Jam sudah menunjukkan pukul 6.20 wib sore.Setelah mereka selesai menunaikan ibadah sholat fardu magrib di mushollah kecil di depan jalan masuk rumah sahabat pak Dodi yang bernama Adhitama Negara.Entah apa yang terjadi pada hati Khaula, tiba tiba saat mobil berhenti tepat di depan pintu masuk rumah besar nan megah yang bergaya Eropa ada suatu keraguan pada hatinya.
Khaula merasa mungkin karena ia tidak percaya diri.Ini pengalaman pertama baginya bekerja di negara sendiri.Luar bisa sungguh debaran dijantungnya. Seperti bukan debaran biasa.Suara ketukan pintu mobil membuatnya sontak tersadar.Ditariknya nafas panjang dan dihembuskannya pelan dari ronggo mulutnya.
Khaula turun dari dalam mobil dengan pandangan nanar.Pak Dodi tersenyum padanya "apa kamu gugup Lula?"tanya pak Dodi
"Sedikit pak"jawabnya lalu melemparkan pandangannya kesegala arah....Khaula sudah terbiasa waspada pada segala keadaan disekitarnya. Matanya jelalatan kekiri dan kanan halaman luas nan asri milih keluarga ini.
"Silahkan pak Dodi, bapak sudah ditunggu didalam" kata seorang lelaki berusia sekitar 40 tahunan berkulit sawo matang sambil mempersilahkan masuk kedalam rumah.
Kaki Khaula bergetar.Ada apa gumamnya dalam hati.Tak biasanya ia merasakan firasat lain.Tapi mungkin karena ia sudah lama tidak bekerja dan hanya istrihat.
Sesampainya diruangan yang berciri Eropa dengan perabot perabot elegant nan mahal mereka sudah disambut dengan sang empunya rumah.Terlihat seorang lelaki paruh baya berusia sekitar 55 tahun dan seorang wanita yang usinya hampir tidak jauh beda dengan sang pria dengan dandanan yang rapi dan keibuan.Tapi jelas terlihat bahwa ia istri seorang pejabat parlemen dengan gaya anggunnya.
Pak Dodi dan pak Adhitama Negara bersalaman dan berpelukan sementara istrinya menyambut jabat tangan Khaula dengan senyuman hangat.kemudian bergantian, pak Dodi bersalaman dengan buk Adhitama Negara, sedang Khaula hanya mengangkat tangannya sampai dada tanda hormat pada pak Adhitama Negara,dan syukurnya pak Adhi mengerti bahwa Khaula tidak berjabat tangan dengan lelaki yang tidak muhrimnya,mungkin pak Dodi sudah menyampaikannya.
"Ini Khaula...biasa dipanggil Lula"kata pak Dodi mengenalkan Khaula pada kedua pasangan suami istri tersebut,
mereka menggangguk tanda mengerti.
"Jadi kira kira kapan Lula bisa segera bekerja" kata bu Adhitama Negara dengan suara lembutnya
Sontak Khaula membuka bola matanya lebar sambil menelan saliva ditenggorokannya.
Khaula menatap pada pak Dodi yang berada persis disebelahnya untuk mendapatkan persetujuan.
"Kapan pun Lula siap Silvi"jawab pak Dodi sambil menyunggingkan senyum tipisnya.
"Baiklah kalau begitu besok pagi Lula sudah langsung bisa menjalankan tugasnya"timpa buk Silvi sebelum Khaula memberikan persetujuannya.
"Baik bu...saya siap melaksanakan tugas"jawab Khaula dengan terpaksa tersenyum.
"Bagus kalau begitu,karena lebih cepat lebih baik,agar ibu bisa lebih bebas keluar rumah,kamu bisa menyetir kan?"kata pak Adhitama
"Bisa pak"jawab Khaula sembari menganggukkan kepalanya, buk Silvi dan pak Adhitama mengangguk bersamaan.
"Bagus kalau begitu"kata pak Adhitam kembali.
"Jangan kawatir kalau soal meneyetir, Lula itu ahlinya" timpa pak Dodi sedikit dengan nada tinggi
Pembicaraan pun berlangsung, pak Adhitama dan buk Silvi bergantian bertanya pengalaman bekerja Khaula saat menjadi agen rahasia disalah satu perusahaan agen terkenal di negeri paman sam.Sambil sesekali pak Dodi bernostalgia mengingat ngingat masa lalu disaat mereka masih muda.Khaula yang berada disana hanya dapat mendengar sambil sesekali tersenyum meski tak terlihat karena ia bercadar.Tanda tangan kontrak kerja pun dilaksankan pada malam itu.Intinya dalam kontrak tersebut Khaula harus menemani kemanapun buk Silvi bepergian termasuk menjadi supir dan asisten pribadi buk Silvi, sampai sampai khaula harus tinggal dirumah megah milik keluarga Adhitama.
