Episode 5

Sehabis jam Mata kuliah Dokter Anggra mengajakku pergi jalan-jalan, aku tahu betul tujuannya agar aku tidak merasa sedih lagi. Aku memahami segala upaya yang ia lakukan, sesekali kami pergi nonton bersama tapi aku tak menikmati nya sama sekali. Saat ia berjalan bersama ku, aku selalu mengingatkannya untuk tidak menggunakan Jas dokter miliknya, aku tak mau jika teman-temanku mengetahui tentang penyakitku ini.

Dokter Anggra mengajakku mampir ke sebuah Toko Buku Gramedia karena sangat dikenal dengan koleksi yang cukup lengkap. Berbagai varian Genre buku bacaan yang bisa langsung di temukan.

Toko Buku Gramedia memang menyediakan fasilitas untuk mencari stok buku yang ingin cari sesuai dengan outlet-outlet Gramedia. Kak Anggra bahkan merekomendasikan beberapa Novel kepada ku mulai dari Genre Romantis, Komedi, Dunia Fantasi, sampai yang horror.

Aku hanya menganggukkan semua yang dikatakan Dokter Anggra, meskipun dari awal aku tak berniat untuk membaca buku itu semua.

Tak terasa hari sudah larut malam, membuat tubuhku merasa lelah, akhirnya Dokter Anggra mengajakku Makan malam bersama

aku tak bisa makan sendirian, jadi harus ada orang yang menemaniku, kak Anggra dengan senang hati selalu menemaniku membuat aku cukup senang dengan kehadirannya itu.

Setelah makan malam berakhir kami kembali ke ruma. Seperti biasa Ayah dan Ibu tiriku belum juga pulang, mereka selalu sibuk, untungnya ada Dokter Anggra yang menemaniku di rumah.

Setelah selesai mandi Dokter Anggra mengajakku ke ruang baca milik Kak Mattew dulu, ia membawa beberapa buku novel yang sudah kami beli Tadi.

"Pilihlah salah satu buku ini yang ingin kau baca", kata Dokter Anggra sambil meletakkan beberapa buku itu di atas Meja.

Aku melihat beberapa Buku itu, Namun tak satupun yang membuat ku tertarik ingin membacanya. Melihat Wajah Dokter Anggra yang berharap akhirnya aku memutuskan mengambil salah satu buku Novel itu secara acak. Tentu saja ku lakukan itu hanya untuk menghargai segala usahanya.

"Bagus, itu pilihan yang tepat Wulan, aku juga menyukai kisah cerita dari novel yang kau pilih itu", kata Dokter Anggra sambil tersenyum ke arahku.

aku hanya membalas senyuman manis itu dengan ekspresi wajah yang datar tanpa emosi sedikit pun.

Dokter Anggra pun pergi ke dapur untuk mengambil beberapa buah-buahan di kulkas, yang sudah di potong-potong untuk kami makan saat membaca nanti.

Baru beberapa menit lamanya, Aku sudah merasa bosan membaca cerita dari buku tersebut, hampir semua yang ku baca tak ku mengerti karena jalan cerita dari novel yang kupilih itu Bergenre Romantis. Kisah cinta yang tak pernah bisa aku mengerti.

Akhirnya aku menutup buku tersebut, Dokter Anggra menatap ku sambil mengunyah apel.

"Apa kau bosan? ", Tanya dokter Anggra.

"Hmm ", aku hanya membalas dengan singkat.

"Baiklah ceritakan padaku mengapa kau tak tertarik dengan cerita dari novel tersebut", kata Dokter Anggra kemudian berhenti melanjutkan memakan buah apel.

"Aku tak terlalu menyukai kisah cinta dari novel itu ", kata Wulan.

Dokter Anggra terdiam sejenak seperti memikirkan sesuatu,

"Apa kau pernah pacaran sebelumnya? Tanya dokter Anggra.

"Tidak", kata Wulan dengan singkat.

"Mengapa? Apa kau tak pernah menyukai seorang pria?", Tanya dokter Anggra.

Wulan terdiam beberapa saat...

"Aku pernah menyukai seorang pria sebelumnya tapi tak berjalan dengan mulus", Kata Wulan.

"Ohh jadi dia adalah Cinta pertama mu? Siapa dia? Biar aku membantumu mewujudkannya", kata Dokter Anggra dengan semangat.

Wulan hanya memasang ekspresi datar

"Jangan memulainya, ia sudah menikah", kata Wulan.

"Apa? Menikah? Memangnya siapa pria yang kau cintai itu? Tanya dokter Anggra dengan penasaran.

Wulan tak langsung menjawabnya, ia masih terdiam mengingat kenangan manis yang pernah mereka lalui dulu.

"Kak Mattew", kata Wulan dengan singkat.

"Ohh jadi namanya Mattew, tapi namanya mirip dengan nama kakak mu ", Kata Dokter Anggra dengan Tertawa kecil di wajahnya

"Itu benar, cinta pertama ku adalah kakakku sekarang", kata Wulan tentu langsung membuat dokter Anggra terkejut, ia sampai tersedak saat memakan apel.

"Uhuk...uhuk...

Dokter Anggra menepuk-nepuk

dada sampai nafasnya

kembali normal.

"Jadi cinta pertama mu adalah Mattew? Tapi bukankah dia adalah kakakmu?

Tiba-tiba dokter Anggra Langsung

berpikir tentang Ayah dan ibu Wulan yang baru menikah,

Benar juga, Ibu Sherly adalah ibu tiri Wulan sudah pasti Mattew juga adalah Kakak Tirinya.

