Tunanganku Adalah Orang Yg Telah Menodaiku

Tunanganku Adalah Orang Yg Telah Menodaiku

Bab 1. Isabella

Isabela Fernando, gadis manis berdarah campuran. Ibunya berdarah Indonesia dan Ayahnya berdarah Italia. Dia mempunya wajah seratus persen kebarat-baratan yg membuat dia berbeda dengan yang lain.

Setelah menikah dengan Ibunya Indira Fernando, Ayahnya Ferdi Fernando memilih untuk menetap menjadi warga Indonesia. Isabel nama panggilannya, dia mempunyai satu orang Kakak laki laki Fikram Fernando dan satu Adik laki laki Fiki Fernando.

Ayah dan Ibunya mempunyai usaha kecil-kecilan, berupa tokoh dan rumah makan yang terdapat di area pasar.

Ayahnya itu adalah anak yatim piatu, jadi setelah menikah dengan Ibunya, beliau tidak pernah kembali ke Italia. Dia hanya memiliki satu orang teman yg sudah beliau anggap seperti saudara yang saat itu berada di Italia. Yaitu Antoni Alexandra dan Istrinya Intan Alexandra.

Antoni adalah sahabat Ferdi sejak kecil sampai kuliah. Tapi karena keluarga Ferdi meninggal dalam kecelakaan mobil, jadi membuat Ferdi putus kuliah dan hidup mandiri. Sampai bertemu dengan Indira yang waktu itu sedang berlibur ke Italia, bersama sahabatnya Intan yang sekarang sudah menjadi Istri Antoni sahabat Ferdi.

Namun nasib mereka berbeda, Ferdi sekang hidup sederhana bersama istri dan ke tiga anaknya, sedangkan Antoni yg memang terlahir dari keluarga kaya raya, hidup serba mewah dengan Istri dan dua orang putranya. Yaitu Maikhel Alexandra yang sekarang sudah berumur 24 tahun, yang sedang mengambil S2 jurusan bisnis, dan Luis Alexandra yang baru berumur 12 tahun.

******

Isabela baru berumur 17 tahun, dia duduk di bangku SMA kelas dua dan Adiknya Fiki, duduk di bangku SMP kelas satu. Sedangkan Kakaknya Fikram, sudah bekerja di salah satu perusahan suastawa di Bali.

Isabela tinggal bersama Ayah, Ibu dan Adiknya di Jakarta. Sedangkan Kakaknya di Bali. Fikram Kakaknya hanya pulang ke Jakarta kalau ada waktu libur.

Isabella adalah anak yg sangat rajin. Sebelum berangkat ke sekolah, dia bangun pagi pagi untuk bersih-bersih dan membantu Ibunya membuatkan sarapan.

Setelah dia dan Adiknya berangkat ke sekolah, Ibu dan Ayahnya juga ikut berangkat ke pasar untuk membuka tokoh dan rumah makan.

*******

Hari ini hari pertama Isabel duduk di bangku kelas dua SMA. Dia berangkat pagi-pagi ke sekolah. Sampainya di sekolah, dia sudah di sambut oleh ke dua sahabatnya Mita dan Sari. Mereka bersahabat sejak SD dan tidak mau pisah sampai SMA.

"Halo manis, kamu ko makin manis aja? Lama-lama aku jadi diabetes lo kalau selalu menatap kamu.." Gombal Ari salah satu teman sekolah Isabel.

Ari, Erik, Firman dan Hendra, mereka itu satu geng. Mereka teman sekelas Isabel yang rese dan sok ganteng.

"Iya bro, Isabel makin hari makin manis aja, kaya permen nano rame rasanya, ada rasa manis, suka, cinta, sayang, dan lain lain." Tambah Firman.

"Apaan lo,,,? Gombal lo itu ngga berkelas tau ngga lo,,,?" Ketus Mita sahabat Isabel.

"Ihh, sirik aja lo,,!" Jawab Firman.

"Sudah-sudah, kalian ini masih pagi pagi udah ribut." Sambung Isabel.

"Ayo kita masuk,,!" Ajak Sari.

