Suara azan subuh sayup sayup terdengar ditelinga Khaula.Ia memicingkan mata meraba raba keberadaan benda pipih yang terus berbunyi.Untunglah ia memasang alarm di hp nya tepat saat waktu azan subuh.Tubuhnya terasa remuk,segera Khaula beristigfar, dan terus bangkit dari tidurnya.Rasanya malam ini tidurnya benar benar melelahkan,dengan susah payah ia melangkahkan kaki ke kamar mandi disudut ujung kanan kamar ini.Menikmati dinginnya air dikeran yang mengalir.Segera ia berwudhu setelah mandi dan melaksanakan sholat subuh.Setelah selesai sholat subuh Khaula membaca Al-quran,meski hanya beberapa ayat Khaula tak pernah lupa untuk membaca lembaran kalam Ilahi itu.Hatinya akan selalu tenang dan hanyut dalam tafsiran ayat demi ayat yang ia baca. Setelah selesai sholat dan membaca Alquran Khaula mengganti pakaiannya.Setelan rok bahan jeans sedikit mengembang berwarna hitam dipadukan dengan atasan kaos lengan panjang yang longgar ditambah dengan jaket bahan parasut berwarna senada dan hijab besar serta cadar membuatnya terlihat sangat maskulin.Tak banyak orang yang tau bahwa khaula memiliki kulit yang sangat putih bersih...tubuhnya yang mungil tapi tidak terlalu kecil...rambut lebat ikal mayang..hidungnya yang tinggi dengan mata yang berwarna coklat tua serta bulu mata lentik dan alis yang lebat bak semut beriring,sangat serasi dengan tinggi tubuhnya yang hampir 165cm.Sungguh sangat sempurna Tuhan menciptakan seorang Khaula Nusaiba.Tak lupa sepatu boots yang tidak terlalu tinggi kesayangannya membuat Khaula terlihat sangat sempurna.
Khaula berjalan menuju pintu kamar sambil mendorong koper berwarna ungu miliknya.Ia telah siap untuk pindah kerumah kliennya pagi ini.
Dilihatnya seperti belum ada tanda tanda pak Dodi atau Rita yang sudah bangun bersiap untuk sarapan pagi ini.Jam sudah menunjukkn pukul 5.45 pagi di pagi hari minggu ini disaat ia keluar dari kamar.Khaula meletakkan kopernya di dekat sofa ruang keluarga.Ia berjalan menuju ruang dapur dengan melewati ruang makan disebelah kiri ruang kamarnya.Khaula ingin melihat pak Rahmat sang supir, untuk mengantarkannya pagi ini kerumah pak Adhitama.
Didengarnya suara bik Inah dan pak Rahmat sedang mengobrol di dapur.Khaula langsung menuju ketempat sumber suara."Assalamualaikum"sapa Khaula pada keduanya yang lagi asik ngobrol didapur.
"pak Rahmat sudah bangun?"timpa Khaula sambil berjalan kearah pak Rahmat
"iya neng sudah, ini sedang bikin kopi"jawab pak Rahmat yang memegang secangkir kopi sambil mengaduk kopi panas ditangannya.
"Setelah pak Rahmat sarapan antar saya kerumah pak Adhitama ya pak"kata Khaula sambil menuangkan air panas dari dalam termos ke dalam cangkir yang berisi kantung teh.
"Neng Lula mau bibi bikinin sarapan apa?"tanya bik Inah sambil masih mengelap piring sehabis dicuci.
"Tidak usah bik Inah,saya kan gak bisa sarapan pagi"jawab Khaula sambil tersenyum
"Bik Inah lupa ya?"tanya Khaula lagi lalu duduk dikursi yang ada dimeja hidang dapur.
"hehehe..".bik Inah ketawa pelan."iya neng siapa tau aja karna sudah lama tinggal di luar negeri jadi kebiasaannya berubah"jawab bik Inah lagi.
Lebih kurang 10 menit Khaula menunggu pak Rahmat sambil minum teh hijau tawar kesukaannya tiap pagi.Kebiasaannya selama ia tinggal dirumah pak Dodi lebih kurang 3 tahun sewaktu kuliah S1 dulu, Khaula juga bertanya tentang keadaan penghuni penghuni lain rumah ini yang sedari kemaren tidak ia temui.Tidak banyak yang berubah,hanya ada beberapa asisten rumah tangga yang sudah pulang kampung dan digantikan dengan yang lain.Keluarga pak Dodi sangat baik kepada para asisten rumah tangganya,makanya hampir semua asisten rumah tangga atau supir selalu betah berlama lama bekerja disini.
"Neng Lula langsung mau pergi atau mau menunggu bapak"tanya pak Rahmat setelah selesai menyantap dua potong roti tawar yang dioles dengan selai nanas kesukaannya dan secangkir kopi hangat.
"Bapak sudah bangun belum ya pak?"tanya Khaula sembari berjalan menuju ruang keluarga tempat kopernya diletakkan.
"Kurang tau neng,kayanya bapak masih diatas,mungkin sudah bangun tapi belum turun,tapi kata bapak dimobil tadi malam katanya jam 6 pg neng Lula sudah harus dianter kan ya....karena takut terlambat sampai rumah pak Adhitama,karna istri pak Adhitama katanya mau ada urusan"jawab
pak Rahmat panjang lebar sambil mengikuti langkah kaki Khaula menuju ruang keluarga.
