada Dila, ketika Dila sedang membuka helmnya.

"Hah? Apa?"

Dila pun turun dari motor Bagus, dan betapa kagetnya Dila, ketika melihat Kaisar sedang berdiri didepan mobilnya. Matanya terbelalak kaget, tak menyangka, Kaisar sudah berdiri di rumahnya. Entah ada drama apalagi setelah ini, karena Dila tak bisa memprediksi kejadian yang akan terjadi selanjutnya.

"Pa-Pak, Pak Kaisar? Ke-kenapa Bapak ada disini?" Dila begitu kaget tak menyangka.

"Eh, Pak Kaisar. Selamat sore, Pak. Maaf, saya mengantar Dila pulang," Bagus jadi serba salah.

Kaisar menatap tajam pada Dila dan Bagus. Seperti seseorang yang tengah memergoki kekasihnya pulang bersama pria lain.

Kenapa aku kesal melihat Dila dan Bagus pulang bersama?

*Bersambung*

Terpopuler

Comments

Eri Kushaeri

Eri Kushaeri

cemokurrrr,kaisar

2021-07-24

0

Ida Saidah

Ida Saidah

dtrans TV secretary kim..

2021-07-19

0

Mas Bagus Sutrisno

Mas Bagus Sutrisno

H h h h ,,, Aak Kais, Mengingkari Hati Nuraniii ,,, 😘😘😘

Lanjuut Thooor 😁👌👍

2021-05-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!