Pengobat Hati

Pengobat Hati

Episode 1

Namaku Wulandari Putri Ayu biasa di panggil Wulan, aku sering mendapat juara di berbagai lomba antar sekolah, maupun antar provinsi, aku dulu gadis yang begitu ceria dan penuh semangat, bahkan aku juga mudah akrab dengan orang baru, dan saat ini aku duduk di kelas 3 SMA dan sebentar lagi akan lulus.

Aku juga memiliki dua orang teman baik bernama Fernanda dan Arselia. Kata orang-orang kami bertiga cukup terkenal, entahlah mungkin karena kami yang selalu menonjol dalam setiap kegiatan ekstrakulikuler sekolah.

Temanku Fernanda mempunyai pacar bernama Justin sedangkan Arselia pacarnya bernama Farel. Kebetulan pacar mereka berdua satu Fakultas jadi setiap kali akan bertemu mereka sering berkencan bersama.

Jika kalian bertanya aku punya pacar? Jawabannya sampai saat ini aku belum juga meiliki pacar, Kata orang cinta itu semanis coklat tapi nyatanya tak sama dengan di kehidupanku, orang yang kuperjuangkan selama ini berakhir menjadi kaka tiriku dan aku menjadi adik kesayangannya. Ayah dan ibuku telah lama bercerai, ibuku menikah lagi dengan seorang pria bule, makanya ia tak dekat denganku di karenakan ibuku memutuskan untuk ikut tinggal di luar negeri dengan suaminya yang baru itu.

Ayahku ?

Dia menikah lagi dengan ibu dari pria yang ku cintai selama ini. Aku mengenal Kak Mattew sejak aku di bangku sekolah dasar tepatnya saat aku berumur 9 tahun, dan perbedaan umur kami memang terpaut jauh beda 5 Tahun.

Kak Mattew berumur 23 Tahun sekarang dan mengambil alih perusahaan Almr. Pak Budi, orangnya sangat baik, tapi kadang-kadang sedikit menyebalkan karena ia sering mengangguku. Aku sangat mengenal dirinya beserta keluarga besar Pak Budi. Aku lebih dulu mengenal kak Mattew sebelum ayah dan ibu tiriku bertemu.

Memang tak mudah untuk meyakinkan pada Ayahku, jika aku benar-benar tulus mencintai Kak Mattew. Yang selalu ku dengar dari mulut Ayah adalah cintaku pada kak Mattew hanyalah cinta monyet semata. Memang Ada begitu banyak perselisihan yang terjadi sebelum Ayah dan Ibu tiriku itu menikah, aku sempat kabur dari rumah dan tak ingin melihat kedua orang tersebut.

Saat itu aku sangat membenci mereka, dan aku merasa benar-benar frustasi. Bahkan seringkali aku di bawah ke tempat psikiater.

***

Hari demi hari Wulan dapat melewatinya dan mulai menerima kehadiran Mattew menjadi kakak tiri yang baik dan sekarang tampak tak begitu buruk rupanya. Ia malah sekarang lebih dekat dengan Kak Mattew, Kadang-kadang mereka sering pergi keluar jalan-jalan, nonton bersama, berbelanja bersama, semua tampak menyenangkan.

Wulan bahkan jadi lebih mengenal Mattew setelah tinggal satu rumah dengannya. Memang dari keluarga ini hanya Kak Mattew yang begitu perhatian terhadapku. Kadang-kadang ia suka membela diriku jika melakukan kesalahan. Tapi Ayah selalu mengingatkanku dengan terang-terangan jika Kak Mattew hanyalah kakak bagiku Makanya ia bersikap baik kepadaku. Tapi aku tak memperdulikannya aku selalu menganggap Kak Mattew sebagai seorang lelaki dan bukan Seorang kakak.

Kak Mattew tahu betul tentang perasaanku padanya, aku juga tahu jika kak Mattew mencintaiku.

Kebahagiaan itu semua tiba-tiba hilang saat suatu hari Ayah dan Ibu tiriku sedang keluar rumah karena menghadiri sebuah acara. Aku tinggal dirumah sendirian, dan jujur aku tipe orang yang takut sendiri, apalagi jika sudah malam aku begitu takut dengan kegelapan yang bertepatan hari itu sudah malam. Aku menyuruh Kak Mattew agar cepat pulang ke rumah.

Aku tak menyangka jika waktu itu ia habis minum bersama dengan teman-temannya, di saat bersamaan aku menyuruhnya pulang untuk menemaniku dirumah dengan alasan takut sendirian. Setelah menunggu setengah jam lamanya akhirnya aku mendengar suara mobil kak Mattew di depan rumah datang, aku begitu senang akhirnya ia pulang.

