Pembantuku Calon Istriku

Pembantuku Calon Istriku

Bab 1 Kalah Sebelum Perang

Sore tadi, sebuah buket bunga berisi sepuluh tangkai mawar kuning Tania terima dari penjaga apartemennya. Bukan dari Martha, tapi Eddie yang menitipkan pada Martha karena Tania sedang tidak berada di rumah. Sejak Tania menginjakkan kakinya memasuki gerbang Ox University untuk menempuh pendidikan doktoralnya di bidang Kesehatan Masyarakat, Eddie adalah pria yang secara terang-terangan menyatakan ketertarikannya pada Tania.

Tania mendapat beasiswa dari kampus tempatnya mengajar untuk menempuh S3 di negara asal David Beckham ini. Selain tercatat sebagai mahasiswa di Ox, Tania juga tercatat sebagai dokter spesialis Orthopedi di RSUP Dr. Sardjito dan salah satu dosen pengajar di UGM. Kiprahnya sebagai dosen dan tenaga medis nyaris sempurna, tanpa cacat.

Tania terlahir dari keluarga ningrat dan berada. Entah bagaimana silsilahnya, Tania tidak mau pusing untuk merunut darah ningrat yang mengalir di tubuhnya. Tetap menghormati dan menjunjung tinggi silsilah, namun tidak menjadikannya yang utama, itulah prinsip yang dianut Tania.

Namun begitu, dalam hal mencari pendamping hidup harus melalui beberapa tahap seleksi dari Eyang dan Mamanya. Seperti Trias Jodoh (Bibit, Bobot dan Bebet) begitu Tania menyebutnya. Itulah mengapa Tania tidak merespon perasaan Eddie padanya. Apa jadinya bila sampai Eyang tahu bahwa Tania, cucu kesayangannya, berkencan dengan pria bule? Pastinya akan lebih dari sekedar terkejut.

Seperti yang terjadi saat ini, Tania sedang berbincang dengan keluarganya melalui video call.

“Hai, semua. Tumben ngumpul semua, Ma.”

“Iya. Ini lagi persiapan untuk upacara tedak sinten (turun tanah) putra kedua Paman Haryo. Kamu sedang luang, Nduk?” tanya Mama. Walau jaman sudah modern dan Tania adalah wanita karir, namun panggilan Mama tidak pernah berubah untuknya.

“Wah, senangnya. Tania kangen kumpul-kumpul bareng semua. Bulan depan Tania pulang, Ma. Sugeng siang, Eyang Putri.” Tania menyapa nenek tercinta dengan sopan.

“Cah ayu, cucuku Tania. Selamat ya, sudah berhasil menyelesaikan kuliah lebih cepat dari target. Eyang bangga sama kamu.”

“Inggih, Eyang. Bulan depan Tania sudah bisa kembali ke Jogja lagi. Tania kangen…”

“Walah-walah, sudah jangan sedih. Walau sudah dewasa tetap saja masih kekanakan. Nanti setelah kamu kembali, Eyang Putri akan menjodohkan kamu dengan cucu teman Eyang. Sudah waktunya kamu berumahtangga, Cah ayu.”

Tania hanya diam, tidak menjawab. Pada dasarnya Tania paham bahwa yang keluarganya lakukan adalah bentuk rasa sayang mereka padanya. Namun, Tania tidak sepakat dengan budaya perjodohan yang masih dilestarikan dalam keluarganya.

“Tan, kenapa diam?” Andra, kakak sulungnya membuyarkan lamunannya.

“Eh, Mas. Mana yang lainnya?” Tania tidak menyadari bahwa lawan bicaranya sudah berganti.

“Sudah mulai upacaranya, ini aku yang diminta ngobrol denganmu.” Hening sejenak. “Tan, jangan terlalu dipikirkan kata-kata Eyang. Yang penting kamu pulang dulu dengan selamat.” Ucap Mas Andra sambil tersenyum memaklumi.

“Iya Mas. Makasih. Tania mau ke kampus dulu, mengurus berkas-berkas untuk persiapan wisuda.” Sambungan terputus setelah Andra dan Tania saling mengucap salam.

Hhhh…aku sangat ingin pulang karena kangen. Tapi kepulanganku akan disambut dengan acara perjodohan, Tania mendesah.

