~Bisakah aku memutar kembali waktu?
Egois kah jika aku memilih untuk menolak keinginan ayahku?
Jika memang mata seorang Ayah selalu benar, semoga apa yang diharapkan ayahku.
Adalah benar demi kebaikkanku~
Ketemu.
Wajah Kinar sumringah, ia memabawa Kotak berwarna merah itu. membukanya di atas ranjang, tak ada perasaan berdebar seperti akan mendapat kejutan atau sejenisnya. Kinar ingat jelas ketika salah satu teman kampusnya mendapat sebuah kotak kejutan dari kekasihnya, ia terlihat salah tingkah, bibirnya selalu memancarkan senyum, matanya berbinar, pipinya memerah. Sementara Kinar tidak merasakan apa-apa, selain bahagia karena akhirnya bisa menemukan apa yang ia cari sejak tadi.
Apa sih isinya? sampai aku harus membuka kotak ini sebelum pergi!
Perlahan Kinar membuka kotak berwarna merah pemberian Dika.Tak ada yang istimewa, hanya ada 2 buah kartu dengan secarik kertas bertuliskan kode pin. Dan sepucuk surat yang menjelaskan jika 1 kartu milik ibu Kinar, dan 1 kartu lagi milik Kinar.
Kartu tanpa limit? hahaha.. apa aku terlihat seperti wanita mata duitan.
Haaah...!!
Kinar kembali menghela nafas panjang.
Tetapi, Ibu mungkin butuh ini. Apa aku harus berterima kasih karena kebaikan hati laki-laki itu? Hah? Kebaikkan hati, aku bahkan tidak tahu maksud di balik kartu-kartu ini.
Tok tok tok !!
“Siapa” tergesa Kinar memasukkan kembali kartu itu ke dalam kotak dan menutupnya rapat.
“Ibu”
Aku pikir siapa
Klak !!
Pintu kamar terbuka
“Kinar, berapa lama lagi utusan Dika harus menunggu?” Mirna menatap lekat wajah putrinya, wajah yang sebentar lagi akan menghilang dari pandangan mata Mirna.
“Sebentar lagi Bu. Oh iya Bu, Kinar punya sesuatu untuk ibu, ini kartu tanpa limit yang diberikan Dika. Ada dua kartu, satu untuk Ibu, dan satu lagi untukku. Ini pin-nya” Kinar menyodorkan secarik kertas bertuliskan susunan angka.
“Rasanya Ibu tidak butuh ini Kinar, masih ada uang pensiunan Ayahmu. Kalau hanya untuk menghidupi Ibu dan Amanda saja, rasanya uang dari Ayahmu sudah cukup” nampak jelas keraguan di mata Mirna, ia menyodorkan kembali kartu yang di berikan Kinar.
“Bu, ini bukti kebaikkan Dika. Niat tulus dari Dika, kalau Ibu menolaknya Kinar yakin Dika akan merasa sedih Bu. Jadi tolong ibu terima, ya?” Kinar tidak yakin apakah yang dia katakan adalah sebuah kebenaran atau kebohongan semata, Kinar sendiri tidak tahu pasti apa tujuan Dika memberinya kartu itu.
Meski ragu Mirna mencoba menerima kartu itu, tangannya bergerak merogoh kantung daster, mengeluarkan sebuah dompet yang sudah lusuh, memasukkan kartu dan secarik kertas ke dalam dompetnya.
Maafkan Kinar Bu, maafkan Kinar. Kinar benar-benar tidak ingin pergi, bolehkah aku tetap di sisimu Bu? menemani hari tuamu. Aku tidak sanggup jika tidak melihat wajahmu, apa jadinya aku tanpamu Bu?
Mendadak Kinar membenci dirinya, membenci takdirnya, dan membenci suami yang bahkan tidak hadir untuk sekadar menjemputnya.
“Ibu, bisa pakai kartu ini kapan pun, jangan terlalu irit Bu. Ibu harus makan makanan yang sehat dan bergizi. Ehmmm” Kinar memeluk erat tubuh Ibunya. Pelukan Mirna selalu hangat, tidak pernah berubah sejak Kinar kecil. Pelukkan yang menghangatkan tubuhnya bahkan ketika Kinar berada di tengah badai sekali pun.
