Keesokan harinya.
Louis sudah bersiap-siap untuk mendatangi perusahaan Zein, dirinya berdandan sedemikian rupa tidak seperti biasanya Louis juga menggunakan parfum kesayangannya.
Perusahaannya dan Perusahaan Zein sudah menjadi mitra selama bertahun-lamanya, jadi Louis berinisiatif untuk menghadiri acara penggantian pemimpin dan sepertinya Louis tau siapa orang yang akan menggantikan posisi dari Kakek Zein, hal itu membuatnya terlihat sangat bersemangat menjalani harinya.
"Anton, balik arah kemudikan mobil menuju perusahaan Zein sekarang," perintah Louis kala itu mereka sedang berada di dalam mobil menuju perusahaannya.
Anton sejenak terdiam dan melirik bosnya melalui cermin dalam mobil lalu berkata.
"Maaf, Tuan ... bukannya tadi Anda ingin ke perusahaan Anda,"
"Dan Tuan, Anda tidak ada agenda untuk berkunjung ke sana, lagi pula hari ini sepertinya Perusahaan Zein akan sangat sibuk dengan acara pelantikan CEO baru," kata Anton, Louis mendengar perkataan dari sekretarisnya justru mengeram kesal.
"Kau pikir aku orang bodoh, tidak tau hal itu aku mau kesana karena aku ingin melihat pujaan hatiku," ujar Louis tampang wajahnya tidak bersahabat menatap Anton dari balik cermin, ia sungguh tidak sabar ingin melihat wajah cantik wanita yang selalu mengganggu pikirannya belakangan ini.
"Tapi Tuan,"
"Diam kau! jangan cerewet atau kau turun di jalan biarkan aku yang mengemudi sendiri,"
"Ma'aaf Tuan," jawab Anton pada akhirnya dan langsung memutar balik laju kendaraannya.
"Aku akan bertemu dengannya lagi dan kali ini bisa kupastikan dia akan bicara dengan bersamaku lebih lama," guman Louis sambil tersenyum samar.
Anton yang sedari tadi memperhatikan Bosnya hanya bisa menggeleng tidak percaya.
"Gila," gumannya dalam hati
Bosnya yang begitu berkharisma kini jatuh hati kepada seorang perempuan yang bahkan tidak kenal dengannya sama sekali. Dalam kata lain bosnya itu sedang terobsesi dengan Zenia.
Sepanjang perjalanan Louis terus temenung di dalam mobil, jujur saja sebenarnya kemarin sore ketika ia mengetahui bahwa Zenia adalah salah satu pegawai yang bekerja di perusahaan miliknya, hal itu membuatnya senang, karena sempat menganggap jika dirinya akan bisa dekat dengan Zenia menggunakan jabatannya. Namun tepat saat itu pula Louis mendapat kenyataan bahwa wanita itu sudah mengundurkan diri kemarin siang.
***
Sekarang Zenia berada di perusahaan kakeknya di dampingi oleh Ken, hari ini merupakan hari dimana dia menjadi pimpinan Perusahaan menggantikan kakek Zein yang sudah ingin pensiun.
Di setiap langkah yang di ambilnya pasti ada Ken yang akan mengikuti kemanapun langkahnya pergi.
"Nona Zenia ... acaranya akan di mulai dalam 5 menit lagi," ucap Ken melihat jam tangannya, Ken akan yang kini menjadi asisten pribadi Zenia.
"Baiklah, ayo kita ke aula," ajak Zenia.
"Nona apa anda sudah siap, aku yakin pasti nona akan menjadi pimpinan yang hebat." puji Ken kepada Zenia atasannya yang selalu di hormati olehnya.
Meskipun Ken mengetahui bahwa kelak perusahaan ini kedepannya akan menjadi sangat sukses di tangan Zenia, namun Ken juga tau neraka akan menanti orang yang berani berkhianat kepada sang ketua.
"Yah ... terimakasih," Zenia senyum mendengar pujian dari Ken. Permainannya akan di mulai dari sekarang terlebih lagi dia mempunyai Nick yang mendukungnya dari belakang.
Acaranya pun di mulai, terlihat orang tua dari Zenia juga datang, ada Rufella, Roni, paman, bibinya dan jangan lupakan Louis yang sudah dari tadi memandang Zenia dari jauh sambil meminum minuman yang sudah di siapkan.
Zenia sedang sibuk dengan kertas yang berada di tangannya tidak henti-hentinya Ia mencoba menghafal setiap kata yang akan di sampaikannya.
"Ken kapan giliranku kenapa lama sekali?" tanya Zenia sudah bosan.
"Setelah ini giliran Anda Nona."
