“Ini sudah 10 jam saya menunggu konfirmasi tiketnya, kenapa belum ada kabar?” Bentak Deva kepada salah satu petugas Bandara.
“Maaf, namun sepertinya memang Tuan dilarang untuk meninggalkan Indonesia, saya mendapatkan perintah itu dari salah satu komisaris terbesar dari vendor ini” jelas Petugas itu.
“Tuan Rafka Utama?” selidik Deva
“Benar Tuan, perjalananmu dibatasi oleh beliau” kata petugas itu langsung meninggalkan Deva.
“Shit!!! Papa selalu bisa berpikir selangkah lebih awal dari gue! Gue jadi penasaran, kenapa sih Papa sangat berambisi untuk nikahin gue sama perempuan itu, gue harus pergi kemana nih!” batin Deva penuh curiga.
Kringggg
“Halo Tuan Deva, waktu anda sudah habis! Sudah saatnya untuk pulang ke mansion” ujar Reno salah satu pengawal setia Tuan Rafka.
“Gila loe bisa aja ikut-ikutan komplotan sama Papa gue! Bilang ya Ren! Gue nggak akan pulang” teriak Deva.
“Udahlah Dev, btw ceweknya cantik loh, yakin loe gak mau?” ejek Reno dengan sedikit tertawa.
“Cantik? Ahh ini pasti akal-akalan Papa lagi” batin Deva geram
“Kalo loe suka ambil aja Ren!” tantang Deva dan langsung mematikan sambungan panggilannya.
“Tenang Dev, masih ada Mama. Mama pasti setuju kalau pernikahan itu dibatalkan” batin Deva dan langsung menelpon Mama Rosa.
“Hai Honey! Tumben nelpon Mama” Seru Mama Rosa senang
“Hai Maa, aku rasa Mama sudah tahu kabar tentang pernikahan paksa itu kan?” Tanya Deva
“Bukan paksaan honey, pihak keluarga calon istrimu sudah setuju” ujar Mama Rosa
“Tapi aku tidak Maa, aku adalah pihak yang dipaksa!” Rengek Deva.
“Mama tidak bisa membantumu banyak honey, karena untuk kali ini Mama sangat setuju dengan pilihan Papa, cepat pulang ya! Kami tahu keberadaanmu saat ini, jangan buat Papa emosi dan membawamu pulang paksa” ujar Mama Rosa yang langsung mematikan handphonenya.
“Ya tuhan, bagaimana ini! Sudah tidak ada cara lain lagi!” kata Deva frustasi.
Brummmm... Mobil megah berwarna hitam berhenti tepat didepan Deva.
“Silahkan naik Tuan” Kata salah satu pengawal diantara banyak pengawal didalam mobil megah itu, sudah tertebak bahwa itu pengawal kiriman dari Tuan Rafka.
“Saya membawa mobil ..” Kalimat Deva terpotong karena pengawal dengan badan besar dan tegap kini hendak menyeretnya
“Hentikan! Kalian jangan lupa bahwa saya itu Tuan muda Deva Rafka Utama! Saya mempunyai wewenang untuk memecat kalian semua! Biarkan saya naik mobil saya sendiri” Teriak Deva lantang.
“Kami sudah mendapatkan perintah dari Tuan Rafka, untuk membawa Tuan pulang ke Mansion, namun jika Tuan tetap menolak, Tuan Rafka juga tidak melarang kita untuk melawan Tuan!” sambung pengawal itu.
“Shit! Baiklah, Saya akan ikut kalian. Sudah cukup membuat keributan disini!” Kata Deva yang sadar dan malu karena banyak orang yang melihat keributan mereka.
“Eh Kau, bawa mobilku” kata Deva melempar kunci mobilnya kearah salah satu pengawal.
******
Dirumah Anya.
“Wow.. Banyak sekali baju dan perhiasannya, sungguh.. mereka benar-benar sangat kaya. Heran. Mengapa mereka memperlakukan putri seorang koruptor dengan sangat baik?” batin Anya penuh tanda tanya.
