Bab 2 Ini Keterlaluan, Eyang!

“Belum datang juga mereka, Nik?” tanya Eyang pada putrinya. Mama Tania dan Andra terlahir dengan nama Hastuti Indra Atmaja, namun Eyang selalu memanggilnya dengan sebutan ‘menik’. Eyang hanya akan memanggil namanya bila sedang marah,

“Belum, Bu. Mungkin mampir dulu ke Yu Djum.”

“Walah, gimana tho, harusnya pulang dulu ke rumah, kasih salam, baru nanti balik keluar lagi.” Eyang mulai ceramahnya.

“Injih, Bu.”

“Ibu mau nunggu di teras saja.” Tanpa menunggu jawaban dari putrinya, Eyang berjalan ke depan menuju teras. Eyang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan kesopanan selama hidupnya. Di saat wanita lain seusianya sudah mulai menanggalkan kebaya dan konde, menggantinya dengan pakaian modern yang lebih praktis, Eyang masih setia dan bangga menggunakannya lengkap dengan tusuk konde emasnya.

Beberapa saat kemudian mobil VW kuning model lama kesayangan Eyang memasuki halaman rumah yang luas. Nampak di dalamnya Tania dan Andra duduk bersebelahan sembari membicarakan sesuatu. Eyang segera beranjak dari kursinya dan berjalan lebih ke depan.

“Eyang…!” sapa Tania seraya berlari menghampiri Eyang.

“Kamu ini, bukannya langsung pulang malah mampir-mampir dulu. Apa begitu dulu Eyang mengajari kamu, Jeng?” omelan Eyang menyambut pelukan Tania. Eyang lebih sering memanggil Tania dengan sebutan ‘Ajeng’ kependekan dari Diajeng, ketimbang nama aslinya.

“Maafkan Tania, Eyang. Setahun berpisah dengan Yu Djum membuat Tania kehilangan gairah hidup,” jawabnya asal.

PUK… “Hush! Jangan bicara sembarangan. Pamali.” Eyang menepuk punggung Tania sebagai tanda peringatan.

“Becanda, Eyang. Yuk kita masuk dulu, kasian kaki Eyang, nanti pegel berdiri lama.”

Mereka bertiga berjalan beriringan memasuki rumah besar bergaya modern klasik keraton Jogja. Mama yang tadinya berniat menyusul ke depan setelah mendengar suara Tania, mengurungkan niatnya memilih tetap berdiri di tempatnya seraya merentangkan kedua tangannya lebar-lebar.

“Ma…bagaimana kabarnya? Mama sehat?” sapa Tania menghambur ke pelukan hangat mamanya.

“Sehat dan luar biasa merindukanmu, Nduk.”

“Papa mana? Kok sejak tadi Tania gak lihat Papa?”

“Papa sedang main golf dengan Paman Haryo. Kamu pasti lelah, sana istirahat dulu. Nanti kita lanjutkan ngobrolnya saat makan malam.”

Tania bersyukur Mama menyuruhnya untuk segera istirahat, karena diliriknya Eyang menunjukkan ekspresi sangat antusias untuk membahas sesuatu.

“Iya, Tania mau hilangkan jetlag dulu dengan berbaring. Supaya nanti malam lebih seger.” Tanpa menunggu lebih lama lagi, Tania menarik kopernya menuju kamarnya diiringi cengiran kuda dari Andra.

****

Menjelang makan malam, Tania turun ke dapur menggunakan jumpsuit warna marun dengan rambut dikuncir polos ke belakang, tampilan sederhana kesukaannya. Seperti yang biasanya dia lakukan bila sedang berada di rumah, Tania membantu Mbak Sri menyiapkan makan malam.

“Eh, Mbak Tania. Mbak Sri kangen berat lho. Bagaimana kabarnya, Mbak?” Mbak Sri menghentikan sejenak aktivitasnya menggoreng ayam krispi favorit Tania.

“Kabarnya luar biasa baik, Mbak Sri. Gimana kabarnya Teguh? Kata Mama sudah masuk SMP ya?” Teguh adalah putra semata wayang Mbak Sri yang tinggal dengan neneknya di daerah Temanggung.