Tidak lama kemudian kini giliran Zenia memperkenalkan dirinya sebagai penerus perusahaan dan menyampaikan beberapa kata.
"Hai, perkenalkan saya Zenia Ambar Felix." Zenia memperkenalkan dirinya terlebih dahulu dan menbungkukkan tubuhnya.
"Saya cucu pertama dari pemilik perusahaan ini yang tidak lain Kakek Zein dan mulai Hari ini seperti yang dikatakan oleh kakekku tadi, bahwa saya yang akan menggantikan dirinya, kuharap para kolega dapat mempercayakan semua tanggung jawab kepadaku." ujar zenia menyisihkan senyum kepada semua tamu yang datang.
"Mohon bimbingannya Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya." lanjutnya lagi.
"Satu lagi semua peraturan akan berubah mulai dari sekarang nanti sekretarisku akan menyampaikan setiap detailnya, aku sebagai pimpinan yang baru akan berusaha agar Perusahaan ini dapat berkembang lebih besar dan luas." Zenia berbicara panjang lebar semua orang menatap dan mendengar penuturan yang keluar dari mulutnya, karena memiliki wajah yang cantik dan suara yang merdu membuat mereka yang menatapnya tidak akan pernah bosan.
Di sudut lain seorang pria tampan terus memperhatikan Zenia hingga awal hingga akhir, sekalipun pria tersebut tidak berkedip dan tidak tahan ingin sekali dirinya menghampiri wanita incarannya tersebut.
Setelah beberapa lama menunggu, Louis benar-benar sudah tidak bisa menunggu lantas Louis langsung menghampiri wanita pujaanya setelah memperkenalkan diri, ia tidak memperdulikan tatapan dari orang-orang dan langsung menjulurkan tangannya membantu Zenia turun dari panggung.
"Selamat Nona Zenia, Anda benar-benar sangat mangagumkan selain memiliki wajah yang cantik Anda juga sangat sopan kedepannya kita akan lebih sering bertemu," ucapnya menyinggungkan senyum tulus.
Zenia secara terpaksa menerima uluran tangan Louis karena banyak orang yang memperlihatkannya.
"Terima kasih, ku harap pujianmu itu bukan hanya sekadar ucapan saja karena melihat rupaku," jawab Zenia singkat mencoba tersenyum menghilangkan rasa jengkel akan sikap Louis menurutnya tidak tau malu.
"Tentu saja bukan Nona," ucap Louis, Zenia hendak melangkah pergi dari sana karena tidak nyaman akan kehadiran pengganggu itu, yah Zenia yakin jika Louis adalah seorang pengganggu.
"Nona bisa saya minta waktunya sebentar berbicara berdua Nona ada yang ingin kusampaikan kepada Anda," Louis menahan langkah Zenia berharap wanita pujaannya mau menyetujui ajakannya.
Zenia sejenak diam tampak berpikir, Louis menatap wajah wanita di hadapannya itu dengan penuh harap, beberapa saat kemudian wanita itu mengangguk menyetujui ajakannya.
"Baik Tuan ... tapi tidak di sini, kita keruangan saya saja," jawab Zenia, sebenarnya ia sangat enggan menyetujui ajakan dari pria yang tidak tau malu itu, namun ia belum mendapatkan mangsa hari ini berpikir ia akan bermain sedikit dengan Louis, karena telah mengganggunya.
"Pengganggu sialan, emangnya siapa orang ini sebenarnya, lalu Ken hilang kemana?" batin Zenia dalam hati sambil melangkah menuju ruangannya.
Sementara Louis mengekor di belakangnya dengan Anton.
"Beruntung sekali aku di ajak olehnya, tampaknya Zenia juga tertarik kepadaku," bisik Louis pada Anton yang hanya mengangguk mengiyakan.
"Setelah ini kami pasti akan menjadi sepasang kekasih, iya kan Anton."
"Iya Tuan."
"Ah bukan kekasih, aku akan langsung melamarnya saja, sepertinya Zenia memang jodohku,"
Anton hanya bisa pasrah mendengarkan ucapan-ucapan Louis yang terdengar sangat percaya diri. Louis sudah berpikiran terlalu jauh, Anton takut jika Bosnya itu di tolak dan malah patah hati.
.
.
...🗿...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
nana purnamasari
lanjut thorrr....dah mulai seru💪💪💪😊😊😊😊
2021-09-05
0
👑 ☘s͠ᴀᴍʙᴇʟ͢ ᴍᴀᴛᴀʜ💣
siapa yg akn memangsa siapa nih?
2020-12-31
1
Setyowti Puji Rahayu
kerennn
2020-12-03
1