Bab 4 Kesepakatan Bilateral

“Tania, jangan kelewatan aku bilang.” Andra menegur adiknya karena dirasa sudah kelewatan.

“Tidak apa-apa, Nak Andra. Kami semua tidak keberatan dengan syarat yang Tania ajukan. Ini namanya Kesepakatan Bilateral. Hehehe…” Om Hendri terkekeh diikuti keluarga lainnya.

“Hmm…terima kasih pengertiannya Om, Tante, Oma. Kalau begitu, kita sepakat ya?” Tania bernapas lega dan berdiri seraya mengulurkan tangannya ke arah Om Hendri meminta berjabat tangan sebagai tanda sepakat.

Pria usia awal 50 itu pun berdiri menjabat tangan calon menantunya yang unik menurutnya. “Apa perlu kita buat perjanjian bermaterai, Tan?” godanya seraya menjabat tangan Tania hangat.

“Hehehe…tidak perlu, Om. Tania percaya Om Hendri akan tepati janji. Sekali lagi terima kasih.” Tania merasa lega untuk sementara waktu sembari otaknya mengatur siasat lain mengacaukan perjodohan ini.

“Oke. Semua sudah sepakat. Sekarang mari kita menikmati hidangan yang sudah Mbak Sri siapkan,” Mama berdiri dan mengajak yang lainnya beranjak menuju meja makan.

“Tunggu, Ma. Masih ada yang mau Tania tanyakan.”

“Opo meneh tho, Diajeng Tania?!” Eyang kembali merasa gemas mendengar perkataan Tania.

Tante Tiwi yang sudah melangkahkan kaki, berhenti dan berbalik menghadap Tania. “Silahkan, Tania. Apa perlu kita bicara berdua?”

“Mmm…apa Marvel sudah setuju dengan perjodohan ini?” Tania penasaran dengan hal ini sejak dia melangkahkan kakinya ke ruang tamu.

Tante Tiwi tersenyum mendengar pertanyaan Tania. “Marvel menyerahkan semuanya tentang pendamping hidup pada Oma dan Tante. Apa ini sudah bisa menjawab pertanyaanmu, Nak?”

“Iya, Tante.” Tania melangkah gontai mendahului para tetua menuju meja makan. Harapannya bersekongkol dengan Marvel untuk membatalkan perjodohan ini menjadi sirna bersama jawaban yang Tante Tiwi berikan.

Bagaimana bisa seorang pria modern, lahir di jaman Pentium bisa menyerahkan urusan masa depan yang paling krusial ke tangan mama dan neneknya, Tania membatin tanpa sadar menggeleng-gelengkan kepalanya.

Selesai makan, para tetua berkumpul dan bercengkerama meninggalkan Tania dengan pikurannya sendiri. Tania memutuskan kembali ke kamar dan merebahkan badannya berharap bisa mengurai kekalutan pikirannya.

“Tan, apa kau tidur?”

“Nggak, Mas. Masuk aja.”

“Apa kita bisa bicara sebentar?” Tania dan Andra memang sangat dekat, namun mereka saling menjaga privasi dan menghargai keputusan masing-masing.

“Hmm…” Tania menggeser tubuhnya agak bersandar ke ranjang. “Ada apa?”

“Apa kamu serius ingin ikut keluarga Om Hendri pulang ke Bandung sebagai ART?”

“Yahh, mau gimana lagi? Sudah kepalang tanggung aku bilang begitu.”

“Sebenarnya apa rencanamu? Apa harus menyamar segala?”

“Sebenarnya semua ini di luar dugaanku kalau Marvel ternyata menyerahkan pemilihan pendampingnya pada Oma dan Mamanya. Awalnya aku pikir, dengan menjadi pembantu di sana aku bisa menilai Marvel dari dekat. Memutuskan bagaimana membujuknya agar bersekongkol denganku menggagalkan perjodohan ini. Tapi ternyata apa?” Tania melayangkan kedua tangannya di udara.

