Di saat mengelilingi pabrik, Delia selalu mengamati Pak Aldi yang ganteng dan berwibawa. Teman-teman Delia sibuk melakukan pengamatan bersama Pak Aldi.
"Ah aku ini lihat apa sih? Delia... Delia... fokus tugas dong," kata Delia dalam hati.
Delia pun berusaha kembali fokus pada tugas yang diberikan gurunya. Selama ini Delia tidak pernah tertarik pada teman laki-lakinya. Dia lebih senang memiliki banyak teman.
Setelah berkeliling pabrik, Pak Aldi mengajak mereka ke ruangan meeting.
"Nah, adik-adik tadi kita sudah berkeliling di area pabrik. Mungkin ada yang perlu ditanyakan?," tanya Pak Aldi.
"Oh ya pak, bagaimana cara pemasaran produk di perusahaan ini pak?," tanya Zaki.
"Kalau untuk pemasaran, produk kami sudah banyak dipesan oleh distributor dan banyak juga yang diekspor ke luar negeri," jawab Pak Aldi.
"Oh begitu ya pak. Jadi pemasaran produk di perusahaan ini tidak hanya di Indonesia tapi juga sampai di luar negeri," ucap Delia
"Betul sekali dik," ucap Pak Aldi.
"Oh ya pak, apakah di bagian produksi juga membantu untuk pemasarannya?," tanya Leon.
"Tidak. Karena di bagian produksi hanya melakukan tugasnya memproduksi barang dan untuk bagian sortir barang pun juga berbeda. Untuk pemasaran juga ada bagiannya sendiri," jelas Pak Aldi.
"Berarti barang yang dijual di pasaran itu adalah barang yang sudah lulus sortir ya pak?," tanya Delia
"Benar sekali. Semua barang harus disortir terlebih dahulu sebelum dipasarkan ke konsumen supaya konsumen tidak kecewa," ucap Pak Aldi.
"Lalu untuk barang yang tidak lolos sortir, apakah juga dijual?," tanya Delia.
"Iya tetap dijual tapi di pasar tradisional terkadang juga diberikan untuk karyawan," jawab Pak Aldi.
"Oh begitu ya pak. Saya baru tau," ucap Delia.
"Terima kasih ya pak atas penjelasan dan pendampingan selama kami disini," ucap Delia.
"Iya sama-sama dik. Nanti jika ada yang perlu ditanyakan bisa datang lagi kesini dik. Saya siap membantu," ucap Pak Aldi.
"Iya pak. Kalau gitu kami pamit dulu. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih atas bantuannya ya pak," ucap Delia.
👑👑👑👑👑
Tepat pukul dua belas siang.
Delia dan teman-temannya keluar dari perusahaan itu. Mereka pulang ke rumah Delia. Mereka melanjutkan diskusi tentang hasil pengamatan dan wawancara di perusahaan tadi. Mereka membuat laporannya dan mengumpulkan dokumentasi.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore, mereka mengerjakan tugas pelaporan itu. Akhirnya laporan itu sudah hampir selesai. Mereka pun pulang ke rumah masing- masing.
Di saat teman-temannya pulang, tinggallah Delia dan bibi saja di rumah. Delia pun masuk kamarnya di lantai dua. Delia membayangkan Pak Aldi yang ganteng dan baik hati.
"Tak pernah kujumpai ada orang yang baik seperti Pak aldi," ucap Delia dalam hati.
Tak lama kemudian, adzan magrib pun terdengar. Delia pun mandi dan melakukan ibadah sholat magrib. Setelah selesai sholat, Delia mendengar suara dari bawah yang begitu rame. Delia pun turun dan melihat ada ayah, bunda, Kak Dandi, Kak Doni dan Pak Aldi.
Delia sangat kaget. Kenapa tiba-tiba Pak Aldi datang ke rumahnya. Meski begitu kaget tapi dia sangat senang bisa ketemu dengan Pak Aldi lagi.
Delia pun turun ke bawah dan ikut bergabung dengan mereka.
"Lho ada Pak Aldi," ucap Delia.
"Iya Del. Aku ingin tau rumahmu dong hehehehe... ," jawab Pak Aldi.
"Ada-ada aja Pak Aldi ini hehehehehe... ," sahut Delia.
"Ayo kita makan sama-sama," ajak Kak Dandi.
