Setelah ayah, bunda, Kak Doni dan Kak Dandi berangkat. Tinggallah Delia sendiri di ruang makan. Delia sangat merasa kesepian duduk sendiri di ruang makan.
"Mulai sepi lagi deh. Andai aku gak sakit gini. Pasti aku bisa kumpul sama teman-teman di sekolah. Dan gak bosan seperti ini," ucap Delia dalam hati.
Delia melanjutkan sarapan paginya. Dan ketika Delia masih sarapan pagi, bibi melihat Delia yang sendirian di ruang makan lalu bibi pun menghampiri Delia.
"Non, apakah sudah selesai sarapan paginya?, " tanya bibi pada Delia.
"Bentar lagi selesai kok, bi. Kalau bibi membereskan piringnya gak apa-apa kok bi," jawab Delia sambil tersenyum pada bibi.
"Ya sudah non. Dilanjutkan sarapannya dulu. Tidak perlu tergesa-gesa non. Bibi tunggu disini biar non tidak sendirian," ucap bibi sambil duduk di ruang makan bersama Delia.
"Terima kasih bi. Kalau semua sudah berangkat begini pasti sepi lagi ya bi, " ucap Delia.
"Iya non. Biasanya kalau non Delia sekolah, bibi juga selalu sendiri di rumah seperti ini non." Ucap bibi pada Delia.
"Iya kah, bi. Berarti bibi selalu sendiri dan kesepian di rumah ya, bi." Ucap Delia.
"Iya non. Kalau sekarang ada non Delia jadi bibi tidak kesepian. Ada teman yang bisa diajak bibi ngobrol, " ucap bibi pada Delia yang masih sarapan.
"Tapi kalau aku sudah sembuh dan kembali ke sekolah pasti bibi akan kesepian lagi, " ucap Delia.
"Iya non. Pasti sendiri dan sepi lagi, " jawab bibi sambil tersenyum pada Delia.
"Bi, Delia sudah selesai makan nih. Maaf ya bi, Delia gak bisa bantu bibi merapikan piring karena aku masih belum kuat buat jalan cepat." Ucap Delia.
"Tidak apa-apa non Delia. Ini memang tugas bibi kok non. Sekarang non Delia apa mau bibi buatkan camilan atau minuman kah?," tanya bibi pada Delia.
"Boleh sih bi tapi nanti saja deh bi karena Delia sekarang masih kenyang banget habis sarapan tadi," jawab Delia.
"Ya sudah kalau begitu non Delia. Sekarang bibi bereskan dulu piring-piringnya. Nanti kalau non Delia butuh sesuatu, bisa panggil bibi ya. " Ucap bibi pada Delia.
"Iya bi, " jawab Delia.
"Bibi tinggal ke dapur dulu ya non Delia, " ucap bibi.
"Iya bi, " jawab Delia.
Bibi pun merapikan piring-piring yang ada di atas meja makan dan membawanya ke dapur. Delia mencoba berjalan lagi ke ruang keluarga. Meski masih belum bisa berjalan cepat tapi Delia sudah mulai jalan tanpa bantuan.
"Akhirnya kaki aku sudah mulai enakkan buat jalan. Semoga besok sudah bisa buat jalan agak cepat, " ucap Delia dalam hati sambil tersenyum dengan senang.
Delia duduk di ruang keluarga sambil menonton televisi. Tak lama kemudian, bibi membawakan camilan dan minuman buat Delia.
"Non Delia, ini bibi bawakan camilan dan minuman buat menemani non nonton, " ucap bibi sambil meletakkan makanan dan minuman di atas meja.
"Terima kasih, bi. Oh iya bi, bisa bantu Delia?, " ucap Delia.
"Bisa non. Bibi siap bantu. Non mau dibantu apa?, " tanya bibi pada Delia.
"Minta tolong ambilkan buku Delia yang di atas meja belajar di kamar Delia ya, bi. " ucap Delia.
"Oh iya non. Bibi ambilkan sebentar ya non, " ucap bibi.
"Terima kasih ya, bi. " Jawab Delia.
Bibi pun naik ke kamar Delia untuk mengambil buku Delia. Sesampainya di kamar Delia, bibi mengambil buku yang di atas meja belajar Delia.