“Iya, sudah SMP sekarang. Kemarin lusa baru saja kembali ke Temanggung, nginap di sini selama liburan. Bantu-bantu ayahnya ngurus kebun, Mbak.”

Tania manggut-manggut mendengar penjelasan mbak Sri sembari menyiapkan piring dan gelas untuk makan malam.

“Jeng…! Sini sebentar.” Eyang memanggil Tania dari ruang tengah.

Tania segera bergegas menghampiri Eyang, di rungan tengah semua anggota keluarga telah berkumpul, Mama, Papa, Mas Andra, Paman Haryo, Tante Nindi dan bayi laki-laki bernama Tangguh.

“Ya, Eyang.”

“Sini, duduk sini,” Eyang menepuk sofa kosong di sebelahnya, meminta Tania duduk.

“Wah, semua kumpul nih. Tania jadi tersanjung,” Tania duduk di samping Eyang dan mengambil bantal sofa untuk pegangan. Tania punya kebiasaan memainkan ujung bantalan sofa saat menghadapi situasi yang menurutnya tidak nyaman, seperti saat ini.

“Nduk, ada yang mau kami sampaikan. Ini berkaitan dengan maksud baik Eyang untuk menjodohkanmu dengan Marvel, cucu teman baiknya.”

Hening. Karena tidak ada yang berkomentar, Papa melanjutkan kalimatnya.

“Minggu depan keluarga Marvel akan datang ke sini melamarmu.” Papa nampak ragu mengatakannya, Papa tahu betul pandangan Tania tentang perjodohan.

“Jeng, Eyang harap kali ini jangan menolak lagi.” Eyang menegaskan keinginannya.

Sebelum Tania memutuskan untuk meraih gelar doktoralnya, Eyang pernah menjodohkannya dengan anak teman Papanya, Bambang Harnyoto, seorang pengusaha batik dari Surakarta. Saat itu Tania dengan tegas menolaknya karena dari pertemuan pertama, Bambang sudah menegaskan bahwa nanti setelah menikah, dia tidak akan mengijinkan Tania berkarir. Cukup mengurus dirinya dan anak-anak, menjadi ibu rumah tangga sejati.

Dengan alasan itu, Tania memiliki kesempatan untuk meminta perjodohan dibatalkan. Di jaman sekarang ini, mana ada wanita cerdas dan mandiri yang bersedia meninggalkan masa depannya hanya untuk mengurus anak dan suami. Beruntung alasannya diterima oleh Eyang dan Mama, sehingga perjodohan dibatalkan.

Kali ini otak Tania berpikir keras untuk kedua kalinya. Mencari celah dan alasan untuk kembali menghindari perjodohan. Usianya baru 28 tahun, menurutnya masih wajar dan normal bila belum berkeluarga.

“Jeng? Kok diam saja?” Eyang menepuk paha Tania membuyarkan lamunannya.

“Eh, iya. Tania denger kok, Eyang.”

“Lha terus gimana?”

“Apa yang gimana, Eyang?”

“Ya pendapatmu. Apa kamu setuju?” tatapan Eyang lurus menusuk ke hati.

Apa boleh Tania tidak setuju? Tania ingin menentukan pasangan hidup Tania sendiri, Eyang. Sayangnya kalimat itu hanya Tania yang dapat mendengar.

“Lhah, malah bengong lagi.”

“Bu, sebaiknya biarkan Tania mencerna dulu keadaan sekarang ini. Mungkin masih ada hal-hal yang harus dia selesaikan,” Paman Haryo membaca gelagat ketidaksetujuan Tania.

“Lha wong ini kalimat, bukan makanan, ya tidak bisa dicerna, Le.”

“Eyang, ada yang perlu Tania sampaikan sebelum menjawab pertanyaan tadi. Tania butuh waktu untuk mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan kampus dan kerjaan Tania. Minggu depan deh, Tania jawab. Ya?” Tania mencoba mengajukan penawaran.

“Ya tidak bisa, Jeng. Minggu depan itu keluarga Jelita datang ke sini. Eyang tidak bisa membatalkan, sudah terlanjur mengiyakan.” Eyang bersikukuh pada keputusannya.

