WANITA CEO TAMPAN
Sofa yang empuk menjadi pilihan yang tepat untuk seorang wanita muda yang sedang hamil 9 bulan. Wanita itu adalah Lita yang bersuamikan seorang pengusaha sukses bermana Luky. Dengan majalah yang ada di tangannya, Lita menghilangkan rasa jenuh saat menunggu kepulangan sang suami yang sudah pergi selama dua minggu ke luar negeri untuk perjalanan bisnis. Sesekali Lita melirik jam yang berputar di dinding kamarnya.
"Kenapa lama sekali dia? Apa penerbangannya di tunda?" Kata tanya yang terlintas di pikiran Lita.
Tak lama kemudian suara seorang pria yang di nantikan terdengar di telinga Lita. Ia bangkit dan menuruni anak tangga untuk menyambut kepulang Luky yang membawa setangkai bunga mawar merah untuknya.
"Akhirnya kau kembali, aku sangat merindukanmu!" Ucap Lita memeluk tubuh Luky dengan hangat.
"Aku juga sangat merindukanmu, sayang." Balas Luky.
Setelah memberikan setangkai mawar yang khusus ia beli saat perjalanan pulang, Luky berjongkong dan mengelus perut istrinya.
"Bagaimana keadaan bayiku? Apa dia agresif seperti biasanya?" Tanya Luky pada Lita.
"Iya, seharian ini dia selalu saja menendang perutku." Sahut Lita.
Luky mencium perut istrinya sambil mengelusnya dengan lembut. Luky dan Lita menghabiskan waktu di dalam kamarnya untuk membunuh rindu yang mereka rasakan setelah terpisah selama dua minggu.
Puas mencumbui istrinya, Luky pergi mandi dan beristirahat di dalam kamar. Sementara Lita mengisi waktunya untuk menyiapkan makan malam bersama dengan para pelayan yang bekerja membantu dirinya.
Saat Lita hendak mengambil bahan makanan di kulkas, ia merasakan sakit pada perutnya. Lita berteriak kesakitan saat mengalami kontraksi hebat pada kehamilannya itu.
Seorang pelayan memanggil Luky yang sedang terlelap di dalam kamarnya. Luky seketika bangun saat mengetahui kalau Lita akan segera melahirkan bayinya.
Luky membawa Lita kerumah sakit yang dimiliki oleh sahabatnya yakni Devan. Di salah satu ruang bersalin, Lita berjuang melahirkan buah cintanya bersama Luky. Luky merasa sangat tegang ketika melihat Lita yang berpeluh keringat dan berteriak untuk mengeluarkan bayinya secara normal.
Tak lama kemudian, tangisan bayi bergema di ruangan tersebut. Bayi laki-laki yang masih ada noda darah itu berhasil membuat sang mantan playboy menitikkan air matanya. Luky sangat terharu melihat darah dagingnya yang baru saja lahir ke dunia.
"Lihatlah, dia sangat tampan!" Ucap Luky pada Lita yang sedang menggendong bayinya.
"Iya! Dia tampan seperti dirimu." Sahut Lita.
"Terima kasih telah berjuang melahirkan bayi untukku." Ucap Luky sembari mencium kening Lita.
"Siapa nama bayi kita?" Tanya Lita.
"Aku akan memberinya nama Geoffrey." Jawab Luky.
"Geof?" Tanya Lita lagi.
"Iya, sayang! Kita akan memanggilnya Geof." Sahut Luky.
Setalah beberapa hari menjalani perawatan di rumah sakit, Lita kembali kerumah dengan membawa bayi kecilnya. Lita meletakkan bayinya di atas ranjang bayi setelah ia menyusuinya.
Luky yang sedang berbahagia di kunjungi oleh sahabatnya yaitu Abrar. Abrar datang membawa istrinya yakni Balqis yang pada saat itu sudah memiliki seorang putra bernama Azlan.
Azlan mendekati ranjang bayi dan menatap Geof yang terlelap tidur disana.
"Dia sangat tampan!" Seru Balqis melihat Geof.
"Tidak! Hanya aku yang paling tampan di dunia ini." Sahut Azlan.
Perkataan Azlan mengundang gelak tawa bagi siapa saja yang mendengarnya saat itu. Azlan tersenyum saat Geof menggenggam jarinya.
"Geof, ayo kita berteman!" Ucap Azlan sambil menatap bayi mungil yang sedang terlelap itu.
