Sementara itu di meja makan tampak Maya makan bersama dengan Vino, Maya tampak murung.
"May, kenapa? Apa ada yang salah? "Tanya Vino, sambil mengernyitkan dahi nya tanda kalau dia heran.
"Gak apa - apa kok, aku hanya bingung. Seperti ada yang disembunyikan oleh Andri." Jawab Maya pelan dan agak lesu.
"Boleh kalau aku berpendapat?" Menatap ke arah Maya dengan pandangan penuh harap.
Maya mengangguk, dia mau mendengarkan pendapat nya.
Maya pun balik menatap ke arah vino
Dengan rasa ingin tahu nya.
"Boleh, aku ingin dengar."
"Hem gini, kalau menurut pandangan ku sebagai seorang pria, ya. Jika aku ingin menemui wanita lain yang di anggap spesial pasti aku akan mencari alasan untuk berbohong." Ucap Vino dengan penekanan pada kata spesial.
"Maksud kamu, Andri ingin menemui wanita lain?" Beranjak dari tempat duduknya
dengan kesal kepada Vino.
...Maya...
"Iya begitulah." Dengan santai dan tersenyum.
"Ooohh, nggak... nggak. Andri itu bukan kamu! Dia gak kaya gitu." Maya tersenyum sinis seolah meledek Vino.
"Itu kan cuma opini ku saja. Kamu bebas mau percaya atau nggak. Tapi kamu bisa tanya dia langsung, untuk lebih jelasnya.Dan, aku yakin dia akan bohong lagi." Jawab vino Dengan nada mengejek.
"Cukup! aku...gak mau dengar lagi kamu menjelekkan suami ku! Beranjak pergi dari ruang makan, menuju teras menunggu suami nya pulang.
"Ya, udah aku kasih tahu gak percaya. Aku itu pakar dalam urusan cinta tau!"
Gumam nya sambil melahap makanan yang ada di piring nya.
Sementara itu di teras, Maya terus memikirkan kata - kata Vino.
"Gimana kalau vino benar ya? gimana kalau Andri selingkuh? Oooh, nggak nggak Tenang, tenaaang Maya! Kamu harus tenang, jangan biarkan pikiran negatif menguasai mu." Gumam Maya sambil memutar- mutar ponsel nya di atas meja yang ada di teras.
Udara pun berhembus semakin dingin, waktu sudah menunjukkan tengah malam. Tapi belum ada tanda kepulangan suami nya. Hingga akhirnya Maya tertidur dalam penantian nya.
Akhirnya, sampailah Andri di rumah. Dari pintu gerbang rumahnya ia melihat Maya yang sedang menunggunya di teras, dia duduk di kursi dengan tangan memegang ponsel dan badan yang menyender ke bagian belakang kursi, kepala Maya terkulai di senderan kursi dengan mata terpejam.
Setelah memasukkan mobil nya ke garasi, langsung saja Andri menghampiri Maya dan membelai rambutnya dengan lembut.
"Sayang kamu menungguku sampai tertidur di teras. Maapkan aku." Ucap Andri pelan, tangan nya membelai pipi Maya dengan lembut.
Timbul rasa bersalah di hati Andri, karena dia telah memilih untuk menemui Riana.
Maya pun membuka matanya karena merasakan ada belaian cinta yang menyentuh wajah nya.
Dia melihat suaminya sedang menatap nya dengan mata yang berkaca-kaca.
Hal itu membuat Maya bertanya - tanya,
"Ada apa dengan suami ku, kenapa dia terlihat sedih begitu." Ucap Maya dalam hati nya.
"Sayang kamu terbangun, maapkan aku ya karena membuat mu menunggu begitu lama hingga kamu ketiduran di teras." Andri membelai rambut Maya lalu mengecup kening nya.
"Gak apa - apa ko , lagian gak tiap hari kan kamu pulang telat sayang. Kamu pasti capek kan, lebih baik istirahat dulu sekarang." Ucap Maya sambil melingkarkan tangannya ke pinggang dan memeluk tubuh Andri.
Andri semakin merasa bersalah dengan kebohongan nya itu, lalu dia duduk di samping Maya.
Karena kursinya cukup besar hingga bisa muat untuk duduk dua orang.
Maya pun menyandarkan kepalanya di dada Andri, sementara tangan Andri memegang erat tangan Maya dan jari jemari keduanya yang saling menggenggam erat.
Tampak mata Maya yang bersinar penuh cinta dan tanya menatap dalam mata suaminya itu, entah mungkin karena merasa bersalah Andri tak sanggup menatap nya dan segera memalingkan wajahnya.
Hal itu membuat Maya semakin yakin ada hal yang di sembunyikan oleh suaminya.
"Kenapa kamu memalingkan wajah, gak seperti biasanya sayang? Apa kamu sedang berbohong padaku?" Tanya Maya bertubi-tubi dengan lembut, namun ada penekanan pada kata berbohong.
Mendengar pertanyaan Maya, Andri semakin kikuk tapi dengan segera dia menguasai keadaan.
Bibirnya tersenyum lalu mendekatkan wajah nya ke wajah istrinya dan segera mengecup mesra bibir istrinya.
Di balik gelapnya malam dan dingin nya hembusan angin yang semakin dingin membuat suasana semakin romantis.
Maya pun menyambut ciuman suami nya dengan mesra, dan ciuman berhenti setelah napas Maya terasa habis.
Lalu Maya kembali bertanya kepada Andri.
"Sayang kamu bekum menjawab pertanyaan ku!"
Masih dengan lembut, tapi penuh harapan yang besar suaminya memberi penjelasan.
"Gak ada apa -apa sayang, aku hanya sedikit capek saja, karena ada beberapa pekerjaan yang harus di kerjakan."
"Sedangkan, alasan aku sedih karena aku merasa menyesal pulang terlambat dan gak bisa makan malam bareng kamu. Padahal kamu udah menunggu ku begitu lama." Jawab Andri yang kembali terpaksa berbohong.
"Hanya itu..." Maya sedikit ragu dengan jawaban suaminya itu.
"Iya, itu saja. Gak ada yang lain nya sayang." Jawab Andri sambil memalingkan wajahnya, karena takut kalau Maya mengetahui kebohongan nya.
Sebenarnya Andri takut kalau dia Jujur soal Riana, nanti Maya cemburu dan marah.
Karena, hal itu bisa membuat rumah tangga mereka menjadi berantakan. Karena bagi Andri, Maya adalah wanita yang begitu ia cintai meski masih ada sedikit rasa yang tertinggal untuk Riana di hatinya.
^^^bersambung...^^^
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
hello say...para pembaca yang baik..😀😀😀
bantu beri like dan vote ya...
dan kirim masukan mu di komentar ya
terima kasih 🙂🙏
di tunggu episode berikutnya ya...😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Rosnany Mohadi
asik deh critanya. lanjut.....
2021-05-20
0