Penguntit

Baru saja aku akan membayar belanjaanku, tiba-tiba seseorang menabrak bahuku sedikit keras hingga susu dan serealku berjatuhan, karena memang aku tidak menggunakan keranjang belanjaan.

" Awhh, kalau jalan liat-liat dong mas, barang-barang saya jadi jatuh semua nih." Aku jongkok untuk mengambil susu dan sereal yang jatuh.

" Maaf, saya tidak sengaja." Laki-laki itu ikut jongkok membantuku.

Saat aku menaikkan kepala ternyata.

" Pak Radit? "

Betapa terkejutnya aku ternyata orang yang menabrak bahuku adalah Direktur perusahaan tempatku bekerja.

" Eehhh... Biar saya sendiri aja Pak, saya yang salah jalan nggak liat-liat depan. Sekali lagi saya minta maaf Pak." Aku langsung menundukkan kepala seraya mengambil barang-barang tadi.

" Tidak apa biara saya bantu."

Mendengar suaranya saja sudah membuat bulu kudukku merinding. Bertemu dengan Pak Radit disituasi seperti ini terasa lebih deg-degan dari pada saat aku nonton film horor sendirian.

Selesai membereskan barang-barang yang terjatuh ini, aku langsung berdiri, begitu pula dengan Pak Radit.

" Terima kasih Pak sudah membantu saya. Ngomong-ngomong Pak Radit disini sedang cari apa ya? " Aku mencoba untuk berbasa-basi dengannya.

Namun setelah beberapa detik tidak terdengar jawaban dari bibirnya. Aku memberanikan diri untuk menatap matanya.

Waow, apa dia sedang menatapku? Hhmm.. Mungkin dia tidak mengenali aku, lagian aku kan hanya staf biasa di perusahaan dia. Tidak mungkin dia mengenali satu persatu karyawannya bukan? Lagian kenapa juga tadi aku harus memanggil namanya, tidak-tidak aku bahkan menyapa dia. Seharusnya aku pura-pura saja tidak mengenalinya.

" Saya sedang mencari minuman." Akhirnya suara Pak Radit terdengar juga.

" Oo.. Kalo gitu saya permisi dulu Pak, sudah malam saya mau pulang." Aku merasa tidak perlu untuk memperpanjang pembicaraanku dengan Pak Radit.

Karena dia hanya diam saja, aku langsung menundukkan kepala untuk tanda jika aku akan pergi.

Langsung saja aku berjalan ke arah kasir untuk membayar belanjaanku. Ternyata cukup panjang antriannya. Aku memutuskan berdiri dibelakang ibu-ibu yang juga akan membayar belanjaannya.

Hingga tiba giliranku untuk membayar.

" Totalnya 127 ribu ya kak. "

Aku sedang mengambil uang didompet saat tiba-tiba ada seseorang dibelakangku yang meletakkan sekaleng minuman soda.

" Sekalian sama ini saja Mbak."

Aku seperti hafal dengan suara ini. Suara rendah dan dingin. Setauku ini seperti suara Direktur di perusahaan tempat aku bekerja. Astaga, ini suara Pak Radit. Aku melupakan jika baru saja aku bertemu dengan dia.

" Lho Pak Radit, biar saya bayar sendiri saja Pak."

Namun sepertinya ucapanku hanya dianggap angin lalu oleh dia. Pak Radit mengeluarkan uang 2 lembar pecahan seratus ribuan.

" Jadi totalnya 143 ya Pak, ini uang kembaliannya."

" Berikan saja uang kembaliannya pada dia."

Pak Radit langsung pergi setelah mengambil minuman soda miliknya. Sedangkan aku yang terkejut masih berdiri di depan meja kasir.

" Kak, ini uang kembaliannya." Pegawai kasir ini menyadarkanku dari keterkejutan yang dibuat oleh Pak Radit.