FYI, Tania Prageswari Wijaya adalah dokter spesialis muda dan cantik. Di usianya yang baru menginjak 28 tahun, dia sudah menyandang gelar Ph.D di belakang namanya. Karir dan pendidikan yang cemerlang bukan merupakan keberhasilan utama yang patut dibanggakan di kalangan keluarganya, melainkan membangun rumah tangga. Namun bisa dikatakan, Tania gagal dalam urusan itu.

Gagal bukan karena Tania tidak pernah jatuh cinta atau tidak ada pria yang jatuh cinta padanya. Tapi lebih kepada gagal meyakinkan keluarganya terutama Eyang dan Mamanya untuk merestui hubungannya dengan kekasihnya. Serumit itu urusan memperoleh restu, bahkan lebih rumit ketimbang melakukan operasi menyambung tulang patah menurut Tania.

Singkatnya, Tania berhak menentukan masa depan karirnya namun tidak urusan pendamping hidup.

****

“Tania, would you marry me?” Eddie menatap Tania dengan penuh harap.

Tania tidak memungkiri bahwa Tania menyukai Eddie. Pribadinya yang cerdas, hangat dan humoris membuat Tania nyaman saat bersamanya. Bahkan keluarga besar Eddie berharap Tania menetap di sini dan menerima lamaran Eddie. Namun kehidupan Tania tidak sepenuhnya miliknya sendiri. Bersikap egois bukanlah hal yang bisa Tania lakukan dengan mudah.

“Eddie, i’m so sorry. I can’t.” Dengan berat hati Tania menolak lamaran Eddie. Bagi Tania pribadi, dalam sebuah hubungan pernikahan, yang terutama adalah rasa nyaman dan saling mengerti, bukan cinta. Karena menurutnya, cinta akan tumbuh dengan sendirinya. Seperti pepatah Jawa ‘Tresna Jalaran Saka Kulina’ (Cinta Tumbuh Karena Biasa).

“Why? There is someone?”

“No, Eddie. I just can say ‘sorry’ to you.” Tania tidak bisa mengatakan kalimat lain selain meminta maaf pada Eddie. Tak ingin memperumit keadaan, Tania lebih memilih memendam perasaannya pada Eddie ketimbang menentang Mama dan Eyangnya.

Kalimat itu menjadi ucapan perpisahan antara Tania dan Eddie saat malam itu Eddie berkunjung ke apartemennya. Sejak malam itu hingga hari ini, tepat satu bulan setelahnya, Eddie tidak pernah lagi menghubungi Tania.

Sekali lagi Tania menoleh ke belakang, berharap Eddie berlari ke arahnya sekedar untuk mengucapkan perpisahan secara wajar dan mengantar kepergiannya. Namun semua itu hanya tinggal harapan yang tidak terwujud. Hingga pesawat yang Tania tumpangi lepas landas, Eddie tak pernah muncul.

****

Setelah menempuh perjalanan udara selama 20 jam lebih, Tania menginjakkan kakinya kembali ke tanah yang sangat dia rindukan, Jogjakarta, Indonesia. Sosok tinggi tegap dengan rambut ikal dan kulit putih, berdiri menyambut kedatangannya dengan tangan terbuka lebar. Tania berlari menghambur ke dalam pelukan Andra dengan semangat.

“Wow…makin cantik aja adikku ini.” Sambut Andra sembari memeluk adiknya hangat.

“Kangen aku, Mas.”

“Lebay kamu. Baru setahun aja udah seperti berpisah puluhan tahun.” Andra dan Tania belum pernah berpisah lebih dari hitungan minggu. Usia mereka hanya terpaut dua tahun, jadi dapat dipastikan di mana ada Andra di situ ada Tania. Bahkan saat memasuki bangku perkuliahan, mereka memilih mendaftar di kampus yang sama agar sering bertemu.

“Kita khan gak pernah jauhan, Mas.” Tania bergelayut manja di lengan kakaknya yang kokoh.

“Iya. Sampai-sampai Eyang bilang kita ini kembar siam. Hehehe…” Andra terkekeh mengingat istilah yang sering Eyang katakan.

