Binar Mahligai
Davee Xhuan Diansyah adalah seorang alumni 1 tahun lalu dari SMK Kalijingga yang merupakan sekolah terfavorit di kotanya. Ia merupakan orang yang jauh dari kata cukup, ia berada di keluarga yang sangat berkecukupan.
Ayahnya memiliki beberapa restoran ternama dan Ibunya yang akhir akhir ini baru saja mendirikan cabang butiknya yang ke 5.
Karena terbiasa hidup yang serba bergelimang dengan kemewahan. Davee lantas menjadi anak yang merasa ia bisa membeli apapun yang dia inginkan atau bahkan jasa setiap orang disekitarnya.
Ya, bisa dibilang ia sangat sombong.
****
Berbeda dengan Riana, walau Ayah dan Ibunya juga seorang pengusaha sukses. namun Riana terbiasa hidup mandiri.
Itu karena ia sering ditinggal oleh orang tuanya. Jika saja orang tuanya pergi ke luar kota, untuk mengurus pekerjaan mereka.
Walau di rumah sudah ada asisten rumah tangga, tetap saja Riana akan pergi ke dapur untuk memasak mungkin, ataupun sesekali membuat kue. Malah dengan adanya keberadaan asisten rumah tangga di rumahnya, Riana merasa lebih leluasa bertanya tentang resep resep masakan.
Ia juga memiliki kelebihan lain yaitu bermake up, ya walau masih di bangku kelas 3 SMK bahkan Riana sudah sering mendapatkan hasil dari jasa make upnya.
Riana bersekolah di SMK Kalijingga. Ya, tepat. Ia memang adik kelas Davee.
***
"Dav, Mamah dan Papah akan pergi ke Semarang pagi ini. Ayo bangun untuk sarapan bersama ,Dav." Ucap Bu Rita yang berada di ambang pintu kamar Davee.
"Davee masih ngantuk, Mah. Mamah dan Papah berangkat saja. Aku akan melanjutkan tidurku lagi. Mamah keluarlah." Ucap Davee bermalasan - malasan dan segera menutup wajahnya dengan bantal.
Wanita berkepala empat itu hanya bisa menghela nafas kasar mendengar ucapan anaknya.
"Baiklah, jaga kesehatanmu. Mamah dan Papah akan di sana selama seminggu. Uangmu akan Mamah transfer ketika
Mamah sudah di sana, Dav. see you baby."
Davee tidak menjawab, dan ternyata sedari tadi sudah tidak sadarkan diri karena tidur di balik bantalnya itu, tentu saja ia tidak mendengar apa yang barusan Bu Rita katakan pada dirinya.
***
"Dimana Davee, Ma?" tanya Pak Santoso sambil mengoles selai coklat di atas rotinya.
"Dia masih ingin tidur, Pa. Biarkan saja mungkin dia memang kecapean."
"Kecapean Mama bilang? Davee itu sudah lulus SMK 1 tahun lebih, Ma. Dan dia sama sekali tidak mau kuliah ataupun bekerja. Sampai kapan dia akan terus bermain main dengan waktu. Nanti setelah Papa tua, yang kita harapkan menggantikan Papa adalah Davee. Anak kita satu satunya, Ma. Baiklah, biar Papa sendiri yang akan membangunkannya." Baru saja Pak Santoso bangkit dari tempat duduknya, handphone yang ada di saku celananya kini berdering. Ia pun mengurungkan niatnya dan segera mengangkat telepon.
Sementara Bu Rita tetap melanjutkan makannya dan menghela nafas lega. Bu Rita memang sangat memanjakan anaknya. Namun ia juga tidak berani menentang suaminya jika suaminya marah apabila Davee melakukan kesalahan.
***
Jam 09.32 Davee keluar dari kamarnya dan langsung pergi ke garasi, lalu beberapa menit kemudian mobil mewah Davee sudah berlalu dari gerbang rumahnya.
"Hey, Dav. Kemana aja lo?" Tanya Randy teman Davee yang langsung merangkul bahu Davee.
"Gue dilarang bokap keluar rumah, gue disuruh kuliah atau nggak, gue kerja." Jawab Davee sembari memasang muka kesalnya.
"Hahahaha.. Lo kan anak orang kaya, Bro. Ngapain harus sekolah lagi? Yang ada buang buang waktu, dan kalau kerja, buat apa? Uangkan bisa aja lo dapetin dengan mudah, gue rasa orang tua lo lucu banget dah."
"Dari itu gue nggak akan nurutin apa yang orang tua gue suruh."
"Eh, eh, liat liat, Dav." Ucap Randy sembari menunjuk dua orang gadis yang berjalan melewati mereka. "Itukan adek kelas kita dulu, Dav." Katanya lagi.
"Yang mana sih?" Davee celingak celinguk kebingungan, dengan terus mencoba memutarkan bola matanya, mencari sosok yang dimaksud sahabatnya itu.
"Itu noh, yang sebelah kiri, Dav." Seraya menunjukan jarinya ke gadis yang sudah hampir berlalu.
"Gue tau, tapi gue nggak tau Mamanya"
"Ngapain lo harus tau Mamanya, B*go?!" Ucap Randy sambil menyentikkan telunjuknya ke kepala Davee.
"Maksud gue, namanya. Salah ngomong gua." Davee membalas sentilan Randy dengan mendorong kepala Randy.
"Namanya Riani, eh bentar. Riana, B*go!"
"Lah lu, kenapa liat kearah gue? Kan lu yang salah ngomong!" Davee sekali lagi mendorong kepala Randy.
"Iya, maaf"
"Eh ngomong ngomong sekarang dia makin cantik, ya. Apa gue samperin ya?" tanya Davee kepada sahabatnya.
"Lah mau ngapain?"
"Ya, mau tau nama instagramnya mungkin."
"T*lol, itu sama aja lu ngerendahin harga diri lo."
"Hahaha, benar juga ya. Mana mungkin seorang Davee yang ganteng ini memohon mohon biar di dekatin cewek. Yang ada harus kebalikannya."
"Gitu dong baru temen gua." Ujar Randy sembari merangkul sahabatnya. "Eh kok gue lupa ya, dua hari lagi sekolah kita ngadain acara pertemuan alumni angkatan 48 dan 49, Dav. Lu bisa nggak?" Tanya Randy sambil mendelikkan matanya
"Lu kok lebih update sih? Gue nggak tau apa - apa tentang pertemuan itu."
"Ya gimana lu tau, orang lu di rumah terus dan HP-lu nggak ada gunanya sama sekali di hubungin. Gimana lu bisa datang nggak? acaranya dimulai jam sepuluh pagi."
"Iya gua bisa, kita langsung ketemu di sana aja.
"Okey bro.."
***
Dua hari kemudian
Riana tampak sangat anggun dan cantik mengenakan gaun panjang yang terbelah menampakkan kakinya yang mulus dan bening. Ditambah lagi riasan natural dengan look nude yang sangat cocok dengan warna gaun yang ia kenakan.
"Sahabatku ini cantik banget sih." Ucap Amanda sambil mencolek wajah Riana
"Calon MUA gitu loh. Hehehe..." Linda melanjutkan pujian Amanda yang merupakan juga sahabat dari Riana.
"Ih, apaan sih kalian. Tapi gue aminin dengan khusyuk pujian kalian berdua."
Mereka bercanda hingga tertawa lepas. Riana memang sangat dekat dengan dua sahabatnya itu. Sejak dua tahunan lalu mereka sudah saling kenal dan selalu bersama.
"Kayanya kita sudah harus keluar deh, para alumni pasti udah pada dateng. Sekarang udah jam setengah sepuluh, nih." Kata Linda mengajak Riana dan Amanda.
"Yaudah ayo??..." Riana langsung beranjak dari tempat duduknya dan mereka bertiga berjalan keluar ruangan.
________________🌺🌹🌹🌹🌺_______________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
I'm Eiora
like and rate mendarat jgn lupa mampir di "Sweeta'S Revenge"
2021-04-05
0
Riana
ya Allah saya ikut andil dalam novel nih, riana hadir Thor🤣
2021-02-17
0
Adel
Mampir di karyaku juga ya kak yang berjudul RINDUKU DI UJUNG SURGA...
Trims 💖💖
2020-12-03
0