Tuuuutttt... Tttuutttt...
Selin selalu menghubungan nomor Yohana, Tetapi Yohana tidak mengangkat ponselnya. "Angkat dong Hana, Kamu dimana sih?" Gumam Selin semakin khawatir, Kemudian menjumpai si bartender, "Maaf mas, Saya mau nanya, Apa tadi ada seorang cewek duduk disini?"
"Ciri-cirinya seperti apa Nona" Tanya si bartender.
"Tingginya segini dan panjang rambutnya segini" Jelaskan Selin sambil memperagakan ke si bartender.
"Oohhh Sepertinya tadi dia pergi ke toilet sebentar Nona" Ujar sibartender dengan ramah.
"Makasih ya mas" Ucap Selin tersenyum, Kemudian langsung menyusul Yohana ke toilet wanita. Namun seketika Selin kebingungan, "Toilet wanita dimana sih?" Gumamnya sambil melihat kanan kiri. Dan telah 15 menit Selin mencari toilet itu, Namun tak kunjung dia temukan. "Hhmmm tanya kesiapa ya" Ujar Selin sambil melihat manusia-manusia yang sedang asik menari itu. "Akkhh itu dia" Tunjuk selin ke arah seorang pelayan yang baru saja lewat. "Permisi, maaf nih, Toilet wanita dimana ya Mas?" Tanya Selin tersenyum.
"Disitu mbak, Nanti lewat kiri trus belok kanan, lurus, entar ada lorong di ujung itu" Jelasnya kepada selin sambil menunjuk ke arah jalan.
"Terima kasih ya mas"
"Iya mbak sama-sama" Angguknya.
"Hhuuffff... Cari toilet saja buat sakit kepala" Ujar Selin sambil menelpon kembali nomor Yohanaa, Namun tetap saja tidak ada jawaban dari Yohana. Selin yang terus menerus menelpon Yohana sampai lupa arah tujuannya.
"Eekkhhh aku dimana ini?" Gumam Selin pada dirinya, " Kok tempatnya seperti ini? Kan aku tadi mau ke toilet!". Tetapi Selin tetap melangkahkan kakinya, Dan seketika Selin menghentikan langkahnya, Kemudian Selin menyipitkan matanya, Seperti sedang menemukan sosok seseorang yang dia kenal. "Kenapa pria itu seperti tuan Daniel" Pikir Selin, sambil mendekat ke arah pintu yang sedikit terbuka itu.
"Aakkhhhh" Teriak Selin terjatuh kelantai saat Harsan tiba-tiba saja membuka pintu. "Kalau mau buka in pintu bilang-bilang dong" Kesal Selin sambil memegangi keningnya dan juga tangannya karna kesakitan.
"Apa yang anda lakukan disini?" Tanya harsan tajam.
Deng....
"Maaf- maaf... Tadi saya kesasar sampai disini cuman gara-gara cariin toilet wanita" Jawab Selin sambil berusaha bangkit berdiri.
"Siapa Har" Tanya Daniel tiba-tiba.
"Mampus... Mati aku" Batin Selin.
"Maaf tuan... Sepertinya nona ini lagi tersesat" Jawab Harsan dengan santai agar tuanya tidak mengetahuinya.
"Tersesat?" Tanya Daniel memicingkan matanya.
"Iya tuan" Anggui Harsan santai.
"Cepat usir dia" Daniel kembali menghisap nikotinya.
"Baik tuan" Lalu Harsan menatap kearah Selin. "Sebaiknya anda keluar sekarang juga" Usir Harsan.
"Baik tuan, Terima kasih banyak ya tuan sudah nolongin saya" Senyum Selin. "Sepertinya dia bisa diajak bekerja sama, Lumayan baiklah orangnya, Jadi enggak salah doang aku enggak terlalu formal ke dia" Batin Selin tersenyum dan langsung memegang handle pintu.
"Tunggu" Tahan Daniel tiba-tiba.
Deng....
"Apa lagi ini ya Tuhan" Batin Selin membeku di tempat berdirinya.
"Suruh dia kemari Har" Suruh Daniel.
"Baik tuan" Angguk Harsan, Kemudian, "Nona anda sedang sipanggil tuan Daniel" Ucap Harsan.