“Ayo kita mampir dulu ke Yu Djum (nama warung gudeg terkenal di Jogja), sudah 365 malam aku memimpikannya,” Tania menarik lengan Andra untuk bergegas membawa kopernya.

“Ya ampun, bukannya langsung pulang, malah mampir makan gudeg. Kamu ya,” protes Andra.

“Ada yang mau aku ceritakan, Mas. Aku lagi galau ini.”

“Halah, paling-paling tentang perjodohan. Biar tau rasa kamu, gimana repotnya menghadapi Eyang dan Mama. Aku sih udah pernah.”

“Aku juga sudah pernah. Bambang. Tapi kamu beruntung, calon istrimu minggat dengan pacarnya. Nah aku?” raut muka Tania berubah sedih.

“Sudah. Kita meluncur dulu, keburu ambyar di sini ceritanya.” Mereka bergegas ke arah parkiran dan melajukan mobilnya menuju warung favorit mereka.

Sesampainya di tempat yang dituju, Tania segera memesan dua porsi gudeg beserta es dawet dan memilih tempat duduk di pojok ruangan.

“Kenapa, Tan? Kamu patah hati?”

“Boro-boro, Mas. Belum sempat menjalin hubungan aku tuh.”

“Lha terus, kenapa ekspresimu seperti orang patah hati?”

“Jadi gini, aku kenal seorang pria saat kuliah kemarin. Temanku satu kelas, dia dokter anak. Orangnya sabar, mungkin karena dia dokter anak ya. Pokoknya aku nyaman sama dia, namanya Edward Horrison.”

“Weleh, wong londo?” kepala Andra manggut-manggut mendengarkan cerita adiknya.

“Iya, dia asli London. Tapi dia sopan dan paham adat ketimuran,” Tania menarik napas dalam.

“Lalu?”

“Dia melamarku, Mas.”

“Kamu terima?!”

“Denger dulu ceritaku. Jangan keburu dipotong-potong seperti tomat.”

“Iya-iya, lanjutkan.”

“Sehari sebelum dia melamarku, aku video call itu. Eyang bilang sudah menemukan jodoh yang tepat buatku. Cucu dari teman masa kecilnya dulu. Aku males duluan mau berjuang.”

“Nah…itu jeleknya kamu dari dulu. Kalah sebelum perang. Gak punya darah pejuang.”

“Mas tau sendiri bagaimana kompaknya Mama dan Eyang kalau menyangkut perjodohan. Aku lebih memilih tidak berjuang ketimbang lelah berjuang padahal tau bakalan kalah.”

“Iya sih, kamu khan rasional banget orangnya. Terus, gimana sekarang?”

“Ya gak gimana-gimana. Sudah tak tutup cerita tentang Eddie bersamaan dengan mendaratnya pesawatku tadi.”

“Ealah…ceritanya sudah tamat bahkan sebelum dimulai. Yo wes, rasah sedih. Yang sudah terjadi jangan disesali. Kamu sudah membuat keputusan yang tepat untuk menjaga stabilitas kedamaian keluarga kita. Hehehe…”

“Iya. Gak seperti kamu, yang bikin ulah aneh-aneh sampai Eyang jantungan.”

“Ayo kita makan dulu. Setelah keluar dari sini, Mas harap kamu menutup cerita ini dengan tuntas. Ya?” Tania mengangguk setuju. Segera saja dia menyendok satu suapan besar nasi gudeg ke dalam mulutnya.

****

Hai, Smart Readers.

Ketemu lagi dengan Author ya. Ini novel kedua Author dengan latar cerita yang berbeda dengan novel pertama. Semoga Smart Readers suka dan terhibur.

Jangan lupa tinggalkan jejak Like dan Vote nya ya.

Thankyou.

Terpopuler

Comments

Becky D'lafonte

Becky D'lafonte

mampir baca ini, sepertinya seru

2023-05-05

0

Anggur Kolesom

Anggur Kolesom

maap thor... negara londo yg biasa orang jawa sebut kan bukan london melainkan belanda. hanya koreksi aja tor.

