Berhasil

Dengan tergesa-gesa Rose segera beranjak dari tempatnya untuk menuju alamat yang telah ia terima dari pesan tak di kenal tersebut.

Rose tidak boleh membiarkan hal itu terjadi. Jika media lebih dulu tahu tentang hal tersebut, reputasinya sebagai kekasih palsu Krisna bisa hancur begitu saja. Hal itu pasti akan berpengaruh pada ketenarannya.

Sesampainya di kediaman Krisna, dengan tidak sabar Rose menekan bel pintu rumah Krisna. Sampai Fiona membuka sendiri pintu tersebut, dan membuat Rose tercengang. Karena pesan yang ia terima tidak berbohong padanya.

“Siapa kamu? Aku adalah wanitanya Krisna. Mengapa kamu tinggal di rumah kekasihku?” Ucap Rose dengan percaya diri dan tanpa basa basi lagi.

Sebelum Fiona menjawab pertanyaan yang di ajukan Rose, dia sudah lebih dulu masuk ke dalam rumah Krisna dan langsung duduk dengan santainya di ruang tamu.

Tapi Fiona dengan sengaja membiarkan hal tersebut, kemudian mengikuti Rose dan duduk berhadapan dengannya. Barulah Fiona menjawab pertanyaan yang Rose ajukan.

“Aku? Aku orang yang tumbuh besar bersama Krisna. Oh ya? Apakah Krisna sudah mengakuimu sebagai wanitanya? Dia bahkan tidak membicarakan apapun tentang dirimu.” Sahut Fiona mengejek.

“Kamu...!!!”

“Kenapa? Tidak bisa jawab kah?”

“Heh...!!! Kamu belum tahu saja. Dia memang bukan pria yang suka mengumbar hubungannya. Kita bahkan sudah pernah pergi ke hotel bersama dan bahkan dia membelikanku gaun ternama.” Celetuk Rose dengan sombong.

“Hahaha...kamu pikir aku percaya perkataan mu? Aku bahkan sudah kenyang melihat Krisna yang selalu di gandeng dengan wanita-wanita seperti kamu ini.” Sahut Fiona tak kalah meremehkan.

“Karena aku tahu segala tentangnya. Selain bertemu karena pekerjaan, dia tidak akan pernah menyentuh sedikitpun kulit wanita seperti kamu ini.” Ejek Fiona lagi.

“Apa kau pikir Krisna juga menyukaimu? Hanya karena kamu tumbuh besar bersamanya?”

“Ya aku akui, tidak ada jaminan dia akan menyukai ku lagi. Tapi itu bukan masalah, aku akan membuatnya jatuh hati padaku lagi.”

“Kau itu juga naif, dia itu pria yang dingin. Tapi aku juga tidak akan menyerah, asal aku bisa pergi ke ranjang yang sama dengannya. Dia tidak akan pergi dari tanggung jawabnya bukan?”

“Pffffttt...mimpi saja. Itu tidak akan pernah terjadi. Apa kamu tahu mengapa berita tentang dirinya yang selalu berganti pasangan?”

“Itu semua hanya karena dia ingin aku menjauhinya, agar aku membencinya. Itu berarti dia masih sangat memperdulikan aku.”

“Dan sebaiknya kamu menjauh dari sisi Krisna, sebelum aku bertindak untuk menghancurkan karir kotormu itu.”

“Aku memegang segala bukti tentang apa yang kamu lakukan di belakang panggung Nona Rose. Jika aku memostingnya, apa yang akan publik lakukan padamu?”

“Omong kosong..!!! Apa yang sedang kamu bicarakan? Aku meraih kesuksesan ku ini dengan jerih payahku sendiri.” Elak Rose.

“Dan kau berani-beraninya menyuruhku untuk menjauhi Krisna. Itu tidak akan pernah terjadi.”

“Benarkah? Jika memang seperti itu, lebih baik kau buka email masukmu sekarang.” Sahut Fiona masih santai.

Kini Rose sudah tidak dapat lagi membendung amarahnya terhadap Fiona. Saat ia melihat apa yang sudah Fiona kirimkan pada emailnya.

“Sebaiknya kamu segera pergi dari sini Nona Rose. Krisna selamanya tidak akan pernah menjadi milikmu.”

“Dasar wanita sialan!!! Tunggu saja pembalasanku.” Gerutu Rose kesal.

“Silahkan saja, aku akan menunggu pembalasanmu.” Sahut Fiona dengan santai lagi.

Akhirnya Rose meninggalkan rumah Krisna dengan suasana hati yang kacau dan di penuhi dengan amarahnya yang sudah memuncak. Rose tidak bisa berkutik sama sekali, karena bukti tentang dirinya berada di tangan Fiona.

Mau tidak mau dia harus meninggalkan Krisna demi keamanan karir artisnya. Dia akan memikirkan nanti untuk membalas perbuatan yang Fiona lakukan padanya.

