TERKOYAK

Lebih dari 22 jam lamanya Geof mengudara di dalam pesawat menuju ke Amerika. Dengan menempuh perjalanan yang cukup jauh itu, akhirnya Geof tiba di salah satu bandara Amerika. Geof melangkahkan kakinya mencari taksi untuk pergi ke rumah yang di tempati oleh Alya selama berada di Amerika.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, Geof sudah tiba di depan halaman rumah Alya. Disana ia melihat ada sebuah mobil yang terbilang cukup mewah parkir di halaman rumah tersebut.

"Mobil siapa ini? Apa mungkin Alya sedang di kunjungi oleh temannya?" Tanya Geof dalam hatinya.

Geof melangkahkan kakinya menuju ke depan pintu rumah. Ia melihat pintu itu tidak terkunci dan bahkan terbuka sedikit. Geof menggelengkan kepalanya sambil menghela nafas.

"Dasar gadis ceroboh! Dia pasti lupa menutup pintunya dengan benar." Gumam Geof.

Geof masuk begitu saja tanpa bersuara sedikitpun. Ia masih ingin memberikan kejutan pada Alya yang saat itu memang berada di dalam rumah. Semakin dekat Geof menuju ke ruang kamar Alya, ia semakin mendengar suara seorang wanita yang sedang bercengkrama dengan pria. Geof sangat penasaran dengan suara yang ia dengar saat itu. Ia terus melangkah maju dan akhirnya tiba di salah satu ruangan dimana Alya sedang duduk bersama dengan seorang pria bule. Saat itu Alya tampak sangat mesra dengan pria bule tersebut.

"Geof!" Ucap Alya kaget.

"Siapa dia?" Tanya Geof sambil menunjuk pria bule itu.

"Kapan kau datang? Kenapa tidak bilang dahulu padaku?" Tanya Alya ingin mengalihkan pertanyaan Geof padanya.

"Aku tanya siapa pria itu?" Bentak Geof.

"Dia....dia temanku!" Sahut Alya gugup.

"Geof, kenapa kau tidak beritahu aku dulu kalau kau ingin kesini?" Tanya Alya.

"Untuk apa aku bilang padamu? Agar kau dapat menutup dengan rapat skandal perselingkuhanmu?" Teriak Geof penuh dengan amarah.

Pria bule yang menjadi kekasih Alya saat di Amerika mendekati Geof dan juga Alya yang sedang bersitegang.

"Who are you?" Tanya James si pria bule yang menjadi kekasih Alya di Amerika.

"Get away from me!" Teriak Geof mendorong James hingga ia tersungkur jatuh ke lantai.

Alya kaget saat Geof mendorong James hingga tersungkur jatuh ke lantai.

"Geof! Apa yang kau lakukan?" Teriak Alya yang justru membela James.

"Apa kau sedang membela selingkuhanmu?" Tanya Geof yang membuat Alya tak bisa berkata-kata.

"Ini untukmu! Selamat ulang tahun." Ujar Geof seraya melemparkan sebuah cincin yang akan ia berikan kepada Alya.

Cincin itu tepat mengenai wajah Alya. Ia melihat sebuah cincin yang terukir indah terjatuh di lantai. Geof pergi begitu saja meninggalkan Alya yang terus mencoba untuk memanggilnya. Dengan perasaan yang terkoyak hancur dan berkeping Geof pergi meninggalkan Amerika menuju kembali ke Indonesia. Masih berada di dalam kamar Alya, James melihat Alya begitu panik dan bergegas pergi untuk mengejar Geof.

"Where are you going?" Tanya James pada Alya.

"None your business!" Sahut Alya.

"Who was that man?" Teriak James.

"That man is my lover!" Jawab Alya.

"Are you trying to play with me?" Teriak James lagi.

James merasa Alya telah mempermainkannya karena Alya mengatakan bahwa Geof adalah kekasihnya sementara James memiliki posisi yang sama dengan Geof di kehidupan Alya. Alya tak mau menggubris perkataan James lagi padanya. Alya pun langsung beranjak keluar rumah dan mengendarai mobilnya dengan kencang. James kembali merasakan kesal saat melihat Alya pergi untuk mengejar Geof yang sudah naik taksi menuju ke bandara.