“Masalah ngajar dan kerjaan di RS, Pamanmu sudah tak suruh membereskan. Kamu terima beres,” Eyang kembali menambahkan.

Tania melirik sekilas pada Pamannya yang mengangguk membenarkan perkataan Eyang. Paman Haryo adalah dekan di kampus tempat Tania mengajar dan kepala Instalasi Bedah Sentral di RS tempat Tania bekerja.

Merasa tertekan dan menemui jalan buntu untuk menunda pertemuan keluarga, Tania menjadi tersulut emosinya.

“Eyang, bisa tidak Tania menentukan calon suami Tania sendiri seperti Tania memilih menjadi dokter dan dosen?” Tania memberanikan diri masuk ke sarang harimau.

“Boleh. Tania boleh menentukan sendiri semua hal, kecuali calon suami.” Eyang dengan tegas menjawab pertanyaan Tania.

“Eyang hanya minta, Tania bersedia menemui keluarga Marvel minggu depan. Tidak lebih.” Eyang sudah menyebut nama Tania dua kali, itu artinya Eyang sedang tidak ingin dibantah.

Namun Tania masih ingin berusaha merubah keputusan Eyang, “Sebelumnya Eyang juga bilang gitu, tentang Bambang dan Ayu calon istri Mas Andra. Tapi kami semua di sini tau bahwa itu gak akan selesai hanya dengan bertemu dan berkenalan, Eyang.”

Mimik wanita paruh baya itu berubah suram mendengar perkataan cucu kesayangannya. Papa yang melihat akan ada perang dunia segera menengahi.

“Tania, maksud Eyang baik. Kami semua di sini sayang kamu, tidak ingin kamu telat mendapat jodoh.” Papa berkata sembari mengedipkan mata pada putrinya agar berdamai dengan keadaan.

“Tapi Pa…”

“Tidak ada tapi, lusa keluarga Marvel akan datang kemari. Siap tidak siap. Mau tidak mau. Kamu harus temui. Titik.” Eyang melengos membuang muka ke sisi lain.

“Lho, tadi kata Eyang minggu depan, kok sekarang jadi lusa?!” Suara Tania naik satu oktaf.

“Eyang percepat. Karena kamu ngeyel terus.” Setelah berkata demikian, Eyang berdiri dan berlalu meninggalkan sofa menuju meja makan.

“Eyang, ini keterlaluan!” Tania tidak mampu lagi menahan emosinya. Dia kecewa dan berlari menuju kamarnya. Baru kali ini Tania merasa Eyang sangat keterlaluan mengatur hidupnya.

“Tania, tunggu dulu!” Andra menegur adiknya agar tidak bersikap frontal menghadapi Eyang. Namun Tania tidak menggubris panggilan kakaknya.

Melihat Tania menunjukkan perlawanan, Eyang yang sudah duduk manis melipat kedua tangannya di meja makan mulai mengomel, “Bocah kok dituturi angel temen. Mana ada nenek yang keterlaluan terhadap cucunya.”

Semua yang ada di ruang tengah hanya bisa saling pandang dan menggelengkan kepala.

****

Hai, Smart Readers.

Maafkan keterlambatan update episode kedua. Ada banyak kejadian di dunia nyata yang menghambat Author untuk menulis kelanjutan cerita tentang Tania. Untuk selanjutnya novel ini akan upload setiap hari.

jangan lupa tinggalkan Like, Vote dn Rate setiap selesai membaca 1 eps ya. Love You full.

Terpopuler

Comments

mei

mei

menarik..cuma ada yg g ngerti,karna bhs jawa😅 walau sikit tp jd g lengkap ngertinya#maunya diks artinya dlm kurung thor..maaf ya cuma kasi saran karna kan g smuanya ngerti bhs jawa🙂

2022-08-29

0

Neu🌹TiaraKusumah🌺

Neu🌹TiaraKusumah🌺

VW KODOK hehehehhee

2022-06-09

1

widiidiiii

widiidiiii

eh halah mbak Sri nya orang Temanggung, Temanggungnya mana yoo.... jangan² mbak Sri tetanggaku 🤭😀