2022-12-15

1

Reiva Momi

Reiva Momi

mampir thor

2022-10-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kalah Sebelum Perang
2 Bab 2 Ini Keterlaluan, Eyang!
3 Bab 3 Syarat Mutlak
4 Bab 4 Kesepakatan Bilateral
5 Bab 5 Penguasa Dapur
6 Bab 6 Spagetti Terenak
7 Bab 7 Kepulangan Marvel
8 Bab 8 Penilaian Sikap
9 Bab 9 Suapan Penuh Cinta
10 Bab 10 Lastri Merepotkan
11 Bab 11 Keluarga Dadang
12 Bab 12 Ada Yang Hanyut!
13 Bab 13 Bertemu Vicky
14 Bab 14 Mulai Panas
15 Bab 15 Semalaman Bersamanya
16 Bab 16 Sapa Yang Mancing Sapa Yang Kepancing?
17 Bab 17 Memasang Perangkap
18 Bab 18 Kejutan Yang Mengejutkan
19 Bab 19 Syarat Aneh!
20 Bab 20 Menemukan Titik Terang
21 Bab 21 Rahasia Tania
22 Bab 22 Pembicaraan Serius
23 PENGUMUMAN
24 Bab 23 Keputusan Tania
25 Bab 24 Hari Yang Menegangkan
26 Bab 25 Apa Yang Terjadi?
27 Bab 26 Kesibukan Tiada Henti
28 Bab 27 Apakah Dia Akan Sembuh?
29 Bab 28 Dia Hancur
30 Bab 29 Kesalahpahaman
31 Bab 30 Totalitas Tanpa Batas
32 Bab 31 Mendapatkan Cintanya
33 Bab 32 Titah Baru Dari Eyang
34 Bab 33 Pulang Ke Jogja
35 Bab 34 Dia Tidak Layak
36 Bab 35 Iba Atau Cinta?
37 Bab 36 Lebih Penting Mana Buatmu?
38 Bab 37 Kunjungan Dinas
39 Bab 38 Marvel Berubah
40 Bab 39 Saling Berhadapan
41 Bab 40 Restu Eyang
42 Bab 41 Kabar Gembira
43 Bab 42 Akhirnya Menikah
44 Bab 43 Pamali
45 Bab 44 Siluet Pagi
46 Bab 45 Maksiat Nikmat
47 Bab 46 Canggung
48 Bab 47 Kenikmatan Yang Tertunda
49 Bab 48 Gerombolan Pengacau
50 Bab 49 Aku Harus Apa?
51 Bab 50 Mencetak Gol Kemenangan
52 Bab 51 Ulah Johan
53 Bab 52 Kekhawatiran Oma
54 Bab 53 Mulai Mengajar
55 Bab 54 Tania Cemburu
56 Bab 55 3G
57 Bab 56 Wanita Aneh!
58 Bab 57 Panjul Juara Nasional
59 Bab 58 Menata Masa Depan
60 Bab 59 Membuatnya Hamil
61 Bab 60 Program Hamil
62 Bab 61 Tania Cacat
63 Bab 62 Second Opinion
64 Bab 63 Menghadapi dan Mengatasi
65 Bab 64 Pilihan Tania
66 Bab 65 Orang Pintar
67 Bab 66 Orang Bejo (Beruntung)
68 Bab 67 Kedatangan Tamu
69 Bab 68 Butuh Bicara
70 Bab 69 Double Strike!
71 Bab 70 Menyampaikan Maksud
72 Bab 71 Mengurung Diri
73 Bab 72 Meragu
74 Bab 73 Up and Down
75 Bab 74 Perjuangan Tania
76 Bab 75 Melihat Senyumnya
77 Bab 76 Godaan Terbesar
78 Bab 77 Salah Sasaran
79 Bab 78 Wanita Berbahaya (1)
80 Bab 79 Wanita Berbahaya (2)
81 Bab 80 Selalu Berpisah
82 Bab 81 Bersiasat
83 Bab 82 Menyibukkan Diri
84 Bab 83 Kembali Ke Medan Perang
85 Bab 84 Pekan Patah Tulang
86 Bab 85 Mengundang Bahaya
87 Bab 86 Terlalu Mabuk
88 Bab 87 Kehilangan Jejak
89 Bab 88 Pengakuan Kedua
90 Bab 89 Marvel Merahasiakannya Dariku