“Nak, Ayo siap-siap. Salon kiriman Tuan Rafka sudah datang” panggil Ibu
“Iya bu” kata Anya pasrah dan membiarkan dirinya untuk dirias.
“Wahh Nona sangat beruntung sekali bisa dinikahkan dengan anak pengusaha terbaik di negara ini” seru perias itu.
“Beruntung katamu? Sungguh jika boleh nasib ini ditukar, akan aku tukar itu dengan senang hati” batin Anya tidak setuju dengan perkataan perias itu.
“Nona, sedikit lagi riasannya akan selesai” kata perias itu lagi, dan lagi-lagi Anya tidak menjawabnya sama sekali.
“Sungguh! Nona adalah wanita tercantik yang pernah saya rias, saya sangat beruntung karena melihat pemandangan ini. Tuan Deva pasti sangat menyukai penampilanmu” seru perias yang sangat cerewet itu.
“Tunggu! Siapa yang kau sebut tadi? Tuan Deva? Jadi anak Tuan Rafka itu namanya Deva, iya?” Kata Anya.
“Benar Nona, Tuan Deva adalah calon suamimu nanti, lelaki yang sangat tampan dan otomatis menjadi pewaris dari Tuan Rafka” tambah Perias itu lagi.
“Sangat tampan? Apa benar ucapan perias ini? Hmm sudahlah mau tampan atau tidak. tetap saja aku tidak akan jatuh cinta kepadanya” batin Anya penuh keyakinan.
*******
Di mansion
“Coba gunakan yang ini Tuan” ujar Desainer sambil membawakan 1 model Jas lagi untuk Deva.
“Ini sudah ke 5 kalinya kau memintaku untuk mengganti pakaian!” bentak Deva sambil menghitung Jas-jas yang sudah tergeletak dilantai.
“Saya janji ini yang terakhir Tuan, Tuan Rafka berpesan agar kau berpenampilan dengan sangat memukau malam ini, karena akan ada banyak tamu undangan dan tentunya agar calon istrimu menyukai penampilanmu” tambah Desainer itu.
“Aku tidak peduli dengan apapun pemikiran wanita itu saat melihat penampilanku... Hmm Ahha! Aku mempunyai Ide yang sangat bagus!” Batin Deva ditambah senyum liciknya.
“Hei kalian semua, silahkan keluar dari kamar ini. Aku ingin bersiap-siap” Perintah Deva meminta agar semua orang yang ada dikamarnya cepat keluar.
“Tidak bisa Tuan, saya diminta untuk terus menemanimu sampai kau siap! Saya takut jika nanti Tuan kabur!” Kata Desainer itu ragu-ragu.
“Hahaha mana mungkin aku kabur. ini kan hari kebahagianku, aku harus bersiap-siap dengan sangat maksimal, kan? Dan penampilanku ini hanya akan aku persembahkan untuk calon istriku saja, kalian tidak boleh melihatnya” rayu Deva dengan alih-alih mencari alasan.
“Iya juga ya, itu bagian dari surprise kan Tuan?” Tanya Desainer senang
“Iya kau sangat pintar, ayo ajak teman-temanmu keluar sekarang” tambah Deva dengan senyum manisnya.
“Baiklah, Ayo semuanya kita pergi, biarkan Tuan Deva mempersiapkan dirinya sendiri” ajak Desainer itu kepada teman-temannya.
Setelah semua orang pergi, Deva tersenyum bahagia “Akan aku tunjukan bagaimana Tuan Deva Rafka Utama yang sebenarnya... Hahahahahaha”..
Penasaran kan sama kelanjutannya?
Makanya dukung aku terus biar semangat nulisnya!
*berikan like dan tip nya hehe.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
kia
wah namanya Deva kaya nama ponakan sayangnya dia cewek Thor😁
2023-05-10
0