Sia, mau kan kamu....

Selagi menunggu kedatangan Sia, Kendra dan Radit duduk di kursinya sembari bercanda. Sedangkan Mama Riana duduk di sofa menghadap pintu masuk, rasanya dia tidak sabar melihat calon mantunya itu. Tidak apa-apa berhalu dulu bukan? Jika memang Kendra menginginkan gadis itu untuk menjadi Bundanya, dia akan melakukan apa saja asal cucunya itu bahagia. Dan bagaimana jika Radit menolak untuk menikah dengan gadis itu? Tentu saja dia akan memaksanya.

Walaupun saat ini Radit terlihat senang saat bermain dengan putranya, sebenarnya dia merasa gugup sekarang. Saat ini dia tidak bisa memikirkan apapun mengenai kejadian yang nantinya akan terjadi. Tentang Kendra, tentang Mamanya, dan yang pasti tentang gadis itu, Maureen.

Tok... tok... tok...

Muncul Andre dari balik pintu ruangannya.

" Saya sudah menghubungi Pak Sean untuk memberitahu Mbak Sia untuk segera kemari Pak." Ujar Sean memberi laporan.

" Hhmmm."

" Apa Bundanya Kendra bernama Sia Ndre? " Tanya Mama Riana.

" Iya Bu, namanya Maureen Calysia Putri, teman-temannya biasa memanggil Sia, berbeda dengan Pak Radit yang memanggilnya Maureen." Jawaban Andre ini membuat Mama Riana tersenyum sendiri.

"Mengapa anaknya memanggil gadis itu berbeda dengan yang lain, pasti dia memiliki rasa tertarik dengan Sia." Pikir Mama Riana.

Sedangkan Radit hanya melototkan matanya mendengar jawaban dari Andre. Kenapa laki-laki itu bukannya membantunya malah seperti mengompori Mamanya agar berfikir jika dia memiliki panggilan spesial dengan gadis itu.

" Dia belum menjadi Bundanya Kendra Ma." Jawab Radit.

" Iya memang belum, dan AKAN menjadi Bundanya Kendra." Mama Riana sengaja menekankan kata "akan" untuk mempertegas kalimatnya.

" Kenapa Sia belum datang juga Ndre? " Tanya Mama Riana semakin tidak sabar.

" Om Andle, Dunda lagi kelja ya? keljaannya banak? " Kendra yang tadi sibuk dengan buku dan pulpen di pangkuan Ayahnya mengalihkan tatapannya kepada Andre saat mendengar nama Bundanya disebut oleh Omanya.

" Iya, Bunda Kendra kerjaannya banyak, jadi nunggu agak sedikit lama ya." Ujar Andre menjelaskan dan hanya dijawab anggukan oleh Kendra.

Tidak lama kemudian ponsel Andre berbunyi.

" Iya halo. "

".... "

" Baik, saya akan kesana." Andre menutup panggilan telfonnya.

" Mbak Sia sudah ada di depan Pak, biar saya jemput dulu." Ujar Andre kepada Radit.

Radit yang mendengar perkataan Andre hanya diam saja, sedangkan Mama Riana sudah menampilkan senyum bahagianya.

Tidak lama setelah Andre keluar, pintu kembali diketuk dan terbuka.

" Selamat pagi Pak Radit." Sia menyapa Radit seraya menundukkan wajahnya.

" Dunda... " Teriak Kendra begitu melihat Sia masuk.

" Jadi kamu yang namanya Sia? " Mama Riana berdiri dari duduknya kemudian menghampiri Sia.

" Iya Bu, saya Sia. " Sia menunduk semakin gugup. Dia melirik kearah Radit yang hanya memandangnya tanpa berkata apa-apa. Sedangkan Kendra sudah turun dari pangkuan Ayahnya dan berlari ke arah Sia.

" Dunda.. Dunda keljanya banyak ya, lama nih Dundanya." Kendra sudah ada didepan Sia seraya mengulurkan tangannya tanda meminta untuk digendong.