Beberapa tahun kemudian, Geof tumbuh menjadi anak yang ramah dan juga menyenangkan. Ia memiliki banyak teman karena tingkah konyol yang menurun dari orang tuanya.
Sifat Geof semakin konyol ketika ia memiliki sahabat dekat yakni, Azlan, Boy dan juga Kenzo yang tak lain adalah anak-anak dari sahabat kedua orang tuanya.
Walaupun berbeda usia, namun mereka dapat menjalin hubungan persahabatan yang kokoh. Di usia mereka yang masih terbilang remaja, mereka membangun sebuah beskem yang menjadi tempat untuk sekedar berkumpul bersama.
Geof menjadi anak tunggal di keluarganya. Ia sangat di sayangi oleh kedua orang tuanya dan tidak pernah kekurangan apapun. Luky dan Lita selalu memberikan apa sayang yang Geof minta dari mereka. Hal tersebut lah yang membuat Geof memiliki sifat pemalas. Ia hanya suka bermain dengan teman-temannya dan bermalas-malasan jika berada di rumah.
Geof berusia 17 tahun. Luky dan Lita mengadakan acara ulang tahun untuknya yang di rayakan secara mewah. Geof mengundang banyak teman-temannya dan juga sahabatnya. Tak lupa ia juga mengundang seorang gadis yang membuatnya jatuh hati untuk pertama kalinya. Gadis itu bernama Alya yang tak lain adalah teman sekelas Luky di sekolah. Alya adalah gadis yang sangat populer di sekolahnya. Banyak siswa laki-laki yang ingin menjadi kekasihnya. Bahkan mereka rela bersaing dengan yang lainnya demi untuk mendapatkan perhatian dari Alya.
Geof yang berperawakan tampan dan juga kaya mampu mengalahkan banyak siswa laki-laki yang mengejar Alya. Saat di pesta ulang tahunnya yang ke 17, Geof menyatakan perasaannya pada Alya.
"Alya, aku sudah lama menyukaimu. Apa kau mau menjadi pacarku?" Tanya Geof dengan jantung berdegup kencang.
"Iya, aku mau!" Jawab Alya.
Senyuman bahagia terlihat jelas pada bibir remaja yang baru saja menyatakan perasaannya pada seorang gadis yang populer itu. Kini Geof dan Alya resmi berpacaran. Hubungan kasih di antara mereka berdua tersebar begitu cepat di sekolah mereka. Banyak hati siswa laki-laki yang patah karena Alya telah berpacaran dengan Geof.
Geof dan Alya sering terlihat mesra di sekolah. Mereka selalu menghabiskan waktu berdua saat jam istirahat. Geof yang memang sangat menyukai Alya selalu memberikan apapun yang Alya minta padanya. Apa saja, asalkan Geof melihat raut wajah Alya bahagia.
"Geof!" Panggil Alya manja padanya.
"Iya." Sahut Geof.
"Aku sangat bosan!" Kata Alya merengek.
"Lantas kau mau apa?" Tanya Geof.
"Akhir pekan nanti aku mau kita pergi nonton." Pinta Alya.
"Tapi aku tidak bisa! Akhir pekan ini aku ada janji dengan sahabatku Azlan." Kata Geof.
"Kau selalu saja mementingkan sahabat-sahabatmu itu!" Ujar Alya kesal.
Geof melihat raut wajah kesal Alya di hadapannya. Alya terus saja cemberut dan tak mau tersenyum.
"Baiklah! Akhir pekan nanti kita pergi nonton." Kata Geof.
"Benarkah?" Tanya Alya ceria.
"Iya." Sahut Geof seraya mengelus pipi gadis yang ia cintai itu.
Dengan terpaksa Geof membatalkan janjinya dengan Azlan hanya demi gadis yang ia cintai itu. Sahabat-sahabat Geof terkadang kesal dengan sikap Geof yang berubah dan jarang bertemu dengan mereka hanya untuk bersama dengan Alya. Rasa cinta yang dimiliki Geof secara berlebihan kepada Alya, membuatnya lupa diri. Di pikiran Geof hanya ada Alya seorang saja.
Tahun berganti tahun dan kini Geof telah menjadi seorang mahasiswa di universitas ternama di kotanya. Geof dan Alya yang masih menjalin hubungan sudah jarang bertemu karena Alya memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di luar negeri. Sesekali mereka hanya bertemu jika libur semester atau Geof yang menyempatkan diri untuk menemui Alya di luar negeri.
