Bab 5 Penguasa Dapur

“Tania, kenalkan ini Euis dan Dadang yang akan membantumu selama berada di sini dan menjalankan misimu.” Tante Tiwi berbisik mengenalkan asisten rumah tangga yang asli pada Tania beberapa saat setelah mereka memasuki rumah.

“Euis, Dadang, ini Tania asisten rumah tangga yang baru. Dia dari Jogja. Kalian baik-baik ya, bantu dia beradaptasi.”

“Baik, Bu.” Sahut mereka bersamaan.

“Kenalkan saya Tania Sulastri. Panggil saya Lastri,” Tania mengulurkan tangan memperkenalkan diri.

Dadang yang pertama menyambut uluran tangan Lastri dengan antusias. Tindakannya itu membuat Euis mendadak mendahului tangan Dadang dan menjabat tangan Lastri dengan kasar.

“Saya Euis, dan ini Dadang. Mari saya tunjukkan kamarmu,” Euis berjalan menuju halaman belakang, tempat kamar mereka berada.

“Ini kamar kamu, itu kamar saya, dan itu yang di ujung kamar Dadang.” Ucapnya seraya menunjuk kamar-kamar yang dimaksud dengan telunjuknya.

“Kamu istirahat saja dulu, Lastri. Nanti sore baru saya antar keliling dan membagi tugas kita,” Dadang dengan ramah membuka pintu kamar dan mempersilahkan Lastri istirahat.

“Istirahat gimana, Kang? Ini sudah hampir waktunya makan siang. Ayo Lastri, bereskan barang-barangmu segera dan bantu saya masak.” Langkah Lastri terhenti.

“Biarkan saja, tadi pesan Oma begitu. Mau melawan perintah Oma kamu?” ujar Dadang.

“Ya sudah, kamu atur saja. Dasar laki-laki, lihat yang bening dikit sudah luluh,” sewot Euis.

“Silahkan Lastri, kamu istirahat dulu. Dan maafkan Euis, mungkin dia lagi datang bulan,” Dadang tersenyum seraya mengendikkan bahunya lucu.

“Terima kasih, Kang Dadang. Saya permisi dulu.” Lastri masuk ke dalam kamar dan menutup pintu.

Segera saja Tania merebahkan badannya ke ranjang. Matanya melihat berkeliling ke setiap sudut kamarnya. Kamar itu tak sebesar kamarnya, namun terasa nyaman seperti kamar miliknya. Tania bangun dan berbalik menatap ke arah jendela luas yang menghadap ke arah taman.

Sekarang apa yang harus aku lakukan? Aku tidak bisa hanya menjadi pembantu selama empat bulan. Bisa gila aku. Apalagi ada sepasang senior yang belum-belum sudah membuat kepalaku pening. Hhh, Tania..Tania… dia memilih merebahkan badan dan memejamkan mata.

Di taman belakang, ada situasi yang tak kalah rumitnya dengan pikiran Tania.

“Kamu ini kenapa tho? Sejak Lastri datang kok uring-uringan bawaannya? Lagi dapet ya?”

“Ngawur kamu atuh, dapet apa? Dapet arisan?!” Euis kembali sewot.

“Lha terus kenapa? Kamu gak suka sama Lastri?” Dadang merasa penasaran dengan sikap Euis yang berubah drastis sejak kedatangan Lastri.

“Kenapa harus tidak suka?”

“Ya ndak tau saya. Khan yang sewot kamu. Aya naon?”

“Henteu, hanya tidak habis pikir, kenapa cantik-cantik mau jadi pembantu. Apa tidak bisa cari pekerjaan lainnya?”

“Eleh-eleh, ternyata karena geulis? Sudah, jangan khawatir. Saya tetap cinta sama kamu, henteu mungkin berpaling lah.” Dadang berkata genit seraya mencolek lengan Euis.

“Hidih, aya-aya wae. Sapa juga yang suka sama kamu?” Euis bergegas pergi meninggalkan Dadang sambil mengusap-usap kasar lengan yang dicolek Dadang.

