Di hari pertamanya bekerja menjadi seorang wakil di rektur, Geof sangat stress dan frustasi. Ia kebingungan saat mempelajari berkas-berkas yang ada di meja kerjanya. Semua berkas yang ia baca membuatnya pusing. Tidak ada satupun yang ia mengerti tentang pekerjaan barunya tersebut.
"Arrggghhh, sangat menyebalkan! Kenapa tidak ada satupun berkas ini yang dapat aku mengerti?" Teriak Geof kesal.
Lalu ia menghela nafas beratnya seperti menyesali sesuatu.
"Aku sangat menyesal karena aku selalu mengabaikan pelajaran di kampus." Ucap Geof.
Geof keluar dari ruang kerjanya menuju ke ruang CEO yang tak lain adalah Luky, sang ayah. Di depan ruangan Luky, Geof melihat seorang wanita yang sangat cantik nan sexy duduk memberikan senyuman menggoda padanya. Langkah kaki Geof langsung berhenti dan ia pun bertengger tepat di hadapan wanita yang menjadi sekretaris ayahnya itu.
"Hai, sayang! Apa kau ada waktu makan siang bersamaku?" Tanya Geof sambil mencium tangan sekretaris Luky.
"Siang ini aku tak bisa karena ada rapat penting bersama CEO." Sahut Wanita itu.
Lalu wanita itu bangun dari tempat duduknya dan mendekati Geof serta berbisik padanya.
"Tapi jika kau mau aku bisa meluangkan waktuku nanti malam." Bisik Sekretaris itu.
"Oh ya? Baiklah! Aku tunggu kau di apartemenku nanti malam." Balas Geof berbisik sambil menuliskan alamat apartemen miliknya untuk di berikan kepada wanita itu.
Luky melihat dari dinding kaca apa yang sedang putranya lakukan saat itu. Luky bergegas keluar dan menyeret anaknya masuk ke dalam ruangannya.
"Apa yang kau lakukan pada sekretarisku, hah?" Ujar Luky melotot pada Geof.
"Pa, papa itu kalau punya kesenangan harus bagi-bagi dong! Punya sekretaris cantik masa mau di makan sendiri." Sahut Geof.
"Emangnya papa mau aku mengadu pada mama kalau papa punya sekretaris cantik di kantor?" Tanya Geof sedikit mengancam.
"Hei, aku dan sekretarisku tidak memiliki hubungan apapun selain pekerjaan." Sahut Luky.
"Begok banget sih! Punya sekretaris cantik malah di anggurin." Gumam Geof.
"Aku tidak seperti kau yang suka mempermainkan wanita! Dimataku wanita tercantik dan tersexy adalah mamamu." Kata Luky yang sudah buta mencintai istrinya.
"Ya sudah, kalau begitu kita tukar sekretaris saja. Hehehe." Pinta Geof.
"Tidak akan! Nanti kau hanya sibuk mengurusi sekretaris cantikmu saja dan lupa bekerja." Sahut Luky.
"Huh, menyebalkan!" Ujar Goef sewot.
"Ada apa mencari papa?" Tanya Luky.
"Aku tidak mengerti semua berkas yang ada di mejaku." Jawab Geof.
"Astaga! Jadi selama ini kau ngapain saja di kampus, hah?" Teriak Luky kesal.
"Main!" Jawab Geof singkat.
Luky terdiam mendengar jawaban singkat dari putra tunggalnya tersebut. Ia tak tau lagi harus berbuat apa untuk masa depan anakanya yang hanya bisa keluyuran setiap malam dan menghambur-hamburkan uang.
"Pa, Bagaimana kalau aku melanjutkan pendidikan S-II di Jerman?" Pinta Geof.
"Tidak! Jika aku mengizinkanmu tinggal di luar negeri, Lita bisa menghajarku habis-habisan." Sahut Luky.
"Astaga, papa! Papa takut sama mama?" Tanya Geof.
"Hei, aku ini bukannya takut, tapi aku tidak mau kalau sampai di tinggal oleh mamamu. Mamamu itu kalau ngambek sering lari dari rumah dan aku tak sanggup jika berjauhan darinya walaupun hanya sedetik." Ucap Luky sambil mengalirkan air mata buayanya.
"Terlau drama!" Ujar Geof melirik Luky.
"Jadi aku harus apa, pa?" Tanya Geof.
"Lanjutkan pendidikanmu di sini saja! Setelah selesai S-II kau bekerja menggantikan aku menjadi CEO perusahaan ini." Sahut Luky.
"Aku tidak janji!" Ujar Geof.
"Jadi kau mau apa?" Teriak Luky kesal.
"Mau sekretaris yang di depan ruangan papa. Hehehe." Sahut Geof.