Malam hari saat Geof sedang berkumpul dengan sahabat-sahabatnya, tanpa sengaja ia melihat kalender yang menggantung di dinding beskem. Ia melihat tanggal yang menjadi hari ulang tahun kekasihnya itu. Dengan perasaan yang sangat antusias, Geof berencana untuk pergi menemui kekasihnya yang sedang mengecam pendidikan di luar negeri.
Boy yang paling dekat dengan Geof, melihatnya sedang memesan tiket pesawat secara online di ponselnya.
"Mau kemana kau?" Tanya Boy.
"Nyusul Alya!" Sahut Geof.
"Bukankah baru dua bulan yang lalu kau menemuinya?" Tanya Boy lagi.
"Iya, tapi kali ini aku akan menemuinya untuk memberikan kejutan padanya." Jawab Geof.
"Dalam rangka apa?" Tanya Boy.
"Ulang tahun! Aku berniat untuk memberinya kejutan saat dia berulang tahun. Aku akan datang menemuinya tanpa memberi tahukannya." Jawab Geof.
"Asal jangan kau saja yang terkejut nanti jika tiba disana!" sahut Azlan.
"Kenapa?" tanya Geof bingung.
"Alya itu wanita yang cantik! Apa kau yakin tidak ada pria bule yang mendekatinya?" Azlan balik bertanya.
"Tidak! Aku sangat yakin kalau Alya setia padaku." Kata Geof.
"Berdoa saja semoga itu benar terjadi." Sambung Kenzo sambil cengengesan.
Geof tak ambil pusing dengan perkataan teman-temannya yang ia tau tidak pernah menyukai hubungan dirinya bersama Alya. Sahabat-sahabatnya itu menganggap Alya lebih menguasai diri Geof dan memanfaatkan dirinya. Namun Geof yang sudah di butakan oleh cinta selalu menyangkal apa yang di katakan oleh para sahabatnya itu.
Geof mengemasi pakaiannya untuk di masukkan kedalam sebuah koper. Lita masuk kedalam kamar putra tunggalnya itu untuk membawakan segelas susu hangat untuknya. Lita tampak bingung melihat aktifitas putranya tersebut yang sibuk memasukkan beberapa pakaian ke dalam koper.
"Apa kau akan pergi?" Tanya Lita pada Geof.
"Iya, ma! Aku akan ke Amerika untuk menemui Alya." Jawab Geof.
"Bukankah kau baru saja menemuinya beberapa bulan lalu?" Tanya Lita lagi.
"Iya, tapi kali ini Alya akan berulang tahun dan aku akan memberinya kejutan." Sahut Geof.
"Tapi bagaimana dengan kuliahmu disini?" Tanya Lita.
"Ma, aku hanya sebentar disana, mungkin 3 hari setelah itu aku akan kembali." Sahut Geof.
Lita hanya menghela nafas melihat putranya yang telalu mencintai kekasihnya itu. Lita duduk di tepi ranjang melihat putranya yang masih membereskan pakaiannya.
Geof terus saja sibuk membereskan pakaiannya tanpa menghiraukan segelas susu hangat yang ada di tangan Lita.
Sampai akhirnya aktifitas Geof terhenti saat mendengar isak tangis Lita yang kesal padanya.
"Ma, mama kenapa?" Tanya Geof yang tak bisa melihat air mata wanita.
"Aku hanya tak ingin kau sakit hati jika suatu saat nanti kau di khianati olehnya." Jawab Lita.
"Ma, Alya itu wanita yang baik! Aku sangat yakin kalau dia setia denganku disana." Kata Geof sedikit kesal pada Lita.
"Tapi Geof, aku rasa kau terlalu berlebihan mencintai dirinya, nak." Kata Lita.
"Ma, dengarkan aku! Aku sangat mencintai Alya dan aku juga sangat yakin kalau Alya juga mencintaiku, jadi mama tidak perlu khawatir pada hubungan kami yang sudah kami jalani selama 4 tahun ini." Kata Geof.
"Ya sudah kalau memang kau begitu yakin dengan perasaanmu itu. Sekarang minumlah susu hangat ini! Mama sudah membuatkannya untukmu." Kata Lita sambil menyodorkan segelas susu untuk putranya.
"Ma, aku sudah dewasa! Aku tak perlu meminum susu ini lagi." Ujar Geof menolak.
"Tapi ini baik untuk kesehatanmu." Kata Lita.
"Aku tidak mau!" Sahut Geof.