Tiba di bandara Alya berlari kesana kesini untuk mencari keberadaan Geof, namun ia tak mendapati Geof di sudut manapun. Geof yang melihat Alya sedang mencarinya memilih untuk menghindar dan bersembunyi darinya.

"Untuk apa lagi dia mencariku jika ada pria lain yang sedang menunggunya di negara ini?" Gumam Geof dengan perasaan yang sangat tidak bisa ia kendalikan.

Begitu besar rasa cintanya terhadap wanita yang telah mengkhianati dirinya dengan pria lain bahkan pria itu telah menikmati setiap inci dari tubuh wanita itu. Rasa cinta yang Geof bangun selama 4 tahun lamanya harus terkoyak dan hancur lebur hanya dalam sehari saja. Perasaan yang hancur itu di bawa pulang oleh Geof ke negara tempat tinggalnya dengan perjalanan udara yang menempuh jarak puluhan jam lamanya.

 

*****

Tiba di Indonesia Geof seakan tidak merasakan letih sedikitpun. Ia memutuskan untuk pergi bersenang-senang dengan sahabat-sahabatnya. Geof tak menceritakan apapun kepada sahabat-sahabatnya. Ia hanya terus minum minuman yang beralkohol hingga membuatnya tak sadarkan diri. Semua sahabatnya sangat kebingungan dengan sikap Geof yang baru saja kembali dari Amerika.

"Geof! Ada apa denganmu? Kenapa kau terlalu banyak minum?" Tanya Azlan pada Geof yang sudah mabuk berat.

"Aku benci wanita!" Racau Geof.

Mereka semakin kebingungan mendengar jawaban Geof yang terdengar aneh.

"Ada apa? Apa yang terjadi?" Tanya Boy.

"Carikan aku seorang wanita untuk menemaniku!" Racau Geof lagi.

"Astaga! Dia sudah sangat mabuk." Gumam Azlan.

"Bawa dia kembali ke apartemennya saja, jangan sampai tante Lita tau akan hal ini." Kata Azlan pada Boy dan juga Kenzo.

Mereka pun membawa Geof pulang ke apartemen miliknya. Saat Geof berulang tahun yang 17, Luky dan Lita memberikan hadiah sebuah apartemen mewah untuknya. Ketiga sahabatnya itu menemani Geof yang sudah tak sadarkan diri di apartemennya.

Keesokan paginya Geof terbangun dan melihat ketiga sahabatnya yang masih tertidur bergelintangan di dalam kamar apartemennya. Azlan yang memilih tidur di sofa terbangun melihat Geof yang sudah duduk sambil memegang kepalanya yang terasa sedikit pusing.

"Kau sudah bangun!" Ucap Azlan pada Geof.

"Apa yang terjadi? Kenapa kita semua berada di apartemenku?" Tanya Geof.

"Semalam kau sangat mabuk! Kau terlalu banyak minum." Jawab Azlan.

Azlan duduk mendekat pada Geof.

"Apa yang terjadi padamu? Kenapa kau terlalu banyak minum semalam? Apa kau bertengkar dengan Alya di Amerika?" Tanya Azlan.

"Sudahlah! Aku tak ingin membahas apapun tentang dia." Sahut Geof.

"Hei, kita ini sahabat, bukan? Apa yang berusaha kau tutupi dari kami?" Tanya Azlan memaksa Geof untuk bicara.

Geof pun akhirnya menceritakan semua yang terjadi pada dirinya dan juga Alya. Dengan perasaan yang hancur ia pun mencurahkan isi hatinya kepada Azlan. Disaat itulah Geof merubah pandangannya terhadap wanita. Ia menganggap sosok wanita hanya bisa mempermainkan hati pria saja.

"Kau tidak boleh berpikiran sempit seperti itu, Geof!" Kata Azlan.