“Lalu sekarang, setelah tau Marvel ngikut aja. Kamu mau gimana?”

“Entahlah. Itu yang membuatku mual dari tadi. Aku bingung, Mas. Kau ada saran?”

“Aku hanya bisa bilang, hadapi saja semuanya dengan senyuman.”

“Dasar! Itu lagunya Dewa kale…” Tania dengan gemas menghantam lengan Andra dengan bantal yang ada di pangkuannya.

“Kalau gitu sebaiknya kita jangan membuang waktu lagi.”

“Apa maksudmu?” Tania penasaran dengan apa yang akan Andra katakan.

“Kau harus segera berkemas-kemas, karena besok pagi mereka akan membawamu pulang ke Bandung naik penerbangan pertama. Hehehe…” Andra menyelesaikan kalimatnya sambil berlari menuju pintu, khawatir akan menerima serangan kedua dari bantal terbang Tania.

“Andraaa…!!!” Tania melempar bantal ke arah Andra, sayangnya pintu kamar lebih dulu menutup dan menerima serangan bantal terbang Tania.

****

Benar saja, keesokan harinya, pagi-pagi sekali seisi rumah sudah kembali sibuk dengan persiapan keberangkatan Tania bersama keluarga Marvel pulang ke Bandung. Mama dan Papa sebenarnya masih sangat rindu dengan Tania, namun apa mau dikata, Tania sendiri yang memutuskan untuk ikut bersama mereka pulang ke Bandung.

“Sayang, ini semua kami lakukan demi kebaikanmu. Percayalah, tidak ada orangtua yang akan menjerumuskan anak kandungnya.” Papa kembali menasehati Tania seraya mengelus rambutnya.

“Tan, apa kau marah pada kami karena tidak memberikan kesempatan padamu untuk memilih sendiri pendamping hidupmu?” Mata Mama berkaca-kaca saat memeluk Tania. Baru beberapa hari lalu putrinya itu kembali dalam pelukannya.

Tania tidak menjawab, hanya menggelengkan kepala. Hati dan pikirannya masih belum bisa menerima keadaan ini. Tapi ini semua adalah usulan konyol yang lahir dari otak cerdasnya yang sepertinya sedang turun level.

“Jangan khawatir Jeng Tuti, kami akan menjaga dan menyayangi Tania seperti putri kami sendiri.” Tante Tiwi mendekat dan menenangkan Mama Tania, memahami keresahan hati seorang ibu.

“Sudah, tidak perlu diperbesar. Pergi lintas benua saja kamu ijinkan, masa iya ke Bandung aja sampai seperti ini.” Eyang yang sejak tadi melihat adegan perpisahan itu menjadi khawatir bila anak dan menantunya akan mencegah Tania berangkat ke Bandung.

“Tania masih bisa pulang bila dia kangen ingin ketemu keluarganya. Kami tidak akan memperlakukannya seperti ART sesungguhnya, Jeng.”

“Bun, Tania, ayo kita berangkat. Nanti kita ketinggalan pesawat lho.” Om Hendri mengingatkan.

Dengan berat hati, ibu anak itu memisahkan diri dan saling mmencium pipi tanda perpisahan. Tania berpamitan pada semua keluarganya. Memeluk Eyang sekilas, mencium tangan dan pipi Papanya, memeluk erat Andra hingga airmatanya tak kuasa dibendung lagi.

“Huss…kuatlah. Aku yakin kamu akan menemukan cara dengan otak cerdasmu itu untuk menyelesaikan masalah ini.” Andra menepuk punggung adiknya menenangkan.

Mendengar kata-kata Andra, tak pelak lagi tawa Tania meledak. Suasana yang tadinya haru sedikit mencair dan Tania pergi diiringi lambaian tangan dan senyuman dari keluarga tercintanya.

Saat taksi yang membawa Tania menghilang di tikungan, Andra mendekati Eyang dan memeluk bahunya.

