Menguntit

Fiona melenggangkan langkah kakinya dengan gembira, perlahan ia memasukkan kode masuk apartemennya. Namun Fiona terkejut saat dirinya mendapati seseorang berada dalam apartemennya.

“Aaa...!!! Siapa kamu?!”

Brukkk....!!!

Hingga semua barang belanjaannya pun jatuh berserakan di lantai.

“Haih...ternyata kau Lili. Sungguh membuatku terkejut saja." Ucap Fiona sembari memegangi dadanya.

“Maafkan saya Nona, telah membuat anda terkejut.” Sahut Lili sekretaris pribadi Fiona.

“Sudahlah, aku sendiri yang lupa bahwa aku sudah memberikan kode masuk apartemenku padamu.”

Lili pun hanya mengangguk dan mulai membantu Fiona untuk mengambil kembali belanjaannya yang berserakan di lantai.

Setelah Fiona dan Lili selesai merapikan semua belanjaannya pada tempatnya, Fiona pun lalu mengambil dua kaleng minuman soda dan di berikan pada Lili satu.

“Minumlah, kamu pasti lelah.” Ucap Fiona.

“Terima kasih Nona, saya sama sekali tidak lelah. Ini adalah perjalanan yang cukup menyenangkan bagiku Nona.” Sahut Lili gembira.

“Ada benarnya juga ucapanmu Li.” Sahut Fiona tersenyum penuh arti.

“Oh ya, kamarmu berada di sebelah kamarku. Masukanlah barang bawaanmu ke sana.” Ucap Fiona kemudian.

“Baik Nona, terima kasih sudah mengizinkan saya dan memberi saya tempat tinggal bersama anda.” Sahut Lili.

“Tidak masalah Li, aku hanya ingin mempermudah pekerjaanku di sini. Anggaplah ini rumahmu sendiri, jadi jangan terlalu sungkan.”

“Baik Nona.”

“Bagaimana perkembangan proyeknya saat ini Li?”

“Sejauh ini semuanya masih aman terkendali Nona. Dan besok adalah jadwal kita berkunjung ke perusahaan HL, serta meninjau secara langsung proyek tersebut Nona.” Jelas Lili.

“Baiklah, besok aku harus bangun pagi. Tapi untuk sekarang lebih baik kamu membersihkan diri dan istirahat lebih awal. Aku harus pergi ke luar sebentar Li.” Ucap Fiona tergesa.

“Ada apa Nona? Apakah ada masalah? Biar saya bantu.” Celoteh Lili.

“Tidak perlu Lili, ini masalah pribadiku. Aku pergi dulu ya.”

“Baik Nona, berhati-hatilah saat mengemudi.”

“Oke.”

Tanpa di sengaja saat Fiona sedang berbincang dengan Lili sekertarisnya, dari balik kaca apartemennya, Fiona melihat Krisna dengan pakaian rapi dan formal keluar dari rumahnya.

“Aku harus segera menyusulnya sekarang.” Gumam Fiona dalam hati.

“Untung saja tadi pagi aku berhasil memasang alat pelacak pada mobilnya.” Ucap Fiona dengan senyum liciknya.

Fiona dengan hati-hati mengikuti arah mobil Krisna berjalan. Tak butuh waktu lama mobil Krisna tiba di salah satu hotel bintang lima di Los Angeles.

Di sana sudah banyak wartawan serta tamu yang hadir. Terutama para tamu yang hadir ini kebanyakan dari kalangan para selebritas.

Tentu saja para wartawan tidak akan melewatkan kesempatan ini untuk mencari berita dari para selebritas tersebut.

“Aku tidak mempunyai undangan untuk kesana, tapi aku harus bisa masuk ke dalam untuk melihat apa yang Krisna lakukan di sana.” Gumam Fiona pada diri sendiri.

“Ah iya, aku akan menyamar sebagai pelayan partime di sana. Pastinya mereka akan membutuhkan banyak pelayan. Idemu sangat cemerlang Fio.” Celetuk Fiona membanggakan dirinya.

Fiona pun bergegas masuk ke hotel melalui pintu karyawan. Dia pun segera berpura-pura sebagai pekerja partime yang terlambat. Setelah mendapat beberapa omelan dari sang manager hotel, Fiona akhirnya berhasil mendapatkan seragam pelayan.

“Maaf Pak, di mana ruang ganti untuk pelayan?”

“Heh..di sebelah sana!! Cepatlah, acaranya akan segera di mulai. Jangan sampai kamu membuat masalah di pesta Nona Rose ini. Mengerti!!” Celoteh sang manager lagi.

“Baik Pak.” Sahut Fiona pura-pura takut.

Fiona secepat kilat segera mengganti pakaiannya dan segera ikut berbaris dengan rekan kerja yang lainnya untuk mendengarkan instruksi dari kepala pelayan.