Akhirnya pembicaraanpun berkahir dengan pak Adhitama mengisahkan apa kiranya yang membuat keluarga pak Adhitama ini sampai menyewa orang untuk menjadi pengawal pribadi sang istri. Ternyata sang istri kerap kali mendapat teror dari orang orang yang tidak suka pada kepemimpinan pak Adhitama di parlemen dan juga pesaing pesaing bisnis pak Adhitama yang jumlahnya lumayan banyak.Sampai pernah suatu ketika kala itu buk Silvi berbelanja di suatu mall tiba tiba saat hendak berjalan menuju tempat parkir buk Silvi ditabrak orang tak dikenal sampai kaki kanannya patah.Kejadian itu membuat buk Silvi trauma untuk keluar rumah.Terlebih pernah mereka mencari seorang supir dan pengawal pribadi buk Silvi tapi ternyata malah merekalah yang mencoba menyabotase mobil buk Silvi membuat seolah olah rem blong, dan buk Silvi kecelakaan terpental keluar dari mobil.
Kejadian demi kejadian yang dialami buk Silvi membuatnya traum yang mendalam.Sehingga sang suami harus benar benar harus selektif dalam memilih pengawal dan sopir pribadi buk Silvi. Untung saja disaat kejadian terakhir sabotase rem blong pak Dodi berkunjung kerumh sahabatnya ini.dan pak Dodi teringat akan Khaula yang berniat pulang kenegara ini.Pak Dodi langsung menawarkan pak Adhitama Khaula untuk menjadi pengawal pribadi buk Silvi, dengan jaminan dirinya sendiri.Bahwa Khaula pasti bisa menjadi pengawal pribadi ibuk Silvi dengan sangat baik.
Panjang lebar pembahasan pada malam itu sampai pak Adhitama mengajak pak Dodi dan Khaula untuk makan malam bersama.Khaula merasa pada saat mereka sedang makan malam ada yang sedang memperhatikan dirinya dari ujung sudut tangga yang tepat ada disamping kanan meja makan.Sudut mata Khaula terus membidik mencari tau menerka nerka dalam hatinya.Buk Silvi yang menyadari kepekaan khaula langsung menegurnya"ada apa Lula?ada sesuatu yang ingin kamu tanyakan?ataw makanan ini tidak sesuai denganmu?" buk Silvi bertanya sambil terus mengunyah makannya.
"Tidak buk.tidak ada apa apa,mungkin saya terlalu lelah"jawab Khaula secepat kilat,dan mengarahkan pandangannya pada piring yang berisi nasi di depannya.
"Kalau begitu setelah makan kita akan segera pulang Lula,biar kamu bisa beristirahat dan besok pagi pagi bisa segera kembali kesini" kata pak Dodi sambil terus menyuapi nasi kedalam mulutnya.Khaula hanya mengangguk tanda setuju pada perkataan pak Dodi. Meski sesekali mata elang Khaula terus menyelinap kearah sudut tangga menuju lantai dua rumah megah itu.Tapi tak ada yang ia dapatkan sampai selesai sesi makan malam.
Setelah makan malam pak Dodi dan Khaula berpamitan kepada pak Adhitama dan buk Silvi.Mobil pak Dodi pun melaju meninggalkan pekarangan rumah pak Adhitama yang megah dan luas.Menyusuri jalanan ibukota yang tak pernah terlelap meski jam telah menunjukkan pukul 9.30 malam saat ini.Geliat ibu kota semakin malam semakin ramai.Lampu lampu jalan menghiasi jalanan ibukota yang ramai,seolah olah mereka bertugas mengucapkan selamat jalan pada pengguna jalan jalan raya.
Tepat jam 10 malam saat pak Dodi dan Khaula sampai didepan rumah.Rita tidak terlihat di ruang kelurga,mungkin sudah beristirahat bersama suaminya.Khaula berpamitan pada pak Dodi untuk segera beristirahat masuk kedalam kamarnya meski ia tak langsung beristirahat setelah masuk kedalam kamar.
Khaula masih harus membereskan pakaiannya yang tadi sudah di keluarkan sebagian dari dalam kopernya.Setelah semuanya selesai barulah Khaula dapat meluruskan pinggangnya mengistirahatkan tubuh mungilnya yang sangat lelah.
Happy reading kakak..terima kasih....mohon krisannya...mohon maap bila terdapat kesalahan kata dan typo.😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Neulis Saja
debaran jantungnya dan gemetarannya sampai tak enak hati karena ada org yg memperhatikanmu dan justru itulah yg akan menjadi suamimu kelak Lula
2023-12-08
0
khitara
suka banget aku sama karakter cewek yang kayak gini....
2023-08-10
2
N Hayati
suka dgn karakternya yg mandiri dan tangguh
2021-11-03
0