"ok pak kalau gitu kita langsung berangkat ya pak"Khaula menjawab pak Rahmat dengan menarik pegangan koper miliknya.
"Biar saya bantu neng"pak Rahmat mengmbil alih gagang koper dan mendorongnya kedepan pintu rumah menuju garasi mobil,kemudian membuka bagasi mobil dan menarok koper dan 2 tas lain milik Khaula dibagasi.
Khaula masuk kemobil dan kemudian tak butuh waktu lama pak Rahmat sudah melajukan mobil hitam nan mengkilat itu melewati pintu gerbang dan menerobos jalanan ibukota yang masih terbilang lengang karena hari libur.
Tepat pukul 7 pagi Khaula sampai dirumah pak Adhitama.Ternyata Khaula merasakan hal yang sama,dadanya berdebar.,iramanya tak menentu tak bisa diungkapkan dengan kata kata, hal yang tak pernah ia rasakan selama ini bahkan meski ia sedang bertanding bertarung digelanggang sekalipun.Bola matanya melebar meneliti sekeliling saat turun dari mobil,gagang pintu mobil masih dipegangnya dengan kuat, untuk menutupi perasaan gugupnya.
Khaula mengambil nafas dalam dalam dan dihempaskannya dengan kasar,meski tak terlihat jelas tapi sepertinya pak Rahmat bisa merasakan apa yang terjadi pada Khaula.
"Bismillah"bibirnya mengucap kalimat pembuka mengawali niatnya untuk bekerja.
"Apa saya bisa pulang neng?atau saya tunggu sampai tuan rumahnya datang" kata pak Rahmat sambil menurunkan barang barang yang ada dibgasi.
Belum sempat Khaula menjawab, tiba tiba suara seorang wanita sudah terdengar dari balik punggungnya
"Alhmdulillah...Lula uda nyampe"wanita itu menyambut Khaula diambang pintu.
khaula menundukkan badannya seraya tersenyum meski si tuan tak melihat bibirnya melebar karena tertutup cadar.Tapi buk silvi tau Khaula tersenyum dengan melihat bola matanya yang menyipit.
"Lula simpan barang barang Lula dulu dikamar Lula ya...kamar sudah saya siapkan"kata buk Silvi menuntun Khaula memasuki ruangan besar bergaya Eropa.
Khaula melangkah mengimbangi buk Silvi menuju kamarnya yang sudah disiapkan. Buk Silvi membukakan pintu kamar dan mempersilahkan Khaula untuk masuk.Khaula masuk kedalam ruangan yang cukup besar baginya, memang tak sebesar dan tak senyaman kamarnya dirumah pak Dodi tapi sudah lebih dari cukup baginya.Karena ia sadar disini ia bekerja.bukan dianggap sebagai anak.
"Terima kasih banyak buk"kata Khaula sambil menunduk.
"Sama sama Lula,kalau kamu tidak nyaman nanti kamu bilang aja sama ibuk, nanti akan ibu suruh orang untuk merubah disign ataw dekor atau perabotnya"jawab buk Silvi
"Alhamdulillah...ini sangat nyaman buk,terima kasih"Khaula menundukkan lagi badannya.
"Silahkan beres beres dulu habis itu keruang makan kita sarapan,kamu pasti belum sarapan karena pagi pagi sudah datang kesini"buk Silvi berlalu meninggalkan Khaula untuk membereskan barang barang bawaanya.
Hampir setengah jam Khaula mendekam di ruang kamarnya.Disusunnya segala isi koper kedalam almari yang sudah disediakan di dalam kamarnya.Setelah selesai ia bergegas menuju ruang makan.Tak susah baginya mencari ruangan itu,karena tadi malam ia sudah pernah mengunjunginya, ingatan Khaula cukup tajam dan cukup peka, pendengarannya sangat cepat menangkap suara kecil sekalipun.
Sesampinya diruang makan pak Adhitama dan buk Silvi sudah menunggunya disana.Buk Silvi melambaikan tangan kanannya"sini La...duduk disamping ibuk"buk Silvi menepuk nepuk kursi yang ada di samping kirinya.
"Terima kasih buk"Khaula hanya berdiri tegap disebelah kiri buk Silvi yang sedang duduk menyantap sarapannya.
"duduk sini"buk Silvi menunujk kursi didepan Khaula berdiri
"Mohon maap buk.say sudah mulai bekerja pagi ini, jadi tugas saya berada di samping ibu ,dan memastikan kalau ibu bisa nyaman menikmati sarapan"jelas tapi sangat lembut didengar.
sontak buk Silvi mendongak mendengar jawaban Khaula.Kemudian buk Silvi tersenyum.Pak Adhitama pun ikut melihat ke arah Khaula mendengar jawaban Khaula.kemudian tersenyum dan melanjutkan sarapannya.
Happy reading kakak....trm ksh...mohon maap kalau terdapat banyak kata kata yang salah dan typo...mohon krisannya...😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
N Hayati
debarannya sdh terasa padahal org yg membuat debarannya berdetak kencang belum muncul sungguh feeling so good
2021-12-18
1
N Hayati
its okay lula
2021-11-03
0
N Hayati
semangat thor
2021-10-02
0