Kematian Ayah (part 2)

~Apa aku boleh berkata kasar? Jika langit itu sangat egois.

Tidak bisakah ia menunda waktu petang datang,

hanya biarkan aku terus menikmati kebersamaanku, sebentar saja.

Dengan orang yang kini terpisah ruang dan waktu dengan ku.

Tidak bisakah?~

Langit tidak pernah memiliki kompromi, jika waktunya tiba maka tak ada suatu hal apa pun yang bisa membuat langit mengurungkan niatnya untuk berganti warna.

Belum lama Kinara bisa melihat warna langit masih sangat terang, awan putih masih bergerembol. Namun kali ini warnanya terlihat sedikit gelap, ada cahaya menguning di ujungnya, matahari tak lagi nampak. Hilang sempurna tertelan senja.

Saat ini Kinara masih mengelus papan berwarna putih dengan tulisan berwarna hitam, bertuliskan nama Ayahnya.

Kinara mengerti, berapa lama pun dia menangis, berapa lama pun dia menunggu, Ayahnya tidak akan pernah datang. Tidak akan pernah!

Sementara Amanda, dia masih memegang pusara ayahnya yang basah, memanggil nama Ayahnya dengan napas ter putus-putus. Amanda hanya berharap Ayahnya bisa keluar dari dalam gundukkan tanah berhias bunga warna-warni di atasnya.

Dengan gontai, tubuh yang masih bergetar dan perasaan hancur. Kinara mencoba menguatkan tumpuan kakinya, memasang kembali sandal jepit berwarna biru di kakinya. Mencoba melangkah dengan sisa kekuatan yang masih ada di tubuhnya.

Di samping Kinara selalu berdir seorang wanita dengan tubuh yang tak lagi sekuat dulu. Dulu sekali, Kinara ingat wajah wanita itu sangat cantik, begitu menawan, senyum selalu mengembang di sudut bibirnya. Rambutnya masih berwarna hitam pekat, dengan kulit putih yang halus, dan kencang. Jalannya pun sangat cepat, apa lagi ketika tubuhnya bergerak berlarian mengejar tubuh kecil Kinara dan Manda.

Tetapi saat ini, wanita itu terlihat pucat, tak bertenaga, kulitnya mengendur, dan nampak jelas keriput di wajahnya.

Rambut hitam legam itu sudah berganti warna, warna putih tumbuh subur di kepalanya.

Bibirnya tak lagi melukis senyum dan jalannya tak sekuat dulu.

Wanita itu sering duduk di sembarang tempat ketika lelah menopang tubuhnya saat berjalan jauh.

Wanita itu adalah Mirna, Ibu dari Kinara dan Amanda.

Yah,

pemandangan yang sangat kontras bukan?

Tak membutuhkan waktu lama, kini senja sudah berganti malam.

***

🍃Satu Minggu Kemudian🍃

Tok ... tok ... tok ...

Mendengar suara ketukkan pintu membuat Kinara tersadar dari lamunannya. Kinara bergerak meraih gagang pintu dan membukanya, tak lupa ia menggerak bibirya beberapa kali untuk melatih senyum yang beberapa waktu lalu menghilang dari wajahnya.

"Ya, Bu," ucap Kinara begitu pintu kamarnya terbuka.

Terlihat senyum di sudut bibir Mirna lalu dia berucap, "Kau sedang apa?"

"Eh, tidak ada, Bu. Hanya sedang santai," jawab Kinara diikuti garukan di kepalanya.

"Ada yang ingin Ibu sampaikan," kata Mirna sembari menggandeng pergelangan tangan putrinya.

Kini Mirna sudah duduk dan bersandar di punggung kursi berbahan dasar plastik yang berada tepat di samping ranjang Kinara, di depan meja dengan tumpukkan buku-buku berukuran tebal.

“Segera bereskan pakaianmu, Kinara, persiapkan semuanya dari sekarang, jangan ada yang tertinggal," ucap Mirna dengan suara datar.

Suara lirih itu terdengar seperti sedang mengusir anaknya bukan? Namun tidak sama sekali, Mirna hanya menjalankan perannya sebagai seorang Ibu, melepas anak yang bukan lagi menjadi tanggung jawabnya.

“Bu, apa Kinar bisa hidup dengan laki-laki itu?”