Akhirnya Wulan menceritakan kisah keluarganya kepada Dokter Anggra, dari

awal mula ia bertemu dengan Mattew

sampai akhirnya Ayah dan Ibu Tirinya menikah.

Dokter Anggra mengerti apa penyebab

dari penyakit mental yang selama

ini di rasakannya

Pantas saja kau mendapat penyakit Anhedonia ini, masa lalumu begitu menyakitkan.

Saat itu juga Dokter Anggra memeluk Wulan dengan penuh kasih sayang, ia membelai rambut Wulan dengan lembut.

"Tenanglah semua telah berlalu aku yakin cepat atau lambat pasti ada seseorang yang mampu membuat mu bahagia", kata Dokter Anggra sambil memeluk Wulan.

Jika pada umumnya Seorang wanita di peluk oleh Pria akan merasa nyaman Tapi Wulan tidak!

ia justru sedih Karena tak bisa merasakan apa-apa.

Dokter Anggra menatap ku dengan

ekspresi sedih, aku tahu jika ia

mengetahui penyakit ku dengan

lengkap jika aku tak akan pernah

merasa terangsang atau pun merasa

nyaman ketika di dekat lawan jenis sekali pun.

"Aku akan membuat mu terbiasa dengan pelukkan Wulan", kata Wulan.

"Baiklah, terima kasih.

Melihat ia menatapku begitu

Aku merasa jika jiwaku ini seperti

seorang robot yang hidup,

aku merasa hampa didalam tubuhku ini.

"Ini sudah jam 10 malam, sebaiknya kau segera tidur. Karena besok ada Mata kuliah pagi bukan? ", Kata Dokter Anggra.

"Iya, baiklah.

***

Setelah berganti Piyama tidur Wulan melihat sekeliling kamar dan mencari keberadaan Dokter Anggra, tapi ia tak menemukannya, sampai terdengar suara mobil di depan rumah.

"Bibi, Lihat Kak Anggra?", Tanya Wulan dengan ekspresi panik

"Tadi Dokter Anggra permisi kembali ke rumahnya, Katanya jika kau sudah selesai mandi ia berpesan agar kau jangan lupa minum obat dan langsung tidur. Oh itu suara mobilnya

Wulan secepatnya langsung berlari keluar untuk menghampiri Dokter Anggra yang masih di dalam mobil.

"Kak Anggra Tunggu!", Teriak Wulan dengan keras.

Dokter Anggra Langsung menepikan mobilnya dan mendekati Wulan yang berada di depan rumah.

"Jangan pergi ku mohon", kata Wulan dengan mata berkaca-kaca.

"Bukankah kau setelah ini akan segera tidur?

"Iya, tapi aku ingin kau menemaniku sampai tertidur", kata Wulan dengan Wajah memelas.

"Ba.. baiklah, tenanglah aku akan menemanimu sampai tertidur", ucap Dokter Anggra.

Wulan pun masuk ke kamarnya bersama dengan Dokter Anggra, ia langsung naik di atas ranjang sambil menarik selimut.

Dokter Anggra merasa tidak enak jika harus tidur seranjang bersama seorang gadis,

Jangan berpikir jauh ingat aku disini hanya akan menemaninya sampai tertidur.

Dokter Anggra pun tidur tepat di

sebelah Wulan sambil memandang

wajah Datar Wulan

"Dokter Anggra bukankah kau barusan katakan jika akan membuat ku terbiasa dengan pelukkan? Mengapa kau tak memelukku? ", Tanya Wulan membuat Dokter Anggra salah tingkah.

"Ba... baiklah mendekatlah kemari", kata Dokter Anggra dengan Canggung

Wulan pun mendekat dan memeluk tubuh Dokter Anggra, meskipun ia tak merasakan apa-apa tapi ia dapat mendengar dengan jelas detak jantung Dokter Anggra

yang berdebar-debar.

"Dokter Anggra? Apa kau sakit? Mengapa detak jantung mu berdebar-debar? Tanya Wulan dengan polos sambil memandang wajah Dokter Anggra. Dokter Anggra hanya bisa menghela nafasnya saat mendengar perkataan Wulan

"Tenanglah aku tidak sakit, sekarang tidurlah", Kata Dokter Anggra sambil mempererat pelukkannya

"Tapi mengapa Jantung mu berdebar-debar?", Tanya wulan lagi

"Apa kau pernah mendengar jika Jantung mu berdebar-debar berarti kau sedang jatuh cinta", kata Dokter Anggra.

"Jadi kau jatuh cinta padaku? ", Kata Wulan.

"Bu..bukan seperti itu maksudku", Kata Dokter Anggra

"Begini mulai besok aku akan mengatur jam untuk kau berkencan Dengan beberapa pria, sehingga kau bisa merasakan bagaimana Jantung Berdebar-debar itu", kata Dokter Anggra.

"Baiklah, terima kasih dok", kata Wulan kemudian memejamkan matanya untuk tidur.

Dokter Anggra masih memandang wajah cantik Wulan, ia merasa kasihan dengan gadis yang ada di sampingnya Itu.

Kau terlalu baik untuk merasakan

penyakit mental ini Wulan, ku harap

kau bisa cepat sembuh, tanpa sadar

Dokter Anggra mengecup kening Wulan sambil memejamkan matanya dan tertidur.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Eca Ayunie

Eca Ayunie

jisel tan....luar biasaaaaa😘

2020-03-10

0

R_bon^

R_bon^

semangat kakak

2020-02-29

1

Zky_for

Zky_for

Up nya lama bet

2020-02-01

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!