Sementara Maya yang bergulat dalam pikiran nya yang cemburu,
Andri sampai di depan Riana.
"Aku cuma ingin kita berangkat bareng soal nya mobil ku mogok." Jawab Riana sambil melemparkan senyum manis menggoda, dengan mata yang dikedipkan sebelah.
Deg...
Hati Andri berdegup kencang.
Ada apa ini kok aku jadi salah tingkah seperti ini melihat dia.
"Andri, ayoooo. Istrimu ada di sana sedang melihatmu!" Ucap nya dalam hati
Lalu menoleh ke arah Maya yang berdiri di dekat di pojok ruangan sambil meremas-remas jarinya sendiri dengan mata berkaca -kaca.
"Maap RI, gak bisa. Nanti istri ku cemburu!" Jawab Andri datar.
"Aku yakin istrimu baik, pasti dia mengijinkan nya. Waktu itu saja tanpa di minta dia suruh kamu antar aku pulang." Jawab Riana dengan genit.
"Kali ini aku gak yakin." Andri masih dalam mode datar.
"Kalau gitu biar aku yang minta ijin." Riana, sambil berlalu menghampiri Maya di pojokan.
Sementara Andri mengikuti dari belakang
...****************...
...Sesampainya di tempat Maya...
"Mba Maya, boleh aku nebeng naik mobil mas Andri? Soal nya mobil mogok." Riana, dengan tatapan mata penuh harap agar Maya mengijinkan nya.
"Oooh tentu ...tentu saja ." Maya tersenyum, meski dalam hatinya kesal.
Riana tersenyum lebar dengan senang nya.
"Terima kasih mbak, terima kasih."
"Untuk apa?" Maya, hatinya mulai kesal.
"Ya untuk ijin nya." Riana tersenyum senang.
"Ijin apa? ah, makanya denger dulu saya bicara sampai selesai."
"Maksud saya, tentu saja gak boleh, karena mas Andre cuma milik saya seorang!"
Maya, dengan penekanan pada bagian milik saya. Sambil berjalan ke arah Andre yang berada di belakang Maya lalu menggandeng tangan nya dengan erat.
Mendengar itu tentu saja Andre jadi tertawa kecil geli dengan tingkah Maya.
"Haha...may..may, bisa saja kamu ngerjain riana
Bisik nya ke telinga Maya."
Maya tersenyum dengan wajah puas , melihat
Riana yang salah tingkah Karena merasa bego.
Sementara itu Riana menghela nafas berusaha santai untuk menghilangkan ekspresi bodoh nya.
"Tapi kita kan searah, lagian satu kantor lagi. Jadi gak salah kan kalau kita berangkat bareng."
Riana dengan tidak tau malu nya.
"Jelas salah mbak Riana, mas Andri direktur dan mbak Riana sekertaris nya. Terus mas Andri udah nikah lagi, dan istrinya itu saya. Nanti kalau berangkat bareng bisa jadi gosip dong. kan itu gak baik nantinya." Jawab Maya dengan penekanan pada kata istri.
Riana yang semakin terpojok tambah kesal,
"Ya udah kalo gitu saya permisi mau naik taxi!" Riana Dengan penekanan pada bagian taxi.
Riana pun pamit kemudian berlalu pergi
Andri hanya bengong melihat tingkah dan kata - kata Maya, yang selama ini belum pernah dia lihat.
"Kamu belajar dari mana kata - kata hebat seperti itu? sehingga berhasil ngusir Riana."
Puji Andri sambil mengusek rambut Maya
"Ingin tahu siapa yang sudah mengajari aku?" Ucap Maya sambil mencubit hidung suami nya gemes.
"Jangan kamu bilang adik ku! bukan dia kan?" Andri, dengan menatap mata Maya intens.
"Heuh...heuhhh"
"Memang dia sih." Maya,sambil nyengir.
"Wah memang si Vino tuh, bisa - bisanya ngajarin bini gue jadi ketus hehehe. Tapi bagus juga sih!" Cibir nya dalam hati sambil tersenyum - senyum sendiri.
"Hey.... hello"
"Kenapa sih senyum-senyum sendiri? ngetawain aku ya?" tanya Maya dengan heran, sambil mengernyitkan dahi nya.
"Nggak, ah udaah jangan suudzon gitu. Aku mau berangkat dulu ya sayang. Nanti kesiangan, aku ada meeting penting." Mengecup kening Maya sekilas lalu pergi.
"Maas!"
Andri menoleh
"Kamu lupa ya, katanya mau antar aku ke rumah ibu." Nerengek dan menggandeng tangan suaminya.
"Oh ...iya!" Andri Menepuk dahi nya.
"Nanti malam aku antar ya sayang , soal nya sekarang aku mau meeting dulu." Andri, mencubit gemes hidung istri nya.