" Ooh iya mba, Terima kasih ya." Aku segera mengambil uang kembalian yang disodorkan oleh pegawai kasir tadi dan bergegas keluar untuk mencari Pak Radit.

Sesampainya di luar, aku sudah tidak melihat keberadaan dari Pak Radit. Disini hanya ada 2 mobil dan 3 motor yang terparkir. Kalau Pak Radit menggunakan motor sepertinya tidak mungkin. Kalau naik mobil, aku juga tidak tau mobilnya yang mana karena semua kaca mobilnya gelap jadi tidak terlihat dari luar.

Apa mungkin dia sudah pergi? Lalu bagaimana caranya aku mengembalikan uang ini, tidak mungkin kan jika aku mengembalikan uangnya saat di kantor, apa kata karyawan lain jika mereka melihat aku yang hanya staf biasa berbicara dengan Pak Radit, yang seorang Direktur. Seperti bukan levelnya untuk bisa berbicara dengan dia.

Aku memutuskan untuk pulang ke kosan saja karena sudah hampir pukul 9 malam. Peraturan jam malam di kosan ku juga hanya sampai pukul 10 malam. Lebih dari Jam itu maka gerbang kos sudah di kunci.

.

.

Setelah mengakhiri pembicaraanku dengan Mama, aku memutuskan untuk kembali ke kantor mengambil berkas yang tertinggal. Sebenarnya bisa saja aku menyuruh Andre untuk mengambilnya, namun tidak aku lakukan karena aku sendiri merasa penat dirumah sendirian karena suasana yang sepi dengan tidak adanya Kendra, sekalian juga ingin mencari angin malam.

" Malam Pak, ada yang bisa saya bantu? Kenapa Pak Radit malam-malam kembali lagi ke kantor." Tanya satpam yang saat ini bertugas malam begitu melihatku keluar dari mobil.

" Saya hanya mengambil berkas, kamu bisa lanjutkan pekerjaanmu." Aku langsung bergegas naik ke ruanganku.

Aku keluar dengan menenteng berkas yang sudah aku temukan. Aku lihat ketiga satpam ada di posnya sedang menyeduh kopi. Begitu melihatku mereka langsung keluar dari sana.

" Sudah selesai Pak." Tanya salah satu dari mereka.

" Iya." Aku mengambil 3 lembar uang seratus ribuan untuk diberikan kepada mereka.

" Ini buat kalian beli makan, saya pulang dulu."

" Terima kasih banyak Pak Radit."

Aku jawab dengan membunyikan klakson.

Diperjalanan pulang, aku seperti melihat seseorang yang aku kenal. Aku ingat, dia adalah Maureen. Sepertinya dia sedang membeli makanan. Aku putuskan untuk menghentikan mobil dan memperhatikannya. Tidak lama kemudian Maureen menjalankan motornya. Entah pemikiran dari mana hingga aku mengikuti arah motornya. Ternyata dia berhenti disalah satu supermarket. Begitu dia masuk, aku segera memarkirkan mobilku disebelahnya dan ikut masuk kedalam supermarket.

Aku ikuti dia yang menuju ke rak sereal dan susu. Terlihat dia tidak menggunakan keranjang. Entah ide dari mana, aku sengaja menabrakkan tubuhku pada Maureen hingga barang belanjaannya jatuh berserakan.

Dia begitu terkejut saat melihat ternyata yang menabraknya adalah aku. Aku tidak begitu memperhatikan apa yang dia katakan kepadaku. Yang aku perhatikan hanya wajahnya yang selalu menunduk saat berbicara denganku.

Bagaimana mungkin gadis semuda ini yang disebut Bunda oleh Kendra, terlihat dari wajahnya yang saat ini tidak menggunakan make up justru terlihat seperti gadis yang baru lulus SMA usia 18 tahunan.

Aku tersadar saat dia bertanya apa yang aku beli. Dan hanya aku jawab dengan singkat jika aku sedang membeli minuman.