Kinar membuka lemari baju, mengeluarkan satu per satu pakaiannya. “Kinar, tidak mencintainya, Bu. Bisakah Kinar hidup satu atap denganya tanpa ada rasa cinta di dalamnya?” Tngan Kinara masih sibuk mengeluarkan isi lemari.

“Kamu harus mengerti balas budi Kinar, jika bukan karena kebaikkan Ayah Dika, Ayahmu mungkin sudah lama tiada.

Selama ini Ayah Dika sering membantu untuk biaya pengobatan Ayahmu. Jika kamu melakukannya bukan karena cinta, setidaknya lakukan karena balas budi." Mirna menggenggam erat tangan Kinar. Kali ini dia merasa sangat egois harus mengucapkan kalimat yang begitu kejam kepada putrinya.

Balas budi? Bisakah sebuah pernikahan dilakukan karena balas budi? batin Kinara.

Kinara tersenyum tipis, dia merasa seperti sudah menjual dirinya sendiri kepada seorang Dika Mahendra.

Namun demi amanat terakhit Ayahnya, demi bakti Kinara kepada Ayahnya, dan demi perasaan ibunya. Apa pun itu, sesakit dan seberat apa pun. Kinara akan melakukannya tanpa perasaan ragu sedikitpun.

Kinara tidak menyalahkan orang tuanya, tidak menyalahkan siapa pun, bahkan tidak menyalahkan takdir yang mamperlakukan dirinya dengan sangat kejam.

“Pilihan Ayahmu, pasti yang terbaik untukmu.” Mirna kembali mengelus tangan Kinara, tangan wanita yang memiliki permukaan kasar itu membuat hati Kinara terenyuh, dia harus kuat, tidak boleh lemah.

Kinara tersenyum lebar, dia meletakkan pakaian yang sedari tadi masih di genggamnya lalu merengkuh tubuh ibunya dan meyakinkan ibunya jika dia baik-baik saja.

“Ibu juga harus jaga diri, Kinar usahakan supaya bisa menghubungi Ibu setiap hari," ucapnya sembari mengelus lengan ibunya.

"Semoga saja, Kinar juga bisa sering-sering mengunjungi Ibu. Ibu dan Manda harus kuat, Kinar akan membantu Ibu sekuat tenaga, semampu Kinar. Jangan pernah lelah mendoakan Kinar , yah, Bu. Doa ibu segalanya bagi Kinar.”

Kinara menyeka air matanya, dia tak ingin terlihat menyedihkan di depan ibunya.

Dia tak mampu lagi membendung kesedihan yang memenuhi hatinya.

“Dari kabar yang Ibu dengar, Dika itu laki-laki yang baik, Nak." Mirna membelai lembut puncak kepala Kinara."

"Katanya dia laki-laki yang sangat bertanggung jawab dan pengertian."

Entah dari mana Mirna mendapat kabar tentang Dika.

Namun yang pasti kabar burung yang Kinar dengar justru berbanding terbalik dengan apa yang dikatakan Ibunya.

Apa pun itu, Kinara percaya jika ucapan seorang Ibu akan menjadi doa yang mampu menembus langit. Dia tentu berharap, kalimat yang di ucapkan Ibunya adalah kenyataan sesungguhnya.

“Iya Bu, Kinar percaya. Pilihan Ayah tidak akan pernah salah.”

Kinara menyudahi percakapan malam itu dengan tersenyum lebar.

Dia kembali disibukan dengan mengeluarkan dan memilih pakaian yang akan dibawa besok.

Kini tangannya bergerak mengambil koper berwarna merah muda dari atas lemari, tubuhnya sedikit berjinjit. Dengan usaha yang gigih, koper berwarna merah muda itu sudah terbuka di atas tempat tidurnya.

Kinara segera memasukkan dan menyusun satu per satu barang miliknya yang akan di bawa ke rumah suaminya, barang-barang yang mungkin akan dibutuhkan Kinar di rumah barunya nanti.

"Jam berapa sekarang?" gumamnya.

Kinar melirik ke arah tembok dan mendapati jarum jam sudah berada di angka 11.

"Haaah ... waktu begitu cepat berlalu, apa yang akan terjadi besok, entahlah," desisnya.

Dia menurunkan koper yang sudah berisi semua barang miliknya dari atas ranjang, meletakkan dalam posisi berdiri di samping lemari.

Tubuhnya ambruk di atas kasur berukuran kecil, sesaat kemudian Kinara sudah menutup rapat kedua matanya.