“Eyang, apa harus segitunya kita paksa Tania untuk menikah dengan Marvel? Bagaimana bila Marvel menolak dijodohkan dengan Tania? Kasihan Tania, Eyang.”

“Le, cah bagus. Eyang ini sangat menyayangi Tania, jadi mana mungkin Eyang akan menjerumuskan Tania pada kondisi yang kamu sebutkan tadi.” Eyang menatap Andra lekat.

“Maksud Eyang?”

“Maksud Eyang, yang minta dinikahkan dengan Tania kui, ya si Marvel. Bukan Eyang yang maksa Tania menikahi Marvel.”

“Lho? Kok bisa? Beneran ini Ma? Pa?” Mama dan Papanya dengan kompak menganggukkan kepala.

“Terus? Rencana Tania untuk jadi pembantu dirumahnya, Marvel juga tau?” Andra merasa situasi ini akan sangat melukai harga diri Tania bila sampai Marvel tau dia sengaja menyamar untuk menyelidiki perasaan Marvel.

“Sini-sini, Eyang jelaskan. Marvel mendesak Oma Jelita untuk menikahkan Tania dengannya. Mengenai rencana Tania, Eyang sudah sampaikan ke keluarga Marvel untuk mengikuti keinginan Tania dan mereka berjanji tidak akan memberitahukan pada Marvel.”

Hening. Lama Andra terdiam, hingga akhirnya dia manggut-manggut dan tersenyum.

“Terima kasih, Eyang. Maaf Andra sempat mengira Eyang akan memaksa Tania lagi seperti dulu.”

“Sejak kejadian Ayu dan Bambang, Eyang mendapat banyak pelajaran, bahwa cinta jaman sekarang tidak bisa dipaksakan seperti jaman Eyang dulu.” Eyang bisa memaklumi kekhawatiran Andra, itu sebabnya dia sama sekali tidak marah.

“Lalu, kenapa Eyang bersikap sangat otoriter terhadap Tania beberapa hari ini?”

“Kalau Eyang tidak bersikap begitu, apa kamu bisa jamin Tania akan mengikuti keinginan Marvel?” Andra menggeleng sambil tersenyum. “Eyang yakin Tania akan menerima Marvel. Dia bukan pria egois dan dia sangat dewasa, bahkan melebihi kamu.”

“Jadi si Marvel itu sudah tua, Eyang?!”

“Hehehe…dewasa le, bukan tua. Usianya tiga tahun di atasmu.”

****

Di kaki Gunung Himalaya, seorang pria dengan baju tebal sedang bersin tidak henti-henti hingga perutnya terasa kaku.

Terpopuler

Comments

Reiva Momi

Reiva Momi

Marvel udh kenal ya sama Tania ??