Lagi-lagi aku terfokus dengan wajahnya. Hingga tidak lama kemudian dia berpamitan.

Aku lihat dia sudah berdiri di meja kasir, tanpa basa-basi aku langsung mengambil sekaleng soda dan berdiri dibelakangnya.

Hingga saatnya membayar, aku lebih dulu memberikan uang kepada pegawai kasir. Terlihat Maureen sangat terkejut melihatku.

Ditengah keterkejutannya itu, aku bergegas keluar dan menuju mobil. Aku lihat Maureen masih berdiri ditempatnya. Hingga tidak lama kemudian dia keluar. Terlihat dia seperti sedang mencariku. Namun karena kaca mobilku yang gelap, jadi tidak terlihat dari luar.

Tidak lama kemudian Maureen menuju arah motornya dan pergi dari sini.

Tiba-tiba aku tersadar akan sesuatu.

Apa yang sudah aku lakukan dari tadi?

Apa aku sedang menguntitnya?

Terpopuler

Comments

Sintia Dewi

Sintia Dewi

baru sadar...sebenarnya radit udh tertarik karna anaknya panggil bunda tp dia membohongi dirinya karna masalah masalalunya..nantik udh ditinggalin baru nyahok...jangan semua cewek di pandang sama

2023-04-12

0

Kireina

Kireina

🤣🤣🤣🤣

2022-08-11

0

Ariyani Ariyani

Ariyani Ariyani

ciee cieee cieeeee pk Radit

2022-07-16

0

lihat semua
Episodes
1 New Job
2 Dunda...
3 Dunda Cantik
4 Bertemu Pak Direktur
5 Jadi Dia?
6 Intimidasi
7 Mulai Penasaran
8 Tertarik dan Menanyakanmu
9 Mama tau
10 Terkejut
11 Penguntit
12 Hujan Pagi
13 Saya Masih Kaya
14 Ruangan Direktur
15 Bundanya Kendra
16 Sia, mau kan kamu....
17 Culik Anak
18 Interogasi
19 Jadi bagaimana?
20 Romantis?
21 Tidak Peka
22 Pesan Masuk
23 Rahasia
24 Turun!
25 Ayam Goreng Kakek
26 Cemburu?
27 Bubur Ayam
28 Malam Kenangan
29 Saya juga mau
30 Duda
31 Kamu Pelakor?
32 Flashback
33 Menolak
34 Jodoh untuk Sya
35 Hati yang terusik
36 Pesan tengah malam
37 Dimana?
38 Arisan
39 Jero
40 Berandal
41 Hilang Kabar
42 Lagi-lagi Bubur Ayam
43 Ibu pengganti
44 Alasan
45 Cinta Palsu
46 Utang yang 200ribu
47 Kita Berteman
48 Cara Yang Benar
49 Terpantau
50 Kode
51 Perintah terselubung
52 Khawatir
53 Emosi terpendam
54 Membludak
55 Kebenaran
56 Pria Patah Hati
57 Kebenaran
58 Membujuk Kendra
59 Panggil Mas
60 Om dan Ponakan
61 Menantu Sesungguhnya
62 Mama Farida
63 Menyatakan perasaan
64 Direktur Galak & Bunda Maureen
65 Bucin
66 Pacaran?
67 Pizza
68 Pembagian pizza
69 Aku atau kamu
70 Gimana kalo...?
71 Mood Datang Bulan
72 Cemburu lagi?
73 Ganti Nomor
74 Alibi Sya
75 Ternyata Andre...
76 Sayang kamu
77 Ada Apa?
78 Romantisme Bianglala
79 Pipi Merah
80 Meminta izin
81 Ice cream jumbo
82 Love You
83 Hhmm
84 Ketahuan
85 Jujur
86 Calon Fardan
87 Cha cha
88 Cerita Radit
89 Ragu
90 Jogja
91 Bertanya pada hati
92 Gombalan
93 93
94 Wajah Merah Radit
95 Meminta kesempatan
96 Ngedate ber 3
97 Otw halal?
98 Pulang ke Jakarta
99 Calon Kakak Ipar
100 Drama malam hari
101 Perkara Mantan
102 Baby Gemoy
103 Masa Lalu
104 Sya tau...
105 Menceritakan Masa Lalu
106 Martabak