“Geulis pisan euy.” Dadang senyum-senyum sendiri melihat tingkah Euis yang disangkanya cemburu padanya.

Dadang dan Euis berasal dari desa yang sama, Desa Lamajang Kecamatan Pangalengan yang terkenal dengan wisata raftingnya. Sudah tiga tahun mereka menjadi ART dirumah keluarga Marvel. Awalnya hanya Euis yang bekerja menggantikan orangtuanya yang sudah pension menjadi ART sejak Euis kecil. Namun karena Dadang menyukai Euis sejak di kampung, maka dia memutuskan untuk mengejar Euis dan menjadi pengurus taman dan sopir di sini.

Hari sudah sore ketika Lastri keluar dari kamarnya. Karena pikirannya yang kalut, membuat dia lupa bahwa sekarang sedang menyamar sebagai pembantu di Bandung. Begitu membuka mata dan melihat ke sekitar, ingatlah Lastri bahwa dia sedang menyamar dan sekarang sudah sangat terlambat untuk bangun.

Begitu membuka pintu kamar, Lastri disambut ocehan Euis yang sedang mengangkat cucian kering di halaman belakang.

“Eleh-eleh, pembantu masih baru sudah berani malas-malasan.” Tangannya terus mengangkat baju-baju bersih yang kering.

“Maafkan saya, Euis. Ada yang bisa saya bantu?" Lastri bermaksud mengalihkan pembicaraan.

“Bawa baju-baju ini ke ruang setrika yang itu. Setelah ini bantu saya menyiapkan makan malam,” Euis menyerahkan baju-baju di tangannya seraya menunjuk sebuah ruang dengan dagunya.

Tanpa banyak bicara, Lastri membawa cucian kering di lengannya menuju ruangan yang ditunjukkan Euis tadi. Saat berbalik akan keluar, Tante Tiwi menghampiri Lastri dan menutup pintu di belakangnya.

“Nak, apakah tidak sebaiknya kamu pikirkan kembali rencana penyamaranmu? Tante tidak tega melihatmu harus melakukan tugas-tugas rumah tangga. Tidak enak juga dengan Eyang dan keluarga Jogja lainnya.” Tante Tiwi menatap Tania lekat.

“Tidak apa-apa, Tante. Sekalian Tania belajar menjadi istri dan mengenal dunia rumah tangga.” Tania tersenyum ke arah wanita cantik di hadapannya itu.

“Kalau nanti ke depannya Tania merasa sudah kesulitan, segera sampaikan pada Tante atau Oma ya.” Sebelum keluar, Tante Tiwi mengelus kepala Tania dengan lembut.

Saat akan membuka pintu, gagang pintu sudah bergerak ke bawah dan pintu terbuka.

“Eleh-eleh, lama pisan. Tidur apa..eh, ada Ibu. Sedang mencari apa, Bu? Biar Euis yang carikan.” Euis gelagapan dan kaget melihat nyonya rumah sedang bersama Lastri di ruangan.

“Saya sengaja mencari Lastri. Khawatir dia tidak betah di sini. Kalian baik-baik ke Lastri ya, dia cucu teman Oma dari Jogja.” Setelah mengatakannya, Tante Tiwi berlalu menuju rumah utama.

“Owh, rupanya kamu koneksinya dari Oma ya? Sudah mirip jaringan eternet aja kamu.” Euis melipat kedua tangannya di depan dada.

“Internet, Mbak.” Ralat Lastri seraya meninggalkan Euis yang sedang bengong mendengar Lastri menjawab perkataannya.

“Awas saja nanti. Saya akan memberikan banyak pekerjaan berat buatmu. Asal tau saja, di rumah ini, Euis yang menguasai area dapur. Hehh…” Euis mendengus kesal dan berjalan keluar ruangan.