91 Bab 90 Berkata Jujur
92 Bab 91 Pembuat Onar
93 Bab 92 Marvel Marah
94 Bab 93 Kejutan Yang Mengejutkan
95 Bab 94 Menyedihkan
96 Bab 95 Takut Kecewa
97 Bab 96 Keajaiban
98 Bab 97 Aku Hamil, Bukan Sakit (1)
99 Bab 98 Aku Hamil, Bukan Sakit (2)
100 Bab 99 Penuh Sesak
101 VISUAL TOKOH
102 Bab 100 Mual Hilang, Ngidam Datang
103 Bab 101 Kembali Ke Jogja
104 Bab 102 Tiga Bulanan
105 Bab 103 Jorok Banget!
106 Bab 104 Sate Pasar Bantul
107 Bab 105 Apa Aku Bengkak?
108 Bab 106 Diam, Benar-Benar Diam
109 Bab 107 Jauh Dari Cinta
110 Bab 108 Senyummu Mengalihkan Duniaku
111 Bab 109 Ini Apa?!
112 Bab 110 Welcome, Guys!
113 Bab 111 Huru-Hara Haru
114 Bab 112 Ikatan Batin
115 Bab 113 Permintaan Maaf Yang Tulus
116 Bab 114 Pejuang ASI
117 Bab 115 Mulai Menetes Perlahan
118 Bab 116 Kembali Ke Rumah (End)
119 Bab 117 Extra Part (1)
120 Bab 118 Extra Part (2)
121 Bab 119 Extra Part (3)
122 Bab 120 Extra Part (4)
123 Bab 121 Extra Part (5)
124 Bab 122 Extra Part (6)
125 Bab 123 Extra Part (7)
126 CARA VOTING VERSI TERBARU
127 Bab 124 Extra Part (8)
128 Bab 125 Extra Part (9)
129 Bab 126 Extra Part (10)
130 Bab 127 Extra Part (11)
131 Bab 128 Extra Part (End)
132 VISUAL TOKOH EXTRA PART
133 Update New Project
134 Rilis! KESUCIAN CINTA NAYA
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1 Kalah Sebelum Perang
2
Bab 2 Ini Keterlaluan, Eyang!
3
Bab 3 Syarat Mutlak
4
Bab 4 Kesepakatan Bilateral
5
Bab 5 Penguasa Dapur
6
Bab 6 Spagetti Terenak
7
Bab 7 Kepulangan Marvel
8
Bab 8 Penilaian Sikap
9
Bab 9 Suapan Penuh Cinta
10
Bab 10 Lastri Merepotkan
11
Bab 11 Keluarga Dadang
12
Bab 12 Ada Yang Hanyut!
13
Bab 13 Bertemu Vicky
14
Bab 14 Mulai Panas
15
Bab 15 Semalaman Bersamanya
16
Bab 16 Sapa Yang Mancing Sapa Yang Kepancing?
17
Bab 17 Memasang Perangkap
18
Bab 18 Kejutan Yang Mengejutkan
19
Bab 19 Syarat Aneh!
20
Bab 20 Menemukan Titik Terang
21
Bab 21 Rahasia Tania
22
Bab 22 Pembicaraan Serius
23
PENGUMUMAN
24
Bab 23 Keputusan Tania
25
Bab 24 Hari Yang Menegangkan
26
Bab 25 Apa Yang Terjadi?
27
Bab 26 Kesibukan Tiada Henti
28
Bab 27 Apakah Dia Akan Sembuh?
29
Bab 28 Dia Hancur
30
Bab 29 Kesalahpahaman
31
Bab 30 Totalitas Tanpa Batas
32
Bab 31 Mendapatkan Cintanya
33
Bab 32 Titah Baru Dari Eyang
34
Bab 33 Pulang Ke Jogja
35
Bab 34 Dia Tidak Layak
36
Bab 35 Iba Atau Cinta?
37
Bab 36 Lebih Penting Mana Buatmu?
38
Bab 37 Kunjungan Dinas
39
Bab 38 Marvel Berubah
40
Bab 39 Saling Berhadapan
41
Bab 40 Restu Eyang
42
Bab 41 Kabar Gembira
43
Bab 42 Akhirnya Menikah
44
Bab 43 Pamali