107 Bongkar oleh-oleh
108 Fardan dan Asti Sah
109 Go public?
110 Ya sayang...
111 Weekend
112 Ada apa?
113 Mas Radit...
114 Aku mau Mas...
115 Dibalik layar
116 Menjelang hari-H
117 SAH!
118 Drama Radit dan Kendra
119 Resepsi
120 Malam Pertama Sah
121 Dedek Bayi
122 Masih dedek bayi
123 Yeyy.. Lepas Segel!!!
124 Girls Boy
125 Wejangan
126 Radit tengil
127 Kemana?
128 Harus sabar
129 Ayolah...
130 Hak
131 Pasang Dasi
132 Go Public Yang Sebenarnya
133 Perang mata
134 Sambil menyelam minum air
135 Sama-sama posesif
136 Jangan Makan Bunda
137 Radit cemburu
138 Sya Diam
139 Duda kaya
140 Pahlawan Kendra
141 Brownies dan rencana
142 Karma dari Papa Riyan
143 Pagi yang cerah
144 Ingin Es krim
145 Lembur
146 Sya sakit?
147 Positif
148 Posesif dan Protektif
149 Menyampaikan Berita
150 Resign
151 Demi kebaikan bersama
152 Ngidam
153 Menyulut Api
154 Marah Cemburu
155 Hari Kendra
156 Ngupati
157 Gedoran pintu
158 Serabi
159 Bucket Bunga
160 Janda terpesona duda
161 Butuh Es Krim
162 Sya cemburu
163 Gara-gara Mimpi Buruk
164 Mimpi itu
165 Mengatasinya
166 Beli 5 geratis 1
167 Prediksi Kendra
168 Kelahiran ponakan
169 Radit kenapa?
170 Kronologi
171 Tangis Sya
172 Radit Manja
173 Kemarahan Oma
174 Kedatangan Dani
175 Hadiah dari Uncle Dani
176 Kalap belanja
177 Perkara uang 16 juta
178 Kumpul keluarga
179 Sampai Jogja
180 Kendra Marah
181 Lelah
182 Pembicaraan
183 Mimpi di dalam mimpi
184 Sudah lebih baik
185 Sya negatif thinking
186 Tidak sampai 100 juta
187 Ngidam lagi dan lagi
188 Berubah haluan
189 Kata Dita sok miskin
190 Jemput Kendra
191 Hukuman menanti
192 Alasan tidak melihat harga
193 Terpeleset
194 Tidak ingin melihatnya
195 Kecemasan
196 Sya sadar
197 Menolak Berbicara
198 Welcome to the world Rendra
199 Welcome Home
200 3 bayi
201 Deep talk
202 Kambing
203 Sayang kamu
204 Keinginan berhijab?
205 Hadiah lomba
206 Kembali Bekerja
207 Lembur
208 Berbuka
209 Happy Birthday Abang
210 Kendra hilang
211 Cemburu lagi
212 Di siang hari
213 Hadiah
214 Bahagia bersama
215 Terlalu sibuk
216 Kesedihan
217 Ikuti rencana Mama Riana
218 Pergi
219 Benar-benar pergi?
220 Mencari
221 Galau
222 Frustasi
223 Pasrah
224 Lega sekaligus menyesal
225 Kejutan
226 Kembali bersama
227 Takut kehilangan
228 Berbagi ranjang
229 Uang Ayah sudah banyak
230 Ketakutan
231 Tagihan "itu"
232 Ketempat Kakak
233 Pembahasan umur
234 Pulang ke Rumah
235 Penawaran
236 Karena Tio
237 Bertambah Posesif
238 Misi membujuk Istri
239 Penjelasan
240 Ayah dan Anak
241 Camping
242 Gagal
243 Calon anggota baru
244 Detik-detik
245 Welcome Princess
246 Welcome Baby Sandra (END)
247 Extra Part 1
248 Extra Part 2
249 Extra Part 3
250 Extra Part 4
251 Extra Part 5 (FINAL)
252 Pregnant Kendra's Baby & Laras For Dani
253 Mengejar Cinta Duda Baru & UNWANTED WEDDING (Perjodohan dengan Nadya)
254 Karya baru...
255 (TAMBAHAN PART) Bersyukur memiliki mu
Episodes