"Iya, iya deh." Maya tersenyum.
"Oh ya satu lagi sayang, nanti ada pembantu yang akan datang hari ini nama nya mbok Iin dia tetangga ku waktu di tempat tinggal ku dulu."
Andri, naik mobil lalu pergi. Sebelumnya, dia melambaikan tangannya pada Maya.
Maya balas melambaikan tangan nya.
"Dah sayaang!" Maya.
Maya duduk di ruang kerjanya menatap laptop nya, sambil sesekali mengetik.
"Selamat siang dengan Maya fashion?"
Sebuah email masuk di laptopnya.
"Iya ...benar." Maya.
"Saya Randi, setelah melihat gambar-gambar desain anda saya ingin memesan jasa desain pakaian buatan anda untuk tunangan saya, bisakah kita membuat janji temu untuk membicarakan nya?"
"Oooooh tentu saja bisa, dengan senang hati."
Maya senang mendapatkan customer baru, sepagi ini.
"Kapan anda ada waktu untuk menemui saya tapi kalau bisa secepatnya?" Randi.
"Tentu saja, kebetulan hari ini saya bisa." Jawab Maya antusias.
"Baiklah. Bagaimana kalau hari ini jam 12, sekalian makan siang di restoran xx" Randi.
Maya Melihat jam di tangan nya
"Jam 10.30 , masih keburu." gumamnya.
"Oke saya bisa." Jawab Maya bersemangat.
Maya pun segera bersiap, untuk menemui customer baru nya.
Saat Maya membuka pintu, di depan pintu ada seorang wanita berusia sekitar 55 tahunan berdiri hendak mengetuk pintu.
Tapi pintu ke buru kebuka
"Non!" sapa nya
"Ini...Bu Iin bukan ya ?" Maya, tersenyum ke arah wanita paruh baya itu.
"Iya non. Saya Iin calon pembantu yang dipilih pak Andre." Bu Iin dengan sopan nya.
"Oh, silahkan masuk bu."
"Kebetulan saya ada urusan, ibu langsung aja masuk. Saya antar ke kamar ibu dulu ya." Maya segera mengajak Bu Iin masuk dan menunjukkan kamar nya lalu dapur.
"Maap ya Bu, saya buru - buru, mau ketemu klien ada yang mau pesan jasa desain baju saya."
Ucap Maya, sambil buru-buru keluar lalu naik mobil nya dan pergi menuju ke restoran yang sudah di tentukan.
...🌼20 menit kemudian 🌼...
...Restoran xx, ...
dia langsung menuju meja no 12 seperti yang sudah di pesan kan Randi.
Jam menunjukkan pukul 12:05
"Wah, terlambat 5 menit nih." gumam Maya.
Tampak di meja no 12, seorang pria berwajah tampan sedang duduk.
Mungkin itu orang nya.
Selamat siang dengan mas Randi...?"
Tanya maya, dengan nafasnya yang sedikit tersengal, karena setengah berlari.
"Iya betul, ini mbak Maya yah...?"
Randi balik bertanya, dengan senyuman ramah nya.
"Maya, kenal kan saya Maya! " Mengulurkan tangannya.
"Randi.." Menerima uluran tangan Maya. Mereka pun berjabat tangan.
"Silah kan duduk!"
Ucap Randi dengan ramah dan senyuman tak lepas dari bibirnya.
"Maap ya mas Randi, saya telat." Ujar Maya.
"Gak apa -apa kok mba, saya juga baru sampai. Gimana kalau panggil saya dengan nama saja, supaya lebih akrab." Ucap Randi, masih dengan senyum ramah nya.
"Ooh, baik lah Randi." jawab Maya.
"Saya boleh panggil Maya saja?" tanya Randi.
"Tentu saja boleh." Maya pun tersenyum, penuh persahabatan.
"Oh ya, jadi mengenai desain nya mau yang mana ya?" Maya membuka obrolan.
"Sebenarnya ada 3 desain yang saya sukai,
saya bingung harus pilih yang mana. Jadi apa bisa anda memilih kan nya?" Ujar Randi.
"Okeee, desain yang mana saja? " Maya.
Lalu Randi memperlihatkan 3 desain buatan Maya yang sudah di save di ponsel nya.
bersambung...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...Terima kasih sudah membaca karya saya...
...🙏🏻🙏🏻🙏🏻😀😀😀...
...Di tunggu dukungannya...
...Like...
...Vote...
...komentar...
...hadiahnya...
...salam...
...mirastory...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Neti Jalia
10 like untukmu thor,dukung jg karyaku ya🤗
*hujan dibalik punggung
*suamiku ceo ganas
2021-04-25
1
Wulan.m.s.d
sukaaaa
2021-03-02
0