Mereka duduk di kelas IPS, jadi kepandaian mereka sangat datar, dan yang menonjol adalah kehebohan mereka, tapi walaupun begitu mereka sangat kompak dan akur.

Setelah pulang sekolah, Isabel selalu ke pasar terlebih dahulu menemui Ayah Ibunya baru setelah itu pulang ke rumah.

Isabel tidak pernah berpacaran, padahal banyak lelaki yg tergila gila padanya, dan banyak yang mengutarakan perasaan mereka padanya. Itu hal biasa buat Isabel karena dia sangat cantik, dia mempunyai kulit yang sangat putih, mata coklat, rambut coklat, dan bibir yang merah alami juga sangat tipis membuat dia makin sempurna.

Walaupun banyak yang menembaknya, tapi selalu di tolak Isabel dengan alasan tidak di izinin sama orang tuanya.

Sebenarnya itu bukan alasan tapi itu fakta, ke dua orang tuanya memintanya untuk tidak pacaran, karena dia sudah tunangan sejak masih bayi berumur dua bulan.

********

Waktu itu,, Antoni dan Intan datang ke Indonesia, bersama Putranya yang bernama Maikhel, karena waktu itu anak mereka baru Maikel saja, saat itu Maikhel baru berumur 7 tahun, dan dia baru masuk SD kelas satu.

Antoni dan Intan pulang ke Indonesia untuk mengunjungi makam orang tua Intan, sekaligus ada perlu dengan Ferdi dan Indira.

Sesampainya mereka di rumah Ferdi, mereka berpelukan sambil menangis saking kangennya, karena ini pertemuan pertama mereka setelah mereka menikah.

Setelah masuk dan duduk, Antoni mulai berbicara tentang janji yang sudah mereka buat, sewaktu mereka masih sama sama pacaran.

"Fer,, sekarang kan kamu sudah punya seorang Putri, jadi kita ke sini, bermaksud membicarakan janji kita beberapa tahun yg lalu." Kata Antoni.

"Janji apa Ton,,,?" Tanya Ferdi Ayahnya Isabel.

"Ya itu, janji untuk pertunangan anak kita,,!" Kata Antoni mengingatkan Ferdi.

"Oooo iya,, aku hampir lupa." Jawab Ferdi.

"Ih kamu,, belum tua lagi udah pikun." sambung Intan dan serempak mereka tertawa.

"Jadi gimana,,," Tanya Antoni setelah mereka selesai tertawa.

"Kalau aku terserah kalian saja." Jawab Indira.

"Aku juga Ton." Sambung Ferdi.

" Ko terserah kita sih,,,?" Tanya Anton.

"Yaaa, kalian kan kaya raya, sedangkan kita hidup dalam kesederhanaan, jadi kita tidak pantas untuk memutuskan, semua terserah kalian saja." Jawab Indira.

"Lo ko gitu sih In,,?" Sambung Intan.

"Maaf ni Tan, tapi kami takut kalian udah ngga berniat mewujudkan janji kita, jadi kita terserah kalian saja." Jawab Indira.

"Jangan gitu aaah, kita kan sahabat, dan dengan bersatunya anak kita, berarti kita sudah jadi keluarga, iya ngga,,?" Kata Antoni.

"Makasih Ton, karena kalian sudah mau menganggap kita saudara sampai sekarang. Sambung Ferdi.

"Kamu apa apaan si,,? Sampai kapanpun kamu tetap saudaraku, sebab kalau bukan karena kamu dan Indira, aku ngga bakalan ketemu sama Intan dan bahagia seperti sekarang ini." Kata Antoni.

"Ya udah jadi gimana,,,?" Tanya Indira.

"Gini, kita mau Maikhel dan Isabel segera bertunangan sekarang,,!" Kata Antoni.

"Ya terserah kalian saja." Jawab Indira.

"Ini aku udah belikan cincin tunangan untuk mereka berdua, tapi ini cincin untuk orang dewasa.

"Ko cincin dewasa sih,,? Tanya Antoni ke Istrinya, sedangkan Ferdi dan Indira hanya diam menyaksikan semuanya.