Updated 255 Episodes

1
New Job
2
Dunda...
3
Dunda Cantik
4
Bertemu Pak Direktur
5
Jadi Dia?
6
Intimidasi
7
Mulai Penasaran
8
Tertarik dan Menanyakanmu
9
Mama tau
10
Terkejut
11
Penguntit
12
Hujan Pagi
13
Saya Masih Kaya
14
Ruangan Direktur
15
Bundanya Kendra
16
Sia, mau kan kamu....
17
Culik Anak
18
Interogasi
19
Jadi bagaimana?
20
Romantis?
21
Tidak Peka
22
Pesan Masuk
23
Rahasia
24
Turun!
25
Ayam Goreng Kakek
26
Cemburu?
27
Bubur Ayam
28
Malam Kenangan
29
Saya juga mau
30
Duda
31
Kamu Pelakor?
32
Flashback
33
Menolak
34
Jodoh untuk Sya
35
Hati yang terusik
36
Pesan tengah malam
37
Dimana?
38
Arisan
39
Jero
40
Berandal
41
Hilang Kabar
42
Lagi-lagi Bubur Ayam
43
Ibu pengganti
44
Alasan
45
Cinta Palsu
46
Utang yang 200ribu
47
Kita Berteman
48
Cara Yang Benar
49
Terpantau
50
Kode
51
Perintah terselubung
52
Khawatir
53
Emosi terpendam
54
Membludak
55
Kebenaran
56
Pria Patah Hati
57
Kebenaran
58
Membujuk Kendra
59
Panggil Mas
60
Om dan Ponakan
61
Menantu Sesungguhnya
62
Mama Farida
63
Menyatakan perasaan
64
Direktur Galak & Bunda Maureen
65
Bucin
66
Pacaran?
67
Pizza
68
Pembagian pizza
69
Aku atau kamu
70
Gimana kalo...?
71
Mood Datang Bulan
72
Cemburu lagi?
73
Ganti Nomor
74
Alibi Sya
75
Ternyata Andre...
76
Sayang kamu
77
Ada Apa?
78
Romantisme Bianglala
79
Pipi Merah
80
Meminta izin
81
Ice cream jumbo
82
Love You
83
Hhmm
84
Ketahuan
85
Jujur
86
Calon Fardan
87
Cha cha
88
Cerita Radit
89
Ragu
90
Jogja
91
Bertanya pada hati
92
Gombalan
93
93
94
Wajah Merah Radit
95
Meminta kesempatan
96
Ngedate ber 3
97
Otw halal?
98
Pulang ke Jakarta
99
Calon Kakak Ipar
100
Drama malam hari
101
Perkara Mantan
102
Baby Gemoy
103
Masa Lalu
104
Sya tau...
105
Menceritakan Masa Lalu
106
Martabak
107
Bongkar oleh-oleh
108
Fardan dan Asti Sah
109
Go public?
110
Ya sayang...
111
Weekend
112
Ada apa?
113
Mas Radit...
114
Aku mau Mas...
115
Dibalik layar
116
Menjelang hari-H
117
SAH!
118
Drama Radit dan Kendra
119
Resepsi
120
Malam Pertama Sah
121
Dedek Bayi
122
Masih dedek bayi
123
Yeyy.. Lepas Segel!!!
124
Girls Boy
125
Wejangan
126
Radit tengil
127
Kemana?
128
Harus sabar
129
Ayolah...
130
Hak
131
Pasang Dasi
132
Go Public Yang Sebenarnya
133
Perang mata
134
Sambil menyelam minum air
135
Sama-sama posesif
136
Jangan Makan Bunda
137
Radit cemburu
138
Sya Diam
139
Duda kaya
140