"Mati saja kau sana!" Teriak Luky yang sudah habis kesabaran menghadapi putranya yang sangat mirip dengan tingkah lakunya saat ia masih muda.
Geof berlari keluar dari ruangan ayahnya sambil cengengesan. Geof kembali bertengger di meja sang sekretaris untuk melanjutkan apa yang sempat tertunda tadi. Geof mendekati wanita itu yang juga tertarik padanya.
"Berapa usiamu?" Tanya Geof pada sekretaris cantik itu.
"27 tahun. Sedangkan kau berapa usiamu?" Tanya wanita itu.
"Hehehe, usiaku 23 tahun! Tapi kau tidak perlu khawatir aku sangat lihat di ranjang." Sahut Geof.
"Benarkah itu? Aku jadi tidak sabar." Bisik wanita itu.
Saat sedang menikmati perbincangan hangat dengan sekretaris cantik itu, tiba-tiba Luky keluar dari ruangannya dan menendang bokong Geof di depan para karyawan yang lain membuat mereka semua terkejut.
"Papa, kenapa papa menendang bokongku?" Ujar Geof kesal sekaligus malu.
"Cepat kerungan rapat! Kita akan mengadakan rapat penting dengan rekan bisnis yang lain." Teriak Luky pada Geof.
"Iya." Sahut Geof yang masih sempat mencolek dagu sang sekretaris cantik di hadapan Luky ynag sedang marah tingkat dewa.
"Kurang ajar kau! Masih sempat-sempatnya mencolek dagu sekretarisku." Teriak Luky pada Geof yang langsung kabur sambil cengengesan.
Melihat putranya sudah masuk ke dalam lift, Luky mendekati sekretaris cantiknya sambil menengadahkan tanganya.
"Apa?" Tanya Sekretaris pada Luky.
"Alamat apartemen yang di berikan oleh putraku padamu." Jawab Luky meminta sobekan kertas itu dari sekretarisnya.
"Ini." Ucap wanita itu memberikannya pada Luky.
"Jauhi putraku atau ku pecat kau!" Ancam Luky.
"Baik." Sahut wanita itu gemetar ketakutan.
Geof tiba di ruang kerjanya dan melihat sekretaris Amel sudah menunggunya sedari tadi.
"Sedang apa kau di ruanganku?" Tanya Geof sewot pada Amel.
"Menunggu bapak." Jawabnya.
"Untuk apa?" Tanya Geof tidak senang.
"Hari ini kita ada rapat penting dengan pak CEO dan juga rekan bisnis yang lain. Ini semua jadwal pekerjaan bapak sudah saya tuliskan." Sahut Amel yang sangat cekatan dalam bekerja.
"Hah, baru saja masuk kerja langsung ikut rapat, membuatku pusing saja." Gumam Geof.
"Bapak pusing? Kalau begitu saya akan ambilkan obat untuk bapak." Kata Amel.
"Hei, aku pusing bukan karena kepalaku sedang pusing!" Teriak Geof.
"Maksud bapak?" Tanya Amel ikutan pusing.
"Hah, aku jadi bertambah pusing mengingat perkataanku yang tadi." Gumam Geof.
"Cepatlah kita ke ruang rapat sekarang!" Perintah Geof kesal.
"Oke, baik!" Sahut Amel.
Geof dan Amel pun berjalan menuju ke ruang rapat yang berada di lantai atas. Mereka menaiki lift dan tak lama kemudian saat lift terbuka Amel yang ingin mendahului bosnya tersandung sebuah ember yang terletak tepat di depan pintu lift. Amel terjautuh ke lantai dan air bekas membersihkan lantai tumpah. Geof tertawa geli melihat sekretarisnya jatuh tersandung ember yang berisi air sambil berlalu begitu saja melewati Amel. Seorang office girl datang menghampiri Amel yang sudah terlentang di lantai dan membantunya untuk berdiri.
"Apa kau yang meletakkan ember itu disini?" Teriak Amel kesal pada office girl itu.
"Iya. Saya sedang membersihkan bekas tumpahan kopi di sini." Jawab office girl itu ketakutan.
"Apa kau bodoh, hah? Ini tempat orang keluar masuk dari pintu lift, kenapa kau meletakkan ember ini di depannya?" Teriak Amel marah pada office girl itu.
"Maaf, bu! Saya ceroboh. Saya salah." Ucap office girl itu.
"Huh, gara-gara kau aku harus mengganti bajuku, padahal sebentar lagi akan ada rapat penting." Ujar Amel masih kesal dengan office girl itu.
Geof yang sudah berjalan agak jauh berbalik badan dan memanggil sekretarisnya.
"Sekretaris Amel, cepatlah!" Teriak Geof yang hanya melihat punggung belakang sang office girl.
"Baik," Sahut Amel.