"Apa ini buku yang dimaksud Non Delia ya? Kayaknya betul sih, karena cuma ada buku ini saja di atas meja. Ya sudah aku bawa ini saja, " ucap bibi dalam hati sambil mengambil buku di atas meja.
Bibi pun membawa bukunya ke Delia. Dan bibi memberikan bukunya pada Delia.
"Non Delia apakah benar ini bukunya?, " tanya bibi pada Delia.
"Hmmm... benar itu, bi. Terima kasih ya bibi sudah bantuin Delia, " ucap Delia.
"Sama-sama non Delia. Adakah yang bisa bibi bantu lagi?, " ucap bibi.
"Sudah bi. Terima kasih ya, " jawab Delia.
"Kalau begitu bibi kembali ke dapur untuk melanjutkan pekerjaan bibi, " ucap bibi.
"Iya bi, " jawab Delia.
Bibi pun kembali ke dapur dan melanjutkan pekerjaannya. Delia mematikan televisinya. Dan membaca buku yang sudah bibi ambilkan dari kamarnya. Meskipun Delia tidak bisa ke sekolah tapi Delia masih bisa belajar di rumah.
"Meski aku sakit begini tapi aku harus semangat belajarnya karena senin depan, aku sudah menghadapi ujian nasional. " Ucap Delia dalam hati dengan penuh semangat.
Delia membaca buku pelajaran dengan penuh semangat demi ujian nasional yang akan dihadapi. Hingga tak terasa adzan dhuhur pun berkumandang.
"Eh ternyata sekarang sudah dhuhur. Sebaiknya aku sholat dulu deh, " ucap Delia lirih.
Delia pun beranjak dari tempat duduknya. Delia berjalan kembali ke kamarnya dengan membawa bukunya. Dia perlahan-lahan naik tangga demi tangga hingga sampai di depan kamarnya.
Delia pun segera masuk ke dalam kamarnya. Delia meletakkan bukunya di atas meja belajarnya. Lalu Delia mengambil wudhu dan segera sholat. Kali ini Delia mencoba sholat dengan berdiri karena dia merasa kakinya sudah membaik.
"Aku coba sholat sambil berdiri saja. Lagipula kaki aku sudah lumayan gak sakit," ucap Delia lirih.
Delia pun memulai sholatnya dengan berdiri. Dan setelah selesai sholat, Delia merasa bersyukur karena dia bisa kembali sholat seperti biasa.
"Alhamdulillah kaki aku tidak sesakit kemarin. Semoga besok aku sudah bisa kembali ke sekolah dan bisa ketemu sama teman-teman aku," ucap Delia dengan bahagia.
Setelah selesai merapikan peralatan sholatnya, Delia kembali membuka bukunya dan duduk di atas tempat tidurnya. Delia menyalakan musik yang ada di telepon selularnya untuk menemaninya belajar.
Ketika Delia mendengarkan musik, tiba-tiba Delia teringat dengan Kak Aldi.
"Tiba-tiba aku kok keingetan sama Kak Aldi ya. Gimana kabar Kak Aldi sekarang ya?, " ucap Delia lirih memikirkan Kak Aldi.
"Kok jadi kangen sama Kak Aldi ya. Apakah aku masih bisa bertemu dengan Kak Aldi lagi ya? Aku kan sudah gak praktik kerja lagi di kantor Kak Aldi," ucap Delia.
"Ah aku ini mikirin apa sih? Mana mungkin lah aku ketemu sama Kak Aldi. Dan gak mungkin juga Kak Aldi ingat sama aku. Secara aku bukan siapa-siapa Kak Aldi, " lanjut Delia.
"Sebaiknya aku lanjut belajar lagi deh. Daripada aku mikirin sesuatu yang tidak akan mungkin terjadi, " ucap Delia.
Delia pun kembali membaca bukunya. Dan sampai akhirnya Delia tertidur dan terhanyut dengan suara musik yang didengarnya di telepon selulernya.
👑👑👑👑👑
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Okto Mulya D.
keingatan Aldi ya Del, telpon aja kalii
2022-12-09
0
Triya Bec
semangat thor
2021-02-07
0
Serly Que
Up yang banyak thor 😍
2021-02-01
1