PART 2

Aku dan Rena menoleh ke arah lelaki yang kini juga menatap kami berdua. Lelaki itu sedang duduk sendirian tepat dibelakang kursi yang sedang kami duduki, terlihat dari penampilannya kira-kira lelaki itu berumur 25 tahun, walaupun suasana hatiku sedang bersedih aku tetap bisa melihat dengan jelas bahwa lelaki itu mempunyai wajah yang sangat tampan dan penampilannya sangat menarik, sangat terlihat bahwa dia berasal dari keluarga orang kaya.

“Tidak sopan untuk ikut dalam pembicaraan orang lain Tuan” jawabku kesal

“Kau sedang berada ditempat umum, semua orang juga bisa mendengar teriakanmu tadi” ujar lelaki itu tidak mau kalah.

“Semua orang boleh mendengar perkataan seseorang, tapi bukan berarti untuk menjawabnya Tuan.” Balasku

“Udah deh Nya, loe jangan emosi gini dong” ujar Rena menenangkanku

“Kau mau menikah?” kata Lelaki itu lagi

“Bukan urusanmu” kataku cuek

“Shit! Nasib kita sama” ujar Lelaki itu terlihat frustasi.

“Lebih baik kita pulang yuk” ajak Rena memegang tangan Anya

“Gue masih pengen disini” keluh Anya

“Gak baik, orang tua loe nanti nyariin, besok juga kita kan sekolah” kata Rena merayuku.

“Ayolah Pa! Jangan paksa aku untuk menikah, aku benar-benar tidak akan pulang hari ini” kata Lelaki itu yang nampaknya sedang menelpon seseorang.

“Ren, loe mau nggak pulang sendiri?” Kataku

“Loe mau kemana? Jangan macem-macem deh Nya” kata Rena mulai kesal

“Gue diem disini kok, gue mau nenangin diri.” Kataku semakin sedih

“Tapi lelaki dibelakang itu? Loe berani gue tinggal sendiri?” bisik Rena

“Gpp kok Ren” ujarku santai

“Yaudah gue tinggal ya, Telpon gue kalo ada masalah” ujar Rena ditambah senyum manisnya

“Makasi ya Ren” Kataku yang langsung memeluk Rena.

Setelah Rena pergi, Aku hanya bisa menatap bintang-bintang dilangit sambil mendengar percakapan antara Lelaki itu dengan seseorang melalui handphonenya.

“Terserah, berapapun ajudan yang Papa bawa untuk mencariku, aku yakin tidak akan menemukanku” bentak Lelaki itu dan langsung membanting handphonenya ke tanah.

“Shit!!!!” umpatnya

“Kau masih disini?, temanmu yang tadi mana?” kata lelaki sambil menoleh sebentar

“Sudah pergi” kataku

“Kau tak takut sendirian disini?” ujar lelaki itu

“Bukannya ada Tuan juga disini” kataku heran

“Ishhh, maksudku kita itu belum saling kenal, apakah kau tidak takut jika nanti aku berbuat yang tidak baik?” ujar lelaki itu

“Hahaha aku takut? Mana mungkin aku takut dengan lelaki yang juga dipaksa untuk menikah? Aku tahu bagaimana perasaanmu saat ini Tuan” kataku sambil melihat kearah langit kembali.

“Sudahlah, Aku akan pergi yang jauh agar Papaku tidak bisa menemukanku dan aku bisa terbebaskan dari pernikahan itu” ujar lelaki itu terlihat kesal

“Apakah aku boleh ikut denganmu Tuan?, Aku juga menentang pernikahan itu” kataku yang kini memohon kepada lelaki itu

“Kau menentang pernikahan itu? Walaupun kau tahu resikonya adalah melihat Ayahmu di penjara?” Kata lelaki itu yang membuatku semakin dipenuhi rasa dilema.

“Baiklah mungkin ini memang takdir tuhan, kau sangat beruntung karena mempunyai kesempatan untuk menggagalkan pernikahan itu” Kataku sedih.

“Jangan khawatir, berdoa saja agar kau menikahi lelaki yang kaya raya, maka kau akan hidup bahagia Hahaha” kata lelaki itu menghiburku.

“Aku pergi dulu ya, Aku takut Ajudan Papaku akan melihatku berada disini. Dan kau, cepatlah pulang kerumah, tidak baik untuk perempuan berada ditempat umum sendirian” Kata lelaki itu penuh dengan kehangatan

“Baiklah, terimakasih Tuan” Kataku sambil tersenyum kearahnya dan begitupun sebaliknya lelaki itu juga tersenyum manis dan perlahan mulai menjauh pergi.

Terpopuler

Comments

kia

kia

wah jangan2 pria itu yg di jodohin😂

2023-05-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!