Bagaimana dengan besok pagi? Ah, biarlah Tuhan mengatur skenario-Nya, Kinara hanya perlu memainkan perannya dengan baik.

\=\=\=\=>Bersambung 💕💕

Terpopuler

Comments

Ratu Kalinyamat

Ratu Kalinyamat

kinara hrs kuat demi ibu dan adikmu y.. smogasuamimu bnr bnr org baek

2023-08-24

0

Viviiii

Viviiii

ku menangiiiiiiiiiiiiiisssssssssssss 😭😭😭😭😭
ceritanya serruuuuuuu

2021-03-14

1

Bundanya Arzada

Bundanya Arzada

kata" nya bikin hati terhanyut thorrr

2021-02-20

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Kematian Ayah
3 Kematian Ayah (part 2)
4 Hari Yang Tak Dinanti
5 Kotak Merah Dari Dika
6 Penampilan
7 Peraturan
8 Peraturan (part 2)
9 Kamar
10 Taman Belakang
11 Derita Gadis Desa
12 Derita Gadis Desa (Part 2)
13 Derita Gadis Desa (part 3)
14 Membalik Keadaan
15 Membalik Keadaan (Part 2)
16 Kampus Baru
17 Pertemuan Pertama
18 Pertemuan Pertama (Part 2)
19 Perkenalan
20 Cara Yang Terlalu Memaksa
21 Aku Tidak Akan Bergantung Padamu
22 Dari Hati ke Hati
23 Bicara Dari Hati ke Hati (part 2)
24 Perjanjian Lisan
25 Bukan Urusanmu
26 Jangan Hina Ayahku
27 Terlalu Kasar Padaku
28 Potret Wanita Lain Di Kamar Suamiku
29 Te Amo
30 Duduk Di Depan, Di Sampingku
31 Kelakuan Dika
32 Aku Bukan Wanita Yang Baik
33 Biarkan Tuhan Yang Membalasnya
34 Warteg?
35 Handphone Agra
36 Laura
37 Aku Tidak Mau Ditindas
38 Aset Keluarga Grissham
39 Membuntuti
40 Prasangka Buruk
41 Dika Yang Cemburu Buta
42 Dika Yang Cemburu Buta (part 2)
43 Visual
44 Maaf Yang Tak Terucap
45 Aku Tidak Butuh Itu
46 Kau Terlalu Egois, Dika
47 Kau Terlalu Egois, Dika (Part 2)
48 Keberadaan Carissa
49 Aku, Daun & Ranting Kering
50 Apa Maumu?
51 Apa Maumu? (part 2)
52 Tidak Bisa Lari
53 Maafkan Aku, Agra
54 Harga Diri Kinara
55 Kecurigaan Allen
56 Allen Caitlin
57 Sang Penyelamat
58 Andai Aku Rahwana & Kau Dewi Sinta
59 Rasa Yang Dititipkan Tuhan
60 Kedatangan Carissa
61 Kedatangan Carissa (Part 2)
62 Kedatangan Carissa (Part 3)
63 Lempar Batu Sembunyi Tangan
64 Tolong Aku Agra
65 Duka Carissa
66 Duka Kinara
67 Minimarket
68 Minimarket (Part 2)
69 Nathan
70 Pulang
71 Hay, Amanda
72 Ucapan Terima Kasih Amanda
73 Surat Cinta Untuk Kinara
74 Pilihan Hati Kinara
75 Kedatangan Mamah Mertua
76 Surat Cerai
77 Tekad Kinara
78 Tes DNA
79 Hasil Tes DNA
80 Tiada Maaf Bagimu
81 Mie Instans Pengobat Rindu
82 Merasakan Dukamu
83 Perasaan Kehilangan
84 Bukan Surat Cinta
85 Mediasi
86 Ulah Calon Anak Kita
87 Perjuangan Agra
88 Perjuangan Agra (Part 2)
89 Perjuangan Agra (End)
90 Pertemuan Yang Direncanakan
91 Dua Lelaki Siaga
92 Menghabisi Kerinduan
93 Seperti Suami Istri Sungguhan
94 Sempol Ayam
95 Aku Ingin Menua Bersamamu
96 Sedingin Air Hujan
97 Kinara, Permata Hatiku
98 Terjebak Keadaan
99 Aku Menyerah
100 Berbahagialah Permata Hatiku
101 Lebih Dari Cukup
102 Akhir Segalanya
