Los Angeles

Seperti biasa Anton sekretaris Krisna mulai membacakan agenda yang akan di lakukan oleh Krisna malam ini hingga besok.

“Tuan besok perilisan film Nona Rose, apakah tuan akan hadir dalam pesta jamuan mereka.”

“Atur saja, aku akan pergi.”

“Baik Tuan.”

Krisna menarik perlahan dasinya, rasa lelah mulai menyerang tubuh dan pikirannya. Dirinya lalu menyesap kopi hitam yang berada di mejanya, membasahi tenggorokannya yang mulai terasa kering kembali.

Hari ini moodnya begitu kurang bagus, hatinya sedikit merasa gelisah. Krisna berkali-kali tidak fokus pada pekerjaannya, dan bahkan sudah beberapa gelas kopi yang ia habiskan.

“Ada apa denganku hari ini? Apa akan terjadi sesuatu?” Gumamnya sendiri.

Krisna lalu bangkit dari kursinya dan berjalan menuju ruangan sekretaris pribadinya, yang terletak di depan ruangannya.

“Aku akan pulang lebih awal.” Ucap Krisna.

“Baik Tuan, saya antar Tuan.”

“Tidak perlu, berikan kunci mobilnya saja.”

“Ini Tuan.”

Tanpa membantah sekretaris Krisna lalu memberikan kunci mobil tersebut padanya. Dia tahu betul Krisna dalam mood yang tidak baik, sehingga sekertarisnya lebih memilih tidak membuat masalah pada boss nya tersebut.

Krisna melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Tatapannya hanya terfokus pada jalanan, namun hatinya masih terus saja merasa gelisah.

Sesampainya di rumah Krisna lalu mengambil obat tidur di dalam nakasnya. Tanpa membersihkan dirinya, Krisna langsung meminum obat tidurnya. Dia berharap agar perasaanya saat bangun nanti bisa membaik seperti semula.

***

Saat Krisna membuka matanya, ternyata hari sudah mulai petang. Perasaannya kini pun jauh lebih baik dari sebelumnya, Ia pun beranjak dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Kini waktu telah menunjukkan pukul 08.00 malam, dengan handuk yang masih melekat di tubuhnya Krisna berjalan perlahan ke arah lemari es penyimpan minuman yang memang khusus ia sediakan di kamarnya.

Krisna mengambil satu kaleng soda untuk ia sesap, begitu terasa sangat menyegarkan saat soda itu menyentuh tenggorokannya. Krisna lalu kembali ke tempat tidurnya dengan posisi setengah duduk.

Dirinya mulai membuka laptopnya untuk mengecek pekerjaannya yang sempat tertunda hari ini. Krisna pun mulai menyibukkan dirinya kembali dengan setumpuk pekerjaannya.

Jemarinnya mulai aktif menekan tombol keyboard di hadapannya. Pandangannya pun hanya terfokus pada layar laptopnya.

Satu jam berlalu sudah Krisna berkutat dengan laptopnya. Dirinya pun menyudahi aktifitasnya tersebut, ia kemudian bangkit dari posisinya dan mengenakan pakaian santainya.

Krisna lalu keluar dari kamarnya, menyusuri anak tangga satu persatu dengan pasti untuk menuju ruang dapur. Sekilas Krisna melihat isi lemari es nya yang masih tersisa beberapa sayuran dan beberapa jenis bahan mentah lainnya.

“Ternyata besok aku harus berbelanja bahan masakan lagi.” Gumamnya sendiri.

Dirinya memang sengaja selalu mengisi penuh lemari es nya dengan berbagai macam bahan masakan dan buah-buahan karena ia memang sudah terbiasa untuk memasak makanannya sendiri.

Rumah yang ia tinggali juga tidak ada pelayan satu pun, entah itu rumah yang berada di negaranya ataupun di Los Angeles saat ini, karena krisna memang sudah terbiasa sendiri.

Terkecuali di saat ia bekerja, dia akan di dampingi sekretaris pribadinya. Sedangkan untuk pekerjaan membersihkan rumah pun, Krisna menyewa jasa pembersih dan mereka akan bekerja saat dirinya tidak ada di rumah. Sehingga kebersihan rumahnya pun tetap terjaga.

Krisna memang tidak mau mempekerjakan pelayan, Karena dia tidak terlalu suka keramaian. Bahkan sekretaris pribadinya pun hanya datang ke rumah saat Krisna menyuruhnya untuk datang.

Usainya Krisna mengambil bahan masakan yang ia inginkan. Krisna mulai memakai apron berwarna hitam, dia mulai mencuci bahan-bahan tersebut dengan bersih.