"Nonaaa" Ujar Harsan lagi.
"Hheemmm" Gumam Selin sok kebingungan.
"Nona sedang dipanggil oleh tuan Daniel" Ujar Harsan sambil menekan setiap katanya dengan tatapan tajam dan geram melihat Selin yang masih berdiri didepan pintu.
"Baru saja tadi dipuji" Batin Selin kesal, Lalu dengan berat hati Selin mendekati Daniel. "A-ada apa tuan?" Tanya Selin langsung menunduk di hadapan Daniel.
"Angkat kepala mu" Suruh Daniel menatap Selin.
Seketika Selin pun langsung mengangkat kepalanya dan langsung tersenyum getir dihadapan Daniel. "Selamat malam tuan" Senyum Selin untuk membuang rasa ke khawatirannya.
Seketika Daniel terdiam. "Apa yang kamu lakukan disini" Tanya Daniel tajam.
"Hehehe Maaf tuan, Tadi saya tidak sengaja lewat sinih, Karna saya sedang kesasar saat mencari toilet wanita, Eekkhh.. Tiba-tiba saya telah berada di area ini, Dan tampa sengaja juga saya melihat tuan" Jawab Selin tampa berbohong.
Daniel yang tidak semudah itu langsung percaya, Daniel pun langsung menaikkan sebelah alisnya seperti sedang mencari tahu kebenaran.
"Ekhhh tuan jangan salah sangka dulu" Ujar Selin sambil menyilangkan kedua tanganya di depan dada, Seperti tau arti dari mimik wajah Daniel, "Saya kesini itu untuk menjemput teman saya" Ujarnya lagi sambil menunjuk huruf V dengan kedua jarinya.
Melihat Selin yang banyak bicara, Daniel pun langsung menarik tangan kanannya Selin "Aakkkhhhhh... " Pekik Selin terkejut saat bokongnya mendarat di pangkuan Daniel.
Namun bukan hanya Selin yang dibuat terkejut, Mereka semua yang berada di ruangan itu pun, Juga ikut sangat terkejut melihat Selin berada diatas pangkuan Daniel, "Bagaimana bisa Seorang Wanita biasa, bisa duduk di pangkuan seorang tuan Daniel?" Seperti itulah pemikiran mereka.
"Aa-apa yang sedang tuan lakukan?" Tanya Selin keringat dingin.
"Kenapa, Hhemm....? Apa kamu tidak menyukainya" Tanya Daniel yang sedikit mabuk sambil tersenyum sinis kepada Selin, Lalu melihat kearas samping telinga Selin, "Sepertinya kamu benar-benar ingin menyerahkan nyawamu" Bisik Daniel dengan senyum mematikannya.
"Tu-tuan" Ujar Selin sambil berusaha bangkit berdiri dari atas pangkuan Daniel, Namun Daniel telah menahan pinggang Selin dengan tangan kirinya. "Sekali lagi saya tanya, Apa yang sedang kamu lakukan disini?" Tanya Daniel sambil menekan setiap kalimatnya.
"Sa-saya serius tuan, Saya tidak berbohong, Saya kesini untuk menjemput teman saya" Jawab Selin sambil memohon agar Daniel melepaskannya.
Mendengar jawaban Selin, Daniel pun langsung menjatuhkan Selin dari atas pangkuannya ke atas lantai, "Jangan pernah tunjukkan wajah itu lagi di hadapan saya" Tekan Daniel.
"Akkhhh..." Sakit Selin langsung memegangi bokonnya, "Jahat banget sih" Kesal Selin dalam batinyaa. Kemudian Selin langsung melangkah pergi keluar dari ruangan itu.
Lalu Vino mendekati Harsan "Siapa wanita itu Har?" Tanya Vino dengan penasaran.
"Tidak tau" Jawab Harsan mengangkat bahunya.
"Har... Kamu semakin hari semakin menyebalkan ya" Kesal Vino melihat Harsan. Namun Vino tampak berpikir keras "Sepertinya ada sesuatu diantara mereka, Sepanjang sejarah baru kali ini aku melihat Daniel mau memangku seorang Wanita, Biasanya kan Daniel menganggap semua wanita adalah Monster" Batin Vino.