103 Akhir Segalanya (Part 2)
104 Akhir Segalanya (End)
105 Laki-laki Bodoh dan Kesepian
106 Merayu Tuhan
107 Berita di Kampus
108 Nasib Cinta Kinara
109 Nasib Cinta Kinara (Part 2)
110 Nasib Cinta Kinara (Part 3)
111 Nasib Cinta Kinara (Part 4)
112 Nasib Cinta Kinara (Part 5)
113 Tukang Bubur Sudah Naik Haji
114 Kecurigaan Kinara
115 Keteguhan Hati Dika
116 Kedatangan Allen
117 Keteguhan Hati Dika (Part 2)
118 Keteguhan Hati Dika (End)
119 Ikhlas
120 Ikhlas (Part 2)
121 Ikhlas (Part 3)
122 Ikhlas (End)
123 Obrolan Malam
124 Tamu Tak Diundang
125 Drama Sarung Yang Tak Ada Habisnya
126 Tikung Sepertiga Malam
127 Usaha Dika
128 Usaha Dika (Part 2)
129 Usaha Dika (Part 3)
130 Mencari Jawaban
131 Mencari Jawaban (Part 2)
132 Amanda, Sang Pengganggu
133 Kenangan Pahit
134 Pasar Malam
135 Pasar Malam (Part 2)
136 Pasar Malam (Part 3)
137 Pasar Malam (End)
138 Kau Yang Jatuh Cinta, Aku Yang Gila
139 Rahasia Jodoh
140 Ritsleting Sialan!
141 Singkong Sialan!
142 Tangan Sialan!
143 Aku Milikmu
144 Melebur Semua Kesalahan
145 Ini Aku, Agra
146 Akhir Kisah Kita (Kinara & Agra)
147 Mulai Posesif
148 Serabi Manis
149 Tungku Sialan!
150 Akhirnya Bertemu Juga
151 Pertemuan Tak Terduga
152 Drama Kecil
153 Tugas Suami Yang Baik
154 Nostalgila
155 Dasar Tengik!
156 Biarkan Seluruh Dunia Tahu
157 Potong Kuku
158 Operasi Sesar
159 Perhatian
160 Info
161 Ibra Raffasya Mahendra
162 S2. Melepas Rindu
163 S2. Melepas Rindu (Part 2)
164 S2. Kisah Pilu
165 S2. Kisah Pilu (Part 2)
166 S2. Kisah Pilu (Part 3)
167 Info
168 Info Ken & Amanda
169 Dalam Dekapan Takdir (SpinOff TCK)
170 01. Amanda & Ken
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Prolog
2
Kematian Ayah
3
Kematian Ayah (part 2)
4
Hari Yang Tak Dinanti
5
Kotak Merah Dari Dika
6
Penampilan
7
Peraturan
8
Peraturan (part 2)
9
Kamar
10
Taman Belakang
11
Derita Gadis Desa
12
Derita Gadis Desa (Part 2)
13
Derita Gadis Desa (part 3)
14
Membalik Keadaan
15
Membalik Keadaan (Part 2)
16
Kampus Baru
17
Pertemuan Pertama
18
Pertemuan Pertama (Part 2)
19
Perkenalan
20
Cara Yang Terlalu Memaksa
21
Aku Tidak Akan Bergantung Padamu
22
Dari Hati ke Hati
23
Bicara Dari Hati ke Hati (part 2)
24
Perjanjian Lisan
25
Bukan Urusanmu
26
Jangan Hina Ayahku
27
Terlalu Kasar Padaku
28
Potret Wanita Lain Di Kamar Suamiku
29
Te Amo
30
Duduk Di Depan, Di Sampingku
31
Kelakuan Dika
32
Aku Bukan Wanita Yang Baik
33
Biarkan Tuhan Yang Membalasnya
34
Warteg?
35
Handphone Agra
36
Laura
37
Aku Tidak Mau Ditindas
38
Aset Keluarga Grissham
39
Membuntuti
40
Prasangka Buruk
41
Dika Yang Cemburu Buta
42
Dika Yang Cemburu Buta (part 2)
43
Visual
44
Maaf Yang Tak Terucap
45
Aku Tidak Butuh Itu
46
Kau Terlalu Egois, Dika
47
Kau Terlalu Egois, Dika (Part 2)
48
Keberadaan Carissa
49
Aku, Daun & Ranting Kering
50
Apa Maumu?
51
Apa Maumu? (part 2)