Krisna perlahan mengolah bahan tersebut sesuai dengan yang ia inginkan. Tak butuh waktu lama Krisna telah usai mengolah bahan tersebut menjadi makanan yang lezat.

Krisna lalu membawa dua menu makan malamnya ke meja makan untuk segera ia santap. Ia mulai menikmati makan malamnya tersebut seperti biasa hanya seorang diri.

Lain dari yang dilakukan oleh Krisna, Fiona sedang merutuki dirinya sendiri karena bangun terlambat. Kini dia hanya menatap kesal dari jendela apartemennya ke arah rumah Krisna karena dia tidak berhasil melihat kepulangan Krisna.

“Awas saja kamu Krisna, meski hari ini kamu lolos dari pengawasanku. Tapi tidak dengan besok.” Ucapnya dengan mulut yang penuh dengan camilan.

Fiona lalu beranjak dari duduknya dan membuka lemari es nya untuk mengambil minuman kalengnya.

“Sepertinya besok aku juga perlu berbelanja beberapa makanan instan dan minuman kaleng lagi. Ternyata tidak banyak yang ku bawa dari rumah.” Celotehnya sendiri.

Usainya Fiona menghabiskan camilannya, dia menyibukkan dirinya dengan bermain game. Karena baru lusa dia akan memulai pekerjaannya di sini.

“Lusa aku sudah mulai ke lokasi resort itu di kerjakan, waktuku pasti akan tersita dengan pekerjaan ini dan aku pasti akan lebih sulit mengawasinya.”

“Sepertinya aku memang membutuhkan seseorang untuk membantuku mengawasinya. Agar dia terhindar dari para wanita beracun itu.”

“Aku cukup heran, Mengapa Krisna tidak memberi kejelasan tentang hubungannya yang terus berganti pasangan kepada media? Apa dia sengaja melakukannya?”

“Arrrggghhh!! Sudahlah aku pusing memikirkannya. Lebih baik aku lanjut bermain game lagi.” Celoteh Fiona kesana kemari.

***

Keesokan harinya Fiona sudah bersiap untuk mengikuti gerak gerik Krisna, dengan kacamata hitam dan kerudung kepala untuk menutupi jati dirinya.

Fiona mulai mengikuti Krisna dari rumahnya, cukup lama Fiona menatap ketampanan Krisna yang semakin mempesona.

“Ah..!! Sadarkan dirimu Fio, kamu harus fokus mengikutinya hari ini.” Celetuknya sembari menepuk kedua pipinya, agar tersadar.

Semua kegiatan Krisna hari ini cukup normal bagi Fiona. Hingga waktu menjelang sore, Fiona pun memilih untuk kembali ke apartemennya. Setelah dia sudah memastikan Krisna juga akan pulang.

Tak lupa saat perjalanan pulangnya, Fiona pergi ke supermarket yang tidak terlalu jauh dari apartemennya. Dia berbelanja beberapa makanan instan, minuman serta camilan yang lainnya.

Fiona tidak pernah mengira bahwa dirinya dan Krisna berselisih jalan. Saat Fiona telah memasuki gedung apartemennya, Krisna pun keluar dari kediamannnya.

Dengan pakaian santainya, Krisna pergi berbelanja ke supermarket yang baru saja Fiona datangi. Lain dari yang di beli oleh Fiona, Krisna lebih banyak berbelanja bahan makanan segar dan daging.

Fiona melenggangkan langkah kakinya dengan gembira, perlahan ia memasukkan kode masuk apartemennya. Namun Fiona terkejut saat dirinya mendapati seseorang berada dalam apartemennya.

“Aaa...!!! Siapa kamu?!”

Brukkk....!!!

Hingga semua barang belanjaannya pun jatuh berserakan di lantai.

.

.

.

.

.

.

BERIKAN AUTHOR CINTA KALIAN❤️😘🤗🙏

NOTE:

Maafkan Author yang terlambat Up lagi, Karena kesibukan dunia nyata yang sama sekali tidak bisa di tinggalkan. Semoga kalian selalu setia menanti.🙏🙏

Terima Kasih atas dukungan kalian.😘😘

Terpopuler

Comments

NurHikmah

NurHikmah

lanjut tort

2020-12-24

0

Maria Jabat

Maria Jabat

up lg Thor penasaran jadinya

2020-12-14

0

Vie Ade Selpiyani

Vie Ade Selpiyani

lanjut thor
jangan kelamaan break

2020-12-14

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!