"Tidak semua wanita berprilaku seperti apa yang kau pikirkan!" Sambung Azlan lagi.

"Aku tidak perduli! Bagiku sekarang semua wanita sama saja." Sahut Geof.

"Terserah kau!" Ujar Azlan menjadi kesal pada pemikiran Geof terhadap kaum wanita.

 

Semenjak saat itu Geof tidak pernah lagi merasakan cinta yang sesungguhnya. Sikap dan prilakunya semakin tak karuan. Ia bermalas-malasan dirumah pada siang hari dan bersenang-senang di bar pada malam harinya bersama para wanita-wanita penghibur yang rela dan siap naik ke ranjang tidurnya kapanpun ia inginkan. Kedua orang tuanya lambat laun mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada Geof. Lita awalnya sangat bersedih dengan kejadian yang menimpa putra tunggalnya itu. Ia bahkan sering menyalahkan dirinya sendiri karena telah gagal menjadi seorang ibu yang baik untuk Geof.

Pukul 10 pagi Lita melihat Geof masih tidur tertelungkup di atas ranjang. Lita membuka kain gorden agar sinar matahari menyinari kamar yang bernuansa hitam dan putih itu.

"Geof, ayo bangun! Apa kau tidak pergi ke kampus?" Tanya Lita.

"Aku masih ngantuk, ma." Sahut Geof.

"Geof! Mama dengar kau sudah lama tidak masuk kuliah." Kata Lita.

"Aku sedang malas!" Sahutnya.

"Kenapa kau menjadi seperti ini? Jangan buat papamu kecewa. Kau adalah satu-satunya harapan kami." Kata Lita.

Geof berdecak kesal karena Lita mulai untuk menasehatinya seperti biasanya. Geof merasa kupingnya menjadi kebal setiap hari harus di nasehati oleh Lita secara berulang-ulang kali. Geof bangun dan pergi masuk ke dalam kamar mandi. Tanpa makan apapun Geof pergi ke kampusnya dengan mengendarai mobil sport mewah yang di belikan oleh Luky untuknya.

Setibanya di kampus Geof hanya duduk di ruang kelas dengan beberapa wanita sexy di sekelilingnya. Di kampusnya Geof menjadi populer dengan sikap genit dan juga jago membuat hati wanita meleleh dengan cepat. Julukan playboy pun tak dapat di hindari oleh Geof dari orang-orang yang ada di sekelilingnya. Namun walaupun julukan itu sangat melekat padanya, semua wanita tetap bertekuk lutut padanya.

Diruang kelasnya, seorang wanita cantik menghampiri Geof yang saat itu hendak bersiap-siap untuk pergi hangout bersama dengan sahabat-sahabatnya.

"Hai, Geof!" Sapa wanita yang tak lain adalah teman sekampusnya.

"Hei, cantik!" Sahut Geof.

"Sudah lama aku tak melihatmu masuk kelas! Apa kau sakit?" Tanya wanita itu seolah bermanja-manja padanya.

"Iya, aku sakit!" Sahut Geof.

"Benarkah? Kau sakit apa?" Tanya wanita itu lagi.

"Aku sakit hati karena kau tidak mau menjadi wanitaku!" Bisik Geof sambil menaikkan garis senyumnya.

"Siapa bilang aku tidak mau menjadi wanitamu? Aku mau, sayang." Sahutnya.

"Benarkah?" Tanya Geof menatap wanita itu.

"Iya!" Sahut wanita itu.

"Buktikan padaku!" Bisik Geof.

"Kau mau bukti apa dariku?" Tanya wanita itu lagi.

"Datang ke apartemenku, dan buktikan kalau kau memang bersedia menjadi wanitaku." Kata Geof.

"Baiklah!" Seru wanita itu begitu senang akan berkencan dengan si raja playboy di kampus itu.

Geof pun berlalu keluar dari ruang kelasnya setelah membuat janji dengan teman wanitanya. Ia menuju ke parkiran dan menemui Kenzo yang telah menunggunya sedari tadi bersama Boy.