52
Tidak Bisa Lari
53
Maafkan Aku, Agra
54
Harga Diri Kinara
55
Kecurigaan Allen
56
Allen Caitlin
57
Sang Penyelamat
58
Andai Aku Rahwana & Kau Dewi Sinta
59
Rasa Yang Dititipkan Tuhan
60
Kedatangan Carissa
61
Kedatangan Carissa (Part 2)
62
Kedatangan Carissa (Part 3)
63
Lempar Batu Sembunyi Tangan
64
Tolong Aku Agra
65
Duka Carissa
66
Duka Kinara
67
Minimarket
68
Minimarket (Part 2)
69
Nathan
70
Pulang
71
Hay, Amanda
72
Ucapan Terima Kasih Amanda
73
Surat Cinta Untuk Kinara
74
Pilihan Hati Kinara
75
Kedatangan Mamah Mertua
76
Surat Cerai
77
Tekad Kinara
78
Tes DNA
79
Hasil Tes DNA
80
Tiada Maaf Bagimu
81
Mie Instans Pengobat Rindu
82
Merasakan Dukamu
83
Perasaan Kehilangan
84
Bukan Surat Cinta
85
Mediasi
86
Ulah Calon Anak Kita
87
Perjuangan Agra
88
Perjuangan Agra (Part 2)
89
Perjuangan Agra (End)
90
Pertemuan Yang Direncanakan
91
Dua Lelaki Siaga
92
Menghabisi Kerinduan
93
Seperti Suami Istri Sungguhan
94
Sempol Ayam
95
Aku Ingin Menua Bersamamu
96
Sedingin Air Hujan
97
Kinara, Permata Hatiku
98
Terjebak Keadaan
99
Aku Menyerah
100
Berbahagialah Permata Hatiku
101
Lebih Dari Cukup
102
Akhir Segalanya
103
Akhir Segalanya (Part 2)
104
Akhir Segalanya (End)
105
Laki-laki Bodoh dan Kesepian
106
Merayu Tuhan
107
Berita di Kampus
108
Nasib Cinta Kinara
109
Nasib Cinta Kinara (Part 2)
110
Nasib Cinta Kinara (Part 3)
111
Nasib Cinta Kinara (Part 4)
112
Nasib Cinta Kinara (Part 5)
113
Tukang Bubur Sudah Naik Haji
114
Kecurigaan Kinara
115
Keteguhan Hati Dika
116
Kedatangan Allen
117
Keteguhan Hati Dika (Part 2)
118
Keteguhan Hati Dika (End)
119
Ikhlas
120
Ikhlas (Part 2)
121
Ikhlas (Part 3)
122
Ikhlas (End)
123
Obrolan Malam
124
Tamu Tak Diundang
125
Drama Sarung Yang Tak Ada Habisnya
126
Tikung Sepertiga Malam
127
Usaha Dika
128
Usaha Dika (Part 2)
129
Usaha Dika (Part 3)
130
Mencari Jawaban
131
Mencari Jawaban (Part 2)
132
Amanda, Sang Pengganggu
133
Kenangan Pahit
134
Pasar Malam
135
Pasar Malam (Part 2)
136
Pasar Malam (Part 3)
137
Pasar Malam (End)
138
Kau Yang Jatuh Cinta, Aku Yang Gila
139
Rahasia Jodoh
140
Ritsleting Sialan!
141
Singkong Sialan!
142
Tangan Sialan!
143
Aku Milikmu
144
Melebur Semua Kesalahan
145
Ini Aku, Agra
146
Akhir Kisah Kita (Kinara & Agra)
147
Mulai Posesif
148
Serabi Manis
149
Tungku Sialan!
150
Akhirnya Bertemu Juga
151
Pertemuan Tak Terduga
152
Drama Kecil
153
Tugas Suami Yang Baik
154
Nostalgila
155
Dasar Tengik!
156
Biarkan Seluruh Dunia Tahu
157
Potong Kuku
158
Operasi Sesar
159
Perhatian
160
Info
161
Ibra Raffasya Mahendra
162
S2. Melepas Rindu
163
S2. Melepas Rindu (Part 2)
164
S2. Kisah Pilu
165
S2. Kisah Pilu (Part 2)
166
S2. Kisah Pilu (Part 3)
167
Info
168
Info Ken & Amanda
169
Dalam Dekapan Takdir (SpinOff TCK)
170
01. Amanda & Ken

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!