"Ya iya dong, mereka tunangan dengan sepasang cincin ini, nanti biar di pakai ke kalung saja, kalau mereka sudah dewasa, baru di pakai di jari,,! Karena aku mau hanya sepasang sampai selamanya, aku ngga mau ada yg lain." Kata Intan menjelaskan.

"Aku setuju,,!" Sambung Indira.

" Ya sudah kalau gitu, terus kapan di mulai,,?" Tanya Ferdi.

"Ya skarang,,! Karena sebentar sore kita kembali ke Italia."

Setelah semuanya sudah setuju, dengan segera mereka langsung melaksanakan pertunangan antara Maikhel dan Isabella.

Maikhel yg masih berumur 7 tahun, merasa bingung dengan tingkah orang tuanya yg memakaikan cincin di kalungnya, dan begitupun terhadap Isabela yg waktu itu masih bayi.

"Setelah Isabela lulus SMA baru mereka menikah." Kata Intan dan Antoni, yg langsung di setujui Ferdi dan Indira.

Terpopuler

Comments

Intan nur aini

Intan nur aini

swasta kak

2024-11-04

0

Ade Bunda86

Ade Bunda86

dasar nih ortu...masa masih kecil dh ditunangin🤦🤦

2023-01-21

0

Ibelmizzel

Ibelmizzel

AQ hadir Thor 💪.

2023-01-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Isabella
2 Bab 2. Liburan Yang Membawa Petaka.
3 Bab 3. Penyesalan Maikhel.
4 Bab 4. Isabel mual mual
5 Bab 5. Isabel hamil
6 Bab 6. Rencana pertemuan Maikhel dan Bela/Isabel...
7 Bab 7. masa ngidam Isabel
8 Bab 8. Reaksi Maikhel di saat melihat foto Bela..
9 Bab 9. pertemuan Maikhel dan Bela..
10 Bab 10. Maik dan Bela yg salah tingkah..
11 Bab 11. Rencana keberangkatan ke Italia..
12 Bab 12. Maik dan Bela di dalam kamar..
13 Bab 13. Memanjat mangga di malam hari...
14 Bab 14. Bela merasa tidak di inginkan...
15 Bab 15. Bela yg sangat kecewa dengan Maik..
16 Bab 16. pertengkaran yg masih berlangsung...
17 Bab 17. Bela yg akhirnya faham dan mengerti...
18 Bab 18. makan malam di luar...
19 Bab 19. Maik yg selalu sabar menghadapi Bela...
20 Bab 20. Isabela menuntut Maik untuk tidur bersama...
21 Bab 21. keberangkatan ke Italia...
22 Bab 22. Bela tertidur di kamar Maik...
23 Bab 23. keinginan Bela tercapai...
24 Bab 24. Perpisahan.
25 Bab 25. Hancurnya Hubungan Bela Dan Maik.
26 Bab 26. Malaikat Kecil.
27 Bab 27. Maik Mulai Membuka Hatinya.
28 Bab 28. Dua Tahun Pertunangan.
29 Bab 29. Perjuangan Bela.
30 Bab 30. Pertemuan Yang Tidak Di Sangkar.
31 Bab 31. Keangkuhan Felisia
32 Bab 32. Di Permainkan Persaan Sendiri.
33 Bab 33. Pertemuan Yang Tidak Terduga Antara Maik Dan Sahabat Bela.
34 Bab 34. Pertemuan Secara Bertatap Mata.
35 Bab 35. Pertemuan Yang Pahit.
36 Bab 36. Rahasia Yang Di Ketahui Maik.
37 Bab 37. Kabar Yang Buruk.
38 Bab 38. Mencari Tanpa Tujuan.
39 Bab 39. Kemarahan Bela.
40 Bab 40. Kata Hati Seorang Ayah.
41 Bab 41. Kenyataan Yang Baru Di Ketahui Bela.
42 Bab 42. Berharap Tanpa Harapan.
43 Bab 43. Ketegaran Yang Runtuh.
44 Bab 44. Kabar Yang Buruk.
45 Bab 45. Menangis Bukanlah Pilihan.
46 Bab 46. Keputusan Yang Benara.
47 Bab 47. Kenyataan Yang Pahit.
48 Bab 48. Musibah Terbesar Bela Dan Maik.
49 Bab 49. Kesalahpahaman Yang Terbongkar.
50 Bab 50. Berada Dalam Situasi Yang Sulit.
51 Bab 51. Permohonan Maik.
52 Bab 52. Kenyataan Pahit.
53 Bab 53. Situasi Yang Menegangkan.
54 Bab 54. Ketulusan Seorang Anak.
55 Bab 55. Anjuran Dokter.
56 Bab 56. Pertengkaran.
57 Bab 57. Saling Berjanji.
58 58. Akhir Cerita.
Episodes

