Lelah

Khaula Nusaiba sedang berdiri tegap disamping tuannya buk Silvi istri anggota parlemen dan pengusaha nomor wahid di ibukota ini.Wajahnya menatap kesekitar,memastikan keadaan aman terkendali.Setelah buk Silvi selesai sarapan, pagi ini buk Silvi mengajak Khaula berjalan jalan mengeliligi seluruh seluk beluk rumah dan halaman luas miliknya.Sembari bercerita apapun yang pernah ia alami mulai dari teror teror kecil berupa sms...wa ataw telepon sampai berbentuk percobaan pembunuhan.

Khaula mendengarkannya dengan sangat berhati hati.Ia simpan dimemorynya segala kejadian demi kejadian yang diceritakan.Mencoba untuk menelaah agar kedepan ia tidak salah menjaga kliennya.Buk Silvi seorang wanita yang kuat pikirnya,bisa bertahan sampai saat ini mendampingi lelaki super yang luar biasa membuatnya hampir terbunuh berkali kali,hingga mereka sampai di taman belakang rumah yang terdapat banyak sekali bunga mawar yang sedang mulai mekar dengan warna yang beraneka ragam.Buk Silvi duduk di tangga gazebo yang ada ditaman itu untuk menghilangkan lelah berjalan memutari rumah dan halaman yang sangat luas.Sangat nyaman sekali rasanya kalau duduk didalam gazebo sambil memandangi mawar mawar yang sedang bermekaran.

"Ibuk dengar kamu anak yatim piatu"kata buk Silvi sambil memandang lurus kedepan melihat bunga bunga yang sedang bergoyang goyang ditiup angin.

"Iya buk,kedua orang tua saya sudah meninggal disaat saya baru saja lulus SMA"jawab Khaula sambil membuang nafas yang terasa perih karena tiba tiba teringat dengan ayah dan ibunya.Teringat akan jasa mereka sampai Khaula berada dititik ini.

"Usiamu sekarang berapa Lula?"tanya buk Silvi, lagi lagi ia melihat lurus kedepan, tak menoleh pada Khaula.

"28 tahun buk"jawab Khaula singkat.Tiba tiba ia teringat usianya yang baru ia ucapkan.Ia tersadar dan bergumam didalam hati usia yang sudah tidak muda lagi.

"Apa kamu sudah punya calon"tanya buk Silvi, kali ini buk Silvi menoleh pada Khaula seperti ingin memastikan jawaban Khaula.

Karena merasa terpojok oleh pertanyaan buk Silvi, Khaula melemparkan pandangannya kesegala arah.

"Belum kepikiran buk saya masih ingin berkarir"jawabnya cepat.

Ingin rasanya ia tidak menjawab pertanyaan tadi.Tapi ia tak berdaya.Karena ia ingat betul kalau didalam kontrak yang ia tandatangani tertulis buk Silvi barhak bertanya apapun juga padanya dan Khaula harus menjawabnya dengan jujur.

Menyadari Khaula tidak terlalu suka dengan pertanyaannya buk Silvi mengajak Khaula melanjutkan perjalanannya menyusuri tiap sudut rumah dan halaman besar ini.Meninggalkan taman bunga yang indah dengan segala warna.

Hampir 1 jam lebih buk Silvi bersama Khaula berjalan jalan mengelilingi rumah dan halaman besar ini. Karena waktu sudah menunjukkan pukul 11 lewat buk Silvi menyuruh Khaula untuk beristirahat terlebih dulu sebelum buk Silvi mengajaknya jalan jalan ke mall siang nanti setelah sholat fardu zuhur.

Setibanya dikamar Khaula buru buru melepaskan nikab atau cadarnya dan melepaskan hijab besarnya juga jaket yang selalu ia kenakan.Suasana panas terik matahari di luar sana membuatnya sangat gerah.Sebelum sholat zuhur Khaula berencana memanjakan dirinya dengan guyuran air dingin, pasti sangat segar pikirnya.Karena terlalu penat menemani tuannya berkeliling, tapi sebelum ia memutuskan untuk mandi Khaula merebahkan dirinya pada kasur empuk yang membal.Sangat nikmat sekali, berguling kekiri dan kekanan.Kemudian setelah hilang penatnya ia bergegas menuju kamar mandi dan menyelesaikan misinya.

Tepat sesaat sebelum pintu diketuk oleh seseorang dibalik sana Khaula sudah ready.Siap dengan tas ranselnya yang kecil, dan siap dengan sepucuk senpi yang ia selipkan dipinggangnya dibalik baju kaos hitam kesayangannya, sedang pisau lipat disimpannya di balik celana leging di dalam kaos kaki dibetisnya.Khaula telah akrab dengan barang barang itu, jauh sebelum ia bekerja sebagai mata mata dinegeri paman sam.Karena ia seorang atlet pencak silat, ia juga seorang penembak ulung yang disegani lawannya diarena olimpiade temba,.malah ia selalu menjadi juara.Tapi selama ini ia tak pernah menggunakan semua benda benda tersebut untuk hal yang salah, ia hanya sekedar berjaga jaga.Kalau kalau saja benda itu diperlukan dalam pekerjaannya.