Sedangkan Dibalik pintu, Selin pun langsung mengeluarkan sumpah serapahnya kepada Daniel sampai dirinya puas. Kemudian Selin kembali mengingat Yohana dan langsung menghubungi ponsel Yohana, Namun hasilnya pun tetap Nihil.
"Hana kamu dimana sih?" Gerutu Selin kembali mencari keberadaan Yohana lagi.
Tttuutttt... Tttuuuuttt...
Tetap tidak ada jawaban, "Sepertinya aku harus kembali lagi bertanya ke sibartender itu, Siapa tau Hana sudah ada disana" Gumamnya melangkah.
Tiba-tiba Selin melihat ada kerumunan, "Sepertinya ada yang lagi berantam" Batinya, Tetapi Selin tetap mendekati kerumunan itu. Dan tiba-tiba mata Selin langsung membulat. saat melihat Yohana sedang asik beradu mulut dengan lawanya dan saling jambak menjambak.
"Hanaa... hentikan" Teriak Selin dan langsung menghampiri kedua wanita yang sedang mabuk itu.
Kemudian Selin menarik tangan Yohana dan langsung membelakangi ya, "Mbak...Maafin teman saya ya mbak" Ujar Selin memohon.
"Selin kok malah kamu yang minta maaf sih Aturnya dia yang minta maaf" Bental Yohana tak terima.
"Hanaa..." Balik bentak Selin, "Kamu itu lagi mabuk Hana!" Teriak Selin sampai membuat mereka yang ada disitu terdiam saat mendengar suara lantang Selin.
"Selin... kamu itu teman aku? Atau teman sijalang itu?" Tanya Yohana dengan emosi.
"Apaa? kamu bilang apa? Jalang.... Haahhh... Loh yang jalang ya, Asal kamu tau" Tak terima lawan Yohana.
"Kamu yang jalang" Balas Yohana.
"Kamu" Balas lawanya lagi.
Dan terjadilah lagi jambak menjambak diantara mereka, Sampai membuat Selin menjadi korban dari amukan dua wanita itu lagi.
"Akkhhh stop-stop" Teriak Selin kesakitan.
Namun mereka berdua pun tetap menjalankan aksinya, Dan belum menghentikan aksi mereka sebelum petugas keamanan datang.
"Apa-apaan ini" Marah si petugas kemanan kepada Yohana Selin dan lawan Yohana.
"Ini pak... Sijalang ini" Tunjuk Yohana.
"Hhehhh... Loh yang jalang ya" Balasnya.
"Sudah-sudah, Sekarang semua silahkan bubar, Dan klian juga, Silahkan keluar dari sini, jangan buat onar saja" Ujar si petugas dengan tajam.
"Ayokk" Ajak Selin menarik tangan Yohana untuk keluar dari dalam club itu.
Sesampai di luar club "Lepasinn..." Hantakkan Yohana dengan kesal menepis tangan Selin.
"Hana, kamu itu sedang mabuk" Ucap Selin dengan melembut dan merapikan anak-anak rambut Yohana yang sedang beterbangan.
Kemudian Yohana menatap wajah Selin yang terkena cakaran mereka, "Maafkan aku Sel" Tangis Yohana langsung dihadapan Selin.
"Sshuueett... Sudah, Jangan menangis lagi, Entar cantik kamu bisa hilang loh" Goda Selin mengusap kepala Yohana.
"Tapi Renooo..." Ujar Yohana lagi menangis.
"Sudah, Laki-laki seperti dia itu memang tidak pantas untuk dipertahanin oleh wanita cantik seperti kamu" Bujuk Selin agar Yohana berhenti menangis, "Sekarang sebaiknya kita pulang saja ya, Ini sudah tengah malam enggak baik seorang wanita diluar!"
"Hhmmm" Angguk Yohana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Riska Desi
kata2x ad yg salah,yg bener kan "harusx bukan aturx"tolong di perbaiki lagi y.makasih
2023-05-02
0
Renireni Reni
untung gk diapa2in sm daniel...
2021-08-06
0
Wati Simangunsong
fix nie mahh
2021-05-21
1