Langsung saja Sia meraih Kendra ke dalam gendongannya.

" Iya nih Tante Dunda banyak kerjaan. Kamu lagi mainan apa? Tadi Tante Dunda liat kamu lagi gambar ya, coba mana liat." Sia refleks mencium pipi gembul anak laki-laki itu, dia lupa siapa namanya.

" Dunda mau liat? Ya udah Kendla tulun dulu." Sia langsung menurunkan Kendra dari gendongannya. Sekarang Sia ingat setelah anak itu menyebut namanya, Kendra.

Sedangkan Mama Riana masih tersenyum memperhatikan interaksi antara Kendra dan Sia.

Sia yang tersadar jika disampingnya ada orang lain langsung menunduk kembali.

" Kamu kenapa nunduk terus, sini duduk sama Mama." Sia dan Radit terkejut dengan ucapan Mama Riana.

Jika Radit terkejut dengan aksi Mamanya ini, Sia justru terkejut karena wanita didepannya ini saat dia menggunakan panggilan Mama kepada Sia, seperti pada anaknya.

Sia langsung duduk di sofa setelah Mama Riana menggandengnya untuk duduk bersama.

" Sudah berapa lama kamu kenal sama Radit nak Sia? " Tanya Mama Riana tersenyum.

" Saya baru kerja disini belum ada seminggu Bu." Jawab Sia.

" Panggil Mama, kamu kan mau jadi Bundanya Kendra." Ujar Mama Riana tersenyum.

" Maa... " Lagi-lagi Radit menginterupsi perkataan Mamanya.

" Maksudnya apa? Panggil Mama? Menjadi Bundanya Kendra? Bukankah Kendra memiliki Bunda? " Pikiran Sia buntu dengan kata-kata yang Mama Riana ucapkan.

Belum sempat Mama Riana menjawab kata-kata Radit, Kendra sudah datang dengan buku di tangannya.

" Dunda ini gambalnya Kendla, Kendla gambal Ayah, Dunda, sama Kendla." Ujar Kendra dengan suara riang.

" Wah bagus ya gambarnya Kendra." Ujar Sia mengelus kepala Kendra.

" Oma nggak digambar nih." Ujar Mama Riana mengalihkan perhatian Kendra.

" Oma mau Kendla gambalin Oma? " Tanya Kendra antusias.

" Mau dong, kan gambar cucu Oma bagus."

" Ini Kendla gambalin ya." Ujar Kendra

" Dunda tunggu disini ya, Kendla mau gambal Oma dulu. Janji cuma sebental." Kendra mengalihkan badannya ke arah Sia.

" Oke, Tante Dunda tunggu disini ya." Jawab Sia tersenyum.

Kendra langsung berlari ke arah meja Radit untuk menyelesaikan gambar untuk Omanya.

" Menurut kamu Kendra itu seperti apa? " Tanya Mama Riana kepada Sia.

" Kendra anak yang lucu Bu, diusianya yang sekarang Kendra termasuk anak yang cerdas. Pasti Ayah Bundanya bangga sama Kendra." Jawab Sia seraya tersenyum memandang wajah Kendra.

" Kendra sudah tidak memiliki Ibu, dan Kendra ingin kamu jadi Bunda untuknya." Ujar Mama Riana tersenyum.

" Jadi Bundanya Kendra? Maksud Ibu bagaimana? " Sia semakin bingung dengan perkataan Mama Riana.

Tiba-tiba Radit sudah duduk di depannya.

" Ma, ini terlalu cepat untuk Maureen. Dia terlalu muda untuk menjadi Bundanya Kendra. Biar aku sendiri yang akan mencari calon untuk menjadi ibu sambung Kendra. " Ujar Radit.

" Eehhh, apa-apaan ini. Kenapa malah jadi bahas Bunda untuk Kendra? " Pikir Sia dalam hati.

" Tidak Dit, Sia juga sepertinya sudah cocok untuk menjadi Ibu. Dia terlihat lebih dewasa pemikirannya dibanding usianya. Lagian juga Kendra cuma mau Sia yang menjadi Bundanya." Jawab Mama Riana enteng.

" Maa.. Dengerin aku. Ini tidak semudah dengan bayangan Mama. Kita baru kenal belum ada 1 minggu. " Ujar Radit.

" Kalian bisa saling mengenal saat sudah menikah nanti." Jawab Mama Riana. " Kendra... " Panggil Mama Riana.

Kendra menolehkan kepalanya.

" Iya Oma."

" Kendra mau kan setiap hari bisa bobok sama Ayah sama Bunda Sia? " Ujar Mama Riana.

" Mau, mau Oma." Kendra berteriak kegirangan.

"Jadi bagaimana? " Tanya Mama Riana.

Saat Radit akan menjawab..

" Eekkhhmm... Maaf Pak Radit dan Ibu, sebenarnya saya dipanggil kesini karena apa?" Tanya Sia bingung melihat perdebatan Ibu dan anak ini.

Radit langsung tersadar dengan ucapan Sia.

" Maureen kamu boleh keluar dari ruangan saya lebih dulu." Ujar Radit.

Baru saja Sia beranjak dari duduknya, tiba-tiba Mama Riana menghentikan langkahnya.

" Sia, mau kan kamu jadi Bundanya Kendra? "

Terpopuler

Comments

Mommy JK 💜

Mommy JK 💜

Radit masih jaim mamanya to the points 🤣🤣🤣🤣kaget anak gadis tiba² d lamar 😂😂😂😂

2023-11-19

0

Sintia Dewi

Sintia Dewi

omanya kendra gercep bgt....naluri seorang oma wkwkwk

2023-04-12

0

Naraland

Naraland

wao wao wao... GAAASSSS... 😂😂😂

2022-10-17

0

lihat semua
Episodes
1 New Job
2 Dunda...
3 Dunda Cantik
4 Bertemu Pak Direktur
5 Jadi Dia?
6 Intimidasi
7 Mulai Penasaran
8 Tertarik dan Menanyakanmu
9 Mama tau
10 Terkejut
11 Penguntit
12 Hujan Pagi
13 Saya Masih Kaya
14 Ruangan Direktur
15 Bundanya Kendra
16 Sia, mau kan kamu....
17 Culik Anak
18 Interogasi
19 Jadi bagaimana?
20 Romantis?
21 Tidak Peka
22 Pesan Masuk
23 Rahasia
24 Turun!
25 Ayam Goreng Kakek
26 Cemburu?
27 Bubur Ayam
28 Malam Kenangan
29 Saya juga mau
30 Duda
31 Kamu Pelakor?
32 Flashback
33 Menolak
34 Jodoh untuk Sya
35 Hati yang terusik
36 Pesan tengah malam
37 Dimana?
38 Arisan
39 Jero
40 Berandal
41 Hilang Kabar
42 Lagi-lagi Bubur Ayam
43 Ibu pengganti
44 Alasan
45 Cinta Palsu
46 Utang yang 200ribu
47 Kita Berteman
48 Cara Yang Benar
49 Terpantau
50 Kode
51 Perintah terselubung
52 Khawatir
53 Emosi terpendam
54 Membludak
55 Kebenaran
56 Pria Patah Hati
57 Kebenaran
58 Membujuk Kendra
59 Panggil Mas
60 Om dan Ponakan
61 Menantu Sesungguhnya
62 Mama Farida
63 Menyatakan perasaan
64 Direktur Galak & Bunda Maureen
65 Bucin
66 Pacaran?
67 Pizza
68 Pembagian pizza
69 Aku atau kamu
70 Gimana kalo...?
71 Mood Datang Bulan
72 Cemburu lagi?
73 Ganti Nomor
74 Alibi Sya
75 Ternyata Andre...
76 Sayang kamu
77 Ada Apa?
78 Romantisme Bianglala
79 Pipi Merah
80 Meminta izin
81 Ice cream jumbo
82 Love You
83 Hhmm
84 Ketahuan
85 Jujur
86 Calon Fardan
87 Cha cha
88 Cerita Radit
89 Ragu
90 Jogja
91 Bertanya pada hati
92 Gombalan
93 93
94 Wajah Merah Radit
95 Meminta kesempatan
96 Ngedate ber 3
97 Otw halal?
98 Pulang ke Jakarta
99 Calon Kakak Ipar
100 Drama malam hari
101 Perkara Mantan
102 Baby Gemoy
103 Masa Lalu
104 Sya tau...
105 Menceritakan Masa Lalu
106 Martabak
107 Bongkar oleh-oleh
108 Fardan dan Asti Sah
109 Go public?
110 Ya sayang...
111 Weekend
112 Ada apa?
113 Mas Radit...
114 Aku mau Mas...
115 Dibalik layar
116 Menjelang hari-H
117 SAH!
118 Drama Radit dan Kendra
119 Resepsi
120 Malam Pertama Sah
121 Dedek Bayi
122 Masih dedek bayi
123 Yeyy.. Lepas Segel!!!
124 Girls Boy
125 Wejangan
126 Radit tengil
127 Kemana?
128 Harus sabar
129 Ayolah...
130 Hak
131 Pasang Dasi