"Penerbanganku dua jam lagi, jadi aku harus berangkat ke bandara sekarang! Aku pergi ya, ma." Ucap Geof berlalu setelah mencium pipi Lita.
Lita menatap kepergian putra tunggalnya itu dengan nanar. Ia merasa sangat kesal dengan sikap putranya yang selalu mementingkan kekasihnya saja.
Susu yang hangat itu menjadi dingin di atas meja. Luky melihat raut wajah Lita yang tampak sedih saat itu.
"Ada apa? Kenapa kau sedih?" Tanya Luky.
"Aku merasa telah gagal menjadi ibu yang baik untuk putra kita." Sahut Lita.
"Itu tidak benar! Jangan berkata seperti itu lagi. Geof sudah dewasa dan dia sedang jatuh cinta. Jangan terlalu khawatir padanya." Kata Luky mencoba untuk menenangkan Lita.
"Iya, baiklah." Sahut Lita.
Luky mendekat pada istrinya.
"Lita, aku sangat merindukanmu." Bisik Luky di telinga Lita.
"Setiap hari kita selalu bertemu. Pagi, siang dan malam kau selalu melihatku! Bagaimana bisa kau merindukan aku?" Ujar Lita.
"Dasar wanita tidak peka! Aku menginginkan itu." Teriak Luky kesal pada Lita.
"Itu apa maksudmu?" Tanya Lita berpura-pura tidak tahu.
"Jangan berpura-pura bodoh! Kau tahu apa yang aku inginkan sekarang." Kata Luky langsung menyeret Lita untuk masuk kedalam kamar mereka.
Lita hanya pasrah saja saat Luky menyeretnya untuk masuk kedalam kamar mereka.
Geof sedang menunggu penerbangannya di bandara untuk peri ke Amerika menemui Alya yang akan segera berulang tahun. Dengan sangat antusias Geof sudah menyiapkan sebuah cincin indah yang akan menjadi kado spesial di hari ulang tahun kekasihnya tersebut.
"Alya, aku harap cincin ini akan memperkuat cinta kita." Gumam Geof saat sedang menatap cincin yang berada di dalam sebuah kotak kecil di tangannya.
Setelah dua jam menunggu di bandara, akhirnya Geof pun masuk ke dalam pesawat yang akan membawanya menuju ke Amerika. Geof duduk di melihat ponselnya yang masih menyala sebelum pesawat lepas landas. Ia menatap foto Alya yang terlihat cantik sebagai wallpaper ponselnya.
"Kita akan segera bertemu, sayang." Ucap Geof dalam hatinya sembari menatap foto Alya.
Pesawat lepas dari landasan dan Geof mematikan ponselnya. Geof memutuskan untuk beristirahat di pesawat karena perjalanan ke Amerika memerlukan waktu yang sangat panjang. Geof memejamkan matanya dan berkhayal senyuman Alya terukir manis untuknya saat ia sudah tiba di sana.
Tak lama kemudian, Geof pun terlelap dalam tidurnya.
Lebih dari 22 jam lamanya Geof mengudara di dalam pesawat menuju ke Amerika. Dengan menempuh perjalanan yang cukup jauh itu, akhirnya Geof tiba di salah satu bandara Amerika. Geof melangkahkan kakinya mencari taksi untuk pergi ke rumah yang di tempati oleh Alya selama berada di Amerika.
Tidak membutuhkan waktu yang lama, Geof sudah tiba di depan halaman rumah Alya. Disana ia melihat ada sebuah mobil yang terbilang cukup mewah parkir di halaman rumah tersebut.
"Mobil siapa ini? Apa mungkin Alya sedang di kunjungi oleh temannya?" Tanya Geof dalam hatinya.
Geof melangkahkan kakinya menuju ke depan pintu rumah. Ia melihat pintu itu tidak terkunci dan bahkan terbuka sedikit. Geof menggelengkan kepalanya sambil menghela nafas.
"Dasar gadis ceroboh! Dia pasti lupa menutup pintunya dengan benar." Gumam Geof.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕
pasti geof liat Lita lg ena" sama cowok
2021-10-17
0
Rini Widyaningsih
Sebenarnya aku males baca novel yg ceritanya ttg cowok playboy trus nti ketemu sama cewek culun n masih priwin 😁
Tp gpp deh semoga ceritanya bagus n ga banyak typo
2021-01-13
0
Septy Cweet
nah loo.....dkhianatin kan
2020-10-17
1