Updated 58 Episodes

1
Bab 1. Isabella
2
Bab 2. Liburan Yang Membawa Petaka.
3
Bab 3. Penyesalan Maikhel.
4
Bab 4. Isabel mual mual
5
Bab 5. Isabel hamil
6
Bab 6. Rencana pertemuan Maikhel dan Bela/Isabel...
7
Bab 7. masa ngidam Isabel
8
Bab 8. Reaksi Maikhel di saat melihat foto Bela..
9
Bab 9. pertemuan Maikhel dan Bela..
10
Bab 10. Maik dan Bela yg salah tingkah..
11
Bab 11. Rencana keberangkatan ke Italia..
12
Bab 12. Maik dan Bela di dalam kamar..
13
Bab 13. Memanjat mangga di malam hari...
14
Bab 14. Bela merasa tidak di inginkan...
15
Bab 15. Bela yg sangat kecewa dengan Maik..
16
Bab 16. pertengkaran yg masih berlangsung...
17
Bab 17. Bela yg akhirnya faham dan mengerti...
18
Bab 18. makan malam di luar...
19
Bab 19. Maik yg selalu sabar menghadapi Bela...
20
Bab 20. Isabela menuntut Maik untuk tidur bersama...
21
Bab 21. keberangkatan ke Italia...
22
Bab 22. Bela tertidur di kamar Maik...
23
Bab 23. keinginan Bela tercapai...
24
Bab 24. Perpisahan.
25
Bab 25. Hancurnya Hubungan Bela Dan Maik.
26
Bab 26. Malaikat Kecil.
27
Bab 27. Maik Mulai Membuka Hatinya.
28
Bab 28. Dua Tahun Pertunangan.
29
Bab 29. Perjuangan Bela.
30
Bab 30. Pertemuan Yang Tidak Di Sangkar.
31
Bab 31. Keangkuhan Felisia
32
Bab 32. Di Permainkan Persaan Sendiri.
33
Bab 33. Pertemuan Yang Tidak Terduga Antara Maik Dan Sahabat Bela.
34
Bab 34. Pertemuan Secara Bertatap Mata.
35
Bab 35. Pertemuan Yang Pahit.
36
Bab 36. Rahasia Yang Di Ketahui Maik.
37
Bab 37. Kabar Yang Buruk.
38
Bab 38. Mencari Tanpa Tujuan.
39
Bab 39. Kemarahan Bela.
40
Bab 40. Kata Hati Seorang Ayah.
41
Bab 41. Kenyataan Yang Baru Di Ketahui Bela.
42
Bab 42. Berharap Tanpa Harapan.
43
Bab 43. Ketegaran Yang Runtuh.
44
Bab 44. Kabar Yang Buruk.
45
Bab 45. Menangis Bukanlah Pilihan.
46
Bab 46. Keputusan Yang Benara.
47
Bab 47. Kenyataan Yang Pahit.
48
Bab 48. Musibah Terbesar Bela Dan Maik.
49
Bab 49. Kesalahpahaman Yang Terbongkar.
50
Bab 50. Berada Dalam Situasi Yang Sulit.
51
Bab 51. Permohonan Maik.
52
Bab 52. Kenyataan Pahit.
53
Bab 53. Situasi Yang Menegangkan.
54
Bab 54. Ketulusan Seorang Anak.
55
Bab 55. Anjuran Dokter.
56
Bab 56. Pertengkaran.
57
Bab 57. Saling Berjanji.
58
58. Akhir Cerita.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!