Acara pertunangan selesai.
“Terimakasih sudah mempersiapkan semuanya dengan sangat baik Tuan, kami pamit pulang dulu” ujar pak Andi.
Ps : jadi nama Ayah Anya itu Andi dan nama Ibunya itu Mirna yaa gengs.
“Bukannya lebih baik jika Anya tinggal di Mansion kami?” ajak Mama Rosa.
“Maaf Nyonya, saya belum bisa merelakan putri kami” balas Ibu Mirna.
“Setelah 2 tahun kalian harus siap merelakan putri kalian! Tidak akan ada waktu tambahan lagi” gertak Tuan Rafka
“Tuan jangan khawatir” ujar pak Andi.
“Deva sayang, sebelum Anya pulang apa kamu ingin berbicara dulu padanya?” ejek Mama Rosa yang melihat Deva dan Anya yang sudah sejak lama saling menatap.
“Akhh.. tidak Ma lagipula sudah malam. biarkan mereka pulang dan beristirahat” ucap Deva.
****
Dirumah Anya
Anya tiba-tiba tidak bisa tidur, karena terus mengingat segala kejadian saat di acara pertunangannya, dia memutuskan untuk duduk disofa dan melanjutkan lamunannya.
“kenapa gue tadi deg-degan banget waktu Tuan Deva menyentuh bibir gue dan Sial! Si kampret itu juga mencium gue!"
"kenapa aku tidak mencoba melawannya tadi? kenapa rasa keberanian gue hilang tiba-tiba?"
"sudahlah stop senyum-senyum lagi! inget. Loe ngga boleh baper sama si kampret itu! inget misi loe untuk buat dia menderita selama 2 tahun kedepan".
*****
Di Mansion (Kamar Deva)
Sedangkan Deva kini sedang merayakan kemenangan sudah bisa menaklukan Anya tadi diatas panggung dan didepan banyak orang.
"kalian boleh keluar, saya mau mandi" kata Deva kepada pelayannya.
setelah semua pelayan itu pergi
"umur masih muda mau ngalahin gue yang udah Pro ckckck"
"tapi gue kasihan sih sama nasibnya, masih muda udah dipaksa nikah sama om-om ganteng + kaya + lincah lagi" katanya penuh semangat dan diselingi tertawa bahagia.
"gue gak boleh nganggep remeh Si bocil, dia pasti punya banyak cara jahat untuk balas dendam" katanya waspada.
*****
Keesokkan harinya
Anya sedang mempersiapkan diri untuk pergi kesekolah, biasanya setiap pagi Adi selalu menjemput dan mengantarkan Anya ke sekolah, namun pagi itu semuanya menjadi berbeda..
"Yah, Adi udah didepan?" tanya Anya kepada pak Andi.
"udah ayah suruh berangkat duluan" jawab Ayah.
"Loh kok dibiarin pergi sih yah?"
"sekarang kamu kan sudah sah jadi tunangannya Tuan Deva, gak baik kalau kamu jalan sama cowok lain, kamu harus bisa jaga perasaan dia".
"Adi kan temen aku dari kecil yah, lagi pula inikan baru pertunangan, aku belum menjadi istri sahnya"
"sudah dengarkan perintah ayah, kamu harus bisa menghargai perasaan Tuan Deva, diluar sudah ada orang yang akan mengantarmu kesekolah"
"siapa yah?"
Ketika Anya membuka pintunya, Ia sungguh kaget karena melihat mobil mewah berwarna putih, dikelilingi beberapa pengawal dengan postur badan yang besar dan kekar.
"Semangat pagi Nona, perkenalkan saya Reno, ketua pengawal Tuan Rafka, saya ditugaskan untuk menjaga dan membantu Nona dengan baik, izinkan saya untuk memulai tugas saya sejak hari ini" sapa Reno dengan senyum manisnya.
"Tapi saya tidak perlu untuk diantar jemput seperti ini, lebih baik kalian kembali dan titipkan salam terimakasih untuk Tuan Rafka karena niat baiknya" ujar Anya terngangga tidak percaya bahwa kini Ia bahkan sudah mempunyai banyak pengawal pribadi.
"Tidak Nona, saya datang juga karena perintah dari Tuan Deva, sahabat saya. saya diminta untuk menjaga calon istrinya dengan baik, saya tidak boleh meninggalkan Nona sendiri mulai sekarang" elak Reno (Reno lagi bohong gengs, padahal yang nyuruh itu cuman Tuan Rafka doang, biar Anya mau nurut jadi dibilang Tuan Deva yang nyuruh)
"Akhh lagi-lagi Si Kampret beraksi!, Hufttt seperti sudah tidak ada cara lain lagi, daripada gue telat kesekolah mending gue ikut dia aja" batin Anya geram.
"baiklah" jawab Anya singkat dan naik kedalam mobil.
sesampainya disekolah
"Terimakasih, Oh ya nanti kalian tidak perlu menjemputku, aku tidak tahu akan pulang jam berapa karena aku mengambil extra pelajaran" kata Anya berbohong.
"Tidak usah khawatir Nona, saya akan menunggu disini hingga kau pulang nanti" ujar Reno.
"Ehhh tidak perlu, ini sangat berlebihan, apakah kalian tidak malu menungguku seharian disini? sudahlah lebih baik kalian pulang, untuk perintah Tuan Rafka dan Si Kampret itu tolong lupakan sajalah" ujar Anya sudah tidak sabar.
"cckck Nona menyebut Tuan Deva dengan sebutan Si Kampret? ckck" balas Reno dengan tawa.
"Sudahlah terserah kalian, untuk tetap berada disini atau pulang, saya tidak peduli" kata Anya dan langsung masuk kedalam sekolah.
"baru hari pertama bertunangan aja gue udah seperti tahanan, jangan bilang besok kalo gue pergi kemana-kemana harus lapor dulu, harus dianter, akhhhh kapan sih semuanya ini berakhir" batin Anya resah.
"Ciee yang baru abis tunangan" Ejek Rena.
"Bisa pelan-pelan gak sih ngomongnya! gue malu tau" balas Anya.
"Iyaya sorry Nona upsss" ejek Rena lagi.
Anya menjitak kepala Rena "Nona, Nona. gue jijik tau kalo dipanggil gitu, udah dong bercandanya" kata Anya sambil manyun.
Rena memegang kepalanya yang terasa sakit akibat dijitak oleh Anya.
"Ehh loe udah dateng, maaf ya tadi gue tinggal, tumben Ayah loe ngelarang gue buat jemput.... loe dianter?" tanya Adi.
"Iye dianter, se RT tuh lihat sono" tunjuk Anya kearah mobil pengawalnya yang masih setia terparkir disana.
"gilaaa nyonya besar dikawal cowok cakep-cakep yaa, sama motor butut gue gak mau lagi nih kayaknya" kata Adi mengejek Anya namun sepertinya diselimuti rasa sedih karena merasa cemburu.
"yaa enggak lah, mending loe anter jemput gue sekarang, gantian dong masak Anya mulu" ketus Rena menganggu.
"Enak aja, numpang tapi nggak bayar wlek" dibalas Adi.
"udah-udah yuk masuk, pak guru udah mau dateng!" ujar Anya membubar pertengkaran antara Adi dan Rena.
####
Terimakasih ya sudah mau membaca novel ini, Aku masih baru untuk ini, jadi tolong dinikmatin aja yaa gengs, dikomen kalau ada kesalahan.
kalau suka bisa dong dibagi-bagi like dan vote nya hehe
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments