Riana melemparkan bokongnya di ranjang miliknya. Ia mengusap kasar wajahnya. Jujur saja, ia masih terbayang perseteruannya dengan Davee terus menerus sedari tadi.
"Kenapa di dunia ini ada sih orang yang nyebelin kaya dia. ih.." Kata Riana berbicara sendiri sembari mengusak ngusak rambutnya.
Tut..tuttttttt....
Suara handphone Riana berdering cukup keras, sehingga membuat Riana tersentak kaget. Ia meraba saku tasnya lalu segera mengangkat telepon yang terpampang nama sahabatnya, yaitu Linda.
"Halo Lin, ada apa, Woy?"
"Ngegas aja lu." Balas Linda diseberang telepon.
"Lu abisnya ngagetin gue aja. Ada apa sih?" Tanya Riana lagi.
"Emm, gue mau bilang kalau tadi sehabis lo pulang gue berpapasan sama Davee. Gue seneng banget, Ya. Makin deket ternyata makin ganteng. Gue bingung dia dikasih makan apa sih sama orang tuanya? Kok bisa jadi seganteng itu. Dulu dia nggak seganteng itu, tapi sekarang luar biasa banget. Dulu mah, 97% sekarang 1000%." Kata Linda yang terus menerus memuji Davee.
"Ih, lebay banget sih lu. Dia itu laki laki br*ngs*k yang pernah gue temuin di dunia ini. Gue nggak sudi liat mukanya lagi, untung aja dia udah lulus kalau nggak, gue bisa gila ketemu dia tiap hari di sekolah."
"Terserah lo deh, yang penting tadi gue senyumin dia, walau nggak disenyumin balik, gue tetep seneng. Udah dulu, Ya.. Dadahhh.. Emuah..."
"Iya, dahh.." Riana mematikan teleponnya. " Ada apasih dengan temen temen gue? Abis ketemu tu manusia planet, jadi pada gila semua." Gerutu Riana
***
Satu minggu kemudian...
Tok...Tokkk..
Suara pintu kamar Riana berbunyi
"Nggak dikunci." Kata Riana
Bu Rahmah membuka pintu kamar Riana dan lalu berjalan mendekati Riana.
"Sayang, kamu ditunggu Papa di luar. Ada sesuatu hal yang penting, yang perlu Papa sama Mama omongin, Sayang." Sembari mengelus rambut Riana.
"Sepenting itu, Ma? Jadi penasaran. Ya sudah, Mama duluan aja ke bawah, Ria segera nyusul setelah ganti baju dan cuci muka, Ma." Ucap Riana sembari mengecup kedua belah pipi Bu Rahmah.
"Baiklah, jangan lama lama ya, Sayang." Mama Riana berlalu dari kamar Riana.
"Ada apa ya? Apa mungkin gue mau dipindahin sekolah? Atau rencana tentang kuliah gue? Ah sudahlah, nanti juga bakal tau sih." Batin Riana.
Riana bergegas pergi dari kamarnya, setelah merasa selesai mengganti pakaiannya. Ia menuju dimana Papa dan Mama terlihat sudah menunggunya di ruang keluarga.
"Sore Pa, Ma." Sapa Riana, lalu ikut bergabung di sofa bersebelahan dengan Bu Rahmah. "Ada apa, Pa? Sepertinya penting sekali, ya?" Tanya Riana
"Ria, kamu tau Om Santoso kan?" Tanya pak Darmawan
"Tau, Pa. Dia sahabat Papa, kan?"
"Kamu tau kan beliau mempunya seorang putra? Dan anaknya Om Santoso itu kakak kelas kamu dulu, kan?"
"Iya tau Pa, tapi aku nggak tau orangnya dan juga nggak tau namanya." Balas Riana.
"Begini, Sayang. Papa dan Om Santoso sudah berbincang tentang ini. Papa mau kamu nikah dengan anak Pak Santoso."
"Apa Pa? Hahaha.. Papa bercandanya berlebihan deh, mau ngeprank Ria nih. Hahaha.." Riana tidak percaya dengan apa yang didengarnya.
"Nggak, Sayang. Papa nggak bercanda dan acara akad kamu akan diselenggarakan tiga hari lagi, lalu resepsinya akan dilaksanakan dua hari setelah akad." Kata pak Darmawan.
________________🌺🌹🌹🌹🌺________________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Gahara Rara
cuma di.novel yang kayak gini.. nikah serb dadakan...hamidun juga ngga ... wkwkww... kalau di dunia nyata jantungan ini sih
2021-12-01
0
Yulli Anni
walah thor.se expres itu kasian yg dijodoin musuhan mulu x tuh.😁😁
2020-08-28
0
Suntari Wati
dah kayak pktan aj...lngsng ditrmia exprs
2020-06-30
0