"Kau dari mana saja?" Tanya Boy pada Geof.

"Aku memiliki sedikit urusan yang tidak terlalu penting di hidupku!" Sahut Geof.

"Kau pikir kami bodoh, hah? Kau pasti memberikan harapan palsu lagi pada wanita di kampus ini kan?" Ujar Kenzo yang tahu kebiasaan Geof di kampus.

"Hehehe, hanya bersenang-senang!" Sahut Geof cengengesan.

"Dasar kau!" Ujar Boy.

"Cepatlah! Azlan telah menunggu kita di beskem." Teriak Geof pada kedua sahabatnya.

"Hei, kau lah yang membuatnya menjadi terlambat!" Teriak Boy dan Kenzo.

"Hehehe." Geof hanya cengengesan saja menanggapi kedua sahabatnya yang mati kesal karena ulahnya.

 

Mereka pun pergi menuju beskem dimana Azlan dan Syeril sudah menunggu mereka. Hari ini Keempat pria dan seorang wanita tersebut sudah berencana untuk makan siang bersama di salah satu cafe yang menjadi langganan mereka. Azlan melihat Syeril yang mondar-mandir menunggu kedatangan Geof, Boy dan juga Kenzo.

"Lama banget sih!" Gumam Syeril kesal karena lama menunggu.

"Hei, duduklah! Bola mataku pusing melihatmu mondar-mandir dari tadi." Kata Azlan pada Syeril.

Syeril pun dengan senang hati duduk di samping Azlan.

"Kak, untuk makan siang nanti kau mau makan apa?" Tanya Syeril bergelayut pada lengan Azlan.

"Hei, jangan dekat-dekat padaku! Pergi jauh-jauh sana! Hus..hus.." Kata Azlan mengusir Syeril menjauh darinya.

"Kak, aku ini menyukaimu!" Ucap Syeril pada Azlan.

"Aku tidak!" Sahut Azlan ketus.

Syeril berdecak kesal karena Azlan selalu saja tidak memperdulikan dirinya yang sejak kecil menyukai Azlan. Tak lama kemudian Geof, Boy dan juga Kenzo tiba di beskem. Azlan yang tidak dapat menahan rasa laparnya langsung mengajak sahabat-sahabatnya itu ke cafe untuk makan siang. Di cafe yang sudah menjadi langganan mereka, Geof melihat Azlan yang tampak frustasi saat sedang menyantap makananya.

"Hei, Azlan! Ada apa denganmu? Sepertinya nafsu makanmu berkurang." Tanya Geof.

"Aku akan segera memiliki adik yang ke dua belas!" Sahut Azlan.

"Apa?" Teriak sahabat-sahabatnya terkejut.

"Hei, kenapa kalian begitu terkejut?" Tanya Azlan bengong.

"Ppfftt, hahahahahahaha." Semua sahabatnya tertawa terbahak-bahak.

"Ck, menyebalkan!" Ujar Azlan berdecak kesal.

"Kau sangat beruntung, Azlan." Kata Boy.

"Terus saja menertawai aku." Kata Azlan kesal.

Bukannya berhenti tertawa, semuanya termasuk Geof semakin geli tertawa melihat Azlan yang frustasi memiliki adik perempuan yang banyak. Setelah selesai makan siang bersama sahabat-sahabatnya, Geof pergi ke apartemennya. Disana ia beristirahat sejenak di atas ranjangnya yang empuk. Lelah yang ia rasakan seharian bermain dan bersenang-senang di kampus membawanya terlelap dalam tidurnya.

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

paling kesel kl liat pemeran utamanya suka main jalang😤😤😤😤

2021-10-17

0

Rini Widyaningsih

Rini Widyaningsih

Hiyek....kelakuan kok jd kyk gt

2021-01-13

0

ESTELLE♀️🇳🇱

ESTELLE♀️🇳🇱

melakukan ini dengan pria lain selain aku?berarti sama geof udah pernah yaa

2020-01-17

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!