Namanya Khaula Nusaiba
Namanya Khaula Nusaiba,ia sering dipanggil Lula oleh sang ibu. dilahirkan 28 tahun yang lalu dikota kecil nan asri daerah kaki gunung disalah satu provinsi jawa tengah yang memiliki gunung tertinggi. Ia dinamakan Khaula Nusaiba oleh sang ayah yang merupakan penggabungan dua buah nama muslimah dijaman Rasulullah dulu ialah Khaula seorang muslimah dengan julukan ksatria berkuda hitam dan Nusaibah dengan julukan sijago pedang. Karena sang ayah ingin anak perempuannya menjadi anak perempuan hebat yang bisa membuktikan kepada dunia bahawa Khaula dan Nusaiba masa kini dengan pakaian berhijab lengkap dengan cadarnya juga bs menjadi perempuan hebat yang diperhitungkan.
Ayahnya bernama Wahid dan Ibunya bernama Hadijah. Ia anak semata wayang dari pasangan ini. Terlahir dari keturunan keluarga yang memiliki ilmu agama yang baik dan sesuai dengan syariat islam membuat hampir seluruh ahli keluarganya yang bergelar wanita menutupi wajah dengan cadar ataw nikab.
Khaula kecil tumbuh sebagai gadis tangguh karena meski ia hanya anak gadis semata wayang pak Wahid tapi ia didik oleh sang ayah yang notabanenya adalah seorang guru pencak silat yang handal menjadi seorang petarung hebat.
Khaula kecil menempuh pendidikan sekolah dasar di sekolah yang didirikan oleh yayasan keluarga ayahnya sampai ia menempuh sekolah menengah pertama.Hidup Khaula layaknya seperti seorang anak perempuan pada umumnya.Bermain berlatih belajar.
Sejak usia sekolah dasar Khaula selalu mengikuti olimpiade olimpiade pencak silat,memanah dan berkuda yang sering di adakan dikotanya.Sudah banyak piala yang ia dapatkan, tapi tak lantas membuatnya merasa hebat. Ia tetap menjadi anak yang rendah hati dan tidak sombong dengan prestasi yang diterima.Tidak hanya itu Khaula juga termasuk anak yang paling pintar disaat disekolah.Nilai akademik yang ia miliki diatas rata rata anak normal lainnya.Juara selalu di raih olehny sampai ia lulus dari sekolah SMP.
Karena kepintarannya, dan segudang prestasi yang ia miliki membuat Khaula diterima disalah satu sekolah berstandar Internasional dikotanya.Disinilah Khaula semakin banyak belajar dan berlatih. Ayahnya selalu memotifasi Khaula meski ia bercadar tetapi tak lantas membuatnya susah untuk mempertahankan apa yang selama ini menjadi cita-citanya.
Meski banyak siswa disekolahnya yang selalu mengejek atau bahkan mencibirnya tetapi Khaula tak pernah putus asa, malah lantas menjadikannya sebagai cambuk untuk dirinya menjadi lebih baik lagi sampai akhirnya ia bisa mengikuti kelas menembak yang diadakan oleh satuan TNI dikotanya.
Dari sinilah Khaula sering diminta untuk mengikuti olimpiade olimpide bergengsi ditingkat nasional dibidang memanah dan menembak.Tak pernah luput gelar juara ia terima. Disaat namanya sedang naik melambung karena prestasi yang ia miliki Khaula di kejutkan dalam peristiwa meninggalnya sang ayah dan sang ibu dalam kecelakaan tunggal disaat ingin mengantarkan Khaula untuk berangkat bertanding dalam olimpiade kejuaraan menembak tingkat Insternasional di Jepang.
Karena pada saat itu Khaula sedang berada dalam karantina ia tak bisa menghadiri pemakaman sang ayah dan sang ibu.Tapi ia berjanji akan menjadikan pertandingan di jepang itu sebagai juara untuk ayah dan ibunya. Ia ingin mereka bangga dengan segala pengorbanan yang telah mereka lakukan.
Takdir memihak pada Khaula pada pertandingan di jepang.Juara 1 kejuaraan tembak tingkat Internasional didapatkannya meski ia harus membayarnya dengan air mata seluas sungai atas kepergian orang tuanya.Ia berhasil mewujudkan keinginan orang tuanya dengan menjadi juara.Khaula juga ingin membuktikan kepada dunia bahwa seorang gadis bercadar juga bisa menjadi seorang juara. Tidak perduli seberapa besar hijab yang dikenakan tapi seberapa besar keinginan yang dimiliki.
sepulangnya Khaula dari jepang ia langsung menuju kampung halamannya. Untuk sekedar menjenguk makam kedua orang tuanya.melepas rindu akan kampung halaman yang penuh kenangan masa kecilnya.
Buliran mutiara bening yang sudah banjir diujung kelopak matanya tak dapat ia bendung. Terus mengalir berjatuhan. Tak henti hentinya ia menyeka air mata yang mengalir dipipinya. Tapi takdir Allah tak akan ada satu manusiapun yang bisa menahannya. Hidup mati jodoh rejeki semua telah diatur. Ia pasrah akan apa yang Allah berikan padanya. Ia yakin takdir yang Allah tentukan jauh lebih baik untuknya.Dan itulah yang membawanya bertekad untuk hijrah sepenuhnya ke ibu kota. Ia ingin mencapai cita-citanya menjadi seorang yang ahli dibidang IT.
Sepulangnya mengikuti kejuaraan menembak di Jepang Khaula bnyak sekali mendapatkan tawaran untuk bekerja di kesatuan tentara atau semacam persekutuan agen agen militer tetapi ia tak pernah menyetujui permintaan tawaran tersebut dikarenakan ia tidak bisa menukar hijab dan cadarnya dengan pekerjaan.