Di dapur, Lastri sudah mulai menyiapkan bahan-bahan makanan yang akan diolah untuk menu makan malam hari ini. Oma Jelita mengatakan ingin makan masakan Lastri malam ini. Jadi dia putuskan untuk membuat spaghetti carbonara kesukaannya, selain mudah untuk membuatnya, makanan itu merupakan satu-satunya masakan yang bisa dibuatnya dengan yakin.

“Sapa yang menyuruhmu untuk menyiapkan makan malam? Memangnya sudah tau malam ini menunya apa?”

“Maaf, Mbak. Saya tidak tau menu malam ini. Tapi,”

“Makanya jadi orang baru jangan sok tau. Sini, saya yang ambil alih.” Euis mengambil kotak pasta yang Lastri pegang dan memasukkannya pasta kembali ke tempatnya.

Ambil alih? Hehehe…mbak ini lucu sekali gayanya. Sepertinya akan sangat menghibur hari-hariku di sini.

“Lhah, malah senyum-senyum. Ayo bereskan semuanya,” Euis menyerahkan bahan-bahan yang dipegangnya ke Lastri.

“Mbak, itu tadi Oma yang minta saya untuk memasak pasta. Makanya tadi saya…”

“Malah bawa-bawa Oma jadi alasan. Hadeh…”

“Euis,”

“Ya, Oma.” Lastri dan Euis segera berbalik mendengar ada suara Oma di belakang mereka.

“Malam ini Oma minta Lastri memasak pasta buat Oma. Mulai besok, kamu bisa mengajak Lastri berkeliling dan membagi tugas kalian.”

Melihat Oma sedang menunggu jawaban darinya, Euis segera berkata, “Baik Oma.”

“Ayo Lastri, mulai saja memasaknya. Oma sudah lapar ini.” Oma berjalan kembali ke ruang tengah melanjutkan menonton berita kesukaannya.

“Bisa saya mulai sekarang memasaknya, Mbak?”

“Sok atuh, saya juga ingin tau seberapa pintarnya kamu di dapur.”

“Saya tidak begitu bisa masak, Mbak.” Lastri berkata sembari meneruskan apa yang sudah dimulainya tadi.

“Tidak bisa masak malah jadi pembantu di sini, lieur.” Euis berlalu sambil menggelengkan kepala. Tak habis pikir dia, bisa-bisanya Lastri melamar menjadi pembantu tapi tidak bisa memasak. Walaupun parasnya cantik, tapi ahli dalam urusan dapur merupakan syarat wajib menjadi pembantu menurutnya.

****

Punten smart readers, cuma mau ingatkan untuk tekan jempol dan tanda hatinya. Terima kasih.

Terpopuler

Comments

Maria TR

Maria TR

Euis... jangan lier sama Lastri...

2021-10-01

1

Sulati Cus

Sulati Cus

ooo jgn pingsan km euis tar klu tau identitas Lastri yg sesungguhnya 😂

2021-05-28

1

Murwa Malefy

Murwa Malefy

author kelabasan si Dadang bilang ndak tau..nteu nyaho atuh thor 😀😀 tp keren kok thor ceritamu..