45
Bab 44 Siluet Pagi
46
Bab 45 Maksiat Nikmat
47
Bab 46 Canggung
48
Bab 47 Kenikmatan Yang Tertunda
49
Bab 48 Gerombolan Pengacau
50
Bab 49 Aku Harus Apa?
51
Bab 50 Mencetak Gol Kemenangan
52
Bab 51 Ulah Johan
53
Bab 52 Kekhawatiran Oma
54
Bab 53 Mulai Mengajar
55
Bab 54 Tania Cemburu
56
Bab 55 3G
57
Bab 56 Wanita Aneh!
58
Bab 57 Panjul Juara Nasional
59
Bab 58 Menata Masa Depan
60
Bab 59 Membuatnya Hamil
61
Bab 60 Program Hamil
62
Bab 61 Tania Cacat
63
Bab 62 Second Opinion
64
Bab 63 Menghadapi dan Mengatasi
65
Bab 64 Pilihan Tania
66
Bab 65 Orang Pintar
67
Bab 66 Orang Bejo (Beruntung)
68
Bab 67 Kedatangan Tamu
69
Bab 68 Butuh Bicara
70
Bab 69 Double Strike!
71
Bab 70 Menyampaikan Maksud
72
Bab 71 Mengurung Diri
73
Bab 72 Meragu
74
Bab 73 Up and Down
75
Bab 74 Perjuangan Tania
76
Bab 75 Melihat Senyumnya
77
Bab 76 Godaan Terbesar
78
Bab 77 Salah Sasaran
79
Bab 78 Wanita Berbahaya (1)
80
Bab 79 Wanita Berbahaya (2)
81
Bab 80 Selalu Berpisah
82
Bab 81 Bersiasat
83
Bab 82 Menyibukkan Diri
84
Bab 83 Kembali Ke Medan Perang
85
Bab 84 Pekan Patah Tulang
86
Bab 85 Mengundang Bahaya
87
Bab 86 Terlalu Mabuk
88
Bab 87 Kehilangan Jejak
89
Bab 88 Pengakuan Kedua
90
Bab 89 Marvel Merahasiakannya Dariku
91
Bab 90 Berkata Jujur
92
Bab 91 Pembuat Onar
93
Bab 92 Marvel Marah
94
Bab 93 Kejutan Yang Mengejutkan
95
Bab 94 Menyedihkan
96
Bab 95 Takut Kecewa
97
Bab 96 Keajaiban
98
Bab 97 Aku Hamil, Bukan Sakit (1)
99
Bab 98 Aku Hamil, Bukan Sakit (2)
100
Bab 99 Penuh Sesak
101
VISUAL TOKOH
102
Bab 100 Mual Hilang, Ngidam Datang
103
Bab 101 Kembali Ke Jogja
104
Bab 102 Tiga Bulanan
105
Bab 103 Jorok Banget!
106
Bab 104 Sate Pasar Bantul
107
Bab 105 Apa Aku Bengkak?
108
Bab 106 Diam, Benar-Benar Diam
109
Bab 107 Jauh Dari Cinta
110
Bab 108 Senyummu Mengalihkan Duniaku
111
Bab 109 Ini Apa?!
112
Bab 110 Welcome, Guys!
113
Bab 111 Huru-Hara Haru
114
Bab 112 Ikatan Batin
115
Bab 113 Permintaan Maaf Yang Tulus
116
Bab 114 Pejuang ASI
117
Bab 115 Mulai Menetes Perlahan
118
Bab 116 Kembali Ke Rumah (End)
119
Bab 117 Extra Part (1)
120
Bab 118 Extra Part (2)
121
Bab 119 Extra Part (3)
122
Bab 120 Extra Part (4)
123
Bab 121 Extra Part (5)
124
Bab 122 Extra Part (6)
125
Bab 123 Extra Part (7)
126
CARA VOTING VERSI TERBARU
127
Bab 124 Extra Part (8)
128
Bab 125 Extra Part (9)
129
Bab 126 Extra Part (10)
130
Bab 127 Extra Part (11)
131
Bab 128 Extra Part (End)
132
VISUAL TOKOH EXTRA PART
133
Update New Project
134
Rilis! KESUCIAN CINTA NAYA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!