132 Go Public Yang Sebenarnya
133 Perang mata
134 Sambil menyelam minum air
135 Sama-sama posesif
136 Jangan Makan Bunda
137 Radit cemburu
138 Sya Diam
139 Duda kaya
140 Pahlawan Kendra
141 Brownies dan rencana
142 Karma dari Papa Riyan
143 Pagi yang cerah
144 Ingin Es krim
145 Lembur
146 Sya sakit?
147 Positif
148 Posesif dan Protektif
149 Menyampaikan Berita
150 Resign
151 Demi kebaikan bersama
152 Ngidam
153 Menyulut Api
154 Marah Cemburu
155 Hari Kendra
156 Ngupati
157 Gedoran pintu
158 Serabi
159 Bucket Bunga
160 Janda terpesona duda
161 Butuh Es Krim
162 Sya cemburu
163 Gara-gara Mimpi Buruk
164 Mimpi itu
165 Mengatasinya
166 Beli 5 geratis 1
167 Prediksi Kendra
168 Kelahiran ponakan
169 Radit kenapa?
170 Kronologi
171 Tangis Sya
172 Radit Manja
173 Kemarahan Oma
174 Kedatangan Dani
175 Hadiah dari Uncle Dani
176 Kalap belanja
177 Perkara uang 16 juta
178 Kumpul keluarga
179 Sampai Jogja
180 Kendra Marah
181 Lelah
182 Pembicaraan
183 Mimpi di dalam mimpi
184 Sudah lebih baik
185 Sya negatif thinking
186 Tidak sampai 100 juta
187 Ngidam lagi dan lagi
188 Berubah haluan
189 Kata Dita sok miskin
190 Jemput Kendra
191 Hukuman menanti
192 Alasan tidak melihat harga
193 Terpeleset
194 Tidak ingin melihatnya
195 Kecemasan
196 Sya sadar
197 Menolak Berbicara
198 Welcome to the world Rendra
199 Welcome Home
200 3 bayi
201 Deep talk
202 Kambing
203 Sayang kamu
204 Keinginan berhijab?
205 Hadiah lomba
206 Kembali Bekerja
207 Lembur
208 Berbuka
209 Happy Birthday Abang
210 Kendra hilang
211 Cemburu lagi
212 Di siang hari
213 Hadiah
214 Bahagia bersama
215 Terlalu sibuk
216 Kesedihan
217 Ikuti rencana Mama Riana
218 Pergi
219 Benar-benar pergi?
220 Mencari
221 Galau
222 Frustasi
223 Pasrah
224 Lega sekaligus menyesal
225 Kejutan
226 Kembali bersama
227 Takut kehilangan
228 Berbagi ranjang
229 Uang Ayah sudah banyak
230 Ketakutan
231 Tagihan "itu"
232 Ketempat Kakak
233 Pembahasan umur
234 Pulang ke Rumah
235 Penawaran
236 Karena Tio
237 Bertambah Posesif
238 Misi membujuk Istri
239 Penjelasan
240 Ayah dan Anak
241 Camping
242 Gagal
243 Calon anggota baru
244 Detik-detik
245 Welcome Princess
246 Welcome Baby Sandra (END)
247 Extra Part 1
248 Extra Part 2
249 Extra Part 3
250 Extra Part 4
251 Extra Part 5 (FINAL)
252 Pregnant Kendra's Baby & Laras For Dani
253 Mengejar Cinta Duda Baru & UNWANTED WEDDING (Perjodohan dengan Nadya)
254 Karya baru...
255 (TAMBAHAN PART) Bersyukur memiliki mu
Episodes