2021-04-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Kalah Sebelum Perang
2 Bab 2 Ini Keterlaluan, Eyang!
3 Bab 3 Syarat Mutlak
4 Bab 4 Kesepakatan Bilateral
5 Bab 5 Penguasa Dapur
6 Bab 6 Spagetti Terenak
7 Bab 7 Kepulangan Marvel
8 Bab 8 Penilaian Sikap
9 Bab 9 Suapan Penuh Cinta
10 Bab 10 Lastri Merepotkan
11 Bab 11 Keluarga Dadang
12 Bab 12 Ada Yang Hanyut!
13 Bab 13 Bertemu Vicky
14 Bab 14 Mulai Panas
15 Bab 15 Semalaman Bersamanya
16 Bab 16 Sapa Yang Mancing Sapa Yang Kepancing?
17 Bab 17 Memasang Perangkap
18 Bab 18 Kejutan Yang Mengejutkan
19 Bab 19 Syarat Aneh!
20 Bab 20 Menemukan Titik Terang
21 Bab 21 Rahasia Tania
22 Bab 22 Pembicaraan Serius
23 PENGUMUMAN
24 Bab 23 Keputusan Tania
25 Bab 24 Hari Yang Menegangkan
26 Bab 25 Apa Yang Terjadi?
27 Bab 26 Kesibukan Tiada Henti
28 Bab 27 Apakah Dia Akan Sembuh?
29 Bab 28 Dia Hancur
30 Bab 29 Kesalahpahaman
31 Bab 30 Totalitas Tanpa Batas
32 Bab 31 Mendapatkan Cintanya
33 Bab 32 Titah Baru Dari Eyang
34 Bab 33 Pulang Ke Jogja
35 Bab 34 Dia Tidak Layak
36 Bab 35 Iba Atau Cinta?
37 Bab 36 Lebih Penting Mana Buatmu?
38 Bab 37 Kunjungan Dinas
39 Bab 38 Marvel Berubah
40 Bab 39 Saling Berhadapan
41 Bab 40 Restu Eyang
42 Bab 41 Kabar Gembira
43 Bab 42 Akhirnya Menikah
44 Bab 43 Pamali
45 Bab 44 Siluet Pagi
46 Bab 45 Maksiat Nikmat
47 Bab 46 Canggung
48 Bab 47 Kenikmatan Yang Tertunda
49 Bab 48 Gerombolan Pengacau
50 Bab 49 Aku Harus Apa?
51 Bab 50 Mencetak Gol Kemenangan
52 Bab 51 Ulah Johan
53 Bab 52 Kekhawatiran Oma
54 Bab 53 Mulai Mengajar
55 Bab 54 Tania Cemburu
56 Bab 55 3G
57 Bab 56 Wanita Aneh!
58 Bab 57 Panjul Juara Nasional
59 Bab 58 Menata Masa Depan
60 Bab 59 Membuatnya Hamil
61 Bab 60 Program Hamil
62 Bab 61 Tania Cacat
63 Bab 62 Second Opinion
64 Bab 63 Menghadapi dan Mengatasi
65 Bab 64 Pilihan Tania
66 Bab 65 Orang Pintar
67 Bab 66 Orang Bejo (Beruntung)
68 Bab 67 Kedatangan Tamu
69 Bab 68 Butuh Bicara
70 Bab 69 Double Strike!
71 Bab 70 Menyampaikan Maksud
72 Bab 71 Mengurung Diri
73 Bab 72 Meragu
74 Bab 73 Up and Down
75 Bab 74 Perjuangan Tania
76 Bab 75 Melihat Senyumnya
77 Bab 76 Godaan Terbesar
78 Bab 77 Salah Sasaran
79 Bab 78 Wanita Berbahaya (1)
80 Bab 79 Wanita Berbahaya (2)
81 Bab 80 Selalu Berpisah
82 Bab 81 Bersiasat
83 Bab 82 Menyibukkan Diri
84 Bab 83 Kembali Ke Medan Perang
85 Bab 84 Pekan Patah Tulang
86 Bab 85 Mengundang Bahaya
87 Bab 86 Terlalu Mabuk
88 Bab 87 Kehilangan Jejak
89 Bab 88 Pengakuan Kedua
90 Bab 89 Marvel Merahasiakannya Dariku
91 Bab 90 Berkata Jujur