2022-10-05

1

Neu🌹TiaraKusumah🌺

Neu🌹TiaraKusumah🌺

ooohhh bgitu tooh eyang..Marvel kebelet nikah ternyata....hhehehehe

2022-06-09

0

Ceu Euis Awank

Ceu Euis Awank

penasaran sm visual tania dn marvel hmmm

2021-12-25

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kalah Sebelum Perang
2 Bab 2 Ini Keterlaluan, Eyang!
3 Bab 3 Syarat Mutlak
4 Bab 4 Kesepakatan Bilateral
5 Bab 5 Penguasa Dapur
6 Bab 6 Spagetti Terenak
7 Bab 7 Kepulangan Marvel
8 Bab 8 Penilaian Sikap
9 Bab 9 Suapan Penuh Cinta
10 Bab 10 Lastri Merepotkan
11 Bab 11 Keluarga Dadang
12 Bab 12 Ada Yang Hanyut!
13 Bab 13 Bertemu Vicky
14 Bab 14 Mulai Panas
15 Bab 15 Semalaman Bersamanya
16 Bab 16 Sapa Yang Mancing Sapa Yang Kepancing?
17 Bab 17 Memasang Perangkap
18 Bab 18 Kejutan Yang Mengejutkan
19 Bab 19 Syarat Aneh!
20 Bab 20 Menemukan Titik Terang
21 Bab 21 Rahasia Tania
22 Bab 22 Pembicaraan Serius
23 PENGUMUMAN
24 Bab 23 Keputusan Tania
25 Bab 24 Hari Yang Menegangkan
26 Bab 25 Apa Yang Terjadi?
27 Bab 26 Kesibukan Tiada Henti
28 Bab 27 Apakah Dia Akan Sembuh?
29 Bab 28 Dia Hancur
30 Bab 29 Kesalahpahaman
31 Bab 30 Totalitas Tanpa Batas
32 Bab 31 Mendapatkan Cintanya
33 Bab 32 Titah Baru Dari Eyang
34 Bab 33 Pulang Ke Jogja
35 Bab 34 Dia Tidak Layak
36 Bab 35 Iba Atau Cinta?
37 Bab 36 Lebih Penting Mana Buatmu?
38 Bab 37 Kunjungan Dinas
39 Bab 38 Marvel Berubah
40 Bab 39 Saling Berhadapan
41 Bab 40 Restu Eyang
42 Bab 41 Kabar Gembira
43 Bab 42 Akhirnya Menikah
44 Bab 43 Pamali
45 Bab 44 Siluet Pagi
46 Bab 45 Maksiat Nikmat
47 Bab 46 Canggung
48 Bab 47 Kenikmatan Yang Tertunda
49 Bab 48 Gerombolan Pengacau
50 Bab 49 Aku Harus Apa?
51 Bab 50 Mencetak Gol Kemenangan
52 Bab 51 Ulah Johan
53 Bab 52 Kekhawatiran Oma
54 Bab 53 Mulai Mengajar
55 Bab 54 Tania Cemburu
56 Bab 55 3G
57 Bab 56 Wanita Aneh!
58 Bab 57 Panjul Juara Nasional
59 Bab 58 Menata Masa Depan
60 Bab 59 Membuatnya Hamil
61 Bab 60 Program Hamil
62 Bab 61 Tania Cacat
63 Bab 62 Second Opinion
64 Bab 63 Menghadapi dan Mengatasi
65 Bab 64 Pilihan Tania
66 Bab 65 Orang Pintar
67 Bab 66 Orang Bejo (Beruntung)
68 Bab 67 Kedatangan Tamu
69 Bab 68 Butuh Bicara
70 Bab 69 Double Strike!
71 Bab 70 Menyampaikan Maksud
72 Bab 71 Mengurung Diri
73 Bab 72 Meragu
74 Bab 73 Up and Down
75 Bab 74 Perjuangan Tania
76 Bab 75 Melihat Senyumnya
77 Bab 76 Godaan Terbesar
78 Bab 77 Salah Sasaran
79 Bab 78 Wanita Berbahaya (1)
80 Bab 79 Wanita Berbahaya (2)
81 Bab 80 Selalu Berpisah
82 Bab 81 Bersiasat
83 Bab 82 Menyibukkan Diri
84 Bab 83 Kembali Ke Medan Perang
85 Bab 84 Pekan Patah Tulang
86 Bab 85 Mengundang Bahaya