Amel berjalan menuju ke arah Geof yang berhenti menunggunya. Geof masih melihat tubuh bagian belakang office girl itu yang masih berdiri mematung ketakutan karena habis di marahi Amel. Otak kotor Geof langsung bekerja saat menatap punggung belakang office girl.
"Kalau di lihat-lihat tubuh si office girl ini boleh juga! Bokongnya bagus dan kakinya juga indah." Ucap Geof memperhatikan bagian belakang tubuh sang office girl.
Tak lama kemudian pikiran kotor Geof buyar saat sekretaris Amel sudah mendekat padanya. Geof dan Amel pun melanjutkan langkahnya menuju ke ruang rapat. Masih tersisa 10 menit sebelum rapat di mulai, Amel meminta izin pada Geof untuk mengganti pakaiannya yang basah akibat terkena air bekas membersihkan lantai.
Saat itu Amel juga sempat mengadu pada karyawan yang bertugas untuk menindak office girl tersebut.
"Panggil Merta ke sini!" Perintah karyawan yang arogan itu kepada bawahannya untuk memanggil office girl yang ceroboh dalam bekerja.
Tak lama kemudian office girl itu pun datang menemui atasannya.
"Ibu memanggil saya?" Tanya Merta.
"Kenapa kau sangat ceroboh dalam bekerja, hah? Baru saja mulai bekerja kau sudah membuat kekacauan disini." Teriak atasannya.
"Maafkan kecerobohan saya." Ucap Merta.
"Bekerja lah dengan hati-hati, jangan sampai kau melakukan hal ini lagi. Jika kau melakukan kecerobohan lagi dalam bekerja aku akan segera memecatmu!" Teriak atasannya itu lagi.
"Baik." Sahut Merta.
Office Girl itu pun keluar dari ruangan setelah habis di marahi oleh atasannya. Merta mengambil alat-alat kebersihan untuk melanjutkan pekerjaannya. Lalu Merta di hampiri oleh teman sesama office girl bernama Eva yang ramah kepadanya.
"Apa kau baru saja di marahi oleh atasan kita?" Tanya Eva pada Merta.
"Iya. Tapi itu juga karena kesalahanku." Sahut Merta.
"Sudahlah, jangan di ambil hati! Atasan kita memang sangat arogan. Terkadang aku yang sudah lama bekerja disini tak betah menghadapi dia." Kata Eva.
"Iya." Sahut Merta.
"Eva, tolong bantu aku ya. Aku tidak punya pengalaman menjadi office girl." Pinta Merta.
"Iya, itu urusan gampang." Sahut Eva.
Merta dan Eva melanjutkan perkerjaan mereka sebagai office girl. Eva yang sudah 2 tahun bekerja di sana sangat piawai mengerjakan pekerjaannya dan ia juga mau membantu Merta yang tidak punya pengalaman sebagai office girl.
Hampir dua jam lamanya Geof berada di dalam ruang rapat. Otak Geof kekurangan okesigen sehingga ia selalu menguap dan merasakan kantuk yang luar biasa. Sesekali Geof berdecak kesal karena lamanya diskusi di ruang rapat itu. Geof melirik jam yang hampir menunjukkan pukul 2 siang. Rasa lapar pun telah melanda perut Geof saat itu.
"Kenapa lama sekali sih? Aku sudah sangat lapar." Gumam Geof dalam hatinya menahan rasa lapar di perutnya.
Geof pun kembali bersabar dan mendengarkan isi rapat yang sedang berlangsung itu. Tak lama kemudian rapat pun telah usai. Geof adalah orang pertama yang keluar dari ruangan tersebut. Luky hanya bisa menghela nafas panjang saat melihat tingkah laku anaknya itu.
Geof berjalana menuju ke ruanganya untuk mengambil kunci mobil dan pergi mencari makanan untuk makan siang. Saat itu ia melihat office girl lain yang sedang berjalan dan memberi hormat padanya. Seketika ia teringat dengan office girl yang tadi ia ihat cuma punggungnya saja.
"Office girl yang di marahi oleh Amel tadi dimana ya? Hah, aku tidak melihat wajahnya tadi." Gumam Geof dalam hatinya.
"Tapi tidak mungkin aku menanyakan office girl itu pada sekretaris Amel, bisa jatuh harga diriku jika Amel tau kalau aku menyukai tubuh office girl yang tadi." Gumamnya lagi.
Tak lama ponsel Geof berdering. Azlan menghubunginya untuk mengajak makan siang bersama di salah satu restoran yang sering mereka kunjungi. Geof pun menerima ajakan dari sahabatnya itu dan bergegas pergi ke restoran yang telah di janjikan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Septy Cweet
dasar cwok mata keranjang....ck
2020-10-17
2
Dilla Ardetta
mantap
2020-01-24
0
FiQka Yin
lnajut thor
2020-01-21
3