Khaula memutuskan menerima tawaran di salah satu Universitas Negeri terkenal seantero raya dengan jurusan tekhnik informatika. Ia ingin bisa memecahkan rumus angka dalam benda pipih yang bisa menyala dan membuat bsnyak program untuk memudahkan orang lain menyatukan dunia.
Program S1 Khaula berjalan sangat baik. Di kampus ia bisa menyesuikan diri dengan rekan rekan mahasiswa lainnya. Ia juga masih aktip mengikuti segala latihan dan perlombaan pencak silat memanah berkuda dan menembak. Namanya semakin dikenal dikampusnya dan semakin diperhitungkan oleh lawan lawan duelnya. Ia juga mendapatkan beasiswa penuh dari kampus dan beasiswa dari kedutaan kedutaan besar negara negara tetangga.
Ia juga mendapatkan banyak tawaran pekerjaan tetap atau hanya sekedar pekerjaan sampingan tapi ia belum berpikir untuk menerima tawaran tawaran pekerjaan itu terlebih kalau harus ditukarkan dengan hijab dan cadarnya.
Setelah lulus S1 Khaula melanjutkan studinya untuk S2 ke negeri paman sam.Disini ia mendapatkan beasiswa penuh dari kedutaan negeri paman sam tersebut sampai kuliah S2nya selesai. Hidupnya sedikit berubah setelah tinggal dinegeri orang. Ia mulai mencoba pekerjaan sampingan menjadi seorang pengawal dari salah satu pejabat parlemen. Ia juga pernah bekerja menjadi semacam detektiv di negeri itu.
Namanya sering sekali diperhitungkan dalam dunianya. Ia mulai berani menampakkan sosoknya secara terang terangan di depan publik meski ia seorang bercadar.Malah tak jarang sering sekali kejadian terorisme dikaitkan padanya.Tapi karena kelihaiannya untuk mengungkapkan fakta dan bukti serta menemukan kunci kunci dan sandi sandi pada papan pipih yang banyak bertuliskan angka dan huruf itu membuat ia selalu bebas akan tuduhan.
pada suatu ketika disaat ia sedang beristirahat di sebuah kafe ada kejadian pengeboman yang entah siapa dalang dalam kejadian tersebut Khaula Nusaiba mengalami luka sangat serius kala itu.Tubuhnya terpental cukup jauh dari tempat ia duduk dan kepalanya terbentur sangat kuat.Keluar cairan berwarna merah pekat dari hidung dan telinganya.Lengan kanannya patah dan kaki kirinya patah remuk. Bahkan hampir saja ia kehilangan kaki kirinya.
Cukup lama Khaula dirawat di rumah sakit saat itu.Ia sempat beberapa kali mengalami koma karena luka yang begitu parah.Sampai suatu hari disaat ia sadar dari koma ia pernah mengalami amnesia ringan.Perusahaan tempat ia bekerja yang menanggung segala biaya perobatan dan perawatan sampai masa penyembuhan.
Hampir 6 bulan Khaula menghabiskan waktu untuk bisa sehat seperti sedia kala.
Setelah kesehatannya membaik seperti sedia kala ia memutuskan untuk berhenti bekerja dari perusahaan, karena entah dari mana tiba tiba ia ingin pulang ke negara asalnya, ia tau tabungannya dan ilmunya telah cukup untuk itu. Meski perusahaan masih ingin ia bekerja tapi ia tetap menolak. Ia ingin kembali. Hampir 7 tahun hidup di negeri paman sam membuatnya mendapatkan banyak pengalaman.
Hari jumat, iya hari itu yang ia pilih untuk awal keberangkatannya pulang dari negeri paman sam ke negeranya.hampir 17 jam ia berada dalam perjalanan ditabung yang mempunyai baling baling dan sayap itu.
Setibanya di bandara ia sudah di jemput oleh seorang temannya yang berada di luar pintu kaca. Tampak lambaian tangan si gadis dengan wajah girang. Sangking girangnya sampai melompat lompat. Iya.. hampir 7 tahun mereka tidak saling jumpa. Rita nama gadis itu.Sahabat sekaligus sudah dianggapnya seperti sodara kandungnya.Karena ayah Rita adalah orang yang sangat berjasa dalam hidupnya semasa ia mengenyam pendidikan S1 dulu di ibukota ini. Ayah Rita juga yang mencarikan ia jalur khusus untuk mendapatkan beasiswa dinegeri paman sam.
Kembalinya Khaula kenegara ini jugak bukan hanya semata mata sekedar rindu pada negara yang telah membesarkan namanya tetapi ada tawaran pekerjaan dari ayah Rita untuk menjadi pengawal pribadi istri salah seorang perusahaan terkenal di negara ini.
inilah awal kehidupan Khaula.Seorang gadis yang belum pernah jatuh cinta...seorang gadis yang belum pernah memikirkan masa depannya...seorang gadis yang belum pernah bergetar hatinya melihat pria tampan.....
terima kasih sudah membaca tulisan pertama saya.mohon maap kalau terdapat banyak kesalahan dan typo.mohon kritik dan sarannya ya kakak kakak.
☺salam manis dari yang gak suka makan manis
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Mukmini Salasiyanti
Assalamu'alaikum
mampir ya Mbak
2023-09-01
0
Aida Zee
baru baca suka dgn ceritanya,,,, lanjut part berikutnya
2023-02-01
1
Tuti Susilawati
seru kayak nya cerita nya
2023-01-28
0