Khaula keluar dari kamarnya.melihat buk Silvi yang ada dibalik pintu Khaula tersenyum sambil membuka kaca mata hitam yang sudah dikenakannya.

"Mohon maap buk, sudah membuat ibuk menunggu"Khaula menundukkan kepalanya

"Tidak apa Lula, kita makan siang dulu baru pergi, tapi kali ini kamu benar benar harus makan karena tadi pagi kamu tidak sarapan, saya tidak mau kamu sakit.Karena saya tidak mau repot"kata buk Silvi seraya berjalan menuju ruang makan.

Khaula tersenyum"baik buk"jawabnya sembari mengejar langkah buk Silvi.

Buk Silvi makan siang bersama Khaula dimeja makan hanya berdua siang ini, karena pak Adhitama sedang ada urusan.Setelah selesai makan buk Silvi mengajak Khaula ke mall karena sudah lama sekali buk Silvi tidak pergi shoping, karena trauma dengan beberapa kali kejadian yang menimpa dirinya.Siang ini Khaula mulai menjadi supir yang lihai.Hanya butuh waktu 10 menit untuknya pemanasan meliuk liuk dijalanan ibu kota.Tangannya begitu terampil memainkan benda bulat yang bisa mengendalikan benda yang ia naiki.Setelah hampir satu jam akhirnya ia dan buk Silvi sampai diparkiran mall yang dimaksud buk Silvi, dengan bantuan alat canggih bernama google map.Khaula hanya butuh mengingat ingat saja jalanan ibu kota karena hampir 7 tahun ia meninggalkan jalanan ibu kota ini.

Saat berbelanja buk Silvi begitu senang sekali.Beberapa kali ia meminta penjaga toko dimall untuk mempotonya bersama Khaula.Entah apa story yang ia buat ataw dimana ia memposting segala poto tadi pikir Khaula.Atau hanya sekedar untuk dokumentasi pribadinya.Dimana mana yang namanya seorang wanita pasti saja paling senang kalau sedang shoping, kecuali Khaula.Betisnya berasa sakit karena Khaula tidak menikmati pekerjaan ini.Khaula paling tidak suka berpoto.Tapi ia tak bisa membantah disaat buk Silvi memintnya berkali kali untuk berpoto.

Puas berkeliling dan berbelnja beberapa kantong akhirny buk Silvi mengajak Khaula untuk pulang.Saking senangnya buk Silvi hari ini karena sudah lama tidak ke mall buk Silvi sampai membelikan beberapa barang untuk Khaula sebagai rasa terima kasihnya.

Jam sudah menunjukkan pukul 7.30 malam saat ini.Khaula masih khusyuk disajadahnya.Setelah sholat magrib ia melanjutkan membaca alquran dan sholat isya.Alaramnya berbunyi sangat keras saat ia mulai terlalai diatas sajadah setelah sholat isya.

Dengan cepat ia mematikan alarm dan bersiap, menuju ruang makan, melihat tuannya sedang menunggu.

"Ayo makan Lula"kata buk Silvi yang sendirian menunggu dimeja makan.

"Mohon maap saya masih kenyang buk.saya makan buah saja nanti"jawab Khaula yang masih berdiri disisi kiri buk Silvi.

"Kalau gitu pergilah istirahat,ibuk tau kamu kelelahan"kata buk Silvi sambil menyendok nasi memasukkan kedalam piringnya.

"Baik buk.terima kasi"Khaula menunduk,setelah itu berjalan menuju kamarnya.

Secepat kilat khaula berbaring dikasur masih lengkap dengan hijab dan cadarnya,karena merasa sangat lelah akhirnya Khaula tertidur.Merajut impian dipulau kapuk.

terima kasih...happy reading kakak...mohon krisannya...mohon maap apabila terdapat kesalahan dan typo dalam tulisan ini.😘

Terpopuler

Comments

N Hayati

N Hayati

padahal perempuan paling seneng shoping tapi lula tdk seneng dgn shoping dan foto2, keluar dari kebiasaan sbg perempuan pas author memberikan karakter pada khaula yg diambil dari nama sahabat rahabat rasul bisa dijadikan ibrah bagi para gadis

2021-10-02

0

Lheea Amelia

Lheea Amelia

seneng deh, wanita yg sangat luar biasa...

2021-08-14

0

ïm.ålgå†år~ ✨

ïm.ålgå†år~ ✨

keringeten bacanay

2021-04-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!