Aku Menemukanmu Wahai Imamku

Aku Menemukanmu Wahai Imamku

Aku Ingin Menghalalkanmu

Semburat orange terlihat memancar indah dari arah barat. menandakan siang akan berganti malam. seorang gadis tengah duduk menikamati senja di bakon kamarnya. menatap teduh pemandangan di hadapanya. sebuah mentari yang berwarna orange. tidak menyakati mata namun malah memanjakan mata. senyuman manis penuh kehangatan tersunging di bibir tipisnya.

"Ratna, Ada Nak Rega cepat turun, Sayang," sahut seorang wanita dari lantai satu.

"Iya, Bu. Ratna akan turun." Sekilas matanya kembali menatap teduh Mentari yang akan terlelap semantar itu.

Ada apa lagi, Dia datang kemari? bukanya ia sudah bahagia dengan kekasihnya! batin Ratna.

tak lama helaan nafas keluar begitu saja.

 

"Nih, sekalian bawa," ucap Sri - ibu Ratna-  sebari memberikanya nampan yang sudah berisi air dan juga cemilan kering. Mata Ratna mengerjab.

"Sudahlah, Bu. tidak usah. Tuan Rega pasti tidak akan makan makanan seperti ini."

"Suust, Sayang. kamu jangan seperti itu. ingat kita harus selalu menjamu tamu dengan baik. bukankah dalam islam juga mengajarkan hal seperti itu?" Ratna kembali menghela nafas rendah. ia tidak bisa mengelak kembali. hanya mengagguk menyetujui pernyataan Ibunya.

 

Kaki itu berjalan menuju ruang tamu tempat Tuannya, otw eh Mantan Tuannya duduk menunggu kehadirannya. Ratna kembali lagi menghela nafas.

 

Ratna kamu kuat, kamu pasti kuat, tenang! kamu harus tenang! wahai hati diam lah dan tenanglah. Ratna membatin.

 

sebuah gorden menbatasi antara ruang tamu dengan ruang tv. Ratna segera menyibak gorden untuk menemui Rega disana. matanya membulat. saat sepasang mata keduanya bertemu. seketika itu juga wajah Ratna memanas dan rona merah terlihat merona di sana. cepat-cepat ia menundukan kepala untuk menormalkan detak jantungnya, dan juga wajah yang memanas itu.

 

"Maaf, Tuan Rega. kami hanya memiliki cemilan ini, mungkin Tuan akan enggan memakannya tapi saya harap Tuan tidak membenci jamuan di rumah saya," ucap Ratna setegah mati berusaha normal di depan Laki-laki bernama Rega itu. senyuman hangat tersunging di sana. meski Ratna tidak melihatnya namun helaan nafasnya seakan menandakan jika dirinya merasa lega, entah karna apa.

 

"Saya akan menikmati jamuan istimewa ini," ucapnya dengan nada suara yang rendah. dan hangat saat memasuki gendang telinga gadis itu. seakan itu membantu memompa hatinya agar lebih cepat lagi berdetak.

Blus!

Wajah Ratna merona kembali, membuat dirinya harus menundukan kepala agar tidak terlihat oleh laki-laki didepannya.

"A-ada apa Tuan datang kerumah saya?"  tutur Ratna gugup. hatinya sulit di normalkan. tapi dirinya masih bisa sedikit mengatur nada suaranya. agar terlihat wajar.

"Angkatlah kepalamu, aku ingin melihat wajah mu!"  gadis itu mengeleng cepat. tanganya mengepal kuat di atas pahanya. membuat dahi Rega mengkerut tak mengerti.

"Apakah aku bukan muhrimu? jadi engkau tak berkenan untuk kupandang lama-lama?" tubuh Ratna seakan membeku seketika. getaran yang entah dari mana seakan mengelitik tubuhnya. desiran bahagia yang entah sejak kapan memenuhi hatinya namun tiba-tiba semua itu runtuh tatkala bayangan wanita itu muncul di benaknya.

"Benar, Tuan. saya tidak bisa membiarkan siapapun memandang saya kecuali muhrim saya."

"Lantas apa yang harus saya lakukan? apakah perlu saya menghalalkan mu agar dapat memandang wajah mu?"

Gadis berhijab biru itu terdiam sesaat. tersenyum getir saat mendengar kalimat dari Rega yang entah sejak kapan menohok hatinya.

"Apakah anda mengatakan itu secara sungguh-sungguh?" Rega mengangguk cepat, seakan menyakinkan jika dirinya seratus persen yakin.

"Maaf, Tuan. jika anda menghalalkan saya hanya karana tubuh saya, mohon maaf saya tidak bisa." Mata Rega menbulat ia tidak menyangka kalimatanya akan di artikan seperti itu.

"Tidak, Bukan seperti itu?"

"Lalu?"

"Saya ingin menjadikanmu istri saya."

 

 

Terpopuler

Comments

Om Rudi

Om Rudi

Om mampir nih, nyicil dulu ya, Neng


Yuk dukung karya Om Rudi :

Pendekar Sanggana

Sanggana1: Perampok Raja Gagah

2020-11-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!