Usainya mendapatkan instruksi dan tugasnya masing-masing. Mereka pun segera berpencar sesuai di mana mereka di tempatkan dan pekerjaan apa yang harus mereka lakukan.

Kebetulan sekali Fiona mendapatkan pekerjaan yang cukup mudah. Ia mendapatkan bagian untuk menata wine di meja, sehingga dirinya mampu mengawasi Krisna dari kejauhan.

“Tunggu dan lihatlah apa yang akan aku lakukan pada wanita licik itu.” Gumam Fiona lirih.

“Tak akan semudah itu kamu bisa memanfaatkan Krisnaku untuk ketenaranmu. Akan ku usir kau secara halus.” Ucap Fiona lagi dalam hati.

“Hei Fio!! Kamu sedang melihat apa?” Tanya rekan kerjanya.

Hal itu cukup membuat Fiona terperanjat karena terkejut.

“Ah..tidak ada, aku hanya bahagia bisa bertemu secara langsung dengan idolaku di sini.” Kilah Fiona.

“Ternyata kamu juga fans berat Nona Rose. Itu berarti kita sama.” Ucap rekan kerjanya dengan gembira.

“I...iya.” Sahut Fiona dengan senyum paksa.

Fiona harus terpaksa berbohong agar rekan kerjanya tersebut tidak mencurigainya.

***

Usainya acara resmi perilisan film Rose, mereka pun melanjutkan ke acara sesi tanya jawab seputar film ataupun pertanyaan pribadi lainnya. Hingga tiba pada sesi-sesi terakhir tanya jawab, berhasil membuat Fiona kesal.

“Bolehkah saya tahu sudah sejauh mana hubungan anda dengan pebisnis tampan di sebelah anda Nona Rose?”

“Ah..jangan salah paham, kami ini hanyalah teman. Dia sangat baik padaku dan selalu menjagaku selama aku melakukan shooting filmnya. Kami tidak memiliki hubungan yang seperti itu.” Sahut Rose penuh taktik dan siasat.

Hal itu semakin membuat para wartawan akan selalu mengejar berita tentang dirinya dan Krisna, seolah-olah Rose sengaja menutupi hubungannya dengan Krisna.

Sedangkan Krisna sendiri hanya memilih diam saat para wartawan mencoba mewawancarainya. Mereka pun sebenarnya cukup tahu bahwa CEO satu ini sangat sulit untuk berbicara, apalagi di depan umum seperti ini.

Sehingga pada akhirnya mereka hanya memilih untuk terus mewawancarai Rose dan menggali informasi dari mulut artis cantik tersebut. Tentu saja hal tersebut menjadikan keuntungan tersendiri bagi Rose.

“Karena kamu tidak menepis hubungan ini. Maka aku akan membuat publik semakin mengira kita benar-benar pasangan.” Ucap Rose dalam hati.

Semakin Fiona mendengar pernyataan serta jawaban-jawaban yang Rose berikan kepada para reporter, dirinya semakin kesal dan marah di buatnya.

Namun Fiona harus tetap menahan amarahnya. Agar rencana untuk mengusir salah satu wanita pengganggu krisna ini berjalan sesuai keinginannya.

Sesi tanya jawab pun berakhir. Kini para tamu undangan perjamuan pesta Rose mulai memasuki aula pesta dan mulai menikmati segala hidangan yang sudah di sediakan. Dan para wartawan pun di larang untuk memasuki area tersebut.

“Tunggu saja kau wanita licik, aku akan segera mendepakmu dari sisi Krisna.” Gerutu Fiona dalam hati.

Tanpa di duga Krisna tidak lama mengikuti perjamuan pesta Rose, dia memilih untuk segera pulang dan istirahat. Tentu saja Fiona segera pergi berganti pakaian dan mengikuti Krisna lagi.

“Syukurlah wanita licik itu tidak mengekorinya.” Celetuk Fiona lega. Saat dirinya telah melihat Krisna memasuki kediamannya.

“Aku juga harus kembali ke apartemenku, besok aku harus memulai aktifitas kerjaku lagi.”

Krisna sempat merasa ada yang diam-diam mengikutinya. Dia mencoba menyembunyikan dirinya dan melihat mobil yang di tumpangi oleh Fiona berjalan pergi dari depan rumahnya.

Krisna sama sekali tidak mengetahui siapa pengendara di dalam mobil tersebut. Dan dia pun kehilangan kesempatan untuk melihat plat nomor mobil tersebut, hingga membuatnya merasa kesal.

.

.

.

.

.

.

JANGAN LUPA KLIK LIKE UNTUK AUTHOR YA ❤️🤗😘

Terpopuler

Comments

Widi Nuhgraeni

Widi Nuhgraeni

seru

2021-10-17

0

Hadi Anah

Hadi Anah

lanjut donk

2021-01-05

2

Syifa Az-zahra

Syifa Az-zahra

kok gk pernh lanjut ya thor

2021-01-05

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!