Blue Light
Solana tahu,dia sedang melakukan hal yang tidak berguna. Tapi ia tak tahu lagi apa yang harus dilakukannya selain berlari.
Ia terus memacu kakinya sampai pada batas paru-parunya terasa seperti akan meledak. Air mata dan keringat bercampur menjadi satu memenuhi wajah tirus bermata abu-abu pucat miliknya.
Sudah hampir setahun ia tinggal di kota kecil ini. Penduduknya sangat ramah dan hal itu membuatnya lengah. Dengan bodohnya, dia mulai berteman dengan beberapa orang yang ditemuinya.
Solana berteman dengan Beth, wanita yang beberapa tahun lebih tua darinya, sangat ramah dan dengan baik hati menemaninya, saat ia terserang flu berat tiga bulan lalu di rumah sakit.
Tubuh Beth yang tebal, selalu memberinya rasa hangat saat memeluknya. Dan percayalah, Beth sangat suka memeluknya, terutama saat mereka bertemu di pagi hari ketika memulai shift.
Ia juga berteman dengan Aaron, lelaki tampan berambut pirang, yang selalu tersenyum lebar saat mereka berpapasan di pintu maupun di lorong apartemen. Aaron tak pernah absen menyapanya, sambil melambaikan tangannya yang besar, bahkan saat ia mencoba menjauh.
Wajah Aaron sering mengingatkannya akan Rozh, karena itu pada awalnya Lana tak ingin sering-sering menemuinya. Tapi setelah mengenalnya lebih jauh, sifat riang Aaron sangat berbeda dengan Rozh dan membuatnya nyaman. Dan tentu saja itu adalah kesalahan.
Dan sekarang Aaron sedang menanggung akibatnya.
Masih terbayang jelas dalam ingatan Solana, wajah Aaron yang memucat, suhu tubuhnya menurun drastis, nafasnya menjadi dangkal dan tersengal. Dan Solana sangat tahu itu adalah kesalahannya.
Setelah memanggil ambulance, Solana berlari meninggalkan kamar Aaron. Ia harus segera pergi, jika tidak keadaan Aaron akan semakin memburuk. Adalah percuma, jika ia ingin menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada Aaron, mereka tidak akan percaya!
Solana akan langsung pergi meninggalkan kota ini begitu mencapai mobil bututnya yang terparkir di lapangan. Seharusnya ia melakukan hal ini lebih cepat.
Solana tidak seharusnya merasa nyaman, karena hal itu hanya akan membawa nasib buruk, yang akan mendorongnya menjauh
Sekarang musibah itu terjadi lagi! Dan dengan terpaksa, Solana harus pergi.
Otot kaki yang telah dibawanya berlari sekuat tenaga sejauh beberapa ratus meter mulai tak bisa lagi bekerja sama. Dari sudut matanya ia sudah bisa melihat mobil sedan birunya, maka dengan seruan tertahan, ia mencoba menarik kekuatan terakhir yang dimiliki tubuhnya untuk mencapai mobil itu.
Solana berhasil!!
Dengan tangan bergetar, ia memasukkan kunci mobilnya, sambil memohon agar mobil itu menyala sesuai dengan harapannya. Mesin mobil itu langsung menggerung nyaring, memecah jalanan malam yang sunyi.
Tanpa berpikir lagi, ia menginjak pedal gas dan memacu mobil menyusuri jalan.
Maafkan aku Beth, aku tak akan hadir di acara pernikahanmu, Solana membatin dengan sedih.
Beth akan menikah dua minggu lagi, dan seharusnya ia mengantar Beth untuk mencoba baju pengantinnya besok.
Terbayang bagaimana Aaron dengan riang meminjamkan beberapa buku koleksinya yang langka kemarin. Ia harus mencari cara agar buku itu kembali kepada Aaron, buku itu terlalu berharga jika harus dibuang bersama barang-barang miliknya di apartemen.
Ketika langit di hadapannya bersemburat merah, Solana menepikan mobilnya dan menarik nafas lega. Jaraknya sudah cukup jauh dari kota.
Dengan pelan, Solana meletakkan kepalanya di atas stir mobil. Tak lama dia terisak pelan.
Solana bukan wanita yang cengeng, kerasnya kehidupan yang dijalaninya selama ini, memaksanya untuk menjadi tegar.
Tapi kesedihan, amarah dan rasa tak berdaya membuatnya tak sanggup menahan lagi perasaannya.
Membayangkan bahwa ia tak bisa bertemu lagi dengan dengan kehidupannya yang lalu, menghancurkan hatinya. Ia benar-benar menyukai teman yang baru yang dibuatnya. Ia tidak ingin pergi, ia ingin tinggal dan menikmati sisa hidupnya di kota itu. Tapi Solana tahu itu tak mungkin.
Ia tak bisa kembali lagi ke sana. Semua temannya akan berada dalam bahaya jika ia terus berada di sana.
Ia harus mencari tempat baru untuk memulai kehidupannya dari nol lagi. Dan kali ini ia tak akan melakukan kesalahan seperti sebelumnya. Ia akan menjauh dan menyendiri seperti seharusnya.
Karena dia tidak ingin menambah daftar kematian orang terdekatnya menjadi lebih panjang!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Yanne Kristianti
akhirnyaaaa...... othor kesayangan, udh tambahin ke koleksi pustaka bareng Finding You & aplikasi lain (Istri Bisu CEO, Pengantin Pengganti Utk Suami Buruk Rupa & byk crt epic yg kusuka). thanks 🥰😘
2023-12-15
0
🔲𝓒𝓐𝓢𝓐𝓝𝓓𝓡𝓐🔰π¹¹™
bagus banget, gaya penulisannya mirip keknovel2 barat
2022-08-31
0
dianm3ong
baru mampir ka ai...😁
2021-07-25
1