Mencari Bukti

Hanya dengan membutuhkan waktu setengah jam untuk sampai di tempat yang sudah ditentukan.

Saat Krisna keluar dari mobilnya, dirinya di suguhi sebuah restoran bergaya klasik di depannya. Krisna sedikit heran mengapa pria itu malah membawanya ke sebuah restoran.

Namun saat ia dan sekretarisnya di bawa masuk, beberapa pelayan ataupun kasir di sana menunduk hormat kepada pria itu. Kemudian pria itu membawa Krisna ke sebuah pintu rahasia.

Krisna dan sekretarisnya Anton dibawa masuk ke dalam pintu rahasia tersebut dan mereka pun berjalan melewati sebuah lorong panjang yang pencahayaannya sangat redup.

Hingga tiba di sebuah pintu besi besar lagi, Krisna dan sekretarisnya pun di buat terkejut. Untungnya mereka bisa mengatur ekspresi wajah mereka tetap datar, agar tidak membuat musuh curiga.

Sebuah laboratorium tersambung di balik restoran klasik ini, hal ini benar-benar membuat Krisna tak mengira bahwa perjalanan ini bisa mendapatkan banyak petunjuk di luar ekspektasinya.

Krisna akhirnya mempunyai harapan untuk bisa menumpas tuntas semua perdagangan ilegal serta orang dibalik semua ini.

Pria berbadan besar itu lalu membawa Krisna serta sekretarisnya ke dalam satu ruangan di dalam laboratorium tersebut. Di sanalah tuannya sedang menunggu mereka berdua.

Tok tok tok...

“Permisi Tuan, Tuan K dan sekretarisnya sudah tiba.” Ucap pria berbadan besar itu.

“Langsung suruh mereka masuk.” Sahutnya dari dalam.

“Baik Tuan.”

“Silahkan Tuan K dan Tuan A masuk ke dalam, Tuan saya sudah menunggu kalian.” Ucapnya hormat.

Tanpa menjawab keduanya pun lalu memasuki ruangan itu. Saat itu juga Krisna harus menahan rasa marah di hatinya saat melihat siapa yang kini berada di hadapannya.

“Silahkan duduk Tuan K.” Ucap pria tua itu pada Krisna.

Dunia ini ternyata memang sempit, orang pemilik asli barang itu dia adalah kakek Jasmine yang beberapa hari lalu telah menandatangani kontrak kerjasama dengannya.

“Saya sangat terhormat atas niat anda yang ingin membeli barang saya ini dengan cuma-cuma. Apakah segitu butuhnya anda sehingga mendesak ingin membeli produk yang belum selesai di teliti ini Tuan K?”

Krisna lalu membetikan kode pada Anton untuk tidak terlalu bertele-tele.

“Maaf Tuan, Tuan saya ini bukan orang yang sabaran. Dia ingin segera di bawakan sisa stok barang tersebut, kami akan langsung melakukan transaksi sekarang juga.” Jelas Anton dengan suara yang sedikit di samarkan.

Sehingga Kakek Jasmin sama sekali tidak curiga dan mengetahui identitas mereka.

“Mengapa begitu terburu-buru Tuan, masih ada banyak waktu untuk kita berbincang terlebih dahulu. Mungkin juga kita bisa membicarakan bisnis bersama.” Ucap Kakek tua itu penuh harap.

“Maaf sekali lagi Tuan, kami memang terburu-buru karena setelah ini kami harus segera kembali ke negara Y untuk mengurus hal penting lainnya.” Kilah Anton agar transaksi ini segera berakhir.

“Baiklah, tunggu sebentar Tuan.”

Pria tua itu lalu menekan sebuah tombol dan menyuruh ajudannya yang tadi membawakan barang yang di minta oleh Krisna.

Dia tidak boleh membuat orang ini mengubah niatnya. Ini termasuk keuntungan besar baginya, karena tidak perlu memakan waktu penelitian yang lama tapi sudah di borong oleh orang terlebih dahulu.

“Hei! Kalian! Sudahkah menyiapkan apa yang ku minta tadi?” Ucap sang ajudan pada para peneliti disan dengan sombong.

“Sudah Tuan.” Ucap ketua peneliti itu dan menyerahkan barang yang di mintanya.

“Ini adalah keuntungan bagi kita semua, kalian pasti akan mendapat bonus dari Tuan.” Ucap pria itu lagi.

Para peneliti itu tentu saja senang karena mereka tidak perlu begitu bekerja keras tapi mendapatkan bonus dari Tuannya.

“Sebaiknya kalian kembali saja, setelah membersihkan lab ini.”

