My Devil Wife'S
Zenia adalah sosok wanita cantik dan cerdas selain itu dirinya juga sangat berbakat, Zenia sudah banyak meraih prestasi dalam berbagai bidang, tidak terlihat jika ia mempunyai kekurangan, sosoknya yang sudah sempurna mampu membuat orang-orang yang berada di sekitarnya merasa iri.
Di usianya yang baru menginjak 22 tahun, Zenia sudah menyelesaikan seluruh pendidikan dan kini sudah bekerja di salah satu perusahaan ternama di kotanya. Hari-hari yang Zenia jalani di sana sama seperti pegawai lainnya, namun akan kecantikan wajahnya Zenia sesekali di rayu oleh beberapa pegawai pria yang ada di sana.
Ada kalanya Zenia merasa kesal dengan para pria-pria genit di sana, ia sering kali menolak mentah-mentah pernyataan cinta mereka yang berulang-ulang hingga membuatnya muak, karena Zenia hanya ingin fokus dengan karir dan pekerjaannya, ia sama sekali tidak tertarik dengan hubungan percintaan atau semacamnya.
'Kejahatan mampu di tutupi jika orang itu mempunyai wajah rupawan.'
Zenia mempunyai sebuah rahasia yang tidak banyak orang tau. Sosok dirinya yang sebenarnya, bahkan kedua orang tua Zenia sendiri tidak tau jika anak mereka adalah orang yang sangat berbahaya.
Kecantikan wajahnya di jadikan topeng oleh wanita itu untuk menutupi jati dirinya yang seorang ketua mafia yang sangat kejam dan sudah banyak nyawa yang ia renggut di tangan cantiknya itu.
Zenia menjadi jadi jahat bukan tanpa alasan. Sejak usia 12 tahun Zenia di usir dari rumah dan ia di besarkan oleh pamannya. Dua tahun lalu, ketika kembali ke kota tempat ia di lahirkan Zenia Justru kembali menelan kenyataan pahit, kedua orang tuanya tidak mau menggap Zenia sebagai anak mereka lagi di tambah dengan satu kejadian yang menambah kebencian keluaganya bertambah.
Zenia mengira kedua orang tuanya akan bangga dengan keberhasilan dan pencapaianya, namun sayang semuanya sia-sia. Zenia sadar jika kesalahannya memang besar namun harusnya ayah dan ibunya mau memaafkan dirinya karena ia tidak sepenuhnya salah, hanya melakukan pembelaan pada dirinya saja.
***
Hari ini Zenia berinisiatif untuk mendatangi kediaman keluargannnya karena permintaan dari sang kakek satu-satunya orang yang menggangnya ada di keluarga itu.
Tidak memakan waktu lama Zenia tiba di sebuah rumah mewah dan megah, sejenak ia mengambil napas menyiapkan mental sebelum menemui orang-orang di rumah itu termasuk kedua orang tuanya yang hanya menatapnya dengan penuh kebencian.
"Aku kesini hanya demi kakek," ucapnya menyemagati diri.
Tok ... tok ... tok ....
Zenia mengetuk pintu besar itu beberapa kali karena sepertinya bel rumah itu tidak berfungsi. Beberapa lama Zenia terus mengetuk pintu namun tidak ada sahutan sama sekali, sejenak Zenia menghela napas berfikir jika tidak ada orang di dalam sana.
"Apa tidak ada orang?" guman Zenia lalu ia berjalan menegok ke arah jendela yang tampaknya memang kosong.
"Sepertinya aku harus datang besok saja."
Zenia hendak pergi karena tampaknya memang tidak ada orang, sebelum mengambil langkah tiba-tiba pintu rumah terbuka, Zenia sontak menoleh kembali.
"Mama ..." ucap Zenia melihat ibunya membuka pintu.
"Mau apa kau kemari?" tanya sang ibu ketus, ia melihat penampilan Zenia dari ujung kepala hingga ujung kaki.
"Hum, mama aku merindukanmu."
"Aku tidak sudi di rindukan oleh pembunuh sepertimu, pergilah dari sini jika kau tidak punya kepentingan," ucapnya memalingkan wajah tidak tahan melihat Zenia lama-lama.
Zenia yang sudah terbiasa dengan respon ibunya yang seperti itu hanya mampu tersenyum walau hatinya sakit.
"Aku mau mememui kakek, kakek yang memintaku menemuinya di sini," Zenia berucap dengan nada suara lembut.
"Oh."
"Masuklah cepat temui dia dan cepat-cepat pergi dari sini, aku tidak mau rumahku terkena parasit kotor sepertimu."
"Apa mama masih belum bisa memaafkanku? Apa aku begitu memalukan di mata mama?"