92 Bab 91 Pembuat Onar
93 Bab 92 Marvel Marah
94 Bab 93 Kejutan Yang Mengejutkan
95 Bab 94 Menyedihkan
96 Bab 95 Takut Kecewa
97 Bab 96 Keajaiban
98 Bab 97 Aku Hamil, Bukan Sakit (1)
99 Bab 98 Aku Hamil, Bukan Sakit (2)
100 Bab 99 Penuh Sesak
101 VISUAL TOKOH
102 Bab 100 Mual Hilang, Ngidam Datang
103 Bab 101 Kembali Ke Jogja
104 Bab 102 Tiga Bulanan
105 Bab 103 Jorok Banget!
106 Bab 104 Sate Pasar Bantul
107 Bab 105 Apa Aku Bengkak?
108 Bab 106 Diam, Benar-Benar Diam
109 Bab 107 Jauh Dari Cinta
110 Bab 108 Senyummu Mengalihkan Duniaku
111 Bab 109 Ini Apa?!
112 Bab 110 Welcome, Guys!
113 Bab 111 Huru-Hara Haru
114 Bab 112 Ikatan Batin
115 Bab 113 Permintaan Maaf Yang Tulus
116 Bab 114 Pejuang ASI
117 Bab 115 Mulai Menetes Perlahan
118 Bab 116 Kembali Ke Rumah (End)
119 Bab 117 Extra Part (1)
120 Bab 118 Extra Part (2)
121 Bab 119 Extra Part (3)
122 Bab 120 Extra Part (4)
123 Bab 121 Extra Part (5)
124 Bab 122 Extra Part (6)
125 Bab 123 Extra Part (7)
126 CARA VOTING VERSI TERBARU
127 Bab 124 Extra Part (8)
128 Bab 125 Extra Part (9)
129 Bab 126 Extra Part (10)
130 Bab 127 Extra Part (11)
131 Bab 128 Extra Part (End)
132 VISUAL TOKOH EXTRA PART
133 Update New Project
134 Rilis! KESUCIAN CINTA NAYA
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Bab 1 Kalah Sebelum Perang
2
Bab 2 Ini Keterlaluan, Eyang!
3
Bab 3 Syarat Mutlak
4
Bab 4 Kesepakatan Bilateral
5
Bab 5 Penguasa Dapur
6
Bab 6 Spagetti Terenak
7
Bab 7 Kepulangan Marvel
8
Bab 8 Penilaian Sikap
9
Bab 9 Suapan Penuh Cinta
10
Bab 10 Lastri Merepotkan
11
Bab 11 Keluarga Dadang
12
Bab 12 Ada Yang Hanyut!
13
Bab 13 Bertemu Vicky
14
Bab 14 Mulai Panas
15
Bab 15 Semalaman Bersamanya
16
Bab 16 Sapa Yang Mancing Sapa Yang Kepancing?
17
Bab 17 Memasang Perangkap
18
Bab 18 Kejutan Yang Mengejutkan
19
Bab 19 Syarat Aneh!
20
Bab 20 Menemukan Titik Terang
21
Bab 21 Rahasia Tania
22
Bab 22 Pembicaraan Serius
23
PENGUMUMAN
24
Bab 23 Keputusan Tania
25
Bab 24 Hari Yang Menegangkan
26
Bab 25 Apa Yang Terjadi?
27
Bab 26 Kesibukan Tiada Henti
28
Bab 27 Apakah Dia Akan Sembuh?
29
Bab 28 Dia Hancur
30
Bab 29 Kesalahpahaman
31
Bab 30 Totalitas Tanpa Batas
32
Bab 31 Mendapatkan Cintanya
33
Bab 32 Titah Baru Dari Eyang
34
Bab 33 Pulang Ke Jogja
35
Bab 34 Dia Tidak Layak
36
Bab 35 Iba Atau Cinta?
37
Bab 36 Lebih Penting Mana Buatmu?
38
Bab 37 Kunjungan Dinas
39
Bab 38 Marvel Berubah
40
Bab 39 Saling Berhadapan
41
Bab 40 Restu Eyang
42
Bab 41 Kabar Gembira
43
Bab 42 Akhirnya Menikah
44
Bab 43 Pamali
45