“Sudah, jangan nangis. Kamu sudah dewasa, sudah menjadi seorang istri. Kamu harus kuat, jadi istri yang nurut yah Kinar, jangan menyusahkan suamimu” Mirna mengelus lembut bahu Kinar yang naik turun karena nafas yang mulai tak beraturan.
“Hapus air matamu, dan segera temui utusan
suamimu”
“Ken bu, namanya Ken. Panggil Ken saja!” Kinar benar-benar ingin memaki laki-laki yang bernama Dika.
Kinar berjalan gontai, menarik koper yang sudah dipersiapkan sejak tadi malam. Sebelum sampai di ujung pintu, matanya kembali memandang seluruh sudut kamar yang memiliki banyak kenangan.
Sebuah ruangan kecil yang sudah menemani Kinar melewati hari-hari panjang, Kinar mundur beberapa langkah, mengelus meja belajar yang sudah ia gunakan sejak masih duduk di bangku SMA.
Air mata mulai menggumpal di pelupuk mata Kinar, ia mendongakkan wajah ke atas berharap agar air mata itu tidak jatuh membasahi pipinya.
Dengan perasaan yang tak bisa di gambarkan, ia melangkah pelan melewati ujung pintu kamar.
Lalu menutup pelan pintu kamarnya, Ken yang sedang duduk segera bangkit dan meminta Kinar untuk menyerahkan koper itu.
“Biar aku yang membawa kopernya, Nyonya” Ken meminta dengan sopan.
Kinar tidak ingin berdebat, ia menyerahkan koper itu kepada Ken. Kinar merasa tubuhnya tak bertenaga, pandangan matanya kabur. Ketika sampai di ujung pintu keluar, Kinar bisa melihat sebuah mobil mewah terparkir rapi di halaman rumahnya yang sempit.
Entah harus berkata apa, entah harus bersikap bagaimana. Tak ada satu pun kalimat yang mencair dari mulut Kinar, ia hanya bisa memeluk erat tubuh wanita yang sudah merawat dan membesarkannya dengan penuh cinta kasih, seorang wanita yang bahkan di masa tuanya harus ia tinggalkan.
Kinar menatap lekat wajah ibunya, berusaha menahan air mata yang sejak tadi meronta memita keluar.
Kali ini saja, hanya kali ini. Biarkan aku menjadi aktris yang andal dalam berakting.
kinar memaksa bibirnya untuk tersenyum, ia tak sanggup lagi terlalu lama memandang wajah ibunya. Kinar segera mencium tangan ibunya, berkali-kali ia mencium tangan Mirna. Kinar menyerah, air mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya tumpah. Tak ingin membuat ibunya khawatir, Kinar segera memalingkan wajah, Ken membuka pintu mobil dan mempersilakan Kinar untuk masuk.
Dengan sisa kekuatan yang dimiliki Kinar, ia melangkah masuk menghilang di balik pintu mobil. Melambaikan tangan, sembari tetap berusaha tersenyum. Memberi tahu seluruh dunia jika dirinya baik-baik saja.
Maafkan aku bu, maafkan aku. Aku sangat mencintaimu. Selamat tinggal Bu, jaga diri baik-baik.
Perlahan mobil yang di kendarai Ken dan Kinar mulai melaju melewati jalanan desa. Di dalam mobil itu Kinar menggigit bibirnya, mengepalkan tangan dan memukulkan berkali-kali ke arah dadanya, seperti memberi isyarat betapa sakitnya perpisahan ini. Sepanjang perjalanan, air mata terus mengalir membasahi pipinya.
\=\=\=\=>Bersambung 💕💕
Plis klik Like 🖒
Klik Favorit ❤
Tinggalkan Komen 💬
Klik beri Tip dan vote
Follow akun Author
makasih 🤗🌸😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Lala_lela067
baca lagi setelah sekian lama🤣udah baca sampai habis waktu 2020,tiba tiba kangen sama ceritanya🤣🤣
2024-10-04
0
Ratu Kalinyamat
sediihh y kinar pisah sm sang adek dan ibu ny
2023-08-24
0
Yohana Woleka
Biasa ,amat berat berpisah dengan ibu saat menuju rumah suami.Terutama oleh karena ibunya hanya bersama adik satu2nya tanpa ayah tercinta.Kesedihan yang amat sangat Lanjut ceritanya.
2023-06-03
0