87 Bab 86 Terlalu Mabuk
88 Bab 87 Kehilangan Jejak
89 Bab 88 Pengakuan Kedua
90 Bab 89 Marvel Merahasiakannya Dariku
91 Bab 90 Berkata Jujur
92 Bab 91 Pembuat Onar
93 Bab 92 Marvel Marah
94 Bab 93 Kejutan Yang Mengejutkan
95 Bab 94 Menyedihkan
96 Bab 95 Takut Kecewa
97 Bab 96 Keajaiban
98 Bab 97 Aku Hamil, Bukan Sakit (1)
99 Bab 98 Aku Hamil, Bukan Sakit (2)
100 Bab 99 Penuh Sesak
101 VISUAL TOKOH
102 Bab 100 Mual Hilang, Ngidam Datang
103 Bab 101 Kembali Ke Jogja
104 Bab 102 Tiga Bulanan
105 Bab 103 Jorok Banget!
106 Bab 104 Sate Pasar Bantul
107 Bab 105 Apa Aku Bengkak?
108 Bab 106 Diam, Benar-Benar Diam
109 Bab 107 Jauh Dari Cinta
110 Bab 108 Senyummu Mengalihkan Duniaku
111 Bab 109 Ini Apa?!
112 Bab 110 Welcome, Guys!
113 Bab 111 Huru-Hara Haru
114 Bab 112 Ikatan Batin
115 Bab 113 Permintaan Maaf Yang Tulus
116 Bab 114 Pejuang ASI
117 Bab 115 Mulai Menetes Perlahan
118 Bab 116 Kembali Ke Rumah (End)
119 Bab 117 Extra Part (1)
120 Bab 118 Extra Part (2)
121 Bab 119 Extra Part (3)
122 Bab 120 Extra Part (4)
123 Bab 121 Extra Part (5)
124 Bab 122 Extra Part (6)
125 Bab 123 Extra Part (7)
126 CARA VOTING VERSI TERBARU
127 Bab 124 Extra Part (8)
128 Bab 125 Extra Part (9)
129 Bab 126 Extra Part (10)
130 Bab 127 Extra Part (11)
131 Bab 128 Extra Part (End)
132 VISUAL TOKOH EXTRA PART
133 Update New Project
134 Rilis! KESUCIAN CINTA NAYA
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1 Kalah Sebelum Perang
2
Bab 2 Ini Keterlaluan, Eyang!
3
Bab 3 Syarat Mutlak
4
Bab 4 Kesepakatan Bilateral
5
Bab 5 Penguasa Dapur
6
Bab 6 Spagetti Terenak
7
Bab 7 Kepulangan Marvel
8
Bab 8 Penilaian Sikap
9
Bab 9 Suapan Penuh Cinta
10
Bab 10 Lastri Merepotkan
11
Bab 11 Keluarga Dadang
12
Bab 12 Ada Yang Hanyut!
13
Bab 13 Bertemu Vicky
14
Bab 14 Mulai Panas
15
Bab 15 Semalaman Bersamanya
16
Bab 16 Sapa Yang Mancing Sapa Yang Kepancing?
17
Bab 17 Memasang Perangkap
18
Bab 18 Kejutan Yang Mengejutkan
19
Bab 19 Syarat Aneh!
20
Bab 20 Menemukan Titik Terang
21
Bab 21 Rahasia Tania
22
Bab 22 Pembicaraan Serius
23
PENGUMUMAN
24
Bab 23 Keputusan Tania
25
Bab 24 Hari Yang Menegangkan
26
Bab 25 Apa Yang Terjadi?
27
Bab 26 Kesibukan Tiada Henti
28
Bab 27 Apakah Dia Akan Sembuh?
29
Bab 28 Dia Hancur
30
Bab 29 Kesalahpahaman
31
Bab 30 Totalitas Tanpa Batas
32
Bab 31 Mendapatkan Cintanya
33
Bab 32 Titah Baru Dari Eyang
34
Bab 33 Pulang Ke Jogja
35
Bab 34 Dia Tidak Layak
36
Bab 35 Iba Atau Cinta?
37
Bab 36 Lebih Penting Mana Buatmu?
38
Bab 37 Kunjungan Dinas
39
Bab 38 Marvel Berubah
40
Bab 39 Saling Berhadapan
41
Bab 40 Restu Eyang
42