Pahlawan Kendra
141
Brownies dan rencana
142
Karma dari Papa Riyan
143
Pagi yang cerah
144
Ingin Es krim
145
Lembur
146
Sya sakit?
147
Positif
148
Posesif dan Protektif
149
Menyampaikan Berita
150
Resign
151
Demi kebaikan bersama
152
Ngidam
153
Menyulut Api
154
Marah Cemburu
155
Hari Kendra
156
Ngupati
157
Gedoran pintu
158
Serabi
159
Bucket Bunga
160
Janda terpesona duda
161
Butuh Es Krim
162
Sya cemburu
163
Gara-gara Mimpi Buruk
164
Mimpi itu
165
Mengatasinya
166
Beli 5 geratis 1
167
Prediksi Kendra
168
Kelahiran ponakan
169
Radit kenapa?
170
Kronologi
171
Tangis Sya
172
Radit Manja
173
Kemarahan Oma
174
Kedatangan Dani
175
Hadiah dari Uncle Dani
176
Kalap belanja
177
Perkara uang 16 juta
178
Kumpul keluarga
179
Sampai Jogja
180
Kendra Marah
181
Lelah
182
Pembicaraan
183
Mimpi di dalam mimpi
184
Sudah lebih baik
185
Sya negatif thinking
186
Tidak sampai 100 juta
187
Ngidam lagi dan lagi
188
Berubah haluan
189
Kata Dita sok miskin
190
Jemput Kendra
191
Hukuman menanti
192
Alasan tidak melihat harga
193
Terpeleset
194
Tidak ingin melihatnya
195
Kecemasan
196
Sya sadar
197
Menolak Berbicara
198
Welcome to the world Rendra
199
Welcome Home
200
3 bayi
201
Deep talk
202
Kambing
203
Sayang kamu
204
Keinginan berhijab?
205
Hadiah lomba
206
Kembali Bekerja
207
Lembur
208
Berbuka
209
Happy Birthday Abang
210
Kendra hilang
211
Cemburu lagi
212
Di siang hari
213
Hadiah
214
Bahagia bersama
215
Terlalu sibuk
216
Kesedihan
217
Ikuti rencana Mama Riana
218
Pergi
219
Benar-benar pergi?
220
Mencari
221
Galau
222
Frustasi
223
Pasrah
224
Lega sekaligus menyesal
225
Kejutan
226
Kembali bersama
227
Takut kehilangan
228
Berbagi ranjang
229
Uang Ayah sudah banyak
230
Ketakutan
231
Tagihan "itu"
232
Ketempat Kakak
233
Pembahasan umur
234
Pulang ke Rumah
235
Penawaran
236
Karena Tio
237
Bertambah Posesif
238
Misi membujuk Istri
239
Penjelasan
240
Ayah dan Anak
241
Camping
242
Gagal
243
Calon anggota baru
244
Detik-detik
245
Welcome Princess
246
Welcome Baby Sandra (END)
247
Extra Part 1
248
Extra Part 2
249
Extra Part 3
250
Extra Part 4
251
Extra Part 5 (FINAL)
252
Pregnant Kendra's Baby & Laras For Dani
253
Mengejar Cinta Duda Baru & UNWANTED WEDDING (Perjodohan dengan Nadya)
254
Karya baru...
255
(TAMBAHAN PART) Bersyukur memiliki mu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!