Bab 44 Siluet Pagi
46
Bab 45 Maksiat Nikmat
47
Bab 46 Canggung
48
Bab 47 Kenikmatan Yang Tertunda
49
Bab 48 Gerombolan Pengacau
50
Bab 49 Aku Harus Apa?
51
Bab 50 Mencetak Gol Kemenangan
52
Bab 51 Ulah Johan
53
Bab 52 Kekhawatiran Oma
54
Bab 53 Mulai Mengajar
55
Bab 54 Tania Cemburu
56
Bab 55 3G
57
Bab 56 Wanita Aneh!
58
Bab 57 Panjul Juara Nasional
59
Bab 58 Menata Masa Depan
60
Bab 59 Membuatnya Hamil
61
Bab 60 Program Hamil
62
Bab 61 Tania Cacat
63
Bab 62 Second Opinion
64
Bab 63 Menghadapi dan Mengatasi
65
Bab 64 Pilihan Tania
66
Bab 65 Orang Pintar
67
Bab 66 Orang Bejo (Beruntung)
68
Bab 67 Kedatangan Tamu
69
Bab 68 Butuh Bicara
70
Bab 69 Double Strike!
71
Bab 70 Menyampaikan Maksud
72
Bab 71 Mengurung Diri
73
Bab 72 Meragu
74
Bab 73 Up and Down
75
Bab 74 Perjuangan Tania
76
Bab 75 Melihat Senyumnya
77
Bab 76 Godaan Terbesar
78
Bab 77 Salah Sasaran
79
Bab 78 Wanita Berbahaya (1)
80
Bab 79 Wanita Berbahaya (2)
81
Bab 80 Selalu Berpisah
82
Bab 81 Bersiasat
83
Bab 82 Menyibukkan Diri
84
Bab 83 Kembali Ke Medan Perang
85
Bab 84 Pekan Patah Tulang
86
Bab 85 Mengundang Bahaya
87
Bab 86 Terlalu Mabuk
88
Bab 87 Kehilangan Jejak
89
Bab 88 Pengakuan Kedua
90
Bab 89 Marvel Merahasiakannya Dariku
91
Bab 90 Berkata Jujur
92
Bab 91 Pembuat Onar
93
Bab 92 Marvel Marah
94
Bab 93 Kejutan Yang Mengejutkan
95
Bab 94 Menyedihkan
96
Bab 95 Takut Kecewa
97
Bab 96 Keajaiban
98
Bab 97 Aku Hamil, Bukan Sakit (1)
99
Bab 98 Aku Hamil, Bukan Sakit (2)
100
Bab 99 Penuh Sesak
101
VISUAL TOKOH
102
Bab 100 Mual Hilang, Ngidam Datang
103
Bab 101 Kembali Ke Jogja
104
Bab 102 Tiga Bulanan
105
Bab 103 Jorok Banget!
106
Bab 104 Sate Pasar Bantul
107
Bab 105 Apa Aku Bengkak?
108
Bab 106 Diam, Benar-Benar Diam
109
Bab 107 Jauh Dari Cinta
110
Bab 108 Senyummu Mengalihkan Duniaku
111
Bab 109 Ini Apa?!
112
Bab 110 Welcome, Guys!
113
Bab 111 Huru-Hara Haru
114
Bab 112 Ikatan Batin
115
Bab 113 Permintaan Maaf Yang Tulus
116
Bab 114 Pejuang ASI
117
Bab 115 Mulai Menetes Perlahan
118
Bab 116 Kembali Ke Rumah (End)
119
Bab 117 Extra Part (1)
120
Bab 118 Extra Part (2)
121
Bab 119 Extra Part (3)
122
Bab 120 Extra Part (4)
123
Bab 121 Extra Part (5)
124
Bab 122 Extra Part (6)
125
Bab 123 Extra Part (7)
126
CARA VOTING VERSI TERBARU
127
Bab 124 Extra Part (8)
128
Bab 125 Extra Part (9)
129
Bab 126 Extra Part (10)
130
Bab 127 Extra Part (11)
131
Bab 128 Extra Part (End)
132
VISUAL TOKOH EXTRA PART
133
Update New Project
134
Rilis! KESUCIAN CINTA NAYA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!