"Kau pikir apa, gadis sialan ... kau hanya pembawa sial, harusnya kau tidak pernah dilahirkan di dunia, jika bukan karena kakekmu kau pasti saat ini sudah memetap di penjara selamanya."
"Dasar pembunuh."
Zenia mengganguk paham, ia tau jika selamanya ia tidak akan termaafkan dan akan selalu terlihat buruk di mata sang ibu. Ia bisa menerimanya seperti yang lakukan selama ini.
Akhirnya Zenia segera masuk menemui Kakek Zein ia melewati ibunya begitu saja tanpa kata pamit.
Perkataan ibunya tidak salah, ia memang telah membunuh calon suami dari sepupunya sendiri karena pria itu menggodanya dan hampir memperkosa dirinya, tentu saja Zenia tidak bisa diam begitu saja dan membiarkan kesuciannya di renggut, Zenia pada akhirnya melakukan perlawanan dan tanpa segan menghabisi nyawa calon suami sepupunya sendiri, jauh dari kasus pertamanya Zenia sendiri pernah beberapa kali membunuh orang.
Setibanya di ruangan Kakek Zein, Zenia langsung melebarkan senyum begitu bertatap muka langsung dengan Kakeknya.
"Cucuku ... kau sudah datang, kamarilah," panggil Kakek Zein menepuk tempat duduk yang kosong di sampingnya.
"Iya Kakek, Zenia datang."
"Bagimana kabarmu nak? Apa kau baik-baik saja?" tanya kakek Zein dengan wajah khawatir.
"Zenia baik-baik aja, jangan khawatir kek."
"Ahh ... iya, tidak seharusnya kakek khawatirkan cucu kakek yang satu ini," ucapnya sambil tertawa, Zenia pun ikut tertawa.
Namun tidak lama setelahnya, raut wajah kakek Zein tampak murung seperti memikirkan suatu beban yang berat. Zenia yang sangat peka langsung bertanya.
"Kakek, ada apa dengan wajahmu itu? Kenapa murung sekali?"
"Nak, apa kau tau alasan kakek memanggilmu kemari?" tanya Kakek Zein dan Zenia menggeleng tidak tau.
"Memang ada apa?"
Kakek Zein meraih tangan cucunya lalu mengusapnya dengan pelan.
"Zenia, kakek mau kau menggantikan kakek untuk memimpin perusahaan dan segeralah berhenti bekerja menjadi pegawai biasa di perusahaan orang lain."
"Kamu mau kan nak menggantikan kakek."
Zenia tidak menyangka kakeknya akan meminta hal seperti ini padanya.
"Kakek, Zenia sudah nyaman dengan pekerjaan Zenia sekarang ini, kenapa harus aku yang kakek inginkan, bukannya masih ada Roni dan Rufella yang lebih pantas dari aku."
"Tidak sayang, mereka tidak akan mampu ... hanya kau yang bisa melaksanakan semua tugas-tugas CEO, kau itu cerdas dan juga berjiwa kepemimpinan, sedangkan mereka berdua tidak pantas."
Zenia memijit pelipisnya.
"Kakek mohon nak."
"Ah ... nanti Zenia pikirkan dulu."
Zein tersenyum, setidaknya ia bisa berharap jika kelak Zenia yang akan menggantikannya.
"Oh iya, Zenia mau pamit pulang dulu, Zenia tadi sudah punya janji dengan teman," ucapnya beralasan, ia ingin segera pergi dari ini karena ia mempunyai kegiatan lain.
"Baiklah, hati-hatilah di jalan, kalau kau butuh apa-apa langsung katakan kepada kakek yah sayang."
Zenia mengganguk lalu berdiri mengambil tasnya. Setelah menyalami Kakeknya Zenia langsung pergi dari sana.
***
"Ketua anda sudah datang," ucap seorang lelaki tampan kepada sosok yang dirinya sebut dengan ketua.
"Bagaimana hari ini? Apa semuanya aman?"
"Aman ketua."
"Kerja bagus, Ken ... kau ikuti aku."
Orang yang bernama Ken tersebut, lantas menuruti kata-kata sang ketua. Dan anggota lainnya melanjutkan perkerjaan mereka. Ken adalah tangan kanan Zenia, sang ketua mafia yang sangat di takuti dan berhati dingin.
Tidak ada yang tau jika Zenia adalah seorang ketua Mafia yang sangat kejam karena sosoknya yang begitu cantik dan juga manis. Gengnya di sebut dengan nama Black rose.
.
...... Salam rebahaners 😂...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
❄️ sin rui ❄️
kata nya ketua mafia, tapi kok geng sih??? dia mafia apa anak sekolah
2021-11-08
0
*Meissa*
👍
2021-10-05
0
nana purnamasari
hi thorr saya ikut nimbrung ya...😊😊😊
2021-09-05
0