Tanpa di sengaja saat Krisna usai menyelesaikan pekerjaannya, dia membuka server CCTV di rumahnya. Dan Krisna melihat pertengkaran kedua wanita tersebut dari CCTV yang ia pasang di rumahnya.

Krisna hanya mampu menggelengkan kepalanya. Melihat apa yang sudah di lakukan Fiona, apa lagi dia berani untuk memberikan alamat rumah nya kepada Rose.

“Sebaiknya aku menghukum mu nanti Fiona.” Gumam Krisna di ruang kerjanya.

***

Sesampainya di rumah Krisna membersihkan dirinya, kemudian langsung menemui Fiona.

“Fiona kemarilah, aku ingin tanya sesuatu padamu.” Ucap Krisna dengan nada dinginnya.

Glekkk..!!

“Apa yang ingin Krisna tanyakan padaku? Mengapa raut wajahnya seperti itu?” Gumam Fiona dalam hati.

Fiona lalu menghampiri Krisna yang sedang duduk di sofa dengan wajah tenangnya.

“Apakah kamu puas bermain dengannya?” Tanya Krisna kemudian.

“Bermain dengannya?” Tanya Fiona balik tanda tak mengerti.

Fiona pun sempat bingung saat Krisna mengajukan pertanyaan tersebut. Namun selang benerapa detik dirinya pun teringat kejadian saat bersama Rose.

“Tentu saja, aku sangat puas melihat wajahnya yang sudah merah padam menahan amarah.” Sahut Fiona dengan tawa bahagianya.

Karena dirinya sudah berhasil membuat salah satu wanita licik itu kesal. Fiona tahu betul Rose menggunakan Krisna untuk menambah popularitasnya, meski di mata Rose berharap Krisna benar-benar akan meliriknya.

“Lalu apa hadiah yang akan kau berikan padaku Kris, karena aku telah membantu mengusir salah satu lalat nakal itu darimu.” Ucap Fiona bersemangat.

“Aku tidak pernah menyuruh melakukan hal itu bukan?”

“Haih..baiklah, jika kau tidak ingin memberiku hadiah. Masakan saja beberapa lauk enak untukku, aku juga sudah merindukan masakanmu.” Ucap Fiona berterus terang.

“Aku...”

“Kamu tidak akan mungkin tega membiarkan ku merasakan makanan instan setiap hari bukan?” Sahut Fiona memotong ucapan Krisna.

“Kamu cukup tahu diriku, aku terlalu malas untuk makan di luar dan aku juga tidak bisa memasak.” Imbuhnya lagi.

Krisna hanya mampu menghela nafasnya menghadapi sikap Fiona yang lagi-lagi membuatnya tidak bisa menolak.

Dan jika dia menolak permintaannya ini, pasti Fiona akan membuat banyak cara untuk membuatnya untuk berkata tidak.

“Baiklah tunggu di sini, aku akan buatkan.” Ucap Krisna pasrah.

Fiona tersenyum penuh kemenangan, meski sekarang Krisna begitu dingin dan acuh padanya tapi Fiona masih punya banyak cara untuk membuat Krisna tidak akan menolak permintaannya.

Selagi Krisna berkutat di dapur sendirian, Fiona lebih asyik menonton TV. Dia tertawa lepas melihat serial kartun kesukaannya dengan tangan dan mulutnya yang penuh camilan.

Sekilas Krisna menengok aktivitas Fiona, terukir senyum simpul di bibirnya tanpa sadar. Sudah cukup lama Krisna tidak melihat kelakuan konyol Fiona ini.

Bahkan sampai saat ini, meski di depannya Fiona sama sekali tidak merubah dirinya untuk menjadi anggun seperti wanita-wanita lain yang mencoba mendekatinya. Dan malah sebaliknya, Fiona menunjukkan kepribadian aslinya.

“Aku bahagia saat melihat senyummu yang seperti ini Fio.” Gumam Krisna lirih.

Krisna kemudian melanjutkan aktifitas memasaknya kembali, dia membuat beberapa menu kesukaan Fiona dan beberapa hidangan penutup.

Setelah Krisna sudah selesai mempersiapkan hidangannya di atas meja makan. Dia kemudian menghampiri Fiona untuk memberitahukan bahwa makanannya sudah siap.

Akan tetapi Krisna menghentikan langkahnya tatkala melihat Fiona yang sudah tertidur pulas di sofa. Krisna perlahan mendekati tubuh Fiona. Dia menyibakkan rambut Fiona yang sebagian menutupi wajah cantiknya.

“Apa lagi yang harus aku lakukan, agar kamu menjauh dari kehidupanku Fio.” Ucap Krisna lirih.

Saat Krisna memejamkan matanya dan mencoba mencium kening Fiona. Tanpa Krisna sadari, Fiona perlahan mulai mengerjapkan matanya.

“Kris..apa yang kamu lakukan?” Ucap Fiona tiba-tiba. Hingga membuat Krisna terperanjak.

.

.

.

.

.

.

JANGAN LUPA KLIK LIKE NYA YA❤❤

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***