“Baik Tuan, kami mengerti.” Sahut para peneliti itu.

Setelah selesai membersihkan laboratorium, mereka bergegas pergi dari laboratorium tersebut.

Ajudan suruhan Kakek Jasmine pun membawa 6 botol barang itu dengan secara hati-hati dan memasuki ruangan kembali.

“Tuan ini barangnya.” Ucapnya sambil meletakkan hati-hati di atas meja.

“Ini adalah barang yang anda inginkan Tuan K, silakan di lihat.” Ucap Kakek Jasmine kemudian.

Krisna hanya menatap jijik barang tersebut, menahan amarah yang begitu besar di hatinya. Namun dia harus tetap tenang agar nanti dia bisa membalas penderitaannya dulu.

Krisna masih tidak menyangka, dia adalah seorang yang sudah memiliki cucu. Tapi dengan tega memperjual belikan barang ilegal seperti ini dan mereka pun mendapatkan barang tersebut dengan cara paksa.

Sungguh ironis dan betapa kejamnya orang yang di hadapannya saat ini. Krisna tidak boleh bertindak gegabah saat ini, dia yakin pasti masih ada banyak orang yang terlibat dengan masalah ini.

“Apakah masih ada orang lain yang memperjual belikan barang seperti Anda ini?” Tanya Krisna membuka suara pada kakek Jasmine.

“Hanya aku saja lah yang memperjual belikan ini di pasar gelap dan hanya diriku sajalah yang memiliki laboratorium penelitian yang cukup lengkap. Mereka yang ikut denganku hanyalah membantu mendapatkan barang-barang tersebut dan disinilah barang tersebut akan mendapatkan hasil akhir yang cukup menakjubkan. Dan manfaat dari barang ini benar-benar sangat luar biasa.” Jelasnya.

Krisna hanya mengangguk tanpa menunjukkan ekspresi apapun. Untung saja Krisna dan Anton sudah memiliki rencana sebelumnya. Mereka sudah mempersiapkan sebelum memasuki tempat pelelangan saat itu, alat penyadap dan juga kamera tersembunyi.

Saat perjalanan tadi Krisna dan juga Anton sudah menyalakan alat penyadap serta kamera yang sangat berukuran kecil yang mereka sisipkan di topeng.

Pada akhirnya Krisna mendapatkan bukti yang cukup untuk menindak lanjuti penyelidikan ini. Dia hanya tinggal mencari orang-orang di luar sana yang telah terlibat dalam hal ini.

Kasus ini tidak boleh ia bongkar langsung, semuanya harus di selidiki lebih teliti lagi. Sehingga kedepannya akar kejahatan ini tidak merajalela lagi.

Anton kemudian memberikan selembar cek yang sudah bertuliskan nominal uang serta tanda tangan dari Krisna. Setelah transaksi itu berakhir, Krisna dan juga Anton segera berpamitan.

“Terima kasih Tuan K atas kunjungan anda.” Ucap Kakek tua itu tersenyum senang.

“Tidak masalah, jika Tuan saya ingin membeli produk ini lagi suatu saat nanti. Semoga anda tidak keberatan.” Ucap Anton untuk menutupi kedok mereka.

“Oh..tentu..tentu saja Tuan, pintu disini terbuka lebar untuk anda. Sampai jumpa lagi lain waktu Tuan K dan Tuan A.”

Keduanya pun hanya menganggukkan kepala dan kemudian pergi di antar oleh ajudan kakek tua tadi.

Setelah Krisna dan Anton kembali memasuki mobil mereka. Pria berbadan besar tadi tersenyum ramah dan melambaikan tangannya, saat mobil Krisna mulai melaju dan pergi meninggalkan tempat terkutuk itu.

Saat mobil mereka sudah menjauh dari tempat itu Krisna membuka topengnya dengan kasar dan melemparnya. Dia sangat marah, kesal, jijik, benci, segala perasaannya kini bercampur aduk menjadi satu lagi.

“Tunggu saja kalian semua, aku akan membuat kalian terima akibatnya.” Geram Krisna mengepal erat kedua tangannya.

.

.

.

.

.

.

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Widi Nuhgraeni

Widi Nuhgraeni

kenapa kakek Ken dan ajudannya tidak waspada dan curiga ya..bukannya mereka penjahat kelas kakap

2021-10-17

0

Yashifa Nabila

Yashifa Nabila

upupupup

2021-04-01

1

Syifa Az-zahra

Syifa Az-zahra

smngat Thor.... konflik nya jngn berat2 ya thor

2021-03-31

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!