Pak Aldi duduk bersama di ruang makan bersama keluarga Delia. Saat itu Delia duduk tepat di depan Pak Aldi.
"Pak, terima kasih atas bantuannya tadi ya. Kalau kita perlu bantuan lagi, masih bisa bantu kan pak." Ucap Delia.
"Dek, jangan panggil pak dong karena ini bukan di tempat kerja kan. Jadi panggil Kak Aldi aja ya hehehe.." ucap Kak Aldi.
"Siap Kak Aldi hehehehehe.... ," sahut Delia.
"Udah-udah jangan ngobrol terus. Kapan kita makannya," ucap ayah Delia.
"Iya yah. Kita makan sekarang ya hehehe...
Ayo ayo kita makan. Jangan sungkan-sungkan ya Kak Aldi," ucap Delia.
"Ayo nak Aldi makan yang banyak," ucap Bunda Delia.
Di saat makan...
"Nak Aldi sudah punya pasangan kah?," tanya bundanya Delia.
"Belum tante. Masih belum ada yang mau hehehe...," ucap Kak Aldi.
"Masa gak ada yang mau dengan laki-laki tampan seperti nak Aldi. Jangan khawatir nak Aldi, kalau gak ada yang mau nanti Delia mau kok hehehehe... ," ucap bundanya Delia bercanda.
"Ah bunda ini ada aja deh. Aku kan masih kecil bun," ucap Delia dengan mukanya yang memerah.
"Bunda bercanda kok dek. Tapi adik mau kan kalau sama Kak Aldi," Kata bunda menambah godain Delia.
"Hmmm.... hmmmm," ucap Delia sambil tersenyum.
"Udah ....ayo kita makan lagi aja ya," lanjut Delia menutupi rasa malunya.
Mereka pun makan bersama lagi. Di tengah semua keluarga sibuk makan. Delia mencuri pandang ke Kak Aldi sambil dia makan.
Setelah selesai makan, ayah dan bunda masuk ke kamarnya.
"Nak kami ke masuk kamar dulu ya," ucap bundanya Delia sambil berjalan menuju kamar.
Tinggallah Delia, Kak Dandi, Kak Doni dan Kak Aldi yang duduk di ruang santai sambil menonton pertandingan bola.Mereka sangat fokus melihat dan sesekali teriak untuk mendukung tim bola mereka.
"Wahhh..... gooolll... ," teriak Kak Doni.
"Ayo lanjutkan perjuanganmu," ucap Kak Aldi.
Mereka senang karena melihat timnya memasukkan gol. Delia melihat dan kagum dengan Kak Aldi.
Setelah waktu menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, Kak Aldi pamit.
"Dan, aku pulang dulu ya. Besok kita kan masih kerja," ucap Kak Aldi pamit.
"Oh iya bro. Besok masih lanjut kerja," jawab Kak Dandi.
"Dek, kakak pulang dulu ya." Ucap Kak Aldi pada Delia dan Kak Doni.
"Iya kak. Besok main lagi kesini ya," sahut Delia.
"Iya dek. Tunggu libur kerja ya biar bisa lama-lamaan sama dedek Delia kan hehehehe..., " jawab Kak Aldi.
"hehehhehehehe... hehehhehehehee.....," Delia tertawa.
"Ya sudah semuanya aku pamit pulang dulu ya," ucap Kak Aldi.
Kak Dandi dan Delia pun mengantar Kak Aldi sampai depan rumah. Kak Aldi pun mengendarai sepeda motornya.
"Hati - hati Kak Aldi," ucap Delia
Kak Aldi melambaikan tangannya dan melaju meninggalkan rumah Delia. Delia dan Kak Dandi pun masuk kedalam rumah. Kak Dandi berjalan masuk rumah sambil membelai rambut Delia.
"Dek, segera tidur karena besok kamu kan masih sekolah." Ucap Kak Dandi.
"Iya kak. Kalau gitu Delia masuk kamar dulu ya," ucap Delia.
Delia pun masuk kamarnya yang ada di lantai 2.
👑👑👑👑👑
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Okto Mulya D.
belum rame..masih awal kann
2022-12-09
0
Pipit Sopiah
lanjut lagi
2022-12-08
0
Dinda Kirana agustina
yu aah
2021-05-21
0