Bab 41 Kabar Gembira
43
Bab 42 Akhirnya Menikah
44
Bab 43 Pamali
45
Bab 44 Siluet Pagi
46
Bab 45 Maksiat Nikmat
47
Bab 46 Canggung
48
Bab 47 Kenikmatan Yang Tertunda
49
Bab 48 Gerombolan Pengacau
50
Bab 49 Aku Harus Apa?
51
Bab 50 Mencetak Gol Kemenangan
52
Bab 51 Ulah Johan
53
Bab 52 Kekhawatiran Oma
54
Bab 53 Mulai Mengajar
55
Bab 54 Tania Cemburu
56
Bab 55 3G
57
Bab 56 Wanita Aneh!
58
Bab 57 Panjul Juara Nasional
59
Bab 58 Menata Masa Depan
60
Bab 59 Membuatnya Hamil
61
Bab 60 Program Hamil
62
Bab 61 Tania Cacat
63
Bab 62 Second Opinion
64
Bab 63 Menghadapi dan Mengatasi
65
Bab 64 Pilihan Tania
66
Bab 65 Orang Pintar
67
Bab 66 Orang Bejo (Beruntung)
68
Bab 67 Kedatangan Tamu
69
Bab 68 Butuh Bicara
70
Bab 69 Double Strike!
71
Bab 70 Menyampaikan Maksud
72
Bab 71 Mengurung Diri
73
Bab 72 Meragu
74
Bab 73 Up and Down
75
Bab 74 Perjuangan Tania
76
Bab 75 Melihat Senyumnya
77
Bab 76 Godaan Terbesar
78
Bab 77 Salah Sasaran
79
Bab 78 Wanita Berbahaya (1)
80
Bab 79 Wanita Berbahaya (2)
81
Bab 80 Selalu Berpisah
82
Bab 81 Bersiasat
83
Bab 82 Menyibukkan Diri
84
Bab 83 Kembali Ke Medan Perang
85
Bab 84 Pekan Patah Tulang
86
Bab 85 Mengundang Bahaya
87
Bab 86 Terlalu Mabuk
88
Bab 87 Kehilangan Jejak
89
Bab 88 Pengakuan Kedua
90
Bab 89 Marvel Merahasiakannya Dariku
91
Bab 90 Berkata Jujur
92
Bab 91 Pembuat Onar
93
Bab 92 Marvel Marah
94
Bab 93 Kejutan Yang Mengejutkan
95
Bab 94 Menyedihkan
96
Bab 95 Takut Kecewa
97
Bab 96 Keajaiban
98
Bab 97 Aku Hamil, Bukan Sakit (1)
99
Bab 98 Aku Hamil, Bukan Sakit (2)
100
Bab 99 Penuh Sesak
101
VISUAL TOKOH
102
Bab 100 Mual Hilang, Ngidam Datang
103
Bab 101 Kembali Ke Jogja
104
Bab 102 Tiga Bulanan
105
Bab 103 Jorok Banget!
106
Bab 104 Sate Pasar Bantul
107
Bab 105 Apa Aku Bengkak?
108
Bab 106 Diam, Benar-Benar Diam
109
Bab 107 Jauh Dari Cinta
110
Bab 108 Senyummu Mengalihkan Duniaku
111
Bab 109 Ini Apa?!
112
Bab 110 Welcome, Guys!
113
Bab 111 Huru-Hara Haru
114
Bab 112 Ikatan Batin
115
Bab 113 Permintaan Maaf Yang Tulus
116
Bab 114 Pejuang ASI
117
Bab 115 Mulai Menetes Perlahan
118
Bab 116 Kembali Ke Rumah (End)
119
Bab 117 Extra Part (1)
120
Bab 118 Extra Part (2)
121
Bab 119 Extra Part (3)
122
Bab 120 Extra Part (4)
123
Bab 121 Extra Part (5)
124
Bab 122 Extra Part (6)
125
Bab 123 Extra Part (7)
126
CARA VOTING VERSI TERBARU
127
Bab 124 Extra Part (8)
128
Bab 125 Extra Part (9)
129
Bab 126 Extra Part (10)
130
Bab 127 Extra Part (11)
131
Bab 128 Extra Part (End)
132
VISUAL TOKOH EXTRA PART
133
Update New Project
134
Rilis! KESUCIAN CINTA NAYA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!