2021-12-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kalah Sebelum Perang
2 Bab 2 Ini Keterlaluan, Eyang!
3 Bab 3 Syarat Mutlak
4 Bab 4 Kesepakatan Bilateral
5 Bab 5 Penguasa Dapur
6 Bab 6 Spagetti Terenak
7 Bab 7 Kepulangan Marvel
8 Bab 8 Penilaian Sikap
9 Bab 9 Suapan Penuh Cinta
10 Bab 10 Lastri Merepotkan
11 Bab 11 Keluarga Dadang
12 Bab 12 Ada Yang Hanyut!
13 Bab 13 Bertemu Vicky
14 Bab 14 Mulai Panas
15 Bab 15 Semalaman Bersamanya
16 Bab 16 Sapa Yang Mancing Sapa Yang Kepancing?
17 Bab 17 Memasang Perangkap
18 Bab 18 Kejutan Yang Mengejutkan
19 Bab 19 Syarat Aneh!
20 Bab 20 Menemukan Titik Terang
21 Bab 21 Rahasia Tania
22 Bab 22 Pembicaraan Serius
23 PENGUMUMAN
24 Bab 23 Keputusan Tania
25 Bab 24 Hari Yang Menegangkan
26 Bab 25 Apa Yang Terjadi?
27 Bab 26 Kesibukan Tiada Henti
28 Bab 27 Apakah Dia Akan Sembuh?
29 Bab 28 Dia Hancur
30 Bab 29 Kesalahpahaman
31 Bab 30 Totalitas Tanpa Batas
32 Bab 31 Mendapatkan Cintanya
33 Bab 32 Titah Baru Dari Eyang
34 Bab 33 Pulang Ke Jogja
35 Bab 34 Dia Tidak Layak
36 Bab 35 Iba Atau Cinta?
37 Bab 36 Lebih Penting Mana Buatmu?
38 Bab 37 Kunjungan Dinas
39 Bab 38 Marvel Berubah
40 Bab 39 Saling Berhadapan
41 Bab 40 Restu Eyang
42 Bab 41 Kabar Gembira
43 Bab 42 Akhirnya Menikah
44 Bab 43 Pamali
45 Bab 44 Siluet Pagi
46 Bab 45 Maksiat Nikmat
47 Bab 46 Canggung
48 Bab 47 Kenikmatan Yang Tertunda
49 Bab 48 Gerombolan Pengacau
50 Bab 49 Aku Harus Apa?
51 Bab 50 Mencetak Gol Kemenangan
52 Bab 51 Ulah Johan
53 Bab 52 Kekhawatiran Oma
54 Bab 53 Mulai Mengajar
55 Bab 54 Tania Cemburu
56 Bab 55 3G
57 Bab 56 Wanita Aneh!
58 Bab 57 Panjul Juara Nasional
59 Bab 58 Menata Masa Depan
60 Bab 59 Membuatnya Hamil
61 Bab 60 Program Hamil
62 Bab 61 Tania Cacat
63 Bab 62 Second Opinion
64 Bab 63 Menghadapi dan Mengatasi
65 Bab 64 Pilihan Tania
66 Bab 65 Orang Pintar
67 Bab 66 Orang Bejo (Beruntung)
68 Bab 67 Kedatangan Tamu
69 Bab 68 Butuh Bicara
70 Bab 69 Double Strike!
71 Bab 70 Menyampaikan Maksud
72 Bab 71 Mengurung Diri
73 Bab 72 Meragu
74 Bab 73 Up and Down
75 Bab 74 Perjuangan Tania
76 Bab 75 Melihat Senyumnya
77 Bab 76 Godaan Terbesar
78 Bab 77 Salah Sasaran
79 Bab 78 Wanita Berbahaya (1)
80 Bab 79 Wanita Berbahaya (2)
81 Bab 80 Selalu Berpisah
82 Bab 81 Bersiasat
83 Bab 82 Menyibukkan Diri
84 Bab 83 Kembali Ke Medan Perang
85 Bab 84 Pekan Patah Tulang
86 Bab 85 Mengundang Bahaya
87 Bab 86 Terlalu Mabuk
88 Bab 87 Kehilangan Jejak
89 Bab 88 Pengakuan Kedua
90 Bab 89 Marvel Merahasiakannya Dariku
91 Bab 90 Berkata Jujur