Saat aku membuka pintu rumah ia tampak begitu mabuk, seperti habis minum, tapi dalam pikiranku ia tak mungkin macam-macam padaku, karena aku sudah lama mengenalnya Kak Mattew tak mungkin melakukan hal buruk padaku.

Tidak.....

Nyatanya tidak seperti dugaanku ia mengajakku masuk kekamarnya saat itu, dalam pikiranku

yah mungkin kak Mattew ingin bercerita atau menonton denganku, karena hampir setiap malam kami menonton bersama di kamarnya.

Aku masuk dan duduk di tepi ranjang tepat di sebelah Kak Mattew berada, aku kaget melihat kak Mattew mengunci pintu kamarnya, aku sungguh tak ingin berpikiran buruk lagi tentangnya. Tapi ia langsung melonggarkan dasinya dan menarik daguku agar mendekat ke arah wajahnya.

Sungguh jantungku berdebar-debar saat itu, aku begitu ketakutan. Jika Kak Mattew selama ini yang ku kenal akan berbuat hal di luar batas, aku tak bisa membayangkannya.

Mata Kak Mattew terlihat sayu seperti habis menangis, aku menatapnya dengan wajah bingung entah apa yang ada di pikiran Kak Mattew saat itu.

“Selama ini aku selalu menyembunyikan perasaanku padamu Wulan, tapi kali ini aku tak bisa berjanji jika harus menahannya, aku tahu kau memandangku sebagai laki-laki bukanlah seorang kakak, aku benar-benar mencintaimu sejak dulu. Maafkan aku yang tak bisa berbuat apa-apa selama ini” kata Kak Mattew membuat Wulan berkaca-kaca.

Wulan tak menanggapi perkataan mattew karena apa yang dikatakan semua benar adanya, Wulan juga sedih melihat kisah mereka yang berakhir dengan status sebagai kakak-beradik,

“Apa kau ingat candaan dulu saat kau selalu bersama denganku? Sampai detik ini aku masih mengingatnya aku selalu mengatakan jika suatu hari nanti aku akan menikah pengantin wanitanya tentu pasti dirimu...

Sementara itu Mattew menghentikan kata-katanya..

.....

“Sekarang biar aku akan mewujudkan perkataanku waktu itu Wulan ", Kata Mattew sambil tersenyum.

Aku selalu menganggap kak Mattew adalah cinta terbaikku, sehingga apapun yang ia lakukan padaku aku merasa itu adalah cinta dan wujud kasih sayangnya padaku.

Kak Mattew membelai wajahku dengan lembut sampai aku hampir hanyut dengan hangatnya sentuhan itu, aku merasa dicintai, jantungku berdebar-debar karena belaiannya tersebut.

Wajah Kak Mattew begitu dekat dengan wajahku, tapi aku hanya tersenyum melihat ia memandangku sebagai seorang wanita dan bukanlah seorang adik kesayangannya.

Aku sungguh merasa bahagia saat itu tapi tentu masih dengan perasaan takut.

“Kak Mattew?

Tiba-tiba jari telunjuknya menutup mulutku agar aku tak mengatakan apa-apa saat itu.

“shhht !!Diamlah Wulan “kata Kak Mattew dengan suara parau

Tiba-tiba Kak Mattew melepaskan baju Kemeja yang ia kenakan dan menghempaskannya ke lantai, ia kemudian mendorong tubuhku sampai tertidur di atas ranjang. Malam itu jika saja ayahku tak mendobrak pintu kamar Kak Mattew aku tak yakin jika kami tak melakukan hal yang di luar akal sehat. Karena pada dasarnya aku memang Begitu mencintainya,

BERSAMBUNG.

JANGAN LUPA LIKE, COMMENT, DAN BERI POIN SEIKHLASNYA,, TERIMA KASIH

Terpopuler

Comments

nuna ayu

nuna ayu

wah
..keren...aku author amatiran jd terkesan ...hehe,,mampir juga di novel aku ya..judul.a kutukan terindah...yang suka genre gender bender pasti resep deh...hehemonggo mampir ya kaka2 sekalian

2020-06-10

0

ZalikaAngel 🤧🥀❣️

ZalikaAngel 🤧🥀❣️

mampir di sad novel ku ya kakak Abang “tersakiti kerna CEO tampan"
tinggalkan jejak kalian ya😫❤️🤧

2020-05-26

0

Fitri Wulandari

Fitri Wulandari

awal cerita udah nyesek konfliknya😣

2020-05-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!