Updated 255 Episodes

1
New Job
2
Dunda...
3
Dunda Cantik
4
Bertemu Pak Direktur
5
Jadi Dia?
6
Intimidasi
7
Mulai Penasaran
8
Tertarik dan Menanyakanmu
9
Mama tau
10
Terkejut
11
Penguntit
12
Hujan Pagi
13
Saya Masih Kaya
14
Ruangan Direktur
15
Bundanya Kendra
16
Sia, mau kan kamu....
17
Culik Anak
18
Interogasi
19
Jadi bagaimana?
20
Romantis?
21
Tidak Peka
22
Pesan Masuk
23
Rahasia
24
Turun!
25
Ayam Goreng Kakek
26
Cemburu?
27
Bubur Ayam
28
Malam Kenangan
29
Saya juga mau
30
Duda
31
Kamu Pelakor?
32
Flashback
33
Menolak
34
Jodoh untuk Sya
35
Hati yang terusik
36
Pesan tengah malam
37
Dimana?
38
Arisan
39
Jero
40
Berandal
41
Hilang Kabar
42
Lagi-lagi Bubur Ayam
43
Ibu pengganti
44
Alasan
45
Cinta Palsu
46
Utang yang 200ribu
47
Kita Berteman
48
Cara Yang Benar
49
Terpantau
50
Kode
51
Perintah terselubung
52
Khawatir
53
Emosi terpendam
54
Membludak
55
Kebenaran
56
Pria Patah Hati
57
Kebenaran
58
Membujuk Kendra
59
Panggil Mas
60
Om dan Ponakan
61
Menantu Sesungguhnya
62
Mama Farida
63
Menyatakan perasaan
64
Direktur Galak & Bunda Maureen
65
Bucin
66
Pacaran?
67
Pizza
68
Pembagian pizza
69
Aku atau kamu
70
Gimana kalo...?
71
Mood Datang Bulan
72
Cemburu lagi?
73
Ganti Nomor
74
Alibi Sya
75
Ternyata Andre...
76
Sayang kamu
77
Ada Apa?
78
Romantisme Bianglala
79
Pipi Merah
80
Meminta izin
81
Ice cream jumbo
82
Love You
83
Hhmm
84
Ketahuan
85
Jujur
86
Calon Fardan
87
Cha cha
88
Cerita Radit
89
Ragu
90
Jogja
91
Bertanya pada hati
92
Gombalan
93
93
94
Wajah Merah Radit
95
Meminta kesempatan
96
Ngedate ber 3
97
Otw halal?
98
Pulang ke Jakarta
99
Calon Kakak Ipar
100
Drama malam hari
101
Perkara Mantan
102
Baby Gemoy
103
Masa Lalu
104
Sya tau...
105
Menceritakan Masa Lalu
106
Martabak
107
Bongkar oleh-oleh
108
Fardan dan Asti Sah
109
Go public?
110
Ya sayang...
111
Weekend
112
Ada apa?
113
Mas Radit...
114
Aku mau Mas...
115
Dibalik layar
116
Menjelang hari-H
117
SAH!
118
Drama Radit dan Kendra
119
Resepsi
120
Malam Pertama Sah
121
Dedek Bayi
122
Masih dedek bayi
123
Yeyy.. Lepas Segel!!!
124
Girls Boy
125
Wejangan
126
Radit tengil
127
Kemana?
128
Harus sabar
129
Ayolah...
130
Hak
131
Pasang Dasi
132
Go Public Yang Sebenarnya
133
Perang mata
134
Sambil menyelam minum air
135
Sama-sama posesif
136
Jangan Makan Bunda
137
Radit cemburu
138
Sya Diam
139
Duda kaya
140
Pahlawan Kendra
141
Brownies dan rencana
142
Karma dari Papa Riyan
143
Pagi yang cerah
144
Ingin Es krim
145
Lembur
146
Sya sakit?
147
Positif
148
Posesif dan Protektif
149
Menyampaikan Berita
150
Resign
151
Demi kebaikan bersama
152
Ngidam
153
Menyulut Api
154
Marah Cemburu
155
Hari Kendra
156
Ngupati
157
Gedoran pintu
158
Serabi
159
Bucket Bunga
160
Janda terpesona duda
161
Butuh Es Krim
162
Sya cemburu
163
Gara-gara Mimpi Buruk
164
Mimpi itu
165
Mengatasinya
166
Beli 5 geratis 1
167
Prediksi Kendra
168
Kelahiran ponakan
169
Radit kenapa?
170
Kronologi
171
Tangis Sya
172
Radit Manja
173
Kemarahan Oma
174
Kedatangan Dani
175
Hadiah dari Uncle Dani
176
Kalap belanja
177
Perkara uang 16 juta
178
Kumpul keluarga
179
Sampai Jogja
180
Kendra Marah
181
Lelah
182
Pembicaraan
183
Mimpi di dalam mimpi
184
Sudah lebih baik
185
Sya negatif thinking
186
Tidak sampai 100 juta
187
Ngidam lagi dan lagi
188
Berubah haluan
189
Kata Dita sok miskin
190
Jemput Kendra
191
Hukuman menanti
192
Alasan tidak melihat harga
193
Terpeleset
194
Tidak ingin melihatnya
195
Kecemasan
196
Sya sadar
197
Menolak Berbicara
198
Welcome to the world Rendra
199
Welcome Home
200
3 bayi
201
Deep talk
202
Kambing
203
Sayang kamu
204
Keinginan berhijab?
205
Hadiah lomba
206
Kembali Bekerja
207
Lembur
208
Berbuka
209
Happy Birthday Abang
210
Kendra hilang
211
Cemburu lagi
212
Di siang hari
213
Hadiah
214
Bahagia bersama
215
Terlalu sibuk
216
Kesedihan
217
Ikuti rencana Mama Riana
218
Pergi
219
Benar-benar pergi?
220
Mencari
221
Galau
222
Frustasi
223
Pasrah
224
Lega sekaligus menyesal
225
Kejutan
226
Kembali bersama
227
Takut kehilangan
228
Berbagi ranjang
229
Uang Ayah sudah banyak
230
Ketakutan
231
Tagihan "itu"
232
Ketempat Kakak
233
Pembahasan umur
234
Pulang ke Rumah
235
Penawaran
236
Karena Tio
237
Bertambah Posesif
238
Misi membujuk Istri
239
Penjelasan
240
Ayah dan Anak
241
Camping
242
Gagal
243
Calon anggota baru
244
Detik-detik
245
Welcome Princess
246
Welcome Baby Sandra (END)
247
Extra Part 1
248
Extra Part 2
249
Extra Part 3
250
Extra Part 4
251
Extra Part 5 (FINAL)
252
Pregnant Kendra's Baby & Laras For Dani
253
Mengejar Cinta Duda Baru & UNWANTED WEDDING (Perjodohan dengan Nadya)
254
Karya baru...
255
(TAMBAHAN PART) Bersyukur memiliki mu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!