92 Bab 91 Pembuat Onar
93 Bab 92 Marvel Marah
94 Bab 93 Kejutan Yang Mengejutkan
95 Bab 94 Menyedihkan
96 Bab 95 Takut Kecewa
97 Bab 96 Keajaiban
98 Bab 97 Aku Hamil, Bukan Sakit (1)
99 Bab 98 Aku Hamil, Bukan Sakit (2)
100 Bab 99 Penuh Sesak
101 VISUAL TOKOH
102 Bab 100 Mual Hilang, Ngidam Datang
103 Bab 101 Kembali Ke Jogja
104 Bab 102 Tiga Bulanan
105 Bab 103 Jorok Banget!
106 Bab 104 Sate Pasar Bantul
107 Bab 105 Apa Aku Bengkak?
108 Bab 106 Diam, Benar-Benar Diam
109 Bab 107 Jauh Dari Cinta
110 Bab 108 Senyummu Mengalihkan Duniaku
111 Bab 109 Ini Apa?!
112 Bab 110 Welcome, Guys!
113 Bab 111 Huru-Hara Haru
114 Bab 112 Ikatan Batin
115 Bab 113 Permintaan Maaf Yang Tulus
116 Bab 114 Pejuang ASI
117 Bab 115 Mulai Menetes Perlahan
118 Bab 116 Kembali Ke Rumah (End)
119 Bab 117 Extra Part (1)
120 Bab 118 Extra Part (2)
121 Bab 119 Extra Part (3)
122 Bab 120 Extra Part (4)
123 Bab 121 Extra Part (5)
124 Bab 122 Extra Part (6)
125 Bab 123 Extra Part (7)
126 CARA VOTING VERSI TERBARU
127 Bab 124 Extra Part (8)
128 Bab 125 Extra Part (9)
129 Bab 126 Extra Part (10)
130 Bab 127 Extra Part (11)
131 Bab 128 Extra Part (End)
132 VISUAL TOKOH EXTRA PART
133 Update New Project
134 Rilis! KESUCIAN CINTA NAYA
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1 Kalah Sebelum Perang
2
Bab 2 Ini Keterlaluan, Eyang!
3
Bab 3 Syarat Mutlak
4
Bab 4 Kesepakatan Bilateral
5
Bab 5 Penguasa Dapur
6
Bab 6 Spagetti Terenak
7
Bab 7 Kepulangan Marvel
8
Bab 8 Penilaian Sikap
9
Bab 9 Suapan Penuh Cinta
10
Bab 10 Lastri Merepotkan
11
Bab 11 Keluarga Dadang
12
Bab 12 Ada Yang Hanyut!
13
Bab 13 Bertemu Vicky
14
Bab 14 Mulai Panas
15
Bab 15 Semalaman Bersamanya
16
Bab 16 Sapa Yang Mancing Sapa Yang Kepancing?
17
Bab 17 Memasang Perangkap
18
Bab 18 Kejutan Yang Mengejutkan
19
Bab 19 Syarat Aneh!
20
Bab 20 Menemukan Titik Terang
21
Bab 21 Rahasia Tania
22
Bab 22 Pembicaraan Serius
23
PENGUMUMAN
24
Bab 23 Keputusan Tania
25
Bab 24 Hari Yang Menegangkan
26
Bab 25 Apa Yang Terjadi?
27
Bab 26 Kesibukan Tiada Henti
28
Bab 27 Apakah Dia Akan Sembuh?
29
Bab 28 Dia Hancur
30
Bab 29 Kesalahpahaman
31
Bab 30 Totalitas Tanpa Batas
32
Bab 31 Mendapatkan Cintanya
33
Bab 32 Titah Baru Dari Eyang
34
Bab 33 Pulang Ke Jogja
35
Bab 34 Dia Tidak Layak
36
Bab 35 Iba Atau Cinta?
37
Bab 36 Lebih Penting Mana Buatmu?
38
Bab 37 Kunjungan Dinas
39
Bab 38 Marvel Berubah
40
Bab 39 Saling Berhadapan
41
Bab 40 Restu Eyang
42
Bab 41 Kabar Gembira
43
Bab 42 Akhirnya Menikah
44
Bab 43 Pamali
45
Bab 44 Siluet Pagi
46
Bab 45 Maksiat Nikmat
47
Bab 46 Canggung
48
Bab 47 Kenikmatan Yang Tertunda
49
Bab 48 Gerombolan Pengacau
50
Bab 49 Aku Harus Apa?
51
Bab 50 Mencetak Gol Kemenangan
52
Bab 51 Ulah Johan
53
Bab 52 Kekhawatiran Oma
54
Bab 53 Mulai Mengajar
55
Bab 54 Tania Cemburu
56
Bab 55 3G
57
Bab 56 Wanita Aneh!
58
Bab 57 Panjul Juara Nasional
59
Bab 58 Menata Masa Depan
60
Bab 59 Membuatnya Hamil
61
Bab 60 Program Hamil
62
Bab 61 Tania Cacat
63
Bab 62 Second Opinion
64
Bab 63 Menghadapi dan Mengatasi
65
Bab 64 Pilihan Tania
66
Bab 65 Orang Pintar
67
Bab 66 Orang Bejo (Beruntung)
68
Bab 67 Kedatangan Tamu
69
Bab 68 Butuh Bicara
70
Bab 69 Double Strike!
71
Bab 70 Menyampaikan Maksud
72
Bab 71 Mengurung Diri
73
Bab 72 Meragu
74
Bab 73 Up and Down
75
Bab 74 Perjuangan Tania
76
Bab 75 Melihat Senyumnya
77
Bab 76 Godaan Terbesar
78
Bab 77 Salah Sasaran
79
Bab 78 Wanita Berbahaya (1)
80
Bab 79 Wanita Berbahaya (2)
81
Bab 80 Selalu Berpisah
82
Bab 81 Bersiasat
83
Bab 82 Menyibukkan Diri
84
Bab 83 Kembali Ke Medan Perang
85
Bab 84 Pekan Patah Tulang
86
Bab 85 Mengundang Bahaya
87
Bab 86 Terlalu Mabuk
88
Bab 87 Kehilangan Jejak
89
Bab 88 Pengakuan Kedua
90
Bab 89 Marvel Merahasiakannya Dariku
91
Bab 90 Berkata Jujur
92
Bab 91 Pembuat Onar
93
Bab 92 Marvel Marah
94
Bab 93 Kejutan Yang Mengejutkan
95
Bab 94 Menyedihkan
96
Bab 95 Takut Kecewa
97
Bab 96 Keajaiban
98
Bab 97 Aku Hamil, Bukan Sakit (1)
99
Bab 98 Aku Hamil, Bukan Sakit (2)
100
Bab 99 Penuh Sesak
101
VISUAL TOKOH
102
Bab 100 Mual Hilang, Ngidam Datang
103
Bab 101 Kembali Ke Jogja
104
Bab 102 Tiga Bulanan
105
Bab 103 Jorok Banget!
106
Bab 104 Sate Pasar Bantul
107
Bab 105 Apa Aku Bengkak?
108
Bab 106 Diam, Benar-Benar Diam
109
Bab 107 Jauh Dari Cinta
110
Bab 108 Senyummu Mengalihkan Duniaku
111
Bab 109 Ini Apa?!
112
Bab 110 Welcome, Guys!
113
Bab 111 Huru-Hara Haru
114
Bab 112 Ikatan Batin
115
Bab 113 Permintaan Maaf Yang Tulus
116
Bab 114 Pejuang ASI
117
Bab 115 Mulai Menetes Perlahan
118
Bab 116 Kembali Ke Rumah (End)
119
Bab 117 Extra Part (1)
120
Bab 118 Extra Part (2)
121
Bab 119 Extra Part (3)
122
Bab 120 Extra Part (4)
123
Bab 121 Extra Part (5)
124
Bab 122 Extra Part (6)
125
Bab 123 Extra Part (7)
126
CARA VOTING VERSI TERBARU
127
Bab 124 Extra Part (8)
128
Bab 125 Extra Part (9)
129
Bab 126 Extra Part (10)
130
Bab 127 Extra Part (11)
131
Bab 128 Extra Part (End)
132
VISUAL TOKOH EXTRA PART
133
Update New Project
134
